Telah dipelajari pengaruh fortifikasi tekstur pelet kentang, diperoleh dengan penambahan 5 dan 10% bubuk gandum, bubuk jagung dan bakteri jagung, diterapkan secara terpisah dan dalam campuran dengan penambahan 3% konsentrat protein kentang dalam menentukan kandungan lemak dan sifat fisik gorengan tersebut. Penambahan tepung gandum, dengan dosis yang tidak diperhatikan, positif dapat mempengaruhi tekstur makanan ringan. Namun juga menyebabkan peningkatan kadar lemak dan kepadatan, serta pemekatan makanan ringan berwarna. Penggunaan tepung jagung memberikan kontribusi terhadap nilai-nilai yang lebih rendah dari kepadatan makanan ringan dan penyerapan lemak, sedangkan penambahan bakteri jagung mengakibatkan lebih ringan, lebih diinginkan makanan ringan warna, tetapi pada saat yang sama itu membawa peningkatan kandungan lemak dan membuat makanan ringan lebih keras. Ada tidak tercatat setiap keragaman makanan ringan yang signifikan mengenai tingkat ekspansi, tanpa jenis aditif yang digunakan, serta kelembaban makanan ringan.