Anda di halaman 1dari 2

1.

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar air yang terkandung dalam alkohol. Tahap
pertama, dengan mengisi ke dalam tabung reaksi sebanyak 0,5 ml alkohol 50 % dan CuSO4
padat 2 gram di dapat hasil larutan dua fase dengan warna biru tua hal ini terjadi karena pada
penambahkan CuSO4 anhidrat sukar larut. CuSO4merupakan padatan putih, jika terkena air
akan terbentuk garam hidratnya yang akan berubah menjadi biru. Jadi jika alkohol
mengandung air akan diketahui dengan terjadinya perubahan warna biru. Hal tersebut
menunjukkan adanya air dalam semua sampel alkohol.
Pada saat menggunakan penambahkan K2CO3 secara berturut-turut tidak ada endapan
(larutan bening), ada sedikit gelembung sama sukar larut yang menunjukan adaanya air
R OH + CuSO4 R Cu + H2O + SO4
R OH + K2CO3 R K + H2O + CO2
2.
Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung terutama pada halangan sterik dalam
alkohol dan asam karboksilatnya. Kuat asam dari asam karboksilat hanya memainkan peranan
kecil dalam pembentukan ester. Untuk alasan sterik, urutan reaktivitas alkohol untuk reaksi
esterifikasi adalah metanol > alkohol 1 > alkohol 2 > alkohol 3.

Mekanisme Reaksi Esterifikasi


Seperti banyak reaksi aldehida dan keton, esterifikasi asam karboksilat berlangsung melalui
serangkaian tahap protonasi dan deprotonasi. Oksigen karbonil diprotonasi, alkohol nukleofilik
menyerang karbon positif, dan eliminasi air akan menghasilkan ester yang dimaksud. Inilah
mekanisme reaksi esterifikasi:

Perhatikan bahwa dalam reaksi esterifikasi, ikatan yang terputus adalah ikatan C-O asam
karboksilat dan bukan -OH dari asam atau ikatan C-O dari alkohol.

Anda mungkin juga menyukai