Di susun Oleh :
Bagas Aryo Sasongko
135100100111015
Hasna Nadhiroh
135100100111019
135100101111024
135100101111058
Meidinar Rizky A
135100101111060
asam lemak dengan penambahan H2O dengan katalis asam (H2SO4) menjadi asam lemak
bebas.
Esterifikasi adalah tahap konversi asam lemak bebas menjadi ester, dengan mereaksikan asam
lemak dengan alkohol. Asam lemak bebas dari sampel yang diperoleh dari proses hidrolisis
ditambahkan dengan metanol (CH3OH) dan asam kuat H2SO4 sebagai katalis sehingga
terbentuk senyawa metil ester. Derivatisasi asam lemak menjadi senyawa metil ester
bertujuan untuk menurunkan titik didih dari masing-masing asam lemak agar lebih mudah
diuapkan dan dipisahkan sehingga menghasilkan pemisahan dengan resolusi yang lebih baik.
Selain itu, proses esterifikasi ini dilakukan untuk keperluan analisis kadar asam lemak
menggunakan KG-SM. Hal ini dikarenakan asam lemak yang diperoleh dari hidrolisis bersifat
nonvolatil (tidak mudah menguap), sementara syarat senyawa yang diperlukan untuk
keperluan analisa harus bersifat volatil. Sehingga diperlukan adanya konversi asam lemak
bebas menjadi senyawa metil ester. Senyawa metil ester sendiri bersifat volatil (mudah
menguap).
Larutan standar glukosa dan fruktosa mulai dari konsentrasi 0,125%; 0,25%; 0,5%;
dan 1 % diinjeksikan sebanyak 20 l dengan menggunakan auto syringe injector dan
dibiarkan sampai semua komponen keluar dan terpisah dari kolom.
Penentuan Kadar Glukosa dan Fruktosa
a. Perlakuan Sampel
Sampel madu yaitu madu kelengkeng dan madu randu dipipet sebanyak 0,5 ml dan
diencerkan sampai volumenya 50 ml serta dilakukan sentrifugasi selama 30 menit.
Tujuan dilakukan sentrifugasi adalah untuk memisahkan komponen yang larut air
dengan yang tidak larut air. Hasil dari sentrifugasi yaitu dengan terbentuknya dua
lapisan. Lapisan atas diambil dan dilakukan penyaringan dengan kertas saring 0,45
m. Filtrat hasil penyaringan kemudian diambil 20 l dan disuntikkan ke alat HPLC.
dengan detektor UV-Vis pada panjang gelombang 254 nm dengan kondisi yang sama dengan analisis
Kolom
: CI8
Suhu kolom : Suhu kamar
Laju alir eluen: 1 ml/menit
Detektor
: Detektor UV-Vis padapanjanggelombang254 nm.
Fase Gerak : Eluen A yaitu larutan buffer asetat pH 4,9 : asetonitril= 47:3 (v/v) dan eluen
B yaitu asetonitril: air = 60 :40 (v/v)