Agama
Agama
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kosmologi atau ilmu alam semesta adalah ilmu pengetahuan tentang
kosmos (cosmos) atau universe. Istilah universe ditujukan kepada segenap
pengada atau segenap yang ada, yang tercipta mulai dari atom, molekul,
batu, metal, gas, tumbuhan, binatang, sistem solar (Matahari) dan segala
yang
ada
lainnya.
Dalam
arti
luas
kosmologi
adalah
ilmu
tentang
dunia
supermakro
atau
dunia
kosmik.
Menurut
astronomi, universe adalah ruang dan segala yang ada di maya pada, di
alam semesta yang juga disebut kosmos. Kosmologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar. Secara
khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu
subjek. Kosmologi dipelajari dalam astronomi, filosofi, dan agama.
Pada bagian awal sejarahnya alam semesta di pelajari oleh ilmu
astronomi, astronomi memerlukan hanya pengamatan dan ramalan gerakan
benda di langityang bisa dilihat dengan mata telanjang. Rigveda menunjuk
kepada ke-27 rasi bintang yang dihubungkan dengan gerakan matahari dan
juga ke-12 Zodiak pembagian langit. Yunani kuno membuatkan sumbangan
penting sampai astronomi, di antara mereka definisi dari sistem magnitudo.
Alkitab berisi sejumlah pernyataan atas posisi tanah di alam semesta dan
sifat bintang dan planet, kebanyakan di antaranya puitis daripada harfiah;
melihat Kosmologi Biblikal. Pada tahun 500 M, Aryabhata memberikan sistem
matematis yang mengambil tanah untuk berputar atas porosnya dan
mempertimbangkan gerakan planet dengan rasa hormat ke matahari. Dalam
mempelajari ilmu lingkungan, yakni ilmu pengetahuan tentang segala
sesuatu yang kita pelajari dalam kehidupan, istilah lingkungan secara khusus
juga
science yang
dalam
Chiras
(1991)
lebih
1994)
atau environmental
dikhususkan
lagi
dengan
Kajian Teori
Teori Terbentuknya Alam Semesta
Teori tentang terbentuknya alam semesta telah menjadi perhatian para
astonom sejak lama. Hal ini diungkapkan melalui apa yang diketahui tentang
ruang angkasa, bintang, galaksi, nebula, komet, planet dan sebagainya.
Sampai saat ini ada dua teori yang mencoba menerangkan bagaimana alam
semesta terbentuk (kosmogenesis).
Teori Steady State
Teori steady state atau teori pemantapan kelangsungan yang menyatakan
bahwa unsur atom baru masih akan terbentuk secara terus-menerus di alam
semesta. Unsur ini sebagai debu mengalami gerakan melingkar berputarputar sampai terbentuknya galaksi baru. Jadi alam semesta terus-menerus
akan mengalami pembentukannya sepanjang masa, sehingga teori ini
mempercayai bahwa alam semesta sekarang ini sama halnya dengan jutaan
tahun yang lewat, dan akan sama keadaannya jutaan tahun yang akan
datang. Oleh karena itu pengikut teori ini tidak mempercayai akan
berakhirnya alam semesta. Para astronom akan tetap mempelajari lebih
lanjut dan akan menghasilkan teori baru tentang terbentuknya alam semesta
(kosmogenesis) ()Ronan
dalam Anon
1973).
Pada
akhirnya
teori ini
hukum
alam
yang
pasti
(immutable) sehingga
akan
terjadi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kosmologi
Kosmologi berasal dari kata Yunani kosmos dan logos. Kosmos
berarti susunan, atau ketersusunan yang baik. Lawannya ialah Chaos, yang
berarti kacau balau (Bakker, 1995: 39). Sedangkan logos juga berarti
keteraturan, sekalipun dalam kosmologi lebih tepat diartikan sebagai
azas-azas rasional (Kattsoff, 1986: 75). Dalam sejarah filsafat Barat,
tercatat Phytagoras (580 500 SM) merupakan orang yang pertama kali
memakai istilah kosmos sebagai terminologi filsafat. Bahkan dalam tradisi
Aristotelian, penyelidikan tentang keteraturan alam disebut sebagai fisika
(bukan dalam pengertian modern), dan filsafat Skolastik memakai nama
filsafat alami (philosophia naturalis) untuk menyebut hal yang sama
(Bakker, 1995: 40).
Istilah kosmologi (cosmology) dipakai pertama kali oleh Christian von
Wolff dalam bukunya Discursus Praeliminaris de Philosophia in Genere
tahun 1728, dengan menempatkannya dalam skema pengetahuan filsafat
sebagai cabang dari metafisika dan dibedakan dengan cabang-cabang
metafisika
yang
lain
seperti
ontologi,
teologi
metafisik,
maupun
dan
evolusi
dari
suatu
subjek.
Kosmologi
dipelajari
Unsur-unsur Kosmologi
kelima unsur kosmologi itu masing-masing disebut sebagai air, kayu,
api, tanah, dan logam. Kelima energi tersebut saling menghasilkan dan
menghancurkan. Air menumbuhkan kayu; kayu dibakar menghasilkan api,
api menghasilkan abu (tanah), tanah menghasilkan logam yang ditambang
dari dalamnya, logam dipanaskan akan mencair (menghasilkan air), dan
selanjutnya
siklus
menghancurkan
ini
kembali
ke
awal
kayu
dengan
jalan
lagi.
Sementara
memotongnya,
kayu
itu
logam
menyerap
jalan
menyerapnya,
air
menghancurkan
api
dengan
jalan
alam semesta tersebut ialah agar manusia menyadari tentang konsep Anicca
dan Anatta.
D.
kebiasaan
penglihatan
manusia
sehari-hari.
Pandangan
yang
seperti phloem dan xylem sebagai jaringan dari flora, jaringan daging atau
jaringan tulang sebagai bagian dari hewan. Makhluk hidup yang kasatmata
mulai dari individu (undivided) artinya tidak dapat dibagi-bagi karena
merupakan suatu jenis.
Ekosfer
Ekosfer adalah bulatan planet (Bumi) yang ditempati atau dihuni oleh
makhluk hidup dalam rumah tangganya (oikos) . Kehidupan seperti yang kita
kenal di bumi ini (ekosfer) menurut teori adalah di wilayah 0,93 1,01 UA
(unit astronomi atau jarak antara Matahari dan Bumi). Menurut kasting dkk
(1988; 49), teori baru memperkirakan wilayah kehidupan berada pada
jarak 0,95 1,5 UA.
Menurut hipotesis Gaia (Dewi Bumi) dari James Lovelock (dalam Odum
1983; 24 26) antara bumi dan kehidupan di Bumi berlangsung proses
saling pengaruh-mempengaruhi antara hidup dan nirhidup sehingga bumi
dapat mendukung kehidupan karena pengaruh seluruh keihidupan itu
sendiri. Andaikata kehidupan itu tidak ada, bumi akan gersang, suhunya
akan tinggi sekali (=290oC), kandungan CO2 juga tinggi (98%) sedang kadar
02 sangat rendah, demikian juga netrogen (hanya 1,9%).
Tabel perbandingan kondisi atmosfer dan suhu di Mars, Venus dan Bumi
(dengan dan tanpa kehidupan)
Kandungan
Atmosfer
Mars
Venus
Bumi tanpa
Kehidupan
Bumi dengan
kehidupan
sekarang
CO2
95 %
98 %
98 %
0,03 %
N2
2,7 %
1,9 %
1,9 %
79 %
O2
0,13 %
Sedikit
Sedikit
21 %
Suhu Permukaan C
-53
477
250 + 50
13
Dengan
adanya
kehidupan,
CO2 akan
terserap
dalam
proses
karena
eratnya
hubungan
antara
makna
hidup-mati
yang
merupakan ciri makhluk hidup dengan pengada nirhidup yang memang tidak
hidup, jadi yang nirhidup ini tidak mengalami kematian. Antara keduanya
terlihat adanya wilayah/ batas peralihan (border line).
Komunitas, Masyarakat makhluk hidup
yang
mempelajarinya
adalah
kosmologi
yang
banyak
Dalam
perkembangan
kosmologi
mengalami
perubahan,
pendapat para ahli yang berbeda, saling mendukung tetapi juga ada yang
saling bertentangan. Berbagai konsep digunakan untuk menerangkan
pengertian tentang alam semesta. Beberapa diantara nama terkenal adalah
Newton dengan teori gravitasi. Einstein dengan teori relativitas. Berpuluh
nama ini dapat ditemui dalam berbagai bibliografi dari Eddington, Tolman,
sebagai
panas
dan
sinar.
Dalam
hipotesis
nebula,
akhirnya
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kosmologi atau ilmu alam semesta adalah ilmu pengetahuan tentang
kosmos (cosmos) atau univers,yang mempelajari tentang struktur dan
sejarah alam
semesta berskala
besar. yang
tercipta
mulai
dari
atom,
molekul, batu, metal, gas, tumbuhan, binatang, sistem solar (Matahari) dan
segala yang ada lainnya
http://www.apprendre-math.info/indonesien/historyDetail.htm?id=Kepler