ABSTRAK
Rangkaian listrik terdiri dari beberapa komponen listrik, yaitu komponen
aktif dan komponen pasif. Percobaan ini menggunakan komponen pasif resistor
dan kapasitor serta komponen aktif transistor. Hasil pengukuran 15 resistor hanya
terdapat 9 resistor yang berada pada rentang resistansi yang dapat ditoleransi. Dua
buah kapasitor diukur tegangannya untuk mengetahui tegangan maksimum yang
dapat dibebankan pada suatu kapasitor. Transistor NPN yang digunakan
merupakan jenis transistor bipolar, yang terdiri dari terminal emitor, basis, dan
kolektor. Resistor yang disusun secara seri akan bertindak sebagai pembagi
tegangan sedangkan resistor yang disusun paralel akan bertindak sebagai pembagi
arus. Tegangan dari kapasitor seri akan sebanding dengan tegangan total yang
dibebankan pada setiap katapasitor, sedangkan tegangan dari kapasitas paralel
akan sebanding dengan tegangan yang diberikan dari sumber tegangan. Rangkaian
listrik yang menggunakan transistor dengan menggunakan dua hambatan yang
berbeda menghasilkan nyala lampu LED yang lebih redup pada resistor yang
lebih kecil resistansinya.
Kata Kunci: kapasitor, rangkaian listrik, resistor, transistor.
PENDAHULUAN
Rangkaian listrik merupakan interkoneksi dari elemen listrik yang
dihubungkan dalam rangkaian tertutup sehingga arus listrik dapat mengalir terus
menerus. Arus listrik akan mengalirkan muatan tiap satuan waktu. Muatan
tersebut menunjukkan kuantitas dari suatu respon listrik. Arus listrik terdapat
dalam dua jenis, yaitu arus searah yang konstan (direct current, DC) dan arus
bolak-balik (alternating current). Variabel lain pada rangkaian listrik selain arus
adalah tegangan (voltage). Tegangan menunjukkan aliran muatan yang melalui
elemen rangkaian listrik dan dibutuhkan energi agar muatan tersebut mengalir.
Tegangan tersebut sebanding dengan kerja yang dibutuhkan untuk memindahkan
muatan dari suatu terminal ke terminal lainnya (Dorf dan Svobodo 2010). Suatu
rangkaian listrik dapat disusun seri atau paralel dengan mengikuti hukum Ohm
yang menyatakan bahwa tegangan pada terminal-terminal material penghantar
berbanding lurus terhadap arus yang mengalir melalui material tersebut.
Perbandingan
tegangan
dengan
arus
tersebut
menghasilkan
konstanta
Prosedur Percobaan
Resistor
Percobaan penentuan resistansi resistor diawali dengan menyiapkan 15
jenis resistor yang berbeda. Kemudaian nilai resistansinya diukur secara teoritis
berdasarkan pita warna. Lalu resistor diukur resistansinya dengan menggunakan
multimeter. Hasil pembacaan secara teoritis dibandingkan dengan hasil
pengukuran.
Kapasitor
Percobaan diawali dengan menyiapkan beberapa kapasitor. Kemudian
diidentifikasi ukuran kapasitansi dan tegangan totalnya.
Transistor
Beberapa jenis transistor yang tersedia diamati jenis dan spesifikasinya.
Rangkaian listrik
Komponen listrik dirangkai secara seri dan paralel dengan menggunakan
dua buah resistor. Resistor yang digunakan masing-masing 267 ohm dan 100
ohm. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai teoritis.
Rangkaian kapastor
Tiga buah kapasitor dihubungkan secara seri dengan menghubungkan
antara kutub positif dengan kutub negatif antar kapasitor. Kemudian kapasitansi
total dan
multimeter sebesar 0,74 V. Tegangan pada setiap titik pada kapasitor rangkaian
paralel seharusnya sama dengan tegangan sumber, yaitu sebesar 0,11 V. Namun
hasil pengukuran tegangan setiap titik pada kapasitor lebih kecil atau lebih besar
dari nilai tersebut. Nilai tegangan yang tidak sesuai tersebut dapat disebabkan oleh
adanya galat sistematik selama percobaan, yaitu multimeter yang digunakan tidak
stabil sehingga perlu dilakukan kalibrasi ulang.
Hasil percobaan pada gambar 1 menunjukkan rangkaian listrik yang
menggunakan transistor, dua buah resistor yang berbeda (1000 dan 270 ), dan
dua buah lampu LED yang dihubungkan dengan sumber tegangan menghasilkan
nyala lampu LED yang berbeda. Lampu LED yang dihubungkan dengan resistor
dengan resistansi yang lebih besar (1000 ) menghasilkan nyala lampu LED lebih
redup daripada nyala lampu LED dengan resistor dengan resistansi yang lebih
rendah (270 ). Hal ini dapat terjadi karena arus yang melintasi rangkaian
tersebut dihambat oleh adanya resistor. Semakin besar resistor yang digunakan
dalam rangkaian maka arus yang mengalir akan semakin kecil dan nyala lampu
akan semakin redup.
SIMPULAN
Rangkaian listrik pada percobaan menggunakan komponen pasif transistor
dan komponen aktif resistor dan kapasitor. Hasil pengukuran 15 resistor
dihasilkan 9 resistor yang sesuai dengan rentang nilai resistansi teoritis. Besarnya
tegangan yang terukur pada kapasitor menunjukkan tegangan yang dapat
dibebankan pada suatu kapasitor. Transistor NPN yang digunakan memiliki tiga
terminal, yaitu emitor, basis, dan kolektor. Resistor yang disusun seri akan
membagi tegangan yang mengalir dalam rangkaian, sedangkan rangkaian paralel
akan membagi arus yang mengalir dalam rangkaian. Tegangan kapasitor seri
merupakan penjumlahan tegangan yang dapat dibebankan pada setiap kapasitor,
sedangkan tegangan kapasitor paralel akan sama dengan tegangan yang dihasilkan
oleh sumber tegangan. Intensitas nyala lampu bergantung pada resistor yang
digunakan. Semakin besar resistor maka nyala lampu akan semakin redup.
DAFTAR PUSTAKA
Dorf RC, Svoboda JA. 2010. Introduction of Electric Circuit 8th Ed. Amerika
(US): John Wiley & Son Inc.
Hayt WH, Jr, Kemmerly JE, Durbin SM. 2005. Rangkaian Listrik Jilid 2.
Jakarta (ID): Erlangga. Kastawan W, Penerjemah. Terjemahan dari
:Engineering Circuit Analysis.
Surjono HD. 2007. Elektronika: Teori dan Penerapan. Jember (ID): Cerdas Ulet
Kreatif.
-------------. 2008. Elektronika Analog. Jember (ID): Cerdas Ulet Kreatif.
Zuhal, Zhanggischan. 2004. Prinsip Dasar Elektroteknik. Jakarta (ID): Gramedia.
LAMPIRAN
Tabel 1 Pengukuran resistansi berbagai resistor
No
Warna Pita
Resistansi
Resistansi
Pita 1
Pita 2
Pita 3
Pita 4
teoritis ()
pengukuran ()
Hijau
Biru
Merah
Emas
56005%(J)
5480
Merah
Hitam
Hijau
Emas
200000005%(J)
1029000
Merah
Hitam
Emas
Emas
205%(J)
19
Merah
Hitam
Kuning
Emas
2000005%(J)
99500
Kuning
Merah
Hitam
Emas
4205%(J)
42
Hijau
Biru
Merah
Emas
560005%(J)
55300
Coklat
Hitam
Hitam
Emas
105%(J)
10,6
Merah
Ungu
Coklat
Emas
2705%(J)
267
Coklat
Hitam
Merah
Emas
10005%(J)
994
10
Merah
Merah
Orange
Emas
220005%(J)
21800
11
Merah
Hitam
Orange
Emas
200005%(J)
9950
12
Hijau
Biru
Kuning
Emas
5600005%(J)
561000
13
Coklat
Hitam
Coklat
Emas
1005%
97,9
14
Kuning
Ungu
Merah
Emas
47995%(J)
4680
15
Merah
Merah
Merah
Emas
22005%(J)
2160
Resistansi
R - %toleransi ()
R + %toleransi ()
pengukuran ()
5320
5880
5480
1900000
2100000
1029000
19
21
19
190000
210000
99500
399
441
42
53200
58800
55300
9,5
10,5
10,6
256,5
283,5
267
950
1050
994
10
20900
23100
21800
11
19000
21000
9950
12
532000
588000
561000
13
95
105
97,9
14
4559,05
5038,05
4680
15
2090
2310
2160
Kapasitansi (F)
Tegangan (V)
4700
89600000
6800
55900000
Resistansi
Tegangan
Tegangan
pengukuran
teoritis
pengukuran
()
(V)
(V)
239
12
136
367
Arus
Arus
pengukuran
teoritis (A)
(A)
0,0327
0,57
Contoh Perhitungan
Resistansi teoritis
= 1 + 2 = 267 + 100 = 367
9
=
= 0,0245
367
Resistansi
Tegangan
Tegangan
Arus
Arus
teoritis
pengukuran
teoritis
pengukuran
teoritis
pengukuran
72,75
0,116
12
0,12
0,1649
1,03
Contoh Perhitungan
1
9
=
= 0,1237
72,75
Seri
Paralel
Pengukuran
Tegangan (V)
Total
0,74
C1
0,04
C2
3,19
C3
0,61
Total
0,11
C1
0,05
C2
1,83
C3
0,83
C4
0,03
10