Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Dengan banyaknya pembangunan gedung-gedung di Indonesia, khususnya di Jakarta, untuk kebutuhan
pemakaian energi listrik juga harus meningkat. Karena hal ini dimungkinkan penggunaan peralatan
MEP (Mekanikal, Elektrikal, Plumbing) pada setiap gedung yang jumlahnya sangat banyak
memerlukan energi listrik yang besar, untuk pengkonsumsian energi listriik yang paling besar dari
keseluruhan pemakaian energi listrik pada gedung adalah untuk sistem tata udara atau HVAC (heating,
ventilating and air conditioning).
Sistem HVAC (heating, ventilating and air conditioning) itu sendiri yang ada pada gedung WISMA
BCA Pondok Indah dimanfaatkan untuk ruangan-ruangan yang terhubung dengan para karyawan dan
nasabah, sehingga sistem HVAC (heating, ventilating and air conditioning) disini merupakan hal yang
sangat penting, dan jenis peralatan sistem HVAC (heating, ventilating and air conditioning) yang
digunakan berupa sistem tata udara sentral atau AC sentral dan nilai temperatur yang dijadikan standar
menurut SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah sebesar 22C - 25C.
Dari hasil analisa dengan perbandingan nilai temperatur sebesar 25C dan 22 C maka konsumsi
energi listrik menurun dan kapasitas pendinginan meningkat. Penggunaan BAS (Building Automation
System) sangat membantu teknisi dan hasil yang diperoleh juga sangat memuaskan.
Kata Kunci : BAS, HVAC, Chiller, AHU,
1.
PENDAHULUAN
Semakin
tinggi tingkat industri dan
perusahaan suatu Negara semakin besar pula
tingkat kebutuhan tenaga listrik untuk
memenuhi kebutuhan energinya. Sehingga
kecenderungan pemakaian listrik dimasa yang
akan datang akan terus meningkat. Upaya
yang
diperlukan
adalah
melakukan
penghematan penggunaannya agar biaya
operasi dapat ditekan, usaha seperti ini dikenal
dengan istilah konservasi energi, yang
kemudian dapat diterjemahkan dalam bentuk
efesiensi dan penghematan biaya operasi.
Upaya-upaya penghematan lainnya bisa pula
menggunakan sistem-sistem yang mendukung
dan berkaitan dengan penghematan energi,
*) = Pembimbing
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
b.
TEORI
2.1.
Istilah Komputer BAS (Building
Automatic System)
Sistem Building atau lebih dikenal dengan
istilah BAS (Building Automation Sistem) atau
BMS (Building Management System) ada juga
yang menyebut BMS (Building Monitoring
System) dan lain-lain adalah sistem otomatisasi
gedung yang di implementasikan untuk
menghemat energi yang efisien dan berguna.
Untuk penerapan sistem building pada
gedung WISMA BCA Pondok Indah selain
untuk menghemat pemakaian energi. tetapi
juga untuk memudahkan para teknisi di
gedung tersebut agar bisa lebih fleksibel,
nyaman, effisien dan lebih aman bila pada saat
monitoring dan melakukan ON/OFF pada
suatu sistem kelistrikan, contohnya seperti
pada sistem penerangan dan HVAC (Heating
Ventilation and Air Conditioning) mealalui
display Building Automatic System (BAS)
yang ada pada ruang kontrol gedung.
*) = Pembimbing
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
BAS
Central Plant
Central Plant dibutuhkan untuk
menyuplai air-handling unit dengan air.
[17]
Controller
Occupancy Sensor
Air Handler
Air handler digunakan untuk
mengatur keluar masuknya udara dalam
gedung. Pengaturan ini dilakukan untuk
menjaga agar udara tetap sesuai dengan
kebutuhan serta kesehatan manusia yang
ada dalam gedung tersebut. [17]
(Building
Lighting
Topologi
Jaringan otomatis gedung terdiri dari
primary dan secondary bus yang terdiri
dari Programmable Logic Controllers,
*) = Pembimbing
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
2.
2.3.
Gambaran Umum Sistem HVAC
(Heating Ventilation and Air Conditioning)
Sistem tata udara biasa disebut sistem
pengkondisian udara atau sistem HVAC
(heating, ventilating and air conditioning).
Sistem HVAC (heating, ventilating and air
conditioning) merupakan salah satu sistem
pemanas, sirkulasi udara, dan pendingin yang
ada pada umumnya dirangkum dalam satu
sistem. [10]
Tujuan dari sebuah sistem HVAC adalah
untuk memberikan sebuah lingkungan yang
nyaman
untuk
penghuninya
dengan
mengkondisikan variabel dalam udara ruangan
yang meliputi: temperature, humidity, air
velocity, dan cleanliness, dan menyebarkannya
ke seluruh gedung. [10]
Variabel variabel udara yang diatur pada
sistem HVAC adalah sebagai berikut :
1.
Temperatur
Secara umum berarti temperatur drybulb, dan mengindasi panas dan dingin.
Derajat temperatur harian adalah cara
yang digunakan
untuk
membantu
mengidikasikan panas atau dingin yang
diperlukan
untuk
setiap
harinya.
Kenyamanan
temperatur
menurut
ASHRAE (the American Societe Of
Heating,
Refregerating,
and
Air
Conditioning Engineers) adalah 21C
(70F)29,5C (85F). Di Indonesia juga
3.
4.
2.4.
Fungsi Pada Sistem HVAC
(Heating Ventilation and Air Conditioning)
Pengkondisian udara merupakan salah
satu hal yang paling penting dalam suatu
industri atau gedung. Karena dengan sistem
pengkondisian udara yang baik akan
menghasilkan udara segar sehingga diperoleh
kenyamanan yang baik bagi manusia, mesin
maupun lingkungan yang berada dilingkungan
*) = Pembimbing
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
2.5.
Mamfaat
HVAC
BAS
Untuk
Sistem
*) = Pembimbing
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
R1 = ..................... (2.4)
R2 = ..................... (2.5)
E=
Gambar 2. Skema sederhana mesin refrigrasi
2.
x 100%... (2.6)
Keterangan :
R1 = Rata-rata suhu return
R2 = Rata-rata suhu supply
E = Efisiensi
2.7.
IKE =
............... (2.7)
*) = Pembimbing
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
Ruangan Tanpa AC
(kWH)/m/bulan
(kWH)/m/bulan
Sangat Efisien
Efisien
4,17 - 7,92
7,92 - 12,08
Cukup Efisien
Cenderung Tidak
Efisien
Tidak Efisien
Sangat Tidak
Efisien
12,08 - 14,58
14,58 - 19,17
Cukup Efisien
Cenderung Tidak
Efisien
Tidak Efisien
Sangat Tidak
Efisien
1,67 -2,50
2,50 - 3,34
3,34 - 4,17
4,17 - 5,75
19,17 - 23,75
23,75 - 37,50
3.
3.1.
Personal komputer.
Sensor-sensor.
Tombol-tombol tekan.
*) = Pembimbing
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
5.
Perangkat-perangkat lokal.
Indikasi lokal.
b.
c.
*) = Pembimbing
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
Chiller
Merupakan
mesin
pendingin
yang
merupakan bagian penting dalam sistem HVAC
(Heating Ventilation and Air Conditioning).
Air yang disuplai oleh chiller ini akan
didistribusikan ke unit-unit AHU (Air Hundling
Unit).
3.
4.
3.3.
1.
Plant
4.1.
*) = Pembimbing
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
2.
3.
4.
Tanggal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Return (C)
23
24
24
24
24
23
23
23
22
24
23
22
22
22
22
22
22
23
24
23
22
22
22
24
23
24
23
23
23
23
22
Supply (C)
16
15
16
15
15
16
16
16
15
16
16
15
14
14
15
14
15
14
16
16
15
15
16
16
16
16
16
15
15
15
14
*) = Pembimbing
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
10
22,9015,29
15,29
berarti bahwa AHU yang ada pada lantai 1
mampu merubah suhu udara sebesar 49,78%.
4.3.
Pt (manual) = PkWh X 3
Temperatur
Temperatur
Pemakaian
Kapasitas
Point
Evaporator
Kondensor
Daya Mesin
Pendinginan
(C)
(C)
(C)
(kW)
(kW)
21
30
188,9
500,9
22
30
185,3
522,4
23
30
183,7
537,9
24
30
180,7
553,2
25
30
178,8
571,7
Pt (manual) = PkWh X 3
= 42.912 kWh X 3 = 128.736 kWh
Apabila penerapan sistim BAS seperti
yang
dijelaskan
sebelumnya,
maka
*) = Pembimbing
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
11
106.732,8
= 3,507 5%
Saving (Rupiah)
= 3.744 kWh X Rp. 800/kWh = Rp. 2.955.200
5.
1.
2.
3.
Kesimpulan
Dengan penggunaan dan penerapan sistem
otomatisasi
pada
gedung
sangat
membantu operator dalam melakukan
pengontrolan, monitoring, dan mengatasi
gangguan yang terjadi sehingga lebih
efisien dan mudah dalam mendeteksi
kerusakan sistem kelistrikan.
Untuk menggunakan mesin AHU
memiliki
perbedan
efisiensi
yang
dipengaruhi oleh temperatur air chiller
dan rugi-rugi pada duckting yang
berfungsi sebagai pendistribusian udara.
Pada perubahan nilai temperatur ruangan
dari setpoin 22 C menjadi 25 C akan
menyebabkan
penghematan
energi
sebesar 3.744 kWh.
4.
6.
DAFTAR PUSTAKA
*) = Pembimbing
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
12