Anda di halaman 1dari 5

PercobaanElektrolisisAir

2. Tuangkan 250 mL air ke dalam gelas kimia,


kemudian tambahkan 1 mL larutan H2SO4 1 M.

Tujuan:

3. Celupkan 2 buah elektrode karbon ke dalam


gelas kimia besar dan isi dengan air hingga
penuh.

Mengetahuicarakerjadariselelektrolisis.
Alat :

4. Hubungkan kedua elektrode itu dengan sumber


arus searah (baterai atau adaptor) yang
memiliki GGL sekitar 6 12 volt.

1. Gelas kimia
2. Elektrode karbon
3. Tabung reaksi
4. Baterai 612 volt
5. Gelas ukur
6. Kabel
Bahan :
1. Air
2. H2SO4 1M
Langkah Kerja :
1. Pasang perangkat
Gambar 1.

sel

elektrolisis

seperti

Gambar 1. Sel elektrolisis.


Pertanyaan :

1. Mengapa dalam elektrolisis di atas harus


ditambahkan H2SO4?
2. Apa yang terjadi pada permukaan kedua
elektrode?
3. Apakah terbentuk gas dalam tabung reaksi?
Berapakah perbedaan volume gas dalam tabung
reaksi itu?
4. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi dalam sel
elektrolisis.

Reaksi

Berapakah perbandingan volume gas H2 dan O2 yang


terbentuk pada kedua tabung reaksi?
Berdasarkan persamaan reaksi redoks dapat
diramalkan
bahwa
perbandingan
volume
gas H2 terhadap O2 adalah 2 : 1. Jika volume
gas H2 20 mL, volume gas O2 adalah 10 mL.

5. Simpulkan hasil pengamatan dari percobaan


yang Anda lakukan dan diskusikan dengan guru
Anda.
Ketika kedua elektrode karbon dihubungkan dengan
sumber energi listrik arus searah, dalam sel
elektrolisis terjadi reaksi redoks, yaitu penguraian air
menjadi gas H2 dan gas O2.
Reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis
adalah :
Anode (+)

Katode ()

4OH(aq)
2H2O(l) 2H2(g) + O2(g)

2H2O(l) O2(g) + 4H+(aq) + (oksidasi O


4e
4H2O(l) + 4e 2H2(g) + (reduksi H

Menentukan
koefisien
reaksi
berdasarkan
pembentukan endapan dan perubahan temperatur
2
Menentukan hasil reaksi berdasarkan konsep mol
persamaan reaksinya:
N2 (g) + 3 H2 (g)
.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
- gelas beker 50 ml
- mistar ukuran 20 cm
- termometer

Gambar 2. Sel elektrolisis Hoffman Gas-gas apa


sajakah yang terbentuk pada se

2 NH3 (g)

(4)
(1)
(2)

2. Bahan
- NaOH 0,1 M
- NaOH 1,0 M
- CuSO4 0,1 M
- HCl 1,0 M

Alat yang akurat untuk penyelidikan elektrolisis air


adalah alat elektrolisis Hoffman (Gambar 2.). Alat ini
dilengkapi elektrode platina dalam tabung penampung
gas berskala sehingga volume gas hasil elektrolisis
mudah diukur.
STOIKIOMETRI REAKSI
A.

Tujuan Percobaan :

D. Cara Kerja
1. Stokiometri Reaksi Pengendapan :

a. Sediakan dua buah gelas beker 50 ml. Ke dalam 1


gelas beker masukkan 5 ml NaOH 0,1 M. Pada gelas
beker yang lain masukkan 25 ml CuSO4 0,1 M.
Campurkan kedua larutan itu kemudian kocok.
b. Biarkan campuran tersebut agar endapan yang
terbentuk berada di dasar gelas beker.
c. Ukur tinggi endapan yang terbentuk menggunakan
mistar (agar akurat terapkan satuan mili-meter).
d. Lakukan cara yang sama dengan langkah (a-c) untuk
percobaan berikut, dengan mengubah volume pereaksi
masing-masing tetapi volume total tetap 30 ml, yaitu:
- 10 ml NaOH 0,1 M dan 20 ml CuSO40,1 M
- 15 ml NaOH 0,1 M dan 15 ml CuSO40,1 M
- 20 ml NaOH 0,1 M dan 10 ml CuSO40,1 M
- 25 ml NaOH 0,1 M dan 5 ml CuSO40,1 M
e. Buat grafik yang menyatakan hubungan antara tinggi
endapan (sumbu y) dan volume larutan (sumbu x),
sehingga diperoleh titik optimum kurva.
f. Dari grafik tentukan koefisien reaksi berdasarkan
titik optimum yang diperoleh. Titik optimum
menyatakan perbandingan koefisien reaksi.
g. Bandingkan dengan koefesien reaksi yang diperoleh
dari menyetarakan persamaan reaksi.
h.Tentukan rendemen hasil reaksi dengan menggunakan
konsep mol.
2. Stokiometri Sistem Asam-Basa

a. Ke dalam gelas beker 50 ml, masukkan 5 ml NaOH


1,0 M dan ke dalam gelas beker lainnya masukkan 25
ml HCl 1,0 M. Kemudian ukur temperatur kedua
larutan tersebut (TM ) dan diusahakan agar sama (dapat
dilakukan dengan merendam kedua gelas beker
tersebut dalam penangas air.
b. Campurkan kedua larutan tersebut hingga volume
total 30 ml, ukur temperatur campuran dan catat suhu
maksimum yang konstan ( TA ).
c. Lakukan cara yang sama untuk percobaan berikut
dengan mengubah volume pereaksi masing-masing
hingga volume total campuran adalah 30 ml, yaitu:
- 10 ml NaOH 1,0 M dan 20 ml HCl 1,0 M
- 15 ml NaOH 1,0 M dan 15 ml HCl 1,0 M
- 20 ml NaOH 1,0 M dan 10 ml HCl 1,0 M
- 25 ml NaOH 1,0 M dan 5 ml HCl 1,0 M
d. Buat grafik yang menyatakan hubungan antara
perubahan temperatur (sumbu y) dan volume
asam/basa (sumbu x).
f. Dari grafik tentukan koefisien reaksi berdasarkan
titik optimum yang diperoleh. Titik optimum
menyatakan perbandingan koefisien reaksi.
g. Bandingkan dengan koefesien reaksi yang diperoleh
dari menyetarakan persamaan reaksi.
h.
Tentukan rendemen hasil reaksi dengan
menggunakan konsep mol.
E. Analisis Data

Pada percobaan D.2 dan D.3, berdasarkan grafik yang


diperoleh dari data antara perubahan temperatur /
tinggi endapan terhadap volume masing-masing
pereaksi ditentukan stokiometri reaksi dengan
mengubah satuan volume masing-masing pereaksi
pada titik optimum menjadi mol.

mol = molaritas larutan (M) x volume larutan (V)


Sehingga diperoleh perbandingan mol = perbandingan
koefisien reaksi.

Anda mungkin juga menyukai