Anda di halaman 1dari 48

Oleh:

Ali Maulida

Secara umum menurut objek interaksi manusia


akhlak terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Akhlak kepada al-Khaliq (Allah SWT)
2. Akhlak kepada makhluk
(1) Akhlak kepada orang tua;
(2) Akhlak antara suami-istri; mencakup dua hal,
yaitu:
(a). Akhlak suami terhadap istri.
(b). Akhlak istri terhadap suami.
(3) Akhlak kepada kerabat.
(4) Akhlak kepada anak-anak.
(5) Akhlak kepada pembantu.
(6) Akhlak kepada tetangga.
(7) Akhlak kepada sesama muslim.
(8) Akhlak kepada non muslim.
(9) Akhlak kepada hewan.

A. Akhlak kepada Allah SWT

Materi/ Nilai Akhlak:


1.Menerima segala berita dan informasi dari
Allah dengan pembenaran (talaqqi
akhbrillh Tala bi al-tashdq);
2. Menerima hukum-hukum Allah dengan
pelaksanaan dan penerapan (talaqqi
ahkmihi bi al-tanfdz wa al-tatbq);
3. Menerima berbagai ketentuan Allah dengan
sikap sabar dan ridha (talaqqi aqdrihi bi
al-shabr wa al-rid)
4. Melaksanakan ibadah kepada Allah SWT dalam
kondisi yang paling sempurna, yaitu dengan
menjaga kesucian dan adab-adab dalam
pelaksanaannya.

Contoh: menerima segala berita dan


informasi dari-Nya dengan pembenaran
(al-tashdq)


))



.((
Apabila lalat jatuh ke dalam minuman salah
seorang diantara kalian maka benamkanlah
lalat itu lalu buanglah, sebab pada salah satu
sayapnya ada penyakit dan pada sayap lainnya
ada penawarnya. (HR. al-Bukhr dan Ab
Dwud).

Contoh melaksanakan ibadah sesuai dengan


yang disyariatkan-Nya yang telah
disampaikan oleh Nabi Muhammad , dengan
memperhatikan adab-adab dan hukumnya.


))
.((

Apabila seseorang diantara kalian kentut di


dalam shalat maka hendaknya ia
membatalkan shalat, kemudian berwudu,
lalu mengulangi shalatnya. (HR. Ab
Dwud, al-Tirmdzi, al-Nasi, Ibn Mjah,
dan Ahmad, dinilai shahih oleh Ibn Hibbn).





:


: (

)238

Dari Zayd ibn Arqam ia berkata: Kami dahulu


pernah berbicara ketika shalat pada zaman
Rasulullah . Salah seorang dari kami berbicara
dengan temannya untuk keperluannya, sampai
turunlah ayat: Jagalah shalat-shalat kalian, dan
shalat al-wustha, dan berdirilah untuk Allah
dengan ketundukan. Lalu kami diperintahkan
untuk diam, dan kami dilarang untuk berbicara.
(Muttafaq Alaih, dan lafaznya menurut riwayat
Muslim).

B. Akhlak kepada Makhluk


1. Akhlak kepada orangtua
Diriwayatkan dari Abdullah ibn Masud ia berkata:


)) : :
:.(( )) :
:
.((
.(( )) :
:

Aku bertanya kepada Rasulullah , Wahai Rasulullah, amal


apakah yang paling utama?. Beliau menjawab: Shalat
tepat pada waktunya. Aku bertanya: Lalu apalagi?.
Beliau menjawab: Berbakti kepada kedua orang tua. Aku
bertanya lagi: Lalu apa lagi?. Beliau menjawab: Berjihad
di jalan Allah. (HR. al-Bukhr dan Muslim).


))


.((

Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada


kalian durhaka kepada ibu, mengubur anak
perempuan hidup-hidup, menahan dan
menuntut, dan Dia tidak menyukai kalian
banyak bicara, banyak bertanya, dan menyianyiakan harta. (Muttafaq Alaih).




.



.(( )) :

Dari Aisyah bahwa ada seorang laki-laki


menghadap Rasulullah dan berkata: Wahai
Rasulullah, ibuku telah meninggal secara
mendadak, dan ia belum berwasiat. Aku yakin
jika ia sempat berbicara maka ia akan
bersedekah. Apakah ia mendapat pahala jika
aku bersedekah untuknya?. Beliau bersabda:
Ya. (Muttafaq Alaih dan lafaznya menurut
Muslim).

Materi Pendidikan Akhlak Kepada Orangtua:


1. Perintah berbakti kepada kedua orang tua.
2. Berbakti kepada kedua orangtua dilakukan
baik disaat mereka masih hidup maupun
setelah meninggal dunia.
3. Larangan durhaka kepada kedua orang tua.

2. Akhlak antara suami-istri


a. Akhlak suami kepada istri
Allah berfirman:

(19) ....

Dan bergaullah dengan mereka secara baik... (QS. al-Nis
[4]:19).
Ibn Katsir menjelaskan tafsir ayat ini dengan menegaskan
berbuat baiklah dalam berbicara, berinteraksi, dan
berperilaku sesuai kemampuan kalian, sebagaimana kalian
menginginkan hal yang sama darinya, sebagaimana Allah
berfirman:

Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan


kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. (QS. al-Baqarah
[2]:228).

(())

Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik bagi keluarganya,


dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian
terhadap keluargaku. (HR. al-Tirmdzi).

:
:

)) :




.((

Dari Hakm ibn Muwiyah, dari ayahnya berkata:


Aku berkata: Wahai Rasulullah, apakah kewajiban
seseorang dari kami terhadap istrinya?. Beliau
menjawab: Engkau memberinya makan jika
engkau makan, engkau memberinya pakaian jika
engkau berpakaian, jangan memukul wajah,
jangan menjelek-jelekkan, dan jangan
memboikotnya kecuali di dalam rumah. (HR.
Ahmad, Ab Dwud, al-Nasi, dan Ibn Mjah).

Diriwayatkan dari Aisyah ia berkata:

Nabi pernah mencium ketika beliau


berpuasa, dan mencumbu ketika berpuasa.
Akan tetapi beliau adalah orang yang paling
kuat menahan nafsunya diantara kalian.
(Muttafaq Alaih).


))



.((

Hendaknya kalian melaksanakan wasiatku


untuk berbuat baik kepada para wanita, sebab
mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan
tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang
paling atas. Jika engkau meluruskannya berarti
engkau mematahkannya, dan jika engkau
membiarkannya ia tetap akan bengkok. Maka
hendaklah kalian melaksanakan wasiatku untuk
berbuat baik kepada wanita. (Muttafaq Alaih
dan lafaznya menurut al-Bukhr).

- : .

Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah


bila memasuki sepuluh hari yaitu sepuluh hari
terakhir Ramadhan- mengencangkan kain
sarungnya, menghidupkan malamnya, dan
membangunkan keluarganya. (Muttafaq
Alaih).


(( :



.((
.



:
)) : .


.((

Aku mendengar Rasulullah ketika khutbah


bersabda: Janganlah sekali-kali seorang laki-laki
menyepi dengan seorang perempuan kecuali
bersama mahramnya, dan janganlah seorang
perempuan bepergian kecuali bersama
mahramnya. Lalu seorang laki-laki berdiri dan
berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya istriku
pergi haji, sedangkan aku diwajibkan ikut untuk
peperangan ini dan itu. Maka beliau bersabda:
Berangkatlah dan berhajilah bersama istrimu.
(Muttafaq Alaih, dan lafaznya menurut Muslim).

.(())

Terlaknatlah orang yang menggauli istrinya di duburnya. (HR.


Ab Dwud dan al-Nas).

.(())

Allah tidak akan melihat laki-laki yang menyetubuhi seorang lakilaki atau perempuan lewat duburnya. (HR. al-Tirmdz, al-Nasi
dan Ibn Hibbn).

- : - )) : .
)) :

.((
.((

Dari Jbir ia berkata: Kami pernah bersama Nabi dalam suatu


peperangan. Ketika kami kembali ke Madinah kami segera
berangkat untuk masuk (ke rumah kami guna menemui keluarga).
Maka beliau bersabda: Bersabarlah sampai kalian memasuki
waktu malam yaitu waktu Isya- agar para wanita yang kusut dapat
bersisir, dan para wanita yang ditinggal lama dapat berhias.
(Muttafaq Alaih).
Dalam riwayat al-Bukhr: Apabila salah seorang diantara kalian
telah pergi lama, janganlah ia pulang mengetuk pintu keluarganya
pada waktu malam.

Dari Ab Sid al-Khudr bahwa Rasulullah bersabda:

))
.((

Sesungguhnya orang yang paling buruk derajatnya di sisi


Allah pada hari kiamat adalah orang yang bersetubuh
dengan istrinya, lalu ia membuka rahasianya. (HR.
Muslim).
Dari Ibn Abbs bahwa Rasulullah bersabda:

:))

.((

Jika salah seorang diantara kalian ingin menggauli istrinya


hendaklah membaca doa, artinya : Dengan nama Allah,
Ya Allah, jauhkanlah setan dari kami dan jauhkanlah setan
dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami, maka
jika ditakdirkan dari pertemuan keduanya itu
menghasilkan seorang anak, setan tidak akan
mengganggunya selamanya. (Muttafaq Alaih).

Materi pendidikan akhlak (Suami kepada istri):


1. Memberikan nafkah dengan baik, yaitu dalam
hal kualitas makanan dan pakaian yang sama
dengan sang suami dalam batas kemampuannya.
2. Memperlihatkan rasa kasih sayang dengan
melakukan hal-hal yang melanggengkan
hubungan suami-istri.
3. Memberikan nasihat, bimbingan, dan pendidikan
yang baik kepada mereka.
4. Memotivasi mereka untuk cinta dan gemar
beribadah.
5. Berperilaku baik dan menghindarkan diri dari
hal-hal yang terlarang dalam mendidik,
memberikan hukuman, serta dalam menggauli
istri.

Materi pendidikan akhlak (istri kepada suami):


1. Taat dan memenuhi hak suami
2. Membantu suami memenuhi kebutuhannya.
3. Mengatur harta yang diberikan oleh suami
dengan baik, dan tidak memberikannya
kepada orang lain kecuali dengan izin sang
suami.





))


.((

Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang


untuk sujud kepada selain Allah, tentulah aku
perintahkan seorang istri untuk sujud kepada
suaminya. Demi Zat yang jiwa Muhammad ditanganNya, tidaklah seorang istri memenuhi hak Rabb-nya
dengan benar sampai ia menunaikan hak suaminya,
sampai jika ia memintanya (bersenggama) saat ia
berada diatas unta maka janganlah ia menolaknya.
(HR. Ibn Mjah).



))
.((

Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur


(untuk bersenggama) tapi ia menolak untuk datang, lalu
sang suami marah sepanjang malam maka para malaikat
melaknat sang istri sampai pagi hari. (Muttafaq Alaih dan
lafaznya menurut Muslim).

-
:

.

-

Rasulullah pernah memasukkan kepalanya ke dalam rumah


beliau berada di dalam masjid- lalu aku menyisir rambutnya.
Jika beritikaf beliau tidak masuk ke dalam rumah kecuali
untuk suatu keperluan. (Muttafaq Alaih, dan lafaznya
menurut al-Bukhr).

Yang dimaksud dengan perkataan Aisyah: urajjiluhu, yaitu


aku menyisiri rambut kepalanya, merapikan dan
membaguskannya.
Pada kesempatan lain isyah RA juga pernah menceritakan:

.
:

Aku benar-benar pernah menggosoknya (bekas sperma) dari


pakaian Rasulullah , lalu beliau shalat dengan pakaian itu.
Dalam lafaz lain: Aku benar-benar pernah mengerik sperma
kering dengan kukuku dari pakaian beliau. (HR. Muslim)

Akhlak kepada Kerabat (Dzawi al-Arham). 3


))

.((

Barangsiapa ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan


umurnya, hendaknya ia menghubungkan tali kekerabatan. (HR.
al-Bukhr).

! :
:

:
.(( )) : :
.(( )) :
)) :
)) : :
.((

.((

Dari Bahz ibn Hakm, dari ayahnya, dari kakeknya berkata:


Aku pernah bertanya: Wahai Rasulullah, kepada siapa aku
berbuat kebaikan?. Beliau menjawab: Ibumu. Aku
bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau menjawab:
Ibumu. Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau
menjawab: Ibumu. Aku bertanya lagi: Kemudian
siapa?. Beliau menjawab: Ayahmu. Lalu kerabat yang
lebih dekat kemudian yang lebih dekat. (HR. Ab Dwud
dan al-Tirmdz).

. : ((
))

Tidak akan masuk surga seorang qti


(pemutus), yaitu pemutus tali kekerabatan.
(Muttafaq Alaih).
Materi Akhlak kepada kerabat:
Menyambung tali silaturahmi, dengan berbuat
baik, bersikap lemah lembut, peduli dengan
kondisi mereka.

4. Akhlak kepada anak-anak.


Materi/ nilai pendidikan akhlak:
- Bersikap lemah lembut dan menyayangi
anak-anak
- Bersikap adil walaupun terhadap anak kecil.
- Tidak mengabaikan hak anak dalam perkara
pernikahan, khususnya menikahkan anak
wanita tanpa menanyakan persetujuannya.

))



)) : .((
.((

Rasulullah pernah shalat sambil menggendong


Umamah putri Zainab , jika beliau sujud beliau
meletakkannya, dan jika beliau berdiri maka beliau
menggendongnya. (Muttafaq Alaih).
Dalam riwayat Muslim: Sedangkan beliau mengimami
manusia (para Sahabat).

.((

Aku menyaksikan putri Nabi dimakamkan, dan


Rasulullah duduk di sisi kuburan. Aku melihat kedua
matanya meneteskan air mata. (HR. al-Bukhr).
Beliau adalah Ummu Kultsum istri dari Utsman ibn Affn RA. Lihat:
mir Abd al-Munim Ibrhm, Qafw al-Atsar, hlm. 654.

)) :



.(( )): . : .((

:
)) : .

)) : . : .((
.
. .((

)) : .((

)) :

.(( )) : . : ((
Dari Numn ibn Basyr bahwa ayahnya pernah menghadap Rasulullah
dan berkata: Aku telah memberikan kepada anakku ini seorang budak
milikku. Lalu Rasulullah bertanya: Apakah setiap anakmu engkau
berikan seperti ini?. Ia menjawab: Tidak. Rasulullah bersabda: Kalau
begitu tariklah kembali !. Dalam suatu lafaz: Menghadaplah ayahku
kepada Nabi agar menyaksikan pemberiannya kepadaku, lalu beliau
bersabda: Apakah engkau melakukan hal ini terhadap anakmu
seluruhnya?. Ia menjawab: Tidak. Beliau bersabda: Takutlah kepada
Allah, dan berlakulah adil terhadap anak-anakmu!. Lalu ayahku pulang
dan menarik kembali pemberian itu. (Muttafaq Alaih).
Dalam riwayat Muslim beliau bersabda: Carilah saksi lain selain diriku
dalam urusan ini. Kemudian beliau bersabda: Apakah engkau senang
jika mereka (anak-anakmu) sama-sama berbakti kepadamu?. Ia
menjawab: Tentu. Beliau bersabda: Kalau begitu jangan lakukan.

Hadits ini mengandung pelajaran bahwa wajib


hukumnya untuk berbuat adil kepada anak-anak,
dan haramnya melebihkan atau mengkhususkan
antara satu dengan yang lain. Hal ini jika tidak
terdapat alasan yang syari, namun jika terdapat
alasan syari maka tidak mengapa melakukannya.
Misalnya: salah seorang anaknya fakir sedangkan
yang lainnya kaya, atau salah seorang sibuk dengan
menuntut ilmu sedangkan yang lain dengan urusan
bisnisnya (telah berkecukupan), maka dalam hal ini
diperbolehkan untuk membedakan satu dengan
yang lain.
(Abdullh al-Bassm, Taudh al-Ahkm, Jld. V,
hlm. 113.)

: .(())
.((
)) :

Seorang janda tidak boleh dinikahkan kecuali setelah diajak


berembuk, dan seorang gadis tidak boleh dinikahkan kecuali
setelah dimintai izinnya?. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah,
bagaimana izinnya?. Beliau bersabda: Ia diam. (Muttafaq
Alaih).


((
))

Seorang janda lebih berhak menentukan pilihan untuk dirinya


daripada walinya, dan seorang gadis diajak berembuk, dan izinnya
adalah diamnya. (HR. Ab Dwud dan al-Nasi).

Dari Ibn Abbs bahwa ada seorang gadis menemui Nabi lalu
bercerita bahwa ayahnya menikahkannya dengan orang yang tidak
ia sukai. Maka Rasulullah memberi hak kepadanya untuk memilih.
(HR. Ahmad, Ab Dwud dan Ibn Mjah).

5. Akhlak Kepada Pembantu (Khdim)

)) : : .(())

)) : . : .((

.((

)) : . : .((
.((
)) : . :

Bersedekahlah kalian!. Seorang laki-laki bertanya:


Wahai Rasulullah, aku mempunyai satu dinar.
Beliau bersabda: Bersedekahlah pada dirimu
sendiri. Orang itu berkata: Aku mempunyai yang
lain. Beliau bersabda: Sedekahkan untuk
anakmu. Orang itu berkata: Aku masih mempunyai
yang lain. Beliau bersabda; Sedekahkan untuk
istrimu. Orang itu berkata lagi: Aku masih
mempunyai yang lain. Beliau bersabda:
Sedekahkan untuk pembantumu. Orang itu
berkata lagi: Aku masih mempunyai yang lain.
Beliau bersabda: Engkau lebih mengetahui
penggunaannya. (HR. Ab Dwud dan al-Nas,
dinilai shahih oleh Ibn Hibbn dan al-Hkim).

))
.((

Hamba yang dimiliki wajib diberi makan dan


pakaian, dan tidak diberi pekerjaan kecuali
yang ia mampu. (HR. Muslim)


))
.((

Apabila pelayan salah seorang diantara kalian


datang membawakan makanan, maka jika ia
tidak diajak duduk bersamanya, hendaknya
diambilkan sesuap atau dua suap untuknya
(Muttafaq alaih, dan lafaznya menurut alBukhari)

Materi Akhlak kepada pembantu:


1. Berbuat baik kepada pembantu.
2. Tidak memberikan tugas/ pekerjaan diluar
batas kemampuan.

6. Akhlak Kepada Tetangga










(36)...

Sembahlah Allah dan janganlah kalian


mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang
memiliki kekerabatan (al-jr dz al-qurb) dan
tetangga yang tidak memiliki kekerabatan (al-jr
al-junub), teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahaya kalian.. (QS. al-Nis [4]:36).

al-jr dz al-qurb artinya tetangga yang memiliki


kekerabatan, dan al-jr al-junub artinya tetangga yang tidak
memiliki kekerabatan. (Lihat: Isml ibn Katsr, Tafsr alQurn al-Azm, Jld. II, hlm. 296.)

(()) .

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari


akhir maka janganlah ia menyakiti
tetangganya. (Muttafaq Alaih).



))

((

Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya,


tidaklah seorang hamba dikatakan beriman sampai
ia mencintai tetangganya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri. (Muttafaq Alaih)

((
))

Apabila engkau memasak masakan berkuah, maka


perbanyaklah airnya dan perhatikanlah
tetanggamu. (HR. Muslim)

))

!

.((

Wahai kaum muslimat, janganlah sekali-kali


seorang wanita meremehkan pemberian
tetangganya walaupun ujung kaki kambing.
(Muttafaq Alaih).

Materi pendidikan akhlak:


memperhatikan kondisi tetangganya, berusaha
dapat membantu sesuai kadar
kemampuannya, dan tidak meremehkan
sebuah kebaikan walaupun kecil.

8. Akhlak kepada sesama muslim.


Materi pendidikan akhlak:
a. Menunaikan enam hak sesama muslim; (a) mengucapkan
dan menjawab salam; (b) memenuhi undangannya; (c)
memberinya nasihat jika diminta; (d) menjawab bersinnya
ketika bertahmid; (e) menjenguknya ketika sakit; dan (f)
mengantar jenazahnya.



:
))





.((

Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam,


yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam,
bila ia mengundangmu penuhilah, bila ia meminta nasihat
kepadamu maka nasihatilah, bila ia bersin dan
mengucapkan Alhamdulillh maka ucapkanlah
Yarhamukallh, bila ia sakit jenguklah, dan bila ia
meninggal dunia maka antarlah jenazahnya. (HR.
Muslim).

b. Memenuhi undangannya.


.(())

)) :.

.((

Apabila salah seorang diantara kalian


diundang ke walimah maka hendaknya ia
menghadirinya. (Muttafaq Alaih).
Menurut riwayat Muslim: Apabila salah
seorang diantara kalian mengundang
saudaranya maka hendaklah ia penuhi, baik
itu walimah pernikahan atau yang lainnya.

c. Saling memberi nasihat.

: .((
))
)) :
.((

Agama adalah nasihat. (Beliau mengulangi


tiga kali). Kami bertanya: Untuk siapa wahai
Rasulullah?. Beliau bersabda: Untuk Allah,
Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum
muslimin dan umat Islam seluruhnya. (HR.
Muslim).

d. Menjaga tangan dan lisan dengan tidak mengambil


haknya, tidak mengganggu atau menyakiti.



))
.((

Apabila kalian bertiga maka janganlah dua orang


berbisik tanpa menghiraukan yang lain sampai kalian
berada bersama orang banyak, karena hal tersebut
dapat membuatnya bersedih. (Muttafaq Alaih dan
lafaznya menurut Muslim).



))
.((

Janganlah seseorang mengusir orang lain dari tempat


duduknya kemudian ia duduk di tempat itu, namun
berilah kelonggaran dan keluasan. (Muttafaq
Alaih).

.((
))

Barangsiapa menyengsarakan seorang muslim pasti Allah akan menyengsarakan


dirinya, dan barangsiapa menyusahkan seorang muslim pasti Allah akan
menimpakan kesusahan kepadanya. (HR. Ab Dwud dan al-Tirmdz).

! : .

Dari Ab Dzar dari Nabi yang diriwayatkan dari Rabb-nya, Allah berfirman: Wahai
hamba-hamba-Ku sesungguhnya Aku telah mengharamkan diri-Ku dari kezaliman,
dan Aku telah mengharamkannya kepada kalian, karena itu janganlah kalian
saling berbuat zalim. (HR. Muslim).

: .(())

)) : .

: .((
)) : .((
.((

Tahukah kalian apakah ghibah itu?. Mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui. Beliau bersabda: Yaitu engkau menceritakan saudaramu tentang
apa yang tidak ia suka. Ada yang bertanya: Bagaimana jika yang aku katakan
benar-benar ada pada saudaraku?. Beliau menjawab: Jika padanya memang
ada apa yang engkau katakan, maka engkau tekah meng-ghibah-nya, dan jika
tidak ada maka engkau telah membuat kebohongan atasnya. (HR. Muslim).



))

((




))
.((

Janganlah kalian saling dengki, saling najsy, saling membenci,


saling berpaling, janganlah kalian membeli barang yang sedang
dibeli oleh yang lain, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah
yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim
lainnya. Ia tidak boleh menganiayanya, tidak merendahkannya,
dan tidak menghinanya. Takwa itu ada disini beliau menunjuk
ke dadanya tiga kali. Sudah termasuk kejahatan seseorang bila
ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim bagi
muslim lainnya adalah haram, baik darahnya, hartanya,
maupun kehormatannya. (HR. Muslim).

.((
))

Janganlah engkau berbantahan dengan saudaramu, janganlah


engkau mengejeknya, dan jangan pula engkau menjanjikan
sesuatu lalu engkau mengingkarinya. (HR. al-Tirmdz).

8. Akhlak Kepada Non Muslim


Materi pendidikan akhlak;
-berbuat adil dalam segala urusan termasuk
interaksi jual beli,
-tidak boleh menipu, berdusta, atau
menzaliminya dengan mengambil haknya; -menunaikan dan menjaga hak-hak bertetangga
jika bertetangga dengannya;
-jika ia memiliki hak kekerabatan maka ada hak
yang harus ditunaikan, seperti memperlakukan
dengan baik selama tidak bertentangan dengan
syariah;
-diperbolehkan untuk saling memberi hadiah;
- menunaikan perjanjian yang telah diikrarkan.

.(())

Sesungguhnya aku tidak menyalahi janji, dan


tidak menahan para utusan (duta). (HR.
Ab Dwud dan al-Nas).

9. Akhlak Kepada Hewan


Materi pendidikan akhlak:
a.Mengasihi dan bersikap lemah lembut kepada
binatang.
-Nabi melarang untuk menjadikan hewan sebagai
sasaran tembak.

((
))

Janganlah engkau jadikan makhluk yang


bernyawa sebagai sasaran tembak (HR. Muslim)

((
))

Rasulullah melarang membunuh seekor binatang


dengan cara shabr (mengikat lalu memanahnya)
(HR. Muslim)

b.Menyembelih hewan sembelihan dengan cara


yang baik, yaitu dengan menajamkan alat
potong. Rasulullah bersabda :


))



((

Sesungguhnya Allah telah mewajibkan untuk
berbuat baik terhadap segala sesuatu. Maka jika
engkau membunuh, bunuhlah dengan cara yang
baik. Jika engkau menyembelih, sembelihlah
dengan cara yang baik. Hendaknya salah seorang
kalian menajamkan pisaunya, dan membuat
nyaman hewan sembelihannya. (HR. Muslim)

c. Memberi makan dan minum serta tidak


menyakiti atau menyiksa binatang.
-Ancaman sangat keras bagi seseorang yang
mengurung hewan dengan tidak memberinya
makan dan minum.

,

))



, , ,
.((

Seorang perempuan disiksa (dineraka) karena


seekor kucing yang ia kurung sampai mati, maka ia
masuk neraka karenanya. Ia tidak memberinya
makan dan minum, padahal ia mengurungnya. Ia
juga tidak melepaskannya agar makan serangga di
tanah. (Muttafaq alaih).

SELESAI
ALHAMDULILLAH RABBIL ALAMIN

Anda mungkin juga menyukai