Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM PARASITOLOGI

Modul Respirasi 2011

SEKSI PENDIDIKAN 2009


Ade Ilyas Mukmin
Anggi Puspita Nalia Pohan
Dessy Framita
Dina elita
Enninurmita Hazrudia
Fitria Chandra
Gusti Rizky Teguh Riyanto
Kabisat Febiachrulia
Karina Kalani Firdaus
Monika Besti Yolanda
Naela Himayati Afifah
Qam Qam Qurratul Aini
Riska Wahyuningtyas
Rizka Ramadhani
Tika Ayu Pratiwi
Wahyu Permata Sari
Zahra Suhardi

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 2011

Tentir Parasitologi
Annyong :D. Sekarang kita bermain
bermain-main
main dengan makhluk hidup yang berada
disekitar kita makhluk kecil yang berada disekitar ini sering tidak kita sadari
keberadaanya, tapi ternyata bisa membawa penyakit bagi paru kita (karena modul kita
respirasi, makanya kita fokus ke parunya yaa^^). Ayoo kita mulai saja belajarnya........
A. Dermatophagoides pteronyssimus (tungau debu)
D. Pteronyssius adalah tungau debu yang biasanya ditemukan pada debu rumah,
terutama di benang/serat yang menyimpan debu seperti kasur kapuk, karpet, selimu,
gorden. Makanan dari tungau ini adala serpihan kulit (skuama) manusia/binatang.
Tungau debu ini adalah suatu alergen yang dapat memicu asma bronkial dan rinitis
alergi.. Alergen ini terdapat pada kutikula, organ seksual dan saluran cerna yang masuk ke
dalam tubuh manusia melalui penetrasi kulit. Feses dari tungau debu ini juga merupakan
elergen lohhhh yang masuk ke tubuh manusia melalui inhalasi. B
Bikin reaksi
hipersensitivitas terutama orang
ang-orang atopi yang gampang alergi.

Stadium Dewasa
Perhatikan :
- Ukuran : 0,34mm (betina), 0,28
mm (jantan)
- Bentuk badan: seperti kantong
- Empat pasang kaki, dua pasang
kaki depan dan dua pasang
kaki belakang

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Untuk mendiagnosis tungau debu ini kita bisa melakukan tes kulit. Metode Uji kulit :
Area uji kulit dibersihkan dengan alkohol
Dibuat 3 tusukan dengan menggunakan lanset steril
Antigen, control positif, dan control negatif diteteskan pada 3 tusukan yang telah dibuat
(tiap tusukan satu tetes reagen)
Tutup dengan kertas khusus dan tungau 15-30
15
menit
Baca hasil
Hasil positif:: bila muncul tonjolan pada kuli dan dikelilingi kemerahan

Selain dengan uji kulit juga bisa uji IgE  karena si tungau debu ini kan menyebabkan
reaksi hipersensitivitas. Jadi kalo IgEnya meningkat itu bisa menandakan telah ter
terinfeksi si
tungau debu ini.

Gambar : tes kulit untuk tungau debu


Tidak ada pengobatan khusus untuk tungau debu. Pengobatan hanya diberikan utuk
simptomnya. Dikarenakan gejalanya itu seperti asma, makanya pengobatannya sama dengan
pengobatan buat asma, seperti salbutamol, dll. Kalo buat alerginya bisa dikasih kortisol. Yang
paling terpenting adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari faktor
risiko kayak debu.

B. Microphilaria/filaria larvae ((wuchereria bancrofti)


Filariasis bancrofti ditemukan pada daerah tropikal, subtropikal Afrika, Asia, kepulauan
pasifik,
ifik, Amerika Selatan, dan Karibia. Filaria memiliki 5 tahapan morfologi dan fisiologis.
Manusia terinfeksi oleh larva tahap 3 yang terdeposit pada kulit akibat vektor arthopod
pemakan darah. Vektor-vektornya
vektornya antara lain Culex, Aedes, Anopheles, dan Mansonia.
Setelah deposisi larva infektif pada kulit, parasit akan berganti
berganti kulit 2 kali dan berkembang
menjadi dewasa dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun. Cacing dewasa dapat hidup 55-20 tahun,
larva tahap pertama atau mikrofilaria dilepaskan oleh cacing
cac
betina
tina dan masuk ke sirkula
sirkulasi
limfatik.
Stadium filaria (dewasa) sebenernya
ga memberi efek langsung ke sistem
respi cuman dia itu kayak pabrik
penghasil mikrofilaria yang bakal
dilepasin ke sistem sirkulasi yang nanti
bakal
kena
ke
paru
(occult
filariasis/tropical
/tropical
pulmonary
eosinophilia). Filaria yang bikin
gangguan
pernapasan
adalah
mikrofilarianya dengan mekanisme
hipersensitivitas. Cacing dewasa hidup
di nodus dan pembuluh limfe dan menciptakan obstruksi limfatik yang menyebabkan
elephantiasis dan hidrokel. Dia juga tinggal di sistem sirkulasi, kalo siang hari ada di kapiler
organ dalam, tapi kalo malam hari (nokturnal) si cacing pindah ke darah tepi. Nah pada saat
dia pindah ke darah tepi, kita biasanya ambil darah buat cek ada ga mikrofilarianya.
mikrofilarianya
Manifestasi paru mayor dari parasit ini adalah tropical pulmonary eosinophilia (TPE),
yang terliat pada infeksi W. Brancrofti dan B. Malayi.. TPE merupakan sindrom sistemik.
Mulanya pasien
ien akan mengeluh mengenai demam dan myalgia (nyeri otot). Kemudian gejala
pada paru akan muncul sebagai batuk dan mengi, keduanya semakin parah saat malam hari,
dispnea, dan nyeri dada. Gejala--gejala
gejala ini seringkali diduga seperti asma. Selanjutnya dapat
terjadi
erjadi fibrosis, gambaran obstruktif, dan restriktif. Yang akhirnya dapat menurunkan forced
vital capacity, FEV, dan puncak laju aliran ekspirasi, dengan peningkatan kapasitas residual
fungsional, resistensi jalur napas, volume residual, dan kapasitas total
tota paru.

Daur hidup

Pulasan Giemsa
Perhatikan :
- ruang kepala : panjang = lebar
- ujung ekor : kosong
- badan : mempunyai inti teratur
- sarung: pucat
Lihat nih ujung
ekornya kosong

Uji Serologi filaria  uji antigen dan antibodi


T = pasien
C = control
 kalo T positif (ada garisnya), dan C juga ada
garisnya  filariasis
 kalo yang T nya ga ada garis, yang C ada garis itu
artinya tidak filariasis
 kalo si C itu pasti selalu ada garisnya (positif), jadi
kalo misalnya C itu udh ga ada garis (negatif) berarti
alatnya rusak
 Tata laksana :
- DEC (Dietyl Carbamazine)  membunuh cacing
dewasa dan mikrofilaria.
- Terapi suportif

Alhamdulillah beres juga bagian yang ini, ayo lanjut berikutnya ke E. Histolitica yaaa...
gomapta hatim buat ltmnya sebagai rujukan,hehe :D
Daftar Pustaka
1. Gandahusada S. Parasitologi kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006.
hal. 35-44, 113-116, 257.
2. Prianto J, PU Tjahaya, Darwanto. Atlas parasitologi kedokteran. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama; 2006. hal.156
3. Sungkar S. Parasites causing respiratory disorders. Slide kuliah parasit; 2008.
4. tentir praktikum parasit 2008

Entamoeba histolytica

Bentuk KISTA: bentuk dorman, yang berperan dalam PENULARAN penyakit (melalui
makanan/minuman)
Ciri-ciri  bentuk bulat padat ukuran 10-20 m, kista matang memiliki 4 inti
Bentuk TROFOZOIT: bentuk aktif, merupakan stadium patologis (bersifat invasif 
menembus dinding usus dan beredar secara hematogen)
Ciri-ciri  ukuran 10-60 m, memiliki 1 inti, sitoplasma bergranular, bergerak dgn
ektoplasma (pseudopodia)
Siklus hidup: kista matang yang tertelan akan mengalami ekskistasi di ileum bagian
bawah lalu menjadi trofozoit, kemudian trofozoit bereplikasi. Trofozoit sering
mengalami enkistasi (mengubah diri jadi kista). Kista dan trofozoit akan dikeluarkan
bersama tinja, namun trofozoit biasa ditemukan di tinja yang cair.

Patogenesis dan patologi


Lesi primer khas terjadi di usus besar yaitu ulkus seperti gaung botol (flask-shaped
ulcer). Lesi sekunder dapat berkembang di organ dan jaringan ekstraintestinal. Insiden
tertinggi lesi ekstraintestinal adalah di hati melalui vena porta, menimbulkan abses hati
ameba. Amebiasis di PARU biasanya merupakan akibat dari perforasi abses hepatik
melalui diafragma.
Diagnosis  Temukan trofozoit dan kista di cairan pleura (ini untuk amebiasis
ekstraintestinal, misalnya amebiasis paru), sedangkan untuk amebiasis yang intestinal
untuk diagnosis maka temukan trofozoit dan kista di tinja..!
o Untuk pewarnaan : Cairan pleura  pake Trichrom atau HE
o Pewarnaan tinja  Pake Trichrom atau Lugol

o SEROLOGI (utk mendiagnosis amebiasis ekstraintestinal)  dgn ELISA


(enzyme-linked imunosorbent assay), IHA (indirect hemagglutination assay), IFA
(indirect immunofluorescent)

inti
Dinding
kista

Ini kista pke pewarnaan LUGOL


Yg ini kista jg tp pake
trichrom

Ektoplasma
(yg bening2 ya.. keliatan kan??)
BINGUNG?? Sama!! Hahaha.
jdi gni ni,, kata fasil: ektoplasma
itu bagian luarnya yg
menyelubungi gitu,,trus baru di
bawahnya ada endoplasma,, dst..
*trus gmn mbedain sma kista??
Bentuknya kista bulet, trus kista jg
ada dindingnya yg tebal (jelas bgt
tuh di gmb atas) ^^
TES SEROLOGI ELISA mengetahui titer antibodi

Pada kit ini diberi kontrol positif (kuning)


dan negatif (jernih), kalo secara visual
nih, kita ngliatnya punya si pasien kuning
kan? Brrti cenderung (+), tp untuk
memastikan lagi, maka perlu pake ELISAreader..
Lanjutttt..

Angka yang tertera ini dihasilkan oleh


ELISA-reader, nilai cut off point nya
adlah 0,4 sehingga kalo nilai pny pasien
diatas 0,4 berarti pasien (+) terinfeksi,
dan kalo kurang dr 0,4 berarti ga
terinfeksi.

Sekian tentir parasitnya.. maaf ya kalo ada yg kurang atau salah2 gitu, namanya jg
manusia..heheh.
Slamat blajar ya teman2.. :D
By : Anggi PN Pohan dan Tika Ayu Pratiwi

Anda mungkin juga menyukai