Anda di halaman 1dari 8

1

DEPARTEMEN KONSERVASI GIGI


History taking
Pasien datang dengan keluhan gigi belakang kanan atas berlubang dan sedikit goyang
saat digunakan untuk mengunyah. Pasien mengaku jika pernah sakit hingga tidak bias tidur
sekitar 6 bulan yang lalu. Saat sakit pasien mengonsumsi asam mefenamat dan amoxicillin.
Saat ini gigi tersebut tidak sakit.
Elemen

: 15

Anamnesa
Keluhan utama
: Pasien ingin dirawat gigi belakang kanan atas yang berlubang
tersebut supaya tidak kemasukan makanan lagi.
Riwayat gigi yang terlibat

: gigi tersebut pernah sakit spontan 6 bulan yang lalu dan terasa

bengkak. Waktu gigi tersebut sakit diberikan obat amoxcillin dan asam mefenamat. Gigi tersebut
terasa tidak nyaman saat digunakan untuk makan, karena saat mengunyah makanan tersebut
masuk kedalam lubang gigi.
1
2

Keterangan
Subyektif
Obyektif

Radiografi

4
5

Diagnosis
Kelainan periapikal
Rencana perawatan

Prognosis

Rincian
Rasa sakit : tidak ada
karies mencapai pulpa
Gigi berubah warna
Gigi perforasi oleh karena karies
Gingiva sekitar gigi normal
Tes jarum miller : bereaksi, masuk saluran akar 17 mm
Vitalitas : non vital
Akar : normal
Ruang pulpa terbuka karena karies
Terdapat radiolusensi : ada, berbatas tidak jelas 0,5 mm
Ligamen periodontal : menebal
Nekrosis Pulpa
Periapikal Abses
Endodontik : Perawatan Saluran Akar
Tenik pengisian : Single Cone
Restorasi tetap : onlay
Bahan restorasi : adaro fused to metal
Baik : pasien kooperatif

Gambar Keadaan Gigi Sebelum Perawatan

Gambar ruang pulpa yang telah dilakukan Cavity Entrance

Gambar Design Preparasi Kavitas Restorasi Tetap

Tahapan Pekerjaan
Tanggal
10/2/2014

Tahapan Pekerjaan
Anamnesa, pemeriksaan, diagnosa, rencana perawatan
Foto diagnosa
Isolasi daerah kerja
Ekstirpasi saluran akar (tidak dilakukan cavity entrance karena ruang
pulpa sudah terbuka )
Melakukan Diagnostic Wire Photo
Penghitungan panjang kerja
Panjang Gigi Sebenarnya (PGS)= PGF x PAS
PAF
(PGS)= 22 mm x 19 mm
22 mm

12/02/2014

= 19 mm 1mm
Panjang kerja = 18 mm
Irigasi NaOCl + aquades
Kemudian dikeringkan dengan paper point
Sterilisasi I dengan Chresophen
Teteskan Chresophen pada cotton pellet dan peras dengan
menjepitkan pada cotton roll, letakkan pada orifice.
Tumpat sementara dengan cavit
Anamnesa : tidak ada keluhan, perkusi(-), palpasi(-), dan tekan (-), cavit
masih utuh.
Bongkar tumpatan sementara dengar bur dan ekskavator
Irigasi dengan NaOCl sebanyak 2 cc dan bilas dengan aquadest 2 cc
Keringkan saluran akar denga paper point dan letakkan cotton pellet pada
kavitas 1 menit yg ditelah diteteskan Chlorhexidine sebagai desinfektan.
Preparasi dengan teknik konvensional
Preparasi saluran akar menggunakan K-file no.15 yang di ulasi
EDTA dengan panjang kerja 18 mm gerakannya memutar lalu

ditarik keluar saluran akar.


Irigasi NaOCl dengan syringe dan bilas dengan aquadest untuk
membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang

terasah.
Dilanjutkan preparasi dengan K-file no. 20yang di ulasi EDTA

dengan panjang kerja 18 mm


Irigasi NaOCl dengan syringe dan bilas dengan aquadest untuk
membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang

terasah.
Dilanjutkan preparasi dengan K-file no. 25 yang di ulasi EDTA

dengan panjang kerja 18 mm


Irigasi NaOCl dengan syringe dan bilas dengan aquadest untuk
membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang

terasah..
Kemudian saluran akar dikeringkan dengan paper point hingga

kering
Isolasi daerah kerja
Sterilisasi menggunakan CHKM yang diteteskan pada cotton pelet
dan ditutup dengan cavit.

21/03/2014

Anamnesa : tidak ada keluhan, perkusi(-), palpasi(-), dan tekan (-), cavit
sudah hilang, terdapat penumpukan sisa makanan pada kavitas
Membersihkan sisa makanan dengan ekskavator hingga bersih
Irigasi dengan NaOCl sebanyak 2 cc dan bilas dengan aquadest 2 cc
Keringkan saluran akar denga paper point dan letakkan cotton pellet pada
kavitas 1 menit yg ditelah diteteskan Chlorhexidine sebagai desinfektan.
Melanjutkan preparasi dengan teknik konvensional
Dilanjutkan preparasi dengan K-file no. 30 yang di ulasi EDTA

dengan panjang kerja 18 mm


Irigasi NaOCl dengan syringe dan bilas dengan aquadest untuk
membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang

terasah.
Dilanjutkan preparasi dengan K-file no. 35 yang di ulasi EDTA

dengan panjang kerja 18 mm


Irigasi NaOCl dengan syringe dan bilas dengan aquadest untuk
membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang

terasah.
Dilanjutkan preparasi dengan K-file no. 40 yang di ulasi EDTA

dengan panjang kerja 18 mm


Irigasi NaOCl dengan syringe dan bilas dengan aquadest untuk
membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang

terasah.
Dilanjutkan preparasi dengan K-file no. 45 yang di ulasi EDTA

dengan panjang kerja 18 mm


Irigasi NaOCl dengan syringe dan bilas dengan aquadest untuk
membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang

terasah.
Dilanjutkan preparasi dengan K-file no. 50 yang di ulasi EDTA

dengan panjang kerja 18 mm


Irigasi NaOCl dengan syringe dan bilas dengan aquadest untuk
membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang

terasah.
Dilanjutkan preparasi dengan K-file no. 55 yang di ulasi EDTA

dengan panjang kerja 18 mm


Irigasi NaOCl dengan syringe dan bilas dengan aquadest untuk

membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang

terasah.
Dilanjutkan preparasi dengan K-file no. 60 yang di ulasi EDTA

dengan panjang kerja 18 mm


Irigasi NaOCl dengan syringe dan bilas dengan aquadest untuk
membersihkan sisa jaringan nekrotik maupun serbuk dentin yang

27/03/2014

11/04/2014

terasah.
Kemudian saluran akar dikeringkan dengan paper point hingga

kering
Isolasi daerah kerja
Sterilisasi menggunakan Cresophene diteteskan pada cotton pelet

dan ditutup dengan cavit.


Anamnesa : tidak ada keluhan, perkusi(-), palpasi(-), dan
tekan (-), cavit masih utuh.
Bongkar tumpatan sementara dengar bur dan ekskavator
Foto trial guttap ( teknik pengisian single cone)
Mencoba guttap percha sesuai dengan diameter k-file no. 60
sebagai file terakhir dalam preparasi.
Lakukan foto trial guttap
Irigasi NaOCl dengan syringe dan bilas dengan aquadest
Kemudian saluran akar dikeringkan dengan paper point hingga kering
Isolasi daerah kerja
Sterilisasi menggunakan Cresophene diteteskan pada cotton pelet dan
ditutup dengan cavit
Anamnesa : tidak ada keluhan, perkusi(-), palpasi(-), dan tekan (-), cavit

masih utuh.
Bongkar tumpatan sementara dengar bur dan ekskavator
Membiarkan keadaan tetap kering dan isolasi daerah kerja
Melakukan pemeriksaan saluran akar menggunakan paper point eksudat (-)
Melakukan sterilisasi dengan meteskan ChKM pada cotton pellet dan

14/04/2014

peras dengan menjepitkan pada cotton roll, letakkan pada orifice.


Tumpat sementara dengan cavit
Pengisian saluran akar
Anamnesa : tidak ada keluhan, perkusi(-), palpasi(-), dan tekan (-),

cavit masih utuh


Bongkar tumpatan sementara dengar bur dan ekskavator
Pengecekan saluran akar dengan paper point dan tidak di dapatkan

eksudat.
Pengisian dengan teknik konvensional
Kemudian ulasi guttap dengan pasta saluran akar, sisa pasta

dimasukan ke dalam saluran akar dengan jarum lentulo.


Ulasi saluran akar menggunakan jarum lentulo terlebih

dahulu.
Masukan guttap sampai panjang kerja 18 mm pada saluran

akar
Guttap dipotong 1-2 mm dibawah dasar pulpa (sebatas
orifice) dengan ekskavator yang ujungnya telah dipanaskan diatas

21/04/2014

23/04/2014

25/04/2014

api.
Tekan guttap dengan plugger sampai 1mm dibawah orifice.
Isi kavitas dengan cotton pellet
Foto pengisian
Diberi cotton pellet dan tumpat sementara dengan cavit
Kontrol 1 minggu
Kontrol Pengisian
Anamnesa : tidak ada
keluhan, perkusi(-),
palpasi(-), dan tekan (-),
cavit (+)
Foto kontrol 1 minggu
Bongkar tumpatan sementara
Basis dengan ZnPO4
Pencetakan RA-RB untuK
membuat model studi
Tumat sementara dengan menggunakan cavit
Membuat outline onlay pada model studi
Diskusi onlay
Pembuatan outline pada model studi
Preparasi pada model studi
Built up model studi dengan malam merah
Cetak model dengan menggunakan elastomer untuk pembuatan restorasi

sementara indirek
Preparasi Onlay
Isolasi daerah kerja
Bongkar restorasi sementara
Dasar kavitas pada jaringan dentin diratakan dan sejajar bidang oklusal

serta tidak boleh ada undercut.


Preparasi diperluas ke proksimal sampai dibawah titik kontak.
Dinding proksimal dan oklusal sebaiknya 6-8 dari sumbu gigi

Dibuat bevel pada aksio line angel dan tepi kavitas.


Pemeriksaan Hasil Preparasi
Lakukan cetak percobaan dengan malam biru pada kavitas yang telah
dibasahi untuk melihat kesejajaran bidang preparasi maupun retensi dalam

kavitas.
Panaskan malam biru diatas api Bunsen jangan sampai meleleh, lalu
tekan kedalam kavitas selama 1 menit bantu dengan tekanan jari agar
adaptasi ke kavitas lebih baik, angkat dari kavitas dengan satu gerakkan

agar tidak distorsi.


Seluruh sudut kavitas dan bevel harus tercetak dan tidak terlihat adanya

undercut.
Mencetak Hasil Preparasi dan Antagonis
Cetak dengan bahan elastomer double impression dengan sendok cetak
sebagian untuk gigi yang dipreparasi, sedangkan pada rahang antagonis
dicetak dengan bahan alginate

30/04/2014

Membuat catatan gigit dan pemilihan warna yaitu 2M2 VITA 3D Master
Sementasi mahkota indirek yang telah dibuat sebelumnya dengan freegenol
Instruksi Laboratorium
Pasang Coba dan Sementasi
Anamnesa : tidak ada keluhan, perkusi (-), tekan (-), mahkota indirek

masih utuh
Bongkar mahkota indirek
Pasang coba onlay, cek marginal fittingdan cek oklusi dengan articulating

paper
Sementasi onlay
Cuci onlay dengan aquadest lalu celupkan ke dalam dappen glass

berisi alkohol, kemudian keluarkan dan keringkan.


Isolasi daerah kerja
Pegang onlay dengan pinset, ambil GIC Luting lalu aplikasikan

6/5/2014

pada onlay dan kavitas.


Letakkan onlay kedalam kavitas (kelebihan semen harus keluar

dari seluruh tepi restorasi)


Bersihkan kelebihan semen dengan kapas dan sonde
KontrolH+7
S = tidak ada keluhan
O= oedem (-), palpasi (-), perkusi (-)
A= tidak ada kelainan
P = bersihkan dental deposit dan periksa margin gingival
SEBELUM

SESUDAH

Anda mungkin juga menyukai