Pedahuluan
Rangkaian resonansi adalah kombinasi antara elemen R,
L dan C yang memiliki karakteristik response frekuensi
seperti pada Gambar 1.
Dari gambar 1 terlihat bahwa response bernilai maksimum
pada frekuensi fr dan response mengalami penurunan
pada sisi kanan dan kiri dari frekuensi fr.
4/1/2015
Pedahuluan
Dengan kata lain, response umumnya (untuk
keperluan praktis) bekerja pada daerah frekuensi
yang dekat atau sama dengan nilai maksimum.
Frekuensi yang terletak jauh disebelah kiri dan
kanan mempunyai level tegangan dan arus yang
rendah dan pada umumnya mempunyai pengaruh
yang kecil pada response sistem.
Bila response berada pada atau dekat nilai
maksimum, rangkaian disebut kondisi resonansi.
4/1/2015
Pedahuluan
Rangkaian resonansi elektrik harus memiliki kapasitif dan
induktif sedangkan resistansi selalu ada.
Bila resonansi terjadi akibat penggunaan frekuensi fr
yang tepat , energi yang diserap oleh satu elemen reaktif
sama dengan energi yang dilepaskan untuk elemen
reaktif yang lain.
Umumnya ada beberapa resistansi yang dikaitkan
dengan elemen reaktif yang akhirnya akan menimbulkan
damping dari osilasi antara elemen-elemen reaktif.
Ada dua tipe rangkaian resonansi yaitu rangkaian
resonansi seri dan paralel.
4/1/2015
Resonansi Seri
Sebuah rangkaian resonansi seri maupun paralel
harus mempunyai L dan C.
Sebuah elemen resistif akan selalu ada karena
resistansi internal dari sumber (RS), resistansi
internal dari induktor (Rl) dan penambahan resistansi
untuk mengontrol bentuk dari kurva response (Rd).
Konfigurasi dasar untuk rangkaian resonansi seri
tampak pada gambar 2.(a) dengan elemen resistif
seperti yang telah dijelaskan dan gambar 2.(b)
penyederhanaan dari (a) dimana elemen resistif
hanya bernilai satu, yaitu :
4/1/2015
Resonansi Seri
R = RS + Rl + Rd (1)
Resonansi Seri
Kondisi resonansi terjadi bila,
XL = XC ..(2)
dengan demikian impedansi total pada peristiwa
resonansi menjadi sederhana :
ZTS = R ..(3)
dan pada peristiwa resonansi, impedansi total
bernilai minimum.
Subskrip s menunjukkan kondisi resonansi seri.
4/1/2015
Resonansi Seri
Frekuensi resonansi dapat ditentukan dari induktansi
dan kapasitansi dari persamaan (2).
XL = XC
(4)
.(5)
dimana :
4/1/2015
f = hertz (Hz)
L = henri (H)
C = farad (F)
Rangkaian Resonansi by zaenab muslimin
Resonansi Seri
Arus yang melalui rangkaian pada resonansi adalah :
4/1/2015
Resonansi Seri
Karena arus yang mengalir pada elemen kapasitor
dan induktor adalah sama maka besar tegangan
kapasitor dan induktor juga sama tetapi berbeda fasa
1800.
VLS = VCS
4/1/2015
(6)
Resonansi Seri
Gambar 3 adalah diagram fasor dari tegangan dan
arus, menunjukkan bahwa tegangan pada resistor
pada rangkaian resonansi adalah tegangan input E, I
dan VR adalah sefasa.
4/1/2015
Resonansi Seri
Daya aktif resistor pada rangkaian resonansi adalah I2R
dan daya reaktif untuk kapasitor I2XC serta daya reaktif
untuk induktor
I2XL.
Segitiga daya pada rangkaian resonansi diperlihatkan
pada gambar 4, dimana daya aktif yang terdisipasi pada
resistor sama dengan total daya semu karena QC = QL.
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
R = Rl (9)
Karena faktor kualitas dari kumparan
umumnya diberikan oleh pabrik induktor,
dan sering disimbolkan dengan Q tanpa
subskrip.
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
VLS = QS E
4/1/2015
.(10)
Rangkaian Resonansi by zaenab muslimin
.(11)
4/1/2015
y = mx + b
4/1/2015
y =
m . x +b
4/1/2015
yx=k
1
XC
2fC
1
XCf
2C
dimana :
y ( variabel) = XC
x (variabel) = f
k (kontan) =
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
= =
2
R
magnitudanya
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
Resonansi
Seri
Kurva
Selektivitas & Bandwidth
Resonansi
Seri
Selektivitas
4/1/2015
4/1/2015
10
1
4/1/2015
4/1/2015
R
1
2
0
L
LC
Rangkaian Resonansi by zaenab muslimin
Dengan
.(13)
4/1/2015
.(16)
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
Jawab
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015
4/1/2015