Anda di halaman 1dari 20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

Lainnya BlogBerikut

BuatBlog Masuk

2.6.10

Cari

PROFESIONALISMEPRAJURITTNIAD
MENGHADAPIGLOBALISASI

SekilasInfo
firmansyah

ditulisuntukMajalahSeskoadViyataViraJatiedisi113/2010

TugasTNIdenganjajarannya,

isamanwholifein
thistime
Lihatprofil
lengkapku

harusterusmenerusmeningkatkanpostur,
MilitaryPostureharussemakinhandal,semakinmodern,
semakintangguh,
kredibel,sekaliguspeningkatankemampuandankesiagaan.

HalimunKalender

(SusiloBambangYudhoyono,PresidenRI)

PENDAHULUAN
Pernyataan diatas dikutip dari sambutan Presiden RI
pada Acara Rapim TNI di Aula Gatot Subroto Mabes
TNI Cilangkap pada tanggal 25 Januari 2010. Pada
kesempatan tersebut pada intinya Presiden RI
menyampaikan tentang bagaimana misi dan tantangan
TNI dihadapkan pada ancaman global dalam rangka
mewujudkan grand strategy untuk kepentingan 10, 20,
30 tahun mendatang. Pembahasan grand strategy ini

Su
3
10
17
24

May2015
M Tu W Th F
1
4 5 6 7 8
11 12 13 14 15
18 19 20 21 22
25 26 27 28 29

CUACAHARIINI

menjadi penting karena kesiagaan yang dimaksud


diatasadalahreadynessyangmerupakanbagiandari

Unavailableedit

strategipenangkalandarikekuatanpertahanannegara.
Dimana pembangunan kekuatan Pertahanan Negara

dilakukan melalui modernisasi dan pembangunan yang


terarah, terencana, sesuai dengan hakekat ancaman,
kondisi geografi dan kemampuan negara serta
berlandaskanRevolutioninMilitaryAffairs(RMA).

Pertahanan Negara diperlukan dalam rangka


http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

Sa
2
9
16
23
30

Hi:F

PleaseTryagain
latermore...

Lo:F

Pengikut
1/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

mempertahankan kedaulatan, keutuhan wilayah suatu


negara dan melindungi keselamatan segenap bangsa
dariancamandangangguanbaikyangmunculdidalam

Jointhissite
withGoogleFriendConnect

Members(3)

negeri maupun luar negeri. Bagi Indonesia Pertahanan


Negara merupakan upaya nasional yang melibatkan
seluruh potensi dan kekuatan nasional yang
diselenggarakan secara terpadu, terarah, efektif dan
efesien berdasarkan pada sistem pertahanan negara
yaituSistemPertahananRakyatSemesta.

[1]

Alreadyamember?Signin

DAFTARISI
CATATANKAKIBUKU(9)
Kuliner(2)
Pandangan(15)

Dalam

aplikasinya,

Pertahanan

Negara

diselenggarakanolehseluruhkomponenbangsasecara

Pendapat(18)
Perjalanan(12)
Renungan(19)

terpadu dan komprehenif, khusus dalam menghadapi


ancaman militer menempatkan TNI sebagai komponen

Tulisan..ku

utamadengandidukungolehkomponencadangandan

2014(3)

komponen pendukung. Dalam konteks TNI AD,

2011(4)

pertahanan negara dengan konsep pertahanan


kewilayahan, dimana kemampuan pertahanan wilayah

2010(25)

yang dikembangkan adalah yang bertumpu pada

Juni(2)

pertahananpulaubesardanrangkaianpulaukecilatau
biasadikenaldenganLandBaseOriented,haltersebut
mensyaratkan adanya kemampuan prajuritnya yang
profesional dan handal serta didukung alutsista yang
memadai. Menyadari hal tersebut maka sudah
sewajarnya apabila pembentukan prajurit yang
profesional dalam rangka menghadapi tuntutan

Oktober(1)
PROFESIONALISME
PRAJURITTNIAD
MENGHADAPI
GLOBALI...
MEMBANGUNKARAKTER
PEMIMPINMILITER
Mei(5)
April(3)

perkembangantugas,adalahhalyangmenjadiprioritas

Maret(5)

bagiTNIAD.

Februari(6)
Januari(3)
2009(42)

Dihadapkan pada perkembangan global dunia


yang makin dinamis dan komplek, dimana saat ini

Indahnyadunia

muncul enam sumber dan jenis ancaman global yang


meliputi : 1) dunia yang multi polar, 2) benturan
peradaban, 3) persaingan memperebutkan akses
terhadap pangan, energi dan air, 4) ketimpangan
ekonomiglobal,5)penyakitmenular,dan6)perubahan
[2]

iklim

menjadikan tuntutan tugas TNI semakin

kompleks pula. Maka pembangunan kekuatan TNI AD


http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

2/20

5/10/2015

yang

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

berlandaskan

pembentukan

prajurit

yang

profesional menjadi tidak mudah dan membutuhkan


suatustrategiyangjitu,dinamissesuaidengantuntutan
jamannyasaatini.

Kebijakan pembangunan nasional pada periode


kedua pemerintahan SBY adalah melanjutkan dan
meningkatkan pembangunan disegala bidang secara
terus menerus dengan koreksi dan perbaikan, dalam
artian lain development for all atau pembangunan
untuk semua. Mengacu kepada kebijakan tersebut,
makapembangunanbidangpertahananyangdilakukan
olehTNI,khususnyaTNIADjugaharusmeliputisegala
bidang dan kemampuan yang dimiliki oleh TNI AD
sebagai sebuah organisasi militer untuk diarahkan
dapat menjawab tantangan tugas dalam dimensi yang
lebihluas,yaitubukansajamenjawabtugaspokokTNI
AD, tetapi juga bagaimana dapat berkontribusi aktif
memberikan

solusi

terbaik

bagi

permasalahan

permasalahanbangsa.

Namun,

dihadapkan

dengan

kemampuan

dukungan anggaran negara yang masih terbatas, TNI


AD akan menghadapai berbagai kendala dalam
mewujudkan

kebijakan

pembangunan

bidang

pertahanan, sehingga timbul pertanyaanpertanyaan


mendasardisekitarpembangunankekuatanpertahanan
negara dalam menghadapi ancaman global, yaitu Apa
trend ancaman global saat ini yang mempengaruhi
pelaksanaan tugas pokok dibidang pertahanan ?,
Bagaimana strategi membentuk prajurit yang
profesional yang sesuai dengan tuntutan tugas ?
dan Bagaimana konsep TNI AD dalam menyikapi
perubahanancamanglobal?.

Mengapa pertanyaanpertanyaan tersebut perlu


dijawab, tiada lain dalam rangka kontinuitas reformasi
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

3/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

internal TNI, yang mana selama satu dasa warsa


reformasi,TNIADsecaraperlahantapipastimelakukan
berbagai perubahan, baik dalam tataran kebijakan,
operasional dan kultur. Satu hal yang paling sulit dan
membutuhkan waktu untuk perubahan adalah dibidang
kultur,karenahaltersebutberhubungandengansumber
daya manusia, sehingga menjadi relevan apabila
pembenahan

kultur

dikaitkan

dengan

strategi

pembentukan prajurit yang profesional dan pada


akhirnya mengarah pada konsep TNI AD sebagai
sebuah institusi atau organsasi militer menghadapi
ancaman global menjadi pokok bahasan dalam tulisan
ini.

SUMBERANCAMANGLOBAL
Berdasarkan tinjauan geopolitik dan strategic
environment, trend sumber dan jenis ancaman global
telah berubah pada awal abad ke21. Isuisu global
yang semula didominasi oleh demokratisasi, HAM dan
lingkungan hidup, saat ini sudah mulai muncul isuisu
baru yang diprediksi dapat menjadi sumber ancaman
global,yangmeliputi:
Pertama, dunia yang multi polar, bahwasanya,
Amerikadewasainibukanlagimenjadipemaintunggal
dalam percaturan dunia internasional. Telah lahir
kekuatankekuatan baru yang mampu mempengaruhi
pengambilan kebijakan baik politik, ekonomi,
pertahanankeamanan.BangkitnyaekonomiChinayang
pada tahun 2009 telah mampu menggeser Amerika
sebagai eksportir terbesar kedua di dunia, dan
diprediksipada2010akanmerebuttempatpertamadari
Jerman

[3]

merupakan kekuatan baru yang dominan

mempengaruhi kawasan, khususnya Asia, dipihak lain


bersatunya negaranegara Eropa dalam bentuk Uni
Eropa merupakan kekuatan yang patut diperhitungkan
oleh Amerika dalam bermain di kawasan Eropa.
Sehingga dewasa ini ada 3 (tiga) interaksi kekuatan
besar yang mempengaruhi tatanan dunia di abad 21,
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

4/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

yaituAmerika,ChinadanUniEropa.
Kedua,

Benturan

Peradaban,

Clash

of

Civilization antara dunia Islam dan dunia Barat terus


saja terjadi sampai memasuki abad 21 ini, terutama
yang berkaitan dengan isu terorisme, dimana dunia
Barat memposisikan terorisme merupakan produk dari
peradaban dunia Islam. Judgement yang tendensius
semacaminilahyangpadadasarnyamenjadikanmakin
suburnya terorisme di dunia, terutama terhadap
Amerika dan berbagai kepentingannya di berbagai
belahandunia.Karenasikapresmisuatupemerintahan
kepada dunia Islam pada umumnya, akhirnya
membentuk opini publik yang melihat dunia Islam dari
sisi negatifnya saja, yang tentu saja menimbulkan
perlawanan tersendiri dari dunia Islam, terutama
golongan Islam garis keras yang lebih mengutamakan
jalan

kekerasan

mengutamakan

daripada

perdamaian

syiar
dan

agama
kasih

yang

sayang.

Pertentangan kedua peradaban yang sudah berumur


ratusan tahun ini merupakan sumber ancaman
tersendiri yang patut diperhitungkam dalam percaturan
kehidupanduniainternasional.
Ketiga, Persaingan memperebutkan akses
terhadap pangan, energi dan air merupakan sumber
konflikbaruyangakansegeramengemukadewasaini.
Hal tersebut terjadi karena melonjaknya jumlah
penduduk dunia dari tahun ke tahun yang tentunya
berdampak pada kebutuhan akan pangan, energi dan
airpun semakin bertambah, sedangkan sumber daya
alam sudah semakin menipis karena eksploitasi
manusia yang cenderung berlebihan. Pada abad 20
saja, kebutuhan akan minyak menjadikan Amerika
menyerbu Irak, walaupun alasan penyerbuannya
dikemasdenganisudemokrasidanadanyapembuatan
senjata pemusnah massal oleh Irak, yang ternyata
sampaidengansaatinitidakterbuktiadanya.Sehingga
krisis akan pangan, energi dan air apabila tidak
ditangani dengan arif dan bijaksana dapat menjadi
pemicukonflikdiabad21ini.

http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

5/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

Keempat,

Ketimpangan

ekonomi

global.

Adanya ketimpangan antara supply dan demand pada


percaturan ekonomi global merupakan bom waktu
tersendiri, hal tersebut sudah terbukti dua kali yaitu,
tahun 1998 yang melanda Asia dan tahun 2008 yang
bahkan melanda seluruh dunia, dikarenakan krisis
keuangan di Amerika. Kepentingan antara negara
pengimpor dan negara pengekspor harus benarbenar
dapatdiwadahidandisikapidengankebijakanekonomi
yang mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang
kuat, inklusif dan berkesinambungan agar mampu
menghadapi sumber dan jenis ancaman global masa
kini.
Kelima, Penyakit menular. Dampak dari
penyebaran penyakitpenyakit baru seperti flu burung,
flubabiternyatatidakhanyameresahkansatukawasan
saja, tetapi sudah menjadi perhatian dunia, bahkan
telah menimbulkan travel warning bagi satu negara
kepada negara lain, yang mau tidak mau
mempengaruhi hubungan kedua negara. Dan tidak
menutup kemungkinan masih ada varianvarian baru
yang akan muncul yang akan dapat menjadi wabah
global.
Keenam, Perubahan Iklim merupakan sumber
ancaman baru yang perlu diwaspadai oleh semua
negara dalam lingkup global. Efek rumah kaca telah
menyebabkankenaikansuhuyangdrastis,kenaikanair
laut, rusaknya lahan pertanian yang berdampak pada
kelaparan, masalah sosial dan pada akhirnya masalah
keamanan dunia. Belum lagi dengan peristiwa alam
yangtakdapatterelakansepertigempabumi,tsunami,
letusan gunung berapi, dewasa ini sudah menjadi
masalah global, masalah seluruh masyarakat dunia
bukan lagi sematamata negara yang sedang ditimpa
bencana.

Keenamsumberdanjenisancamanglobalinilah
yang perlu diperhatikan secara seksama oleh bangsa
Indonesia dalam membangun dan menyongsong abad
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

6/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

21, segenap daya dan upaya serta kemampuan yang


ada harus dikonsolidasikan dan diarahkan untuk
mampu menjawab segala tantangan global yang tak
mungkinterelakkan.Demikian pulanya dengan TNI AD
yang merupakan bagian integral dari NKRI harus pula
menyikapi tantangan tersebut agar tidak terdadak dan
pada saatnya mampu memberikan solusi bagi
permasalahanbangsasesuaidengantugaspokokyang
diembannya.

STRATEGI

MEMBENTUK

PRAJURIT

YANG

PROFESIONAL
Menyikapibahwaabad21sudahdidepanmatabahkan
sedangdijalanidanadanyasumberancamanbaruyang
semakin kompleks adalah tantangan yang harus
dijawab, maka TNI AD sebagai komponen bangsa
menyikapinya dengan berpikir dan bertindak realistis
sesuai dengan kemampuan dan batas kemampuan
serta dukungan anggaran yang tersedia dari negara.
Bahwakemampuandukungan anggaranTNIwalaupun
mengalamikenaikansebesarRp.10triliunpadaAPBN
2010

[4]

, namun dukungan tersebut lebih diarahkan

kepada lima hal yaitu : dukungan operasional nyata,


kesiapandankesiapsiagaanoperasional, pemeliharaan
alutsista, pendidikan dan latihan, serta kesejahteraan
prajurit.

Daripenekanantersebutterlihatbahwapemenuhandan
pembelianalutsistabarubukanmenjadiprioritasutama
TNI guna memodernkan alutsistanya dalam rangka
menciptakan daya tangkal yang kuat melalui
persenjataan yang handal, modern yang berlandaskan
sistek sesuai jamannya. Dihadapkan dengan berbagai
realita tersebut, bagi TNI AD diperlukan strategi lain
dalamrangkamembangun organisasinya,karenapada
dasarnya TNI AD adalah berbasiskan orang yang
mengawaki persenjataan, bukannya orang yang
dipersenjatai atau dilengkapi dengan sistem
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

7/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

persenjataan seperti matra lain. Maka salah satu


strategi yang tepat saat ini dihadapkan dengan kondisi
nyata adalah mempersiapkan, memelihara dan
meningkatkan SDMnya agar mampu menjalankan
setiap tugas yang diberikan, dalam arti kata lain yaitu
membentukprajurityangprofesional.

Sebelumlebihjauhmembahastentangstrategiapayangtepat
digunakan TNI AD dalam membentuk prajuritnya yang
profesional,adabaiknyakitaditinjauduluapayangdimaksud
dengan profesional itu sendiri dalam pengertian atau lingkup
militersebagaisebuahprofesi.

DalamkamusWebsterDictionary,kataprofesional berasal
dari bahasa Yunani profess (ikrar) yang kemudian menjadi
kata bentukan Professionalism yang mempunyai arti tingkah
laku, tujuan, sifatsifat, karakteristik mengenai keistimewaan
suatu profesi, atau manusia profesional dan karakteristik
standarataumetodeprofesional.

Yang kemudian dapat disimpulkan Profesional adalah


standar yang dikenakan terhadap suatu pekerjaan yang
dilakukandenganlebihdilandasiolehkeyakinanakanadanya
nilainilai

kebenaran,

kehormatan,

kecintaan

dan

keterpanggilan di dalam pekerjaan itu, baik dalam hal


menguasai keahlian yang diperlukan maupun pelayanan atas
namapekerjaanitukepadaoranglain,daripadasekedar,atau
[5]
sematamatauntukmemperolehbayaran.

Sedangkan menurut Samuel Huntington, untuk membentuk


suatu profesionalisme khususnya dalam dunia militer
dibutuhkan adanya tiga prasyarat profesionalisme yaitu :
adanya keahlian (expertise), tanggung jawab sosial (social
responsibility), dan adanya organisasi kesejawatan yang
mengikat(corporateness)
yang

disampaikan

[6]

.Haltersebutsenadadenganapa

oleh

Morris

Janowitz

bahwa

profesionalisme dapat terbentuk karena adanya : 1) suatu


keahlian yang sangat spesifik yang diperoleh melalui latihan
yang intensif, 2) standar etika dan kinerja, 3) rasa identitas
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

8/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

[7]
kelompok,dan4)sistemadministrasiinternal.

Dari pendapat para ahli militer tersebut dapat ditarik suatu


kesimpulanbahwaProfesionalismeMiliteradalahmiliteryang
mempunyai pengetahuan, pendidikan, kemampuan,
ketrampilan serta tanggung jawab di bidang pertahanan
dan keamanan negara dari ancaman luar dan dalam
negeri.

Untuk dapat mewujudkan profesionalisme seperti yang


dimaksud maka dibutuhkan seorang prajurit yang memiliki
dayatempuryanghandal,menguasaiperantikerasdanlunak
sesuai dengan keahlian yang disandangnya serta ditunjang
dengan daya nalar / pikir yang baik sehingga mampu
menjalankan setiap tugas yang diberikan dengan baik dan
benar.Iniadalahkonsepprofesionalismeprajurityangdiusung
olehnegarabaratsecarakonvensional.

Dari sudut pandang TNI sendiri yang dimaksud dengan


profesionaladalahtentarayangterlatih,terdidik,diperlengkapi
secarabaik,tidakberpolitikpraktis,tidakberbisnis,dandijamin
kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara
yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi
manusia,ketentuanhukumnasional,danhukuminternasional
[8]
yangtelahdiratifikasi.

Darisiniterlihatbahwapadadasarnyapengertianprofesional
secara konvensional menurut pandangan negara Barat
dengan pengertian yang dimiliki oleh TNI tidak jauh berbeda,
yang membedakan adalah adanya penekanan tentang
jaminankesejahteraandanmengikutikebijakanpolitiknegara.
Untukpermasalahanmengikutipolitiknegara,sampaisaatini
TNI mampu melaksanakan hal tersebut, bahkan dapat
dikatakan TNI melakukan setiap tugas dan perintah yang
diberikan oleh pemerintah / negara tanpa adanya reserve
samasekali.Tetapilainhalnyadenganjaminankesejahteraan,
negara sampai saat ini belum mampu sepenuhnya untuk
memenuhikewajibannyasepertitelahdiaturdandiamanatkan
olehUndangUndang.
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

9/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

Berdasarkan konsep pengertian profesional secara


konvensional dan pengertian TNI, untuk mewujudkan
profesionalisme dalam tubuh TNI AD dibutuhkan dua
hal yang saling berkaitan yaitu profesionalisme prajurit
dan profesionalisme institusi. Pada profesionalisme
prajurit lebih diarahkan kepada pembentukan keahlian,
tanggung jawab , kecintaan kepada pekerjaan dan
kesetiaan kepada satuan serta disiplin yang tinggi
dalam menjalankan setiap tugas yang diemban,
sedangkan profesionalisme institusi diarahkan kepada
kejelasan tugas, misi dan visi yang ditunjang oleh
dukungan publik dan otoritas sipil lainnya agar
pelaksanaantugasorganisasisesuaidenganketentuan
hukumdanundangundangyangberlaku.

Seperti disampaikan diatas, antara profesionalisem


prajurit dengan profesionalisme satuan adalah dua hal
yang saling mengisi dan berkaitan namun demikian
pembenahanTNIADakanlebihmudahapabiladimulai
dari pembenahan personelnya, karena pada dasarnya
personellah yang menggerakkan organisasi. Berkaitan
dengan hal tersebut maka strategi yang perlu
diterapkan dalam membentuk prajurit yang profesional
adalahsebagaiberikut:

Pertama, Penentuan Keahlian. Seperti telah


disampaikan sebelumnya salah satu ciri dari
profesionalisme adalah adanya keahlian (expertise),
karena nilai atau value seorang prajurit dilihat dari
bagaimana ia menguasai dan mengerjakan pekerjaan
atau tugas pokoknya. Dihubungkan dengan organisasi
TNIADsebagaisebuahsistem,makapersoneldengan
lingkup tugas dibawahnya adalah sub sistem dan sub
subsistemyangsalingmengisidanbekerjasamaagar
sistemtersebutdapatbekerjadenganbaikdanberdaya
guna.DenganmelihatkomposisidanjumlahprajuritTNI
AD yang begitu besar, dan agar tidak terjadi tumpang
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

10/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

tindih pekerjaan yang pada akhirnya hanya akan


menghasilkan pemborosan saja, maka prajurit TNI AD
harussedinimungkinmemilihdanmenentukandibidang
apaiabekerja,untukkemudianditekunidandikuasai.
Penentuan keahlian dalam hal jenis pekerjaan
atau spesialisasi dapat dilakukan sendiri ataupun
berdasarkan pengamatan dan perintah satuan, dalam
rangka pengoptimalan kinerja satuan dan kesesuaian
TOP/DSPP satuan tersebut. Dengan lebih dini
menentukan spesialisasinya, maka prajurit akan lebih
mudah diarahkan dan dikembangkan sesuai dengan
keahliannya secara bertahap, bertingkat dan berlanjut
untukkemajuandiripribadimaupunsatuannya.

Kedua,
Pengembangan
Keahlian.
Pembentukan prajurit profesional tidak cukup hanya
lewat pendidikan formal semacam Dikbangum saja,
tetapi juga diperlukan pengembangan keahlian melalui
pendidikan

spesialisasi.

Pendidikan

spesialisasi

dilingkungan TNI AD memang sudah ada, yang perlu


dikembangkan lagi dalam penyelenggaraan pendidikan
spesialisasi tersebut adalah adanya penekanan proses
pembelajaran dan pengembangan diri yang terus
menerus.
Karena keahlian pada dasarnya terbentuk dari
penggalian potensi dan kemampuan prajurit untuk
seterusnya diasah dan terus dikembangkan sampai
benarbenardikuasaidanmenjadiahli.PeranLembaga
Pendidikan dan para atasan di Satuan adalah
bagaimana mereka dapat membantu prajuritnya agar
bisa fokus pada kekuatan yang mereka miliki dan
kemudian dieksploitasi dengan cara memberi
kesempatan dan penugasan yang bervariasi sesuai
dengankeahliansiprajurit.
Dengan cara ini diharapkan prajurit akan
menyadari bakat dan kemampuannya dan terpacu
untuk lebih giat mengembangkan keahlian tersebut
karenaiamerasaadamanfaatbagidiridansatuannya.
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

11/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

Ketiga, Peningkatan Koordinasi. Menyadari


bahwa TNI AD sebagai organisasi diawaki oleh
berbagai keahlian dan spesialiasi, maka berbagai
keahlian dan spesialisasi tersebut tidak akan berdaya
guna yang maksimal apabila tidak ada kesatuan,
keterpaduan dan saling mengisi satu sama lain. Ibarat
sebuah mobil balap, mobil tersebut akan mempunyai
performa yang handal dan berpotensi menjadi juara
apabila setiap bagiannya, entah itu mesin, body
aerodinamis, sistem akselerasinya, dll ditangani oleh
ahlinyamasingmasing.
Demikian pula halnya dengan TNI AD, maka
keahliandanspesialisasiyangdimilikiolehpersonelTNI
ADharusbisadikoordinasikandenganbaikdansinegis,
agar setiap unitunit kerja dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran dapat
saling mengisi dan mengarah pada dukungan
pencapaiantugaspokok,visidanmisiTNIAD.

Keempat, Prinsip berbuat dan berpenampilan


terbaik. Satu hal penting yang perlu disadari baik oleh
prajurit maupun institusi, bahwa membangun
profesionalisme tidak lepas dari pencitraan, karena
profesionalisme juga mengandung spirit, jiwa, karakter,
semangatdannilaikejuangan.
Profesionalisme ada karena adanya penilaian
dan pengakuan dari orang lain, dan karena
profesionalismepulalahsuatuorganisasibisabertahan
menghadapisegalatantanganjaman.
Demikian

pula

dengan

TNI

AD,

profesionalismenya dapat dilihat dari profesionalisme


prajuritnya. Karenanya perlu adanya kebijakan dari
Komando Atas, penekanan dari level menengah dan
kesadaran dari level bawah untuk selalu berbuat yang
terbaik dalam setiap penugasan yang disertai dengan
penampilanyangterbaikpuladalamrangkapencitraan.
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

12/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

Apabila dari mulai level bawah, yaitu para prajurit


mampu melakukan hal ini, maka makin keatas akan
terbentukprofesionalismesatuanyangbaikdanhandal
dan citra baik TNI AD akan terbentuk dan diakui oleh
publik.

Kelima,

Peningkatan

Kesejahteraan.

Kesejahteraan adalah mutlak bagi pembentukan


profesionalisme prajurit, selain memang hal tersebut
sudah diamanatkan dalam undangundang, dalam
artian nyata memang demikianlah adanya. Prajurit
untuk dapat fokus pada pekerjaannya haruslah sudah
yakindenganterpenuhinyakebutuhandasarpribadidan
keluarganya sesuai dengan strata pangkat dan
jabatannya. Dengan

telah

terpenuhi

kebutuhan

dasarnya,makaprajurittidakakanberpikirdanberbuat
yang macammacam, apalagi sampai berbuat yang
melanggaraturan.
rajurit akan malu apabila melanggar dan tidak
bisamelaksanakantugasyangdibebankankepadanya.
Para unsur pimpinan akan lebih mudah memberikan
perintah,arahan,petunjukdanbimbingandalamrangka
pengekploitasian bakat dan kemampuan prajurit serta
sistem reward and punishment pun akan lebih mudah
diterapkan dalam hal ini, karena tuntutan tugas sudah
sesuaidenganpemenuhanhakprajurit.

Keenam, Peningkatan Moral, Peningkatan


moral prajurit adalah hal yang paling utama dalam
pembentukan profesionalisme militer, karena segala
bentuk keahlian dan spesialisasi menjadi tidak ada
harganya dan bahkan merugikan diri pribadi atau
satuan apabila disalahgunakan untuk halhal yang
melanggar aturan. Apalagi spesialisasi dan keahlian di
lingkunganmiliteryangtentunyabersinggungandengan
senjata, alutsista dan kepentingan strategis lainnya
sangat riskan dan berbahaya apabila disalahgunakan
peruntukannya. Karenanya peningkatan moral prajurit
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

13/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

dalam bentuk kesadaran dan kepatuhan akan disiplin


dan aturan yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan
kepada agama adalah hal mendasar yang perlu
mendapatperhatianutama.
Peningkatan moral ini bisa dilakukan melalui
ceramah, Jam Komandan, canti aji, bintal fungsi
komando dan yang paling penting adalah pemberian
contoh suri tauladan secara langsung dari unsur
pimpinan kepada prajuritnya. Karena prajurit sekarang
adalah prajurit yang lebih kritis, mereka tidak hanya
mampu menilai sikap kepribadian atasannya, bahkan
mereka apabila dirasa mungkin mampu menyuarakan
halhal tertentu yang mereka anggap tidak sesuai dan
sudahmelampauidaribatasbatasnormayangada.

Keenam strategi tersebut haruslah dikemas


dalam bentuk sebuah kebijakan dari Komando Atas
yang berlaku sama bagi semua prajurit, yang dalam
pengimplementasian dilapangan disesuaikan dengan
strata pangkat dan jabatan. Dan yang paling penting
adalah penjabaran dari para unsur pimpinan kepada
bawahannya terutama terhadap levelitas prajurit
pelaksana harus dalam bahasa yang sederhana dan
mudah dimengerti, sehingga kebijakan tersebut benar
benar dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh setiap
prajurit,danbukanhanyasekedarsloganbelaka.

KONSEP TNI AD MENGHADAPI PERUBAHAN


ANCAMANGLOBAL
Globalisasi telah membawa sumber dan jenis
ancamanbarubagibangsabangsadidunia.Perubahan
sumber

ancaman

juga

sekaligus

menghasilkan

paradigmaperangmasakiniyangmeliputiperangotak,
perang selisih keunggulan (brand power), perang
informasi,perangdayaciptadalampercaturanekonomi,
teknologi, ilmu pengetahuan dan bidang budaya

[9]

Menyadari bahwa sumber ancaman telah berubah,


http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

14/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

maka TNI AD harus pula segera menyesuaikan dan


mempersiapkan diri menghadapinya dengan cara
memiliki daya antisipasi, membuat perkiraanperkiraan
strategis,danmerubahcarapandangataumindset.

Dalam kaitannya dengan perubahan cara


pandang, maka sudah waktunya TNI AD dalam
menghadapisumberancamanyangbarumenggunakan
SmartPower,disampingpenggunaanHardPowerdan
SoftPower.SmartPoweryangdimaksuddisiniadalah
strategi kemenangan menangani masalah dengan
mengkombinasikan antara Hard Power (penggunaan
kekuatan militer) dengan Soft Power (penggunaan
penggalangan).

Konsep Smart Power pertama kali dikemukakan


padatahun2006olehJosephNye,ProfesorHubungan
Internasional yang merupakan varian dari dari konsep
Soft Power yang terlebih dahulu ia perkenalkan pada
tahun1970.

[10]

MenurutJosepNye,definisidariSmart

Poweradalahtheabilitytocombinehardandsoftpower
into a winning strategy, yang kemudian diterjemahkan
olehpemerintahASmenjadi"belajaruntukbekerjasama
dan mendengarkan". Smart Power merupakan konsep
baru, yaitu lebih mengedepankan caracara persuasi
dan negoisasi
bersenjata.

daripada

penggunaan

kekuatan

Hard Power lazim digunakan melalui operasi


militer, sedangkan Soft Power kebanyakan digunakan
dalam operasi atau kegiatan intelijen. Lalu bagaimana
dengan penggunaan Smart Power ? Konsep Smart
Power yang mungkin digunakan adalah bagaimana
menggunakan kekuatan pihak ketiga atau pengaruh
pihak lain untuk menekan atau memaksa sasaran
berlaku atau bertindak sesuai dengan tujuan operasi
yang dilaksanakan. Tekanan atau pengaruh terhadap
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

15/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

sasarandapatmenggunakankekuatanpolitik,ekonomi,
sosialbudaya,dllmelaluijalandiplomasidannegoisasi.

Konsep Smart Power digunakan oleh suatu


negara kepada negara lain, dalam hal ini AS kepada
negara Islam, apakah konsep tersebut juga bisa
diterapkan dalam lingkup dunia militer, khususnya TNI
AD.Sebuahpertanyaanmenarikdanjawabannyatentu
saja bisa. Kenapa bisa, karena memang sudah
waktunyaTNIADdalammenyelesaikanpersoalanyang
dihadapinya, terutama dalam penggunaan OMSP
menggunakan

pendekatan

Smart

Power

tanpa

meniadakanpenggunaanHardPowerdanSoftPower.

Namun demikian penggunaan konsep Smart


Power, tentunya harus disesuaikan dengan situasi dan
kondisisertacirikhasataukharakteristikpermasalahan
bangsa Indonesia itu sendiri, karenanya diperlukan
landasan yang tepat agar penggunaan konsep Smart
Power dapat berhasil dan tepat guna. Landasan yang
dapat dipertimbangkan dalam penggunaan konsep
Smart Power bagi TNI AD adalah penggunaan
pendekatan dari segi operasional, hukum dan fungsi
utamaTNIAD.
Pendekatan Operasional, bahwa penggunaan
kekuatan militer dalam situasi damai adalah upaya
terakhir atau last resort. Hal ini harus benarbenar
dipahami baik oleh prajurit itu sendiri, publik, maupun
elit pemerintah. TNI khususnya TNI AD tidak bisa
bersikap selayaknya tukang cukur seperti dahulu,
bahwa TNI AD harus selalu berada pada posisi
terdepan dalam menghadapi permasalahan bangsa.
Sudah waktunya menempatkan persoalan dengan
solusipemecahannyasesuaiporsi,tugasdantanggung
jawab masingmasing institusi sesuai tugas pokoknya
yang telah diatur dalam undangundang. Namun
demikianbukanberartiTNIADhanyadiamdanmelihat
serta menunggu saja pelibatannya dalam menghadapi
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

16/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

permasalahanbangsa.Karenanyapenggunaankonsep
SmartPowermenjadisalahsatusolusiuntukdigunakan
dalam masa damai. Dalam konteks ini porsi
penggunaan antara Hard Power dan Soft Power dapat
disesuaikan sesuai dengan kebutuhan, salah satu
kekuatan dapat lebih dominan atau bahkan berjalan
bersamaan.SejalandenganpenggunaankonsepSmart
Power,makaTNIADdalammasadamaisesuaidengan
tugas pokoknya harus mempersiapkan diri untuk siap
setiapsaatdilibatkan.Agarsekalidimintauntukterlibat,
setiap tugas yang dibebankan dapat diselesaikan
dengan tuntas dan berhasil. Untuk itu maka tiada lain
upaya TNI AD adalah berlatih dan berlatih. Kegiatan
berlatih inipun adalah bagian dari pembentukan
profesionalismeprajurit.

Pendekatan

Hukum,

bahwa

penggunaan

Konsep Smart Power dalam turut sertanya TNI AD


membantu memecahkan permasalahan bangsa, aspek
legal hukum tetap tidak boleh ditinggalkan. Disinilah
perlunya keputusan politik dalam setiap pelibatan TNI
AD, terutama apabila porsi penggunaan kekuatan TNI
AD yang menggunakan kekuatan militer lebih dominan
saat itu. Hal ini perlu disadari, karena pada dasarnya
penggunaan

kekuatan

militer

berarti

instrumen

kekerasanlahyangdigunakan,dimanadalaminstrumen
kekerasan tersebut sudah pasti akan timbul korban,
atau paling tidak ekses hukum baik pada saat
berlangsungnya operasi maupun sesudah operasi.
Menyadari pentingnya payung hukum dalam setiap
operasi militer atau penggunaan kekuatan militer baik
dalam rangka Hard Power, Soft Power maupun Smart
Power, maka perlunya kesadaran dari setiap bagian
pengambilkeputusanuntuktetapsatusuarapadasaat
keputusan penggunaan porsi kekuatan militer lebih
dominan, jangan sampai ditengah jalan justru dari
kalangan elit pemerintah atau politisi sendiri yang
mengecam tindakan penggunaan militer dalam
pemecahan masalah bangsa. Karenanya dalam Smart
Power aspek diplomasi dan penguasaan legal hukum
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

17/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

perlu ditingkatkan bagi personel TNI AD sendiri, hal ini


bertujuan agar personel yang menangani masalah
diplomasi dan hukum ini mampu mempengaruhi dan
meyakinkankalanganelitpolitkuntuktetapmendukung
operasimiliterdanmampumenjawabdenganbaikdan
benar setiap pertanyaanpertanyaan yang muncul
disekitar operasi baik dari kalangan oposan maupun
publik.

Pendekatan Fungsi Utama TNI AD, bahwa


pada dasarnya penggunaan atau pelibatan TNI AD
adalah dalam rangka terlaksananya kesinambungan
pembangunan didalam negeri. Kesejahteraan yang
menjadi tujuan bangsa, hanya bisa dicapai apabila
situasidankondisidalamkeadaankondusif,damaidan
terkendali. Karenanya penggunaan kekuatan TNI AD
baik itu dalam bentuk peran, sumbang pikir dan
kegiatannya seyogyanya dapat diarahkan kepada
dukungan program kesejahteraan masyarakat. Dalam
konteks konsep Smart Power, TNI AD mempunyai
konsep yang tepat untuk mengimplementasikan
penggunaanSmartPower,yaitudenganmenggunakan
Pembinaan Teritorial sebagai salah satu fungsi
utamanya. Pembinaan Teritorial merupakan salah satu
jawabanyangjitudalammenghadapisumberancaman
baruglobalisasi,karenasalahsatusasaranPembinaan
Teritorial adalah mewujudkan ketahanan masyarakat
dalam menghadapi ancaman baik yang datang dari
dalam maupun luar negeri. Yang menjadi perhatian
dalampenggunaanPembinaanTeritorialadalahbahwa
program Pembinaan Teritorial harus benarbenar
dikoordinasikan dan pelaksanaannya agar dapat
disinergiskan dengan program pembangunan daerah
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Program
program Pembinaan Teritorial apabila benarbenar
dilaksanakandandapatmencapaitujuansertasasaran
yangtelahditetapkanakanberdampakpositifbaikbagi
pemerintah,masyarakatmaupun TNIADsendiri.Itulah
kenapa Pembinaan Teritorial dapat dikatakan sebagai
salahsatuimplementasidarikonsepSmartPower.
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

18/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

PENUTUP
Daripembahasandiatasdapatditarikkesimpulandalam
konteks global, saat ini bangsabangsa di dunia
menghadapi sumber dan jenis ancaman baru yang
perlu segera disikapi dengan arif dan bijaksana agar
tidak terdadak menghadapinya. Berkaitan dengan
sumber ancaman baru tersebut, TNI AD dihadapkan
dengan masih terbatasnya dukungan anggaran dari
negara menyikapinya dengan pembenahan personel
melalui pembentukan prajurit yang profesional dan
perubahan mindset dengan lebih mengedepankan
penggunaan Konsep Smart Power dalam membantu
memecahkanpermasalahanbangsa.
salam,
halimun85
[1]

UURINo.3Tahun2002tentangPertahananNegara.

[2]
[3]
[4]

SambutanPresidenRIdalamAcaraRapimTNI,25Januari2010
RahasiaSuksesEkonomiChina,JamesKynge,2007.
BeritaSore,9Juni2009,DPRSepakatAnggaranTNINaik10

Triliun
[5]

StudiFenomenologiTentangPolaPembentukanProfesionalisme
TNI,Dr.MuhadjirEffendi,M.Si.
[6]

PrajuritdanNegara:TeoridanPolitikHubunganMiliterSipil,
SamuelP.Huntington.
[7]

Professional Autonomy of Military in the United States and the


SovietUnion,www.airpower.maxwell.af.mi
[8]

UURINomor34tahun2004tentangTNI

[9]

BuletinDMC:KompleksitasAncamandanTantangandalamEra
Globalisasi,YuwonoSudarsono
[10]

VivaNews:RItunggupendekatanSmartPowerAS,18
Pebruari2009
titutur:firmansyahdi14.33
Label:Pandangan
lucu (0)
menarik (1)
Reaksi:

keren (0)

TIDAK ADA KOMENTAR:


POSKAN KOMENTAR

Terimakasihatasperhatiananda,silahkantinggalkanpesan
http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

19/20

5/10/2015

Pandangan:PROFESIONALISMEPRAJURITTNIADMENGHADAPIGLOBALISASI

dankesananda

MasukkankomentarAnda...

Berikomentarsebagai:

Publikasikan

GoogleAccount

Pratinjau

LINK KE POSTING INI

BuatsebuahLink
PostingLebihBaru

Beranda

PostingLama

Langganan:PoskanKomentar(Atom)

http://halimun85.blogspot.com/2010/06/profesionalismeprajurittniad.html

20/20

Anda mungkin juga menyukai