Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan Oleh :
Ketua
: Aliyanto
Anggota
: Nela Asiah
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan
2.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
4. Anggota Penulis
5. Dosen Pendamping
a.
b.
c.
d.
e.
Nama
NIP / NIDN
Alamat Rumah
Nomor Telp/HP
Email
: Pemanfaatan Sekam
Padi Menjadi Asap Cair Sebagai Pengawet
Pada Media Beras Sebagai Peningkatan Usaha
Penghasilan Penggilingan Padi
Bidang Kegiatan
: PKM-GT
Ketua Pelaksana
Nama : Anasrullah
NIM : 08530018
Jurusan
: Teknik Elektro
Fakultas
: Teknik
Perguruan Tinggi
: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Alamat: Jalan Tirto Utomo Gg. IV No.47
Malang
Nomor Telp/HP
: 085696215628
E-mail : irull_c@yahoo.com
: 2 orang
: Diding Suhardi, Ir. MT.
: 070 606 65001
: Jalan Tlaga Warna A-4 Tlogomas, Malang
: 085234239998
: diding.suhardi@gmail.com
Malang, 27 Februari 2011
Menyetujui,
Ketua Program Studi Teknik Elektro
Anasrullah
NIM. 08530018
Dosen Pendamping,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
limpahan rahmad-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pemanfaatan Sekam Padi Menjadi Asap Cair Sebagai Pengawet Pada Media Beras
Sebagai Peningkatan Usaha Penghasilan Penggilingan Padi. Adapun tujuan
penulisan karya tulis ini adalah untuk menyelamatkan bumi dari bahaya polusi yang
semakin hari makin mengancam keberadaan manusia di muka bumi.
Dalam penyelesaian makalah ini banyak pihak yang ikut memberikan
bantuan baik material maupun spiritual, sejak dari Dekan, Dosen pembimbing hingga
teman sejawat. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya. Hanya doa yang dapat penulis panjatkan
semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Harapan penulis semoga keberadaan makalah ini akan banyak memberikan
manfaat bagi para pembaca, baik mahasiswa, dosen, pemerintah, dan pihak terkait
sebagai referensi dalam pemanfaatan sekam padi menjadi asap cair sebagai pengawet
pada media beras sebagai peningkatan usaha penghasilan penggilingan padi.
Akhirnya penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
untuk perbaikan karya tulis selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iv
RINGKASAN...............................................................................................................v
PENDAHULUAN........................................................................................................1
Latar Belakang..........................................................................................................1
Tujuan.......................................................................................................................2
Manfaat.....................................................................................................................2
GAGASAN...................................................................................................................2
Kondisi Kekinian......................................................................................................2
Solusi yang Sudah Diterapkan Sebelumnya.............................................................4
Kondisi Kekinian......................................................................................................4
Pihak-pihak yang Dipertimbangkan dalam Mengimplementasikan Gagasan..........5
Langkah-langkah Strategis.......................................................................................6
KESIMPULAN.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8
LAMPIRAN.................................................................................................................9
DAFTAR GAMBAR
Table 1. Area produksi, produktifitas dan produksi padi di Indonesia.........................2
Table 2. Komponen volatil asap cair dari sekam padi.................................................3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram alir pemanfaatan limbah sekam padi...........................................5
Gambar 2. Diagram alir langkah-langkah pengaplikasiannya......................................6
Gambar 3. Langkah produksi beras bakar....................................................................7
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Prospek pengembangan usaha penggilingan padi mempunyai harapan
yang cukup cerah untuk masa-masa yang akan datang karena kebutuhan akan
beras masih cukup tinggi. Berdasarkan data (Perpadi, 2012) data pada 2008 total
penggilingan padi di Indonesia 110.452 unit terdiri dari : PPB 4.950 unit, PPS
15.102 unit, PPK 90.400 unit. Sekam sebagai limbah penggilingan padi
jumlahnya mencapai 20-23 % dan bobot total gabah kering. Produksi gabah
kering giling sekitar 54 juta ton, maka jumlah sekam yang dihasilkan lebih dan
10,8 juta ton (Press Release BPS, 2005). Produksi sekam di Indonesia sangat
melimpah sehingga apabila tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan
masalah bagi lingkungan, sedangkan lingkungan tidak dapat menguraikan sekam
dengan cepat karena sekam memiliki kandungan selulosa yang tinggi (Munarso.
1995).
Sekam padi yang selama ini digunakan sebagai pupuk tanaman dan dijual
dengan harga yang murah. Padahal, dalam sekam padi terkandung senyawa
fenolik terdiri senyawa volatil utama adalah proporsi turunan fenol adalah sekitar
25% dalam persiapan asap padat dan 65% dalam persiapan asap cair (Wen-Chieh
Sung, 2007). Asap cair didapatkan dari proses destilasi. Beras yang diberi asap
cair dapat bertahan setelah dimasak dapat bertahan selama 2 hari. Selain itu, asap
cair dapat menjaga beras agar aman dari serangan kutu beras dan sebagai
pengawet beras (Naka et al, 2004).
Berarti, potensi sekam padi begitu besar dan memiliki nilai jual yang yang
tadinya tidak ada harganya. Bahan kimia yang biasa digunakan pedagang
misalkan pemutih untuk mempercantik beras yang harganya Rp 30 ribu hingga
Rp 200 ribu atau formalin sebagai pengawet yang dijual sekitar Rp. 7.000,- per
liter (Tempo, 2007). Dibandingkan dengan asap cair menurut (Setiadji, 1992)
dalam 15 kg tempurung kelapa akan menghasilkan 25 liter asap cair dengan harga
Rp. 30.000,00/liter, sehingga asap cair lebih baik daripada bahan kimia berbahaya
sebagai pengawet atau pemercantik makanan.
Potensi yang besar dilihat dari banyaknya sekam padi dari penggilingan
padi, kurang mendapatkan perhatian. Padahal, sekam padi memiliki beberapa
unsur kimia yang dapat dijadikan produk yang memiliki harga jual yang lebih
tinggi bahkan dari produk aslinya beras. Sudah selayaknya pemilihan serta
penggunaan teknologi yang tepat dalam mengatasi masalah limbah tersebut yang
dapat di integrasikan. Usaha pemanfaatan sekam padi sampai sekarang kurang
mendapat respon positif dari masyarakat dengan alasan rumitnya proses dan
metodenya sedangkan hasil dengan usahanya tidak sebanding.
Melalui gagasan tertulis yang kami ajukan ini, ingin memperkenalkan
sebuah teknologi inovasi Integrasi mutu dan penghasilan sebagai upaya
pemanfaatan limbah menjadi produk berkualitas dan menjadi usaha yang
membawa profit. Integrasi pada usaha penggilingan padi dengan memanfaatkan
limbah sekam padi yang dibakar sehingga menghasilkan uap, kemudian uapnya
didestlasi sehingga menghasilkan asap cair yang akan diberikan pada beras maka
disebut beras bakar. Baras bakar yang memiliki jangka simpan lebih lama,
terlindung dari kutu dan menghasilkan produk sampingan berupa arang sebagai
briket arang.
1
Tujuan
Memaparkan gagasan tertulis mengenai pemanfaatan sekam padi yang
sudah diterapkan, sehingga dapat memberikan solusi yang tepat untuk
pemanfaatan sekam padi yang lebih diterima masyarakat. Selain itu untuk
pemanfaatannya juga mendatangkan profit bagi masyarakat dan usaha
penggilingan padi.
Manfaat
Penulisan gagasan tertulis ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada
masyarakat, swasta, dan pemerintah mengenai pemanfaatan sekam padi yang
maksimal, sebagai solusi untuk beberapa masalah yang ada dapat terselesaikan.
Selain itu juga untuk dapat mempelajari pemanfaatan yang tepat dan
mendatangkan profit lebih besar.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Isu yang berkembang di masyarakat tentang zat-zat kimia berbahaya
biasanya digunakan untuk keperluan mempercantik tampilan fisik dan
peningkatan jangka simpan antara lain : pelicin, pewangi, pemutih, pembunuh
kutu, formalin, boraks dan lain-lain (Viva News.com, 2012). Bahan kimia yang
biasa digunakan pedagang misalkan pemutih untuk mempercantik makanan
yang harganya Rp 30 ribu hingga Rp 200 ribu atau formalin sebagai pengawet
yang dijual sekitar Rp. 7.000,- per liter (Tempo, 2007). Dibandingkan dengan
asap cair menurut dalam 15 kg tempurung kelapa akan menghasilkan 25 liter
asap cair dan dijual dengan harga berkisar Rp.30.000/liter (Setiadji, 1992).
Maka, lebih baik menggunakan asap cair sebagai pengawet makanan dan
mempercantiknya.
Peningkatan produksi komoditas padi setiap tahunnya secara langsung
meningkatkan sekam padi. Pada tahun 2008 produktifitas padi mencapai
60.279.897 ton, dengan demikian produksi sekam padi sebesar 20-30 % dan
proses penggilingan padi dapat mencapai 12.055.979.4-18.083.969,1 ton (Biro
Pusat Statistik. 2008).
Analisis asap cair diperlukan untuk mengetahui kandungan asap cair dari hasil
destilasi yang dihasilkan. Apabila dalam pengujian layak untuk diterapkan
pada beras, maka akan diterapkan.
3.
Modifikasi penggilingan padi dengan menambahkan
destilasi yang telah dibuat dan menambah alat penyaji asap cair pada
penggilingan padi.
4.
Penyajian pada beras
Tahap ini uji penyajian asap cair dengan metode penyemprotan
dengan alat yang sudah dibuat sebelumnya.
5.
Pengemasan dan penjualan
Pengemasan adalah tahap terakhir dalam produksi beras bakar ini
digunakan untuk menyimpan dan persiapan untuk pemasaran. Penjualan
adalah hal yang sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak karena
kebanyakan produk baru akan sulit mendapatkan kepercayaan. Tetapi, ini
adalah produk baru atau bahkan belum ada dipasaran dan peluang untuk
usaha ini sangat menjanjikan dilihat dari potensi bahan baku, konsumen dan
tempat. Maka dari itu konsistensi untuk memajukan industri dalam negeri
sangat perlu diparhatikan.
Langkah yang paling perlu perhatian adalah proses produksi beras
tetapi, sebelum itu perlunya sket yang jelas dari perancangan alat dan
penerapannya Berikut ini adalah skema instalasi destilasi dan penerapan
asap cair.
Alfia Annur Aini Azizi. (2011). Pemanfaatax Linibah Sekani Padi Sebagai
Alternatif. PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA. Beton Ringan
Sebagai Alternatif Material Tahan Gempa.
Biro Pusat Statistik. 2008. Area produksi. produktifiias dan produksi padi di
Indonesia.http://www.bps.go.id/sector/ai.ri/panganItab1e 1 .html. [24
Desember 2012]
Firdaus Tri Lutfi . (2012). Pemanfaatan Hasil Samping Penggilingan Padi dalam
Menunjang Sistem Agroindustri di Pedesaan. Skripsi .
Majalah Tempo On-line. Hidup Bersama Beras Berpemutih. 5 Februari, 2007
Setadji Bambang Msc, PHd. 1992. Virgin natural oil. Bogor
Munarso. 1995. Sekam Padi. http://disperindag-jabar.go.id/ [14 April 2012].
Naka Kazuo. 2004. Method for Pre-processing of Dried Food. US Patent No.
67887171. USA
Perpadi Program & Kebijakan Revitalisasi Penggilingan Padi [Report]. Indonesia : Direktorat Jendral Pengolahan dan pemasaran Hasil
Pertanian, 2012.
Press
Release
BPS.
2005.
Produksi
Padi
Tahun
2005.
http://www.bps.go.idlreleases/Production Of Paddy Maize And Soybea
ns/Bahasa Indonesia/index.html [20 Desember 2012].
LAMPIRAN
1.
Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Nela Asiah
b. Tempat/tanggal lahir : Ponorogo, 29 April 1993
c. Alamat Rumah
: Ds. Paringan RT.05 RW.01 Jenangan-Ponorogo
d. Alamat di Malang : Jl. Tlogomas GG.15A. No.12
e. Telp/E-mail.
: 085334293591 /ost_vanela@yahoo.co.id
f. Waktu untuk PKM : 5 bulan
g. Pengalaman Organisasi
Malang, 14 Juli 2012
Ketua Pelaksana
No
Nama Organisasi
Tahun
.
KSR-PMI UMM sebagai
1.
2011- sekarang
(Nela Asiah)
anggota
(201110070311017)
HMJ HIMABIO sebagai
2
2012- sekarang
anggota bidang jurnalis
Anggota Pelaksana 1
a. Nama Lengkap
: Ali Yanto
b. TTL
: Banyuwangi, 19 Juli 1991
c. Alamat Rumah
: Dusun Rejo Agung RT/RW: 03/01 Pesanggaran
d. Alamat di Malang : Perum Batu Permai H. 11
e. Telp./ E-mail
: 081336024093 / asmarakanthi@yahoo.com
f. Waktu untuk PKM : 5 bulan
g. Pengalaman Organisasi
Malang, 14 Juli 2012
Anggota
Pelaksana 1
No
Nama Organisasi
Tahun
.
Taem M-ATC UMM sebagai
1.
2009-Sekarang
(Aliyanto)
Asisten
NIM.
09510029
LSO-Otomotif sebagai Ka. Bid
2.
2010-2011
Penelitian
Anggota
Pelaksana 2
a. Nama Lengkap
: Riki Dwi Ratno
b. TTL
: Batu, 05 Desember 1990
c. Alamat Rumah
: Jl. Serda Hariadi No. 73, Batu
d. Alamat di Malang : e. Telp. / E-mail
: 083834979818/rikinintendocore@ymail.com
f. Waktu untuk PKM : 5 bulan
Malang, 14 Juli 2012
g. Pengalaman Organisasi
Anggota Pelaksana 2
No
Nama Organisasi
Tahun
.
1. Sebagai Anggota Karang Taruna 2007-2009
(Riki Dwi Ratno)
2. Peserta Lomba LKS Otomotif
2007-2008
NIM. 09510025
Anggota Pelaksana 3
10
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
No
.
1.
2.
Nama Lengkap
: Rafly
TTL
: Tarakan, 27 Mei 1990
Alamat Rumah
: Jl. Kusuma Bangsa RT/RW : 01/01 Tarakan
Alamat di Malang : Jl. Notojoyo No. 53 A
Telp. /E-mail
: 081233966814/ zimbard@yahoo.co.id
Waktu untuk PKM : 5 bulan
Malang, 14 Juli 2012
Pengalaman Organisasi
Anggota Pelaksana 3
Nama Organisasi
Tahun
2.
2011-2012
2008-2009
(Rafly)
NIM. 09510005
11