A. Pencetus Teori
Isabel Briggs Myers (18 Oktober 1897 - 5 Mei 1980) adalah seorang ahli teori
psikologis Amerika yang diteliti teori kepribadian dengan ibunya, Katharine Cook Briggs
(1875 - 1968). Minat Katharine dalam teori kepribadian lahir ketika dia membaca sebuah
buku oleh Carl G. Jung pada tahun 1923. Katharine menyampaikan temuannya dengan
Isabel dan bersama-sama mereka menciptakan inventarisasi. Mereka berdua memiliki
hasrat untuk memahami pembangunan manusia dan keinginan untuk membuat teori
kepribadian yang diakses oleh semua orang dengan cara yang praktis. Dia adalah copencipta,
dengan
ibunya,
dari Myers-Briggs
Type
Indicator (MBTI).
Dia home schooling oleh ibunya (Katharine Cook Briggs, 3 Januari 1875 - 1968) dan
melanjutkan untuk mendapatkan gelar sarjana dalam ilmu politik dari Swarthmore College.
Pada tahun 1918 ia menikah dengan Clarence Myers. Katharine Briggs membaca Carl
Jung buku ', Psikologis Jenis dan direkomendasikan untuk Isabel Myers, ibu dan anak
kemudian merumuskan MBTI bersama-sama. Kemudian dalam kehidupan, Myers
berkolaborasi dengan Maria Mc Caulley untuk melakukan uji penelitian dan dari MBTI.
Myers menulis sebuah novel misteri memenangkan hadiah-, Pembunuhan Namun untuk
Ayo, pada tahun 1929, dengan menggunakan ide tipologi. Pada tahun 1934 ia menerbitkan
sebuah novel kedua, Berikan Aku Kematian ( Frederick A. Stokes Co, New York), sebuah
misteri pembunuhan yang berkisah catatan dari bunuh diri seharusnya putrinya, di mana ia
mengaku strain darah Negro, menyarankan dia untuk melupakan dia pernah berpikir
tentang pernikahan, dan meminta maaf atas penghinaan ia telah membawa pada dirinya.
Dialog dalam buku berkenaan dengan "kemustahilan" dariperkawinan antar-ras .
B. Latar Belakang Munculnya Teori
Mengenal tipe kepribadian adalah sebuah alat yang mempunyai cukup banyak
kegunaan. Dengan ini, kita dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik dan lebih
mengenal diri kita sendiri. Dari ini kita juga dapat mengetahui pasangan yang natural dan
karir yang cocok. Carl G. Jung pertama kali mengembangkan teori bahwa setiap individu
mempunyai tipe psikologis. Dia percaya bahwa ada dua macam fungsi dasar yang
digunakan manusia dalam kehidupan mereka, yaitu bagaimana kita menerima informasi
(melalui Indera kita atau Intuisi kita) dan bagaimana kita memutuskan sesuatu (memakai
Logika Objektif atau Perasaan Subjektif). Jung juga menegaskan bahwa fungsi dominan
manusia ada yang "Ekstrovert" dan ada yang "Introvert". Katharine Briggs lalu bekerja
secara diam-diam dan mengembangkan teori Jung lebih lanjut. Tapi putrinya, Isabel yang
lebih berhasil mengembangkan teori tersebut. Dia mampu menemukan fungsi lain yang
belum didefinisikan oleh Jung yaitu Menilai atau Memantau. Teori ini lalu menyimpulkan
bahwa setiap individu mempunyai empat macam modus utama untuk beroperasi:
1. Aliran energi kita, mendefinisikan dari mana kita mendapat energi atau stimulasi. Apakah
dari luar (Extraverted) atau dari dalam (Introverted)?
2. Bagaimana cara kita menerima informasi, merujuk pada cara kita berinteraksi terhadap
suatu informasi. Apakah dengan kelima indra (Sensing) atau dengan intuisi (Intuitive)?
3. Bagaimana cara kita memutuskan sesuatu, merujuk pada cara bagaimana kita memilih
sesuatu. Apakah didasarkan logika (Thinking) atau perasaan (Feeling)?
4. Gaya hidup sehari-hari, adalah teori yang dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers yang
sebelumnya tidak terdefinisikan oleh Carl Jung. Apakah kita lebih suka terorganisir,
terencana, dan lebih terjadwal (Judging) atau lebih suka fleksibel, lebih nyaman dan
terbuka, dan lingkungan santai (Perceiving).
C. Inti Teori
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah suatu inventarisasi laporan-diri dengan
pilihan terikat yang didasarkan pada teori jenis dari Jung. Sejak perkembangannya di tahun
1920-an, instrument ini telah menjalani bebrapa kali revisi dan reliabilitas serta validitasnya
sudah terbukti. C.G. Jung, seorang psikiater dari Swiss, mengembangkan suatu teori yang
menjelaskan kesamaan dan perbedaan kepribadian dengan cara mengindetifikasi cara yang lebih
disukai seseorang untuk memahami dan memanfaatkan data dari dunia di sekitar mereka. Jung
menyatakan bahwa seseorang harus melakukan sesuatu dengan berbagai cara sesuai dengan
keadaannya. Meskipun ada adaptasi situasional ini, setiap orang akan cenderung
mengembangkan pola yang menyenangkan, dan mengatur perilaku dalam cara tertentu yang
dapat diperkirakan. Jung menggunakan kata jenis untuk mengindetifikasi gaya setiap
kepribadian tersebut.
Katherine Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers, merasa yakin bahwa teori Jung
dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman manusia (Myers, 1980). Mereka
mengembangkan suatu instrument berdasarkan teori Jung yang memungkinkan seseorang
mempelajari jenis perilakunya sendiri sehingga dapat memahami dirinya sendiri dengan lebih
baik berkaitan dengan cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Intrumen itu menggunakan
pertanyaan dengan pilihan terikat dan pasangan kata seperti yang diperlihatkan berikut ini
Extraversion (E)
Sensing (S)
Thinking (T)
Judgment (J)
Introversion(I)
Intuition (N)
Feeling (F)
Perception (P)
Pilihan atau dimensi Dikotomi dari Myers-Briggs
1. Extraversion-Introversion (EI) mencerminkan suatu orientasi terhadap dunia luar manusia dan
benda ataupun dunia-dalam yang berupa konsep dan ide. Dimensi ini memperlihatkan sampai
sejauh mana perilaku kita ditentukan oleh sikap kita terhadap dunia. Jung menemukan istilah dari
bahasa Latin yang berarti berpaling kea rah luar (extraversion) atau berpaling kea rah dalam
( introversion). Jung mengatakan bahwa ekstravet dapat bekerja dengan nyaman dan sukses jika
berinteraksi dengan hal-hal di luar diri mereka, seperti orang lain, pengalaman, dan situasi.
Ekstravet suka mengklarifikasi pikiran dan idenya dengan cara berbicara dan berbuat. Mereka
yang merasa lebih nyaman bekerja dengan cara ekstravet akan berpikir dengan keras. Introvert,
sebaliknya, lebih tertarik dengan dunia di dalam pikiran, hati, dan jiwa mereka. Introvert suka
merumuskan ide dan tindakan, memikirkannyan sampai hal itu menjadi lebih bermakna dengan
cara introvert seringkali bijaksana, suka berpikir, dan lambat dalam bertindak karena mereka
memerlukan waktu untuk menafsirkan pikiran internal ke dunia eksternal. Introvert merumuskan
pikiran mereka dengan baik sebelum bersedia membaginya dengan orang lain.
2. Sensing- iNtuition (SN) menjelaskan persepsi sebagai suatu yang langsung datang dari
pancaindra atau secara tidak langsung dari bawah sadar. Dimensi ini menjelaskan bagaimana
orang memahami apa yang sedang dialami. Orang yang masuk dalam katagori penginderaan ini
memandang dunia melalui indra mereka-penglihatan, pendengaran, sentuhan, pengecapan, dan
penciuman. Mereka mengobservasi apa yang nyata, apa yang factual, dan apa yang sebenarnya
terjadi. Dengan melihat (atau pengalaman penginderaan lainnya) baru dapat dipercaya. Fungsi
penginderaan ini memungkinkan seseorang untuk mengobservasi dengan seksama,
mengumpulkan fakta, dan berfokus pada tindakan yang praktis. Sebaliknya, mereka yang
dikaitkan dengan katagori intuisi cenderung membaca secara tersirat dari yang tertulis, berfokus
pada makna, dan memperhatikan apa yang ada dan apa yang akan terjadi. Orang yang intuitif
memandang dunia berdasarkan kemungkinan dan hubungan dan sadar akan seluk-beluk bahasa
tubuh dan nada suara. Jenis persepsi ini menyebabkan mereka mengkaji masalah dan
permasalahan yang ada melalui cara yang kreatif dan orisinil.
3. Thinking-Feeling (TF) adalah pendekatan yang digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan
keputusan melalui proses yang tidak pribadi, logis, atau subjektif. Para pemikir menganalisis
informasi, data, situasi, dan manusia serta membuat keputusan berdasarkan logika. Mereka
berhati-hati dan lambat dalam menganalisis data karena keakuratan dan kesuksesan penting bagi
mereka. Mereka yakin akan objektivitas dan juga pada perkiraan yang logis dan argument yang
rasional. Para pemikir menjelajahi dan menimbang semua alternative, dan keputusan akhir
didapat tanpa emosi dan dengan hati-hati. Didalam dimensi perasaan, sebaliknya, pendekatan
terhadap pembuatan keputusan adalah melaui perspektif yang subjektif, perseptif, empatik, dan
emosional. Orang yang perasa mencari-cari pengaruh suatu keputusan atas diri mereka dan orang
lain. Mereka mempertimbangkan alternative yang ada dan menguji bukti untuk membentuk suatu
resksi dan komitmen pribadi. Mereka yakin bahwa yang kompleks dan tidak semuanya objektif.
Bukti tidak langsung menjadi luar biasa penting, dan mereka memandang dunia sebagai warna
abu-abu bukan hitam dan putih.
4. Judging -Perceiving (JP). Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat fleksibilitas
seseorang. Judging disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi). Judging disini diartikan
sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir
dan bertindak secara sekuensial (tidak melompat-lompat). Sementara tipe perceiving adalah
mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan bertindak secara random untuk melihat beragam
peluang yang muncul.
Jung mengatakan bahwa setiap orang memang memakai persepsi-persepsi yang
berlawanan ini sampai serajat tertentu dalam masing-masing dimensi (EI, SN, TF) saat
menghadapi seseorang atau sebuah situasi, tetapi mereka cenderung memiliki satu kesukaan akan
satu cara dalam memandang dunia. Mereka menjadi lebih terampil dalam membuat keputusan
dengan cara berpikir atau merasakan dan dapat berfungsi sebagi seorang ekstravet di satu waktu
dan sebagai seorang introvert di waktu lain, tetapi mereka cenderung mengembangkan pola yang
paling khas dan paling nyaman.
Selain dimensi-dimensi Jung, Myers dan Briggs mengembangkan satu dimensi lain yang
mereka sebut sebagai Judgement-Perception (JP). Dengan dimensi ini seseorang dapat sampai
apa suatu kesimpulan tentang sesuatu atau menjadi awas akan sesuatu. Setiap orang memiliki
kesukaannya sendiri akan fungsi yang bersifat menghakimi ataupun fungsi yang perspektif.
Hasrat untuk mengatur dan mengakhiri keadaan-keadaan dalam kehidupan disebut judgement,
dan hasrat untuk berpikiran terbuka dan memahami disebut perception.
Dengan menggabungkan dimensi yang berlainan, Myers dan Briggs mengidentifikasi 16
jenis kepribadian yang berbeda, setiap kepribadian dengan kelebihan dan minatnya sendiri.
Myers-Briggs Types
Myers-Briggs Types
Dengan penjelasan sebagai berikut:
1. ESTJ (extroverted thinking with sensing): Berpikir yang ekstrovet dengan dibantu oleh
pegindera.
Mereka adalah pasangan yang bertanggung jawab, orang tua yang baik dan pekerja yang
loyal. Mereka bersifat realistis, membumi, rapid an menyenangi tradisi yang berlalu.
2. ENTJ (extroverted thinking with intuiting) : Berpikir yang ekstrovet dengan dibantu oleh
intuitif.
Tipe ini adalah orang yang suka dirumah dan berkumpul bersama keluarga. Merteka
menyenangi organisasi dan struktur yang tertata. Tipe ini sangat cocok untuk eksekutif
perusahaan dan administrator.
3. ISTP (introverted thinking with sensing): Berpikir yang introvet dengan dibantu oleh
pegindera.
Orang ini menyenangi tindakan, tidak memiliki rasa takut dan selalu ingin gembira.
Mereka akan sangat impulsive dan berbahaya kalau dihentikan. Mereka menyenangi perkakas,
alat-alat dan senjata, dan biasanya cocok menjadi ahli teknik. Mereka tidak senang
berkomunikasi dan kerap didiagnosis sebagi orang yang hiperaktif. Biasanya orang ini tidak
terlalu pintar di sekolah.
4. INTP (introverted thinking with intuiting): Berpikir yang introvert dengan dibantu oleh
intuitif.
Orang ini dapat dipercaya, selalu berpikir masak-masak, dan pemaaf serta sangat
mencintai buku. Mereka cenderunga sangat hemat dengan bahasa yang dipakai, menyenangi
logika dan matematika. Mereka cocok jadi filosof atau ilmuwan teoritis, tapi tidak tepat jadi
penulis atau sales.
5. ESFJ (extroverted feeling with sensing): Perasa yang ekstrovet dengan dibantu oleh
pegindera.
Tipe ini adalah orang yang menyukai harmoni. Mereka bisa tegas untuk menyatakan ya
atau tidak. Mereka cenderung tergantung, terutama pada orang tua dan kemudian pada keluarga.
Mereka mengabdikan hati dan hidupnya untuk orang lain.
6. ENFJ (extroverted feeling with intuiting): Perasa yang ekstrovet dengan dibantu oleh intuitif.
Tipe orang ini adalah suka bicara. Mereka cenderung melebih-lebihkan kawannya.
Mereka akan menjadi orang tua yang baik, tapi cenderung membiarkan diri mereka
dimanfaatkan orang lain. Mereka cocok sebagai ahli terapi, guru, eksekutif perusahaan, dan
sales.
7. ISFP (introverted feeling with sensing): Perasa yang introvet dengan dibantu oleh pegindera.
Mereka ini orang yang pemalu dan ceapat lelah, tidak suka bicara tapi senang pekerjaan
fisik,. Mereka cocok jadi pelukis, pematung, composer dan penari-seni secara umum- dan
mereka mencintai alam. Mereka ini tidak terllau peduli dengan komitmen.
8. INFP (introverted feeling with intuiting) : Perasa yang introvet dengan dibantu oleh intuitif.
Mereka ini adalah orang-orang idealis, mau mengorbankan dirinya, sangat dingin, dan
mampu menahan diri. Mereka lebih mementingkan keluarga, tapi dengan cara yang santai. Anda
aka menenmukan mereka berkiprah di dalam psikolog, arsitektur, agama, tapi tidak dalam bisnis.
Myers dan Jung mengagumi orang dengan tipe ini, mungkin karena Myers dan Jung adalah
orang-orang dengan tipe ini.
9. ESTP (extroverted sensing with thinking): Pegindera yang ekstrovet dengan dibantu oleh
berpikir.
Tipe ini adalah orang yang berorientasi pada tindakan, kadang canggih, kadang
sembrono- Seperti James Bond. Sebagai pasangan, orang ini sangat menyenangkan dan hangat,
tapi mereka lemah pada soal komitmen. Mereka dapat menjadi pengusaha atau artis yang baik.
10. ESFP (extroverted sensing with feeling): Pegindera yang ekstrove t dengan dibantu oleh
perasa.
Orang ini bersifat impulsive, mereka tidak tahan dengan kecemasan. Mereka cocok
sebagai sosok yang tampil ke depan karena sangat menyenangi public relations dan sangat
senang dengan telepon. Mereka tidak akan pernah menyenangi hal-hal akademis, terutama sains.
11. ISTJ (introverted sensing with thinking) : Pegindera yang introvet dengan dibantu oleh berpikir.
Mereka ini adalah tulang punggung kekuatan. Mereka sering berusaha mengubah
pasangan atau orang lain. Mereka cocok menjadi praktisi bank, auditor, akuntan, analisis pajak,
pengawas perpustakaan dan rumah sakit, pebisnis, dan sebagainya.
12. ISFJ ( introverted sensing with feeling) : Pegindera yang introvet dengan dibantu oleh perasa.
Orang ini senang melayani dan pekerja keras. Mereka tidak menyenangi waktu luang dan
akan berusaha mencari-cari masalah kalau tidak ada yang akan dikerjakan, mereka cocok jadi
perawat, guru, sekretaris, pustakawan, manajer menengah dan ibu rumah tangga.
13. ENTP (extroverted intuiting with thinking) : Intuitif yang ekstrovet dengan dibantu oleh
berpikir.
Tipe ini adalah orang yang hidup dan bersemangat, tidak cuek dan tidak pula rapi.
Sebagai pasanagan, mereka sedikit tidak menyenangkan, khususnya secara ekonomi. Mereka
cocok menjadi analisis dan entertainer. Mereka juga cenderung ingin mengedepankan diri.
14. ENFP (extroverted intuiting with feeling) : Intuitif yang ekstrovet dengan dibantu oleh perasa.
Tipe orang ini suka hal-hal baru dan kejutan. Mereka sangat dikuasai perasaan dan
ekspresi. Mereka sangat peka dengan perubahan tubuh dan punya kesadaran diri yang baik.
Mereka cocok jadi sales, politisi dan actor.
15. INTJ (introverted intuiting with thinking): Intuitif yang introvet dengan dibantu oleh berpikir.
Ini adalah tipe yang paling independen disbanding tipe-tipe yang lain. Mereka
menyenangi logika dan gagasan baru serta mau terjun ke dalam penelitian ilmiah. Tapi tidak
jarang pula diantara mereka yang cenderung jadi orang yang picik.
16. INFJ (introverted intuiting with feeling): Intuitif yang introvet dengan dibantu oleh perasa.
Tipe ini adalah pelajar dan pekerja serius yang benar-benar ingin punya andil. Mereka
suka menyendiri dan mudah tersinggung. Mereka bisa menjadi pasangan yang baik dan secara
fisik sangat menyenangkan. Mereka dianggap mampu memahami aspek kejiwaan orang lain.
Mereka dapat menjadi terapis, pengabdi masyarakat, dan menteri yang baik.
Myers-Briggs Type Indicator dapat berguna bagi pendidik untuk memahami banyaknya
ragam cara yang dapat dilakukan peserta didik untuk merasakan dan menilai informasi saat
belajar. Lebih dijelaskan dibanwah ini:
Myers-Briggs Types. Contoh pembelajaran
Extravet
Introvert
Suka kerja kelompok
Suka tempat tenang
Tidak suka pembelajaran yang lambat
Tidak suka gangguan
Suka bertindak dan menjalani sesuatu untuk
Suka pembelajaran yang berkaitan dengan
belajar
pendapat, ide
Menyampaikan pendapat tanpa diminta Menyampaikan pendapat hanya jika ditanya
Mengajukan pertanyaan untuk memeriksa
Mengajukan pertanyaan untuk memahami
harapan pendidik
kegiatan belajar
Sensing
Intuitition
Praktis
Selalu suka sesuatu yang baru
Realistis
Imajinatif
Observant
Melihat kemungkinan-kemungkinan
Belajar dengan urutan rincian yang teratur Lebih suka konsep keseluruhan versus rincian
Thinking
Feeling
Kebutuhannya rendah akan keharmonisan Menghargai keharmonisan
Lebih tertarik pad aide dan benda daripada
Lebih tertarik pada manusia daripada benda
manusia
atau ide
adil
Simpatik
menerima
Judgment
Terorganisir
Metodis
Orientasi pekerjaan
Mengendalikan lingkungan
Perception
Berakhiran-terbuka
Fleksibel
Orientasi bermain
Menyesuaikan dengan lingkungan
Kesukaan ini dapat diperlihatkan dalam cara mengajar pendidik yang didasarkan pada
cara belajar peserta didik. Pendidik yang logis dan teliti (sensing-thinking) mungkin akan
kesulitan untuk berkomunikasi dengan seseorang peserta didik yang lebih berorientasi holistic
(intuitif-feeling). Apa yang mereka hargai dan yakini sebagai sesuatu yang paling penting untuk
dipelajari mungkin berbeda dan dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik (Bargar &
Hoover, 1984), kecuali pendidik menyadari hal ini dan menyesuaikan pengajaran dengan gaya
peserta didik. Peserta didik sensing-thinking lebih menyukai gaya yang memberikan tekanan
pada pengalaman yang ada, demonstrasi, dan penerapan konsep, sementara peserta didik
intuitive-thinking lebih suka penekanan pada permasalahan teoritis sebelum mereka
berkonsentrasi pada penerapan praktis.
c) Deskripsi tipe-tipe ini dan teorinya sebenarnya dapat dijelaskan dalam kerangka perkembangan
manusia seumur hidupnya.
d) Skala ini memperhatikan fungsi dasar manusia yaitu persepsi dan judgment yang selalu ada di
perilaku manusia, sehingga sangat bermanfaat untuk digunakan dalam hidup sehari-hari.
e) Hasil dari MBTI tidak bersifat menilai sehingga tidak ada yang baik dan buruk.
Kelemahan teori Myers-Briggs
a) Teori Myers-Briggs kurang memperhatikan adanya perbedaan individu sehingga akan
mempengaruhi hasil tes MBTI
b) Walaupun teori ini bertahan lama namun validitas dari tes MBTI masih perlu dipertanyakan
c) Hasil dari tes MBTI bersifat statis, hanya berorientasi pada hasil dari tes MBTI.
http://endutchelya.blogspot.com/2011/11/myers-briggs-type-theory-bimbingandan.html
Tanggal 19 Maret jam: 01.43
TES MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) dan Interpretasi Alat Tes MBTI
Tujuan utama tes psikologi adalah memahami pribadi secara obyektif. Disebut obyektif
karena orang yang memberikan feedback maupun hasil kuesioner tersebut, akan
mengacu pada suatu standar tertentu, atau membandingkannya dengan populasi
tertentu.
MBTI berguna untuk mengenali perilaku dalam memperoleh dan memproses informasi,
mengambil keputusan, dan cara berhubungan dengan dunia. MBTI membantu untuk
mengenali rangkaian pilihan atau preferensi. Pilihan-pilihan perilaku ini memberi
pemahaman mendalam tentang gaya kepemimpinan, gaya kerja, dan gaya komunikasi.
MBTI mengukur pilihan, bukan kecakapan, kemampuan atau pengembangan diri yang
dicapai. MBTI bersifat deskriptif, bukan bersifat menentukan. MBTI didasari oleh
Menghargai perbedaan
Pengembangan diri
Memilih karir
Team building
Penyelesaian konflik
Memperbaiki komunikasi
Emosi
Trauma
Daya Belajar
Tingkat kedewasaan
Penyakit
Intelegensia
4. Judging (J) vs. Perceiving (P). Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat
fleksibilitas seseorang. Judging disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi). Judging
disini diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta
senantiasa berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak melompat-lompat). Sementara
tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan bertindak secara random
untuk melihat beragam peluang yang muncul.
Dalam tes MBTI, kita akan disodori sejumlah pertanyaan yang pada intinya akan
mengarahkan kita pada sisi mana kita berada untuk keempat dimensi di atas. Untuk
dimensi Extrovert (E) vs. Introvert (I) misalnya, apakah kita cenderung berada pada sisi
E atau I. Demikian juga untuk dimensi lainnya. Karena terdapat empat dimensi, maka
kemungkinan kombinasinya menjadi 16 tipe : (ENTJ, ISTJ, ENFP, dst). Silahkan lihat
dibawah tipe keperibadian pada bagian interpreasi alat tes MBTI.
Mamfaat Tes MBTI
1. Bimbingan Konseling.
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa
digunakan sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang
cocok dengan kepribadian.
2. Pengembangan Diri.
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan
kelebihan kita sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.
3. Memahami Orang Lain dengan lebih baik.
MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain.
Kita bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir,
bersikap dan berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang
ada.
Task oriented, tekun, teratur, menepati janji, dapat diandalkan & bertanggung jawab.
Pendengar yang baik, setia, hanya mau berbagi dengan orang dekat.
Saran Pengembangan:
Kurangi keinginan untuk mengontrol orang lain atau memerintah mereka untuk menegakkan
aturan.
Lihatlah lebih banyak sisi positif pada orang lain atau hal lainnya.
Saran Profesi: Bidang Manajemen, Polisi, Intelijen, Hakim, Pengacara, Dokter, Akuntan
(Staf Keuangan), Programmer atau yang berhubungan dengan IT, System Analys,
Pemimpin Militer
Pasangan/Partner Alami: ESFP atau ESTP
2. ISFJ (Setia)
Ramah, perhatian pada perasaan & kebutuhan orang lain, setia, kooperatif, pendengar yang
baik.
Saran Pengembangan:
Lihat lebih dalam, lebih antusias, & lebih semangat.
Belajarlah mengatakan tidak. Jangan menyenangkan semua orang atau Anda dianggap
plin plan.
Jangan terjebak zona nyaman dan rutinitas. Cobalah hal baru. Ada banyak hal
menyenangkan yang mungkin belum pernah Anda coba.
Saran Profesi: Architect, Interior Designer, Perawat, Administratif, Designer, Child Care,
Konselor, Back Office Manager, Penjaga Toko / Perpustakaan, Dunia Perhotelan.
Problem solver yang baik terutama untuk masalah teknis & keadaan mendadak.
Saran Pengembangan:
Observasilah kehidupan sosial, apa yang membuat orang marah, cinta, senang, termotivasi
& terapkan pada hubungan Anda.
Belajarlah untuk mengenali perasaan Anda dan mengekspresikannya.
Jadilah orang yang lebih terbuka, keluar dari zona nyaman, eksplorasi ide baru, dan
berdiskusi dengan orang lain.
Saran Profesi: Polisi, Ahli Forensik, Programmer, Ahli Komputer, System Analyst,
Teknisi, Insinyur, Mekanik, Pilot, Atlit, Entrepreneur
Pasangan/Partner Alami: ESTJ atau ENTJ
4. ISFP (Artistik)
Berpikiran simpel & praktis, fleksibel, sensitif, ramah, tidak menonjolkan diri, rendah hati
pada kemampuannya.
Menghindari konflik, tidak memaksakan pendapat atau nilai-nilainya pada orang lain.
Biasanya tidak mau memimpin tetapi menjadi pengikut dan pelaksana yang setia.
Seringkali santai menyelesaikan sesuatu, karena sangat menikmati apa yang terjadi saat ini.
Saran Pengembangan:
Jangan takut pada penolakan dan konflik. Anda tidak perlu menyenangkan semua orang.
Cobalah untuk mulai memikirkan dampak jangka panjang dari keputusan-keputusan kecil di
hari ini.
Asah dan kembangkan sisi kreatifitas dan seni dalam diri Anda sebagai modal bagus dalam
diri Anda.
Saran Profesi: Seniman, Designer, Pekerja Sosial, Konselor, Psikolog, Guru, Aktor,
Bidang Hospitality
Pasangan/Partner Alami: ESFJ atau ENFJ
5. INFJ (Reflektif)
Biasanya diikuti dan dihormati karena kejelasan visi serta dedikasi pada hal-hal baik.
Saran Pengembangan:
Seimbangkan cara pandang Anda. Jangan hanya melihat sisi negatif & resiko. Namun,
lihatlah sisi positif dan peluangnya.
Bersabarlah, jangan mudah marah dan menyalahkan orang lain atau situasi.
Visioner, punya perencanaan praktis, & biasanya memiliki ide-ide original serta dorongan
kuat untuk mencapainya.
Mandiri dan percaya diri.
Punya kemampuan analisa yang bagus serta menyederhanakan sesuatu yang rumit dan
abstrak menjadi sesuatu yang praktis, mudah difahami & dipraktekkan.
Punya keinginan untuk berkembang serta selalu ingin lebih maju dari orang lain.
Saran Pengembangan:
Belajarlah mengungkapkan emosi & perasaan Anda.
Cobalah untuk lebih terbuka pada dunia luar, banyak bergaul, banyak belajar, banyak
membaca, mengunjungi banyak tempat, eksplorasi hal baru, & memperluas wawasan.
Belajarlah untuk berempati, memberi perhatian dan lebih peka terhadap orang lain.
Saran Profesi: Peneliti, Ilmuwan, Insinyur, Teknisi, Pengajar, Profesor, Dokter, Research
& Development, Business Analyst, System Analyst, Pengacara, Hakim, Programmers,
Posisi Strategis dalam organisasi.
Pasangan/Partner Alami: ENFP atau ENTP
7. INFP (Idealis)
Sangat perhatian dan peka dengan perasaan orang lain.
Penuh dengan antusiasme dan kesetiaan, tapi biasanya hanya untuk orang dekat.
Peduli pada banyak hal. Cenderung mengambil terlalu banyak dan menyelesaikan sebagian.
Saran Pengembangan:
Belajarlah menghadapi kritik. Jika baik maka kritik itu bisa membangun Anda,
namun jika tidak abaikan saja. Jangan ragu pula untuk bertanya dan minta
saran.
Belajarlah untuk bersikap tegas. Jangan selalu berperasaan dan menyenangkan orang
dengan tindakan baik. Bertindak baik itu berbeda dengan bertindak benar.
Jangan terlalu menyalahkan diri dan bersikap terlalu keras pada diri sendiri. Kegagalan
adalah hal biasa dan semua orang pernah mengalaminya.
Jangan terlalu baik pada orang lain tapi melupakan diri sendiri. Anda juga punya
tanggungjawab untuk berbuat baik pada diri sendiri.
Tidak suka memimpin dan bisa menjadi pengikut yang tidak banyak menuntut.
Cenderung memiliki minat yang jelas. Membutuhkan karir dimana minatnya bisa
berkembang dan bermanfaat. Jika menemukan sesuatu yang menarik minatnya, ia akan
sangat serius dan antusias menekuninya.
Saran Pengembangan:
Belajarlah membangun hubungan dengan orang lain. Belajar berempati,
mendengar aktif, memberi perhatian dan bertukar pendapat.
Relaks. Jangan terlalu banyak berfikir. Nikmati hidup Anda tanpa harus bertanya mengapa
dan bagaimana.
Cobalah menemukan satu ide, merencanakan dan mewujudkannya. Jangan terlalu sering
berganti-ganti ide tetapi tidak satupun yang terwujud.
Komunikator, asertif, to the point, ceplas-ceplos, berkarisma, punya interpersonal skill yang
baik.
Baik dalam pemecahan masalah langsung di tempat. Mampu menghadapi masalah, konflik
dan kritik. Tidak khawatir, menikmati apapun yang terjadi.
Cenderung untuk menyukai sesuatu yang mekanistis, kegiatan bersama dan olahraga.
Mudah beradaptasi, toleran, pada umumnya konservatif tentang nilai-nilai. Tidak suka
penjelasan terlalu panjang. Paling baik dalam hal-hal nyata yang dapat dilakukan.
Saran Pengembangan:
Belajarlah memahami perasaan dan pemikiran orang lain terutama saat bicara
dengan mereka.
Belajarlah untuk sabar, menikmati proses, tidak semua hal bisa dicapai dengan cepat.
Sesekali luangkan waktu untuk merenung dan merencanakan masa depan Anda.
Punya interpersonal skill yang baik, murah hati, mudah simpatik dan mengenali perasaan
orang lain. Menghindari konflik dan menjaga keharmonisan suatu hubungan.
Mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya dan ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Sangat baik dalam keadaan yang membutuhkan common sense, tindakan cepat dan
ketrampilan praktis.
Saran Pengembangan:
Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Belajarlah untuk fokus dan
tidak mudah berubah-ubah terutama untuk hal yang penting.
Jangan menyenangkan semua orang. Begitu pula sebaliknya, tidak semua orang bisa
menyenangkan Anda.
Anda punya kecenderungan meterialistis. Hati-hati, tidak semua hal bisa diukur dengan
materi ataupun uang.
Saran Profesi: Entertainer, Seniman, Marketing, Konselor, Designer, Tour Guide, Bidang
Anak-anak, Bidang Hospitality
Pasangan/Partner Alami: ISTJ atau ISFJ
11.ENFP (Optimis)
Ramah, hangat, enerjik, optimis, antusias, semangat tinggi, fun.
Saran Pengembangan:
Belajarlah untuk fokus, disiplin, tegas dan konsisten
Pikirkan kebutuhan diri sendiri. Jangan melupakannya karena terlalu peduli pada kebutuhan
orang lain.
Jangan terlalu boros. Belajarlah untuk mengelola keuangan sedikit demi sedikit.
Banyak bicara dan punya kemampuan debat yang baik. Bisa berargumentasi untuk senangsenang saja tanpa merasa bersalah.
Kurang konsisten. Cenderung untuk melakukan hal baru yang menarik hati setelah
melakukan sesuatu yang lain.
Saran Pengembangan:
Cobalah untuk win-win solution. Jangan ingin menang sendiri.
Belajarlah untuk sedikit waspada. Seimbangkan cara pandang Anda agar tidak terlalu
optimis dan mengambil resiko yang tidak realistis.
Tidak tertarik pada subject yang tidak berguna baginya, tapi dapat menyesuaikan diri jika
diperlukan.
Senang mengorganisir sesuatu. Bisa menjadi administrator yang baik jika mereka ingat
untuk memperhatikan perasaan dan perspektif orang lain.
Saran Pengembangan:
Cobalah untuk introspeksi diri dan meluangkan waktu sejenak untuk merenung.
Saran Profesi: Militer, Manajer, Polisi, Hakim, Pengacara, Guru, Sales, Auditor, Akuntan,
System Analyst
Pasangan/Partner Alami: ISTP atau INTP
14.ESFJ (Harmonis)
Hangat, banyak bicara, populer, dilahirkan untuk bekerjasama, suportif dan
anggota kelompok yang aktif.
Selalu melakukan sesuatu yang manis bagi orang lain. Kerja dengan baik dalam situasi yang
mendukung dan memujinya.
Saran Pengembangan:
Jangan mengorbankan diri hanya untuk menyenangkan orang lain.
Jangan mengukur harga diri Anda dari perlakuan, penghargaan dan pujian orang lain.
Mintalah pertimbangan orang lain dalam mengambil keputusan. Belajarlah untuk lebih tegas.
Terima tanggungjawab hidup dan belajarlah untuk lebih dewasa. Jangan mengasihani diri
sendiri.
Pada umumnya peduli pada apa kata orang atau apa yang orang lain inginkan dan
cenderung melakukan sesuatu dengan memperhatikan perasaan orang lain.
Pandai bergaul, meyakinkan, ramah, fun, populer, simpatik. Responsif pada kritik dan pujian.
Saran Pengembangan:
Belajarlah untuk tegas dan mengambil keputusan. Menghadapi kritik dan konflik.
Jangan mengukur harga diri Anda dari perlakuan orang lain. Jangan mudah kecewa jika
mereka tidak seperti yang Anda inginkan.
Berbakat pemimpin.
Saran Pengembangan:
Belajarlah untuk relaks. Tidak perlu perfeksionis dan selalu kompetitif dengan
semua orang.
Jangan terlalu arogan dan menganggap remeh orang lain. Lihat sisi positifnya. Jangan
hanya melihat benar dan salah saja.
Membaca kepribadian adalah ilmu yang sangat menarik. Sebab kita secara alami tertarik pada
diri sendiri. Selain itu, kita juga tertarik dengan hubungan sosial dengan orang lain, minimal
dengan pasangan kita. Mungkin kita pernah mendengar tipe-tipe kepribadian seperti kholeris,
sanguinis, melankolis & phlegmatis. Tipologi kepribadian tersebut dikembangkan oleh filsuf
Yunani kuno bernama Hipokrates yang kemudian dilanjutkan oleh Claudius Galen. Ilmu
membaca kepribadian seseorang memang bukan hal baru dan sudah dikembangkan beratus-ratus
tahun lamanya. Namun, sampai hari ini belum ada teori maupun alat (tes) yang bisa menjelaskan
100% akurat mengenai kepribadian dan perilaku seseorang. Sebab manusia itu unik. Hampir
tidak ada manusia yang sama satu sama lain, walaupun mereka kembar identik.
Meskipun demikian setidaknya kita bisa menggunakan konsep hukum 20/80 dari Vilvredo
Pareto. Kita bisa menggunakan alat ukur yang hanya mengukur 20% saja namun mampu
mewakili sebagian besar (80%) aspek yang diukur. Dewasa ini, alat tes kepribadian mudah sekali
kita jumpai dan sangat bervariasi. Mulai dari tes projektif seperti tes grafis (menggambar house,
tree, person, & wartegg) serta tes Rorschach yang mengungkap alam bawah sadar manusia
sampai dengan tes inventori/objektif yang mengandalkan kejujuran pengisinya.
Nah, di antara tes kepribadian inventori yang boleh dikatakan paling akurat, mudah digunakan
dan banyak dipakai adalah MBTI (Myer Briggs Type Indicator). MBTI dikembangkan oleh
Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers berdasarkan teori
kepribadian dari Carl Gustav Jung.
A. Empat Skala Kecenderungan
MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun
berlawanan sebetulnya kita memiliki semuanya, hanya saja kita lebih cenderung / nyaman pada
salah satu arah tertentu. Seperti es krim dan coklat panas, mungkin kita mau dua-duanya tetapi
cenderung lebih menyukai salah satunya. Masing-masing ada sisi positifnya tapi ada pula sisi
negatifnya. Nah, seperti itu pula dalam skala kecenderungan MBTI. Berikut empat skala
kecenderungan MBTI;
1. Extrovert (E) vs. Introvert (I). Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam atau ke
luar. Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul, menyenangi
interaksi sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action
oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe
introvert adalah mereka yang suka dunia dalam (diri sendiri). Mereka senang menyendiri,
merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Mereka
mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan focus. Mereka bagus dalam pengolahan data
secara internal dan pekerjaan back office.
2. Sensing (S) vs. Intuition (N). Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data.
Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan
melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta
memilih cara-cara yang sudah terbukti. Mereka fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki
sekarang). Mereka bagus dalam perencanaan teknis dan detail aplikatif. Sementara tipe intuition
memproses data dengan melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat
berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan
berfokus pada masa depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang). Mereka inovatif,
penuh inspirasi dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan konsep, ide, dan visi jangka
panjang.
3. Thinking (T) vs. Feeling (F). Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil
keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk
mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan objektif. Terkesan kaku
dan keras kepala. Mereka menerapkan prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan analisa
dan menjaga prosedur/standar. Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan,
empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Mereka berorientasi
pada hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering terkesan memihak. Mereka empatik
dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan.
4. Judging (J) vs. Perceiving (P).Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang.
Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang
yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak
teratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan.
Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu. Mereka bagus dalam
penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step. Sementara tipe perceiving adalah
mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat
beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat
mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.
C. Manfaat MBTI
1. Bimbingan Konseling.
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan
sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan
kepribadian.
2. Pengembangan Diri.
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita
sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.
3. Memahami Orang Lain dengan lebih baik.
MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita bisa
lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan berperilaku
seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada.
D. Hal-hal yang Perlu Dihindari dari MBTI
1. Menjadi Alasan
Saya tidak mau berhubungan dengan banyak pelanggan dan mengurusi banyak klien sebab saya
orang introvert. Contoh di atas sebaiknya Anda hindari karena sama saja Anda membatasi diri
Anda sendiri. Kalau anda ingin meraih sesuatu yang besar atau kesuksesan apapun sebaiknya
Anda berani keluar dari zona nyaman kepribadian Anda.
2. Labelling
Dasar orang ekstrovert, sampai kapanpun kamu nggak tahu malu dan ngobrol ke sana ke mari
dengan suara keras tentang aibmu sendiri Jangan menghakimi orang (terutama kelemahannya)
dan membuat batasan bahwa mereka tidak bisa berubah. Berubah memang sulit tetapi bukan hal
yang imposible.
E. Topeng Kepribadian
Saya bingung. Mengapa di kantor saya cenderung A tetapi di rumah saya berubah menjadi
B. Apa yang terjadi pada saya dan sebetulnya kecenderungan saya A atau B?
Kepribadian kita punya dua lapisan : Asli dan Topeng. Tuntutan lingkungan atau pekerjaan
sering membuat kita kemudian menggunakan topeng kepribadian.
Apakah kepribadian asli kita bisa berubah menjadi kepribadian topeng kita?
Mungkin saja, apalagi jika kepribadian topeng digunakan secara terus menerus dengan intensitas
yang lebih banyak kemudian kita mulai lebih enjoy (menikmati/nyaman) dengan kepribadian
topeng kita.
Kemungkinan lain adalah kita hanya menggunakan kepribadian topeng pada saat-saat tertentu
dan kembali lagi pada kepribadian asli saat lingkungan nyaman dan tidak menuntut kita
menggunakan kepribadian topeng.
Kemungkinan terakhir, kita akan tertekan dan tidak nyaman dengan kepribadian topeng yang
dipaksakan. Jika kita punya kecenderungan seperti ini, sebaiknya kita tidak memilih pekerjaan
yang tidak cocok dengan kepribadian kita. Mengapa? Sebab kita akan mempersulit diri sendiri,
menghambat produktifitas serta membuat stress dan ketidakpuasan kerja.
Apakah dengan kepribadian topeng berarti kita membohongi diri sendiri dengan tidak
menjadi diri sendiri?
Kepribadian topeng tidak selalu lebih baik atau lebih buruk dari kepribadian asli kita. Semua
punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menggunakan topeng bukan berarti
membohongi diri sendiri selama digunakan untuk tujuan positif. Sebab, membohongi diri itu
adalah ketika kita tidak menerima diri kita apa adanya (menolak takdir). Namun ketika kita
menggunakan topeng untuk lebih mudah beradaptasi atau lebih efektif dalam penyelesaian tugas
tanpa harus menolak siapa diri kita yang sebenarnya maka itu tidak masalah. Perlu dibaca keraskeras: Orang yang sehat secara mental adalah orang yang mampu menerima dirinya apa adanya
serta takdir apapun yang menimpa dirinya.
http://nafismudrika.wordpress.com/2011/02/18/membaca-kepribadianmenggunakan-tes-mbti-myer-briggs-type-indicator/
A. PENGGABUNGAN TEORI
Dalam pembahasan di bab ini, dimungkinkan untuk menggabungkan teori agar sesuai antara
suatu orientasi teori konseling dan seting kerja. Untuk menggabungkan satu teori dengan teori
lainnya dalam konseling, akan lebih membantu bila teori-teori tersebut dibagi dalam tiga
kategori, yaitu teori sifat dan faktor, teori masa hidup dan teori pengambilan keputusan karier.
Yang termasuk dalam kategori teori sifat dan faktor adalah teori sifat dan faktor umum, tipologi
Holland, tipologi Myers-Briggs, dan teori penyesuaian kerja Lofquist dan Dawis. Yang termasuk
dalam teori masa hidup tidak hanya karya Super, tetapi juga Gottfredson, Atkinson, Morten, dan
Sue, dan Hopson dan Adams. Sedangkan yang termasuk kategori teori pengambilan keputusan
karier adalah teori belajar sosial Krumboltz dan perspektif individualistis dari Tiedeman dan
Miller-Tiedeman serta pendekatan penghapusan sekuensial Gati.
1. Menggabungkan Teori Life Span dengan Teori Trait and Factor dan Teori Pengambilan
Keputusan Karier
Karena teori Life Span Super mencakup keseluruhan hidup seorang individu, teori ini bisa
digabungkan dengan teori trait and factor, dan teori pengambilan keputusan karier. Teori-teori
semacam itu fokus pada isu-isu pilihan karier atau pekerjaan penyesuaian pada waktu tertentu.
a. Masa kanak-kanak
Ginzberg dan koleganya menekankan pada pengembangan minat, kapasitas, dan nilai-nilai.
Gottfredson fokus pada orientasi ukuran dan kekuatan, peran seks, variabel kelas sosial, dan
kesadaran diri memberikan wawasan minat ke dalam pilihan perkembangan karier. Sedangkan
Super menekankan pada perkembangan keingintahuan, eksplorasi, dan informasi yang mengarah
kepada perkembangan minat, perspektif waktu yang akurat, dan konsep diri yang merupakan
cara lain untuk melihat perkembangan karier pada anak-anak. Karena seleksi karier dan
penyesuaian pekerjaan tidak sesuai pada usia ini, teori life span menyediakan informasi yang
berguna bagi para konselor yang tidak disediakan oleh teori sifat dan faktor dan teori
pengambilan keputusan karier.
b. Masa remaja awal
Karya Crites dan Super menekankan pentingnya kedewasaan karier, yang ingin dimunculkan
sebelum seleksi penempatan karier terjadi. Konsep perencanaan karier Super, yang meliputi
eksplorasi karier, pengambilan keputusan, informasi dunia pekerjaan, dan pengetahuan tentang
pilihan pekerjaan, berfokus pada kesiapan individu. Mengacu pada teori perkembangan seperti
dari Super, kedewasaan karier terletak pada titik kesiapan kejuruan (atau beberapa pendekatan
daripadanya) bahwa teori sifat dan faktor dan teori pengambilan keputusan karier dapat berguna.
Seringkali, teori sifat dan faktor dan teori pengambilan keputusan karier digunakan dalam
kelompok usia ini tanpa tindakan-tindakan kematangan.
c. Masa remaja akhir dan dewasa
Di sekolah dan perguruan tinggi, konseling bagi pemilihan karier adalah biasa. Teori-teori yang
dapat digunakan diantaranya teori sifat dan faktor, teori Holland, teori Myers-Briggs, teori
Lofquist dan Dawis, teori pengambilan keputusan karier, teori pembelajaran sosial Krumboltz
dan juga teori dari Super.
d. Perkembangan karier pada masa dewasa
Dalam periode ini, teori Super, teori pengambilan keputusan karier, dan teori sifat dan faktor
dapat digunakan. Dalam periode ini, ada beberapa tahap perkembangan karier, yaitu tahap
eksplorasi, yang terdiri dari substages yaitu mengkristal, menetapkan dan pelaksanaan.
yang sesai dengan tipe lingkungan. Diantaranya merupakan inventor umum, yaitu The strong
interest inventory, yang menyajikan skor untuk enam tipe. Sebagai tambahan, Holland vocational
preference inventory and Self-Directed Search didesain untuk menyajikan angka bagi ke enam
tipe sehingga kesesuaian bisa terjadi dengan lingkungan pekerjaan.
Tipe indikator Myers-Briggs memberikan informasi kepada konselor tentang tipe kepribadian
konseli. Konselor yang menggunakan teori ini dalam pekerjaan mereka cenderung
mempercayakan asesmen tipe kepribadian pada Tipe indikator Myers-Briggs. Mungkin tes
serupa dibuat oleh teori penyesuaian kerja. Skor konseli dalam The General Aptitude Test
Battery and The Minnesota Importance Questionnare sesuai dengan pola kemampuan dan
kebutuhan serta pola nilai penguatan yang lebih dari 1700 karir.
Untuk teori perkembangan sepanjang hayat, tes melayani tujuan identifikasi isu penting
perkembangan yang ditampilkan individu. Inventor perkembangan karir Super meng-asses fase
perkembangan kematangan karir. Supers Adult Career Concern Inventory mengukur secara luas
perhatian orang dewasa terhadap masalah yang berhubungan dengan eksplorasi, penetapan,
pemeliharaan, atau fase pengikatan atau sub tahapan lainnya. Secara umum, inventor yang
mengukur tugas perkembangan kurang tepat dari pada pengukuran Trait-factor. Hal ini karena
isu pekembangan sepanjang hayat sangat luas dan kurang terprediksi daripada pengukuran bakat
atau minat. Bagaimanapun, instrumen bisa tetap digunakan dalam konseptualisasi perhatian
karir. Teori membuat keputusan karir fokus pada proses menyeleksi karir. Meskipun tes sering
kali menjadi bagian dari proses ini, namun tes merupakan fokus kedua, tidak seperti pada teori
trait-factor yang menjadi fokus utama.
E. PENERAPAN TEORI ISU PERKEMBANGAN KARIER WANITA.
Informasi mengenai perkembangan karier wanita paling banyak datang dari teori Life-span.
Dibandingkam dengan teori trait and factor atau teori career decision making, teori life-span
menggambarkan perhatian terhadap isu peran gender yang berpengaruh terhadap perkembanagan
karier pada masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Pengetahuan mengenai streotip peran gender
dan isu peran gender wanita dalam berbagai tahapan dalam kehidupan mereka dapat memebantu
dalam penyusunan pekerjaan dan penyeleksian karier.
Teori traut and factor telah melakukan beberapa penelitina mengenai perbedaan bakat dan minta
antera pria dan wanita. Hal ini seringkali sulit dipelajari secara terpisah dengan karakteristik
genetic, ada nbeberapa perbedaan skor antara pria dan wanita dalam Minnesota importance
questionnaire, yang mana hal ini adalah komponene penting dalam teori work adjustment.
Lorquist ddan Dawis mengatakan semua kebutuhan individuakl adalah penting, baik untuk pria
mauapun wanita secara umum.
Dalam teori career decision making ada beberapa penemuan yang dapat sangat berguna bagi
wanita, dalam teori social learning Krumbaltz menekankan bahwa model peran adalah yang
terpenting bagi wanita. Dia menunjukan bahwa meskipun demikian kelompok sepertiwanita
memiliki control kondisi lingkungan yang terbatas seperti aksi bersama ketika melakukan aksi
dalam perubahan diskriminasi gender.
F. PENERAPAN TEORI DALAM ISU PERKEMBANGAN KARIR ORANG DENGAN
KULIT BERWARNA
Secara umum penelitian mengenai perkembangan karier people of color jauh lebih sedikit bila
dibandingkan dengan penelitian mengenai perkembangan karier wanita. Teori trait and factor
sama baiknya dengan teori career dicision making memilih dukungan informasi yang relative
kecil tentang variasi kareakteristik people of color. Satu hal yang sulit dalam penafsiran tentang
penelitian minat, bakatn dan kepribadian dalam kelompok konseli individual. Toeri social
learning menekankan bagian terpenting dari dari orang yang menjadi taldan memiliki latar
belakang yang sama. Secara unum children of color akan mendapat pencegahan atau kases yang
terbatas untuk melakukan kegiatan eksplorasi yang membantu mereka memperoleh informasi
yang membawa pada kedewasaan karier. Smith (1983) menunjukan mengenai tingginya aspurasi
dari adolescence of color sering gagal karena terbatasnya akses ke pemdiodidkan dan
kesempatan kerja.
http://theboxoflifetheboxofeducation.blogspot.com/2010/10/teori-teori-karir-dalamkombinasi.html
Deskripsi tipe-tipe ini dan teorinya sebenarnya dapat dijelaskan dalam kerangka
perkembangan manusia seumur hidupnya.
Skala ini memperhatikan fungsi dasar manusia yaitu persepsi dan judgment yang selalu
ada di perilaku manusia, sehingga sangat bermanfaat untuk digunakan dalam hidup seharihari.
Kegunaan MBTI
1. Dunia Pendidikan
1.
Untuk mengembangkan berbagai metode belajar mengajar di kelas yang
sesuai dengan tipe-tipe berbeda ini.
2.
Untuk memahami perbedaan tipe-tipe ini dalam motivasi belajar. Dalam
membaca, dalam kemampuan potensi akademik, dalam pencapaian yang
membantu siswa untuk memahami dirinya ketika belajar.
3.
Untuk menganalisis kurikulum, materi belajar, dan media belajar di sekolah.
4.
Untuk membantu menyediakan kegiatan extrakurikuler yang
mengembangkan minat siswa yang berbeda-beda.
5.
Untuk membantu guru, kepala sekolah dan administrator di sekolah dalam
bekerjasama sebagai sebuah tim.
2. Konseling
1.
Untuk membantu individu dalam menemukan arahan dalam hidup mereka
dengan memahami kekuatan dan talenta setiap tipe.
2.
Untuk membantu individu menangani masalahnya dengan menunjukkan
pada mereka bahwa masalah bisa menjadi sarana untuk mengembangkan kekuatan
potensial mereka dan kemampuan mempersepsikan serta memberikan judgment
sehingga lebih bermanfaat bagi hidup mereka.
3.
Untuk membantu pasangan dan keluarga belajar menghargai pasangan
hidup dengan kemiripan dan perbedaan diantara mereka.
4.
Untuk membantu orang tua menerima anak-anak mereka sebagaimana
adanya mereka (tipe anak berbeda dengan orang tuanya, selain berbeda diantara
kakak beradik).
5.
Untuk membantu anak-anak mengikuti keunikannya sehingga bisa lebih
berhasil dalam mencapai tujuan serta impian hidupnya.
3. Pengembangan Karir
1.
Untuk membimbing individu dalam memilih jurusan, bidang pekerjaan dan
jenis pekerjaan yang cocok.
2.
Untuk melihat adanya kesempatan yang diberikan oleh bidang karir
seseorang yang berbeda dalam tuntutan kemampuan serta preferensi persepsi dan
judgmentnya.
3.
Untuk membantu penempatan dan arah karir yang sesuai dengan tipe
kepribadian orang tersebut.
Terdapat 16 tipe kepribadian, masing-masing termasuk salah satu dari 4 temperamen, yang
diteliti oleh David Keirsey.
Temperamen 1: Protectors (SJ)
ESTJ Overseer
ESFJ Supporter
ISTJ Examiner
ISFJ Defender
Temperamen 2: Creators (SP)
ESTP Persuader
ESFP Entertainer
ISTP Craftsman
ISFP Artist
Temperamen 3: Intellectuals (NT)
ENTJ Chief
ENTP Originator
INTJ Strategist
INTP Engineer
Temperamen 4: Visionaries (NF)
ENFJ Mentor
ENFP Advocate
INFJ Confidant
INFP Dreamer
1. Extraverted (E)
Extravert adalah kecenderungan untuk berfokus pada dunia di luar diri. Orang-orang
extraverts menikmati interaksi sosial dan cenderung antusias, verbal, tegas, dan animasi.
Mereka menikmati pertemuan-pertemuan sosial yang besar, seperti pesta dan segala
macam aktivitas kelompok. Orang-orang extraverts cenderung untuk menikmati waktu yang
dihabiskan dengan orang-orang dan mendapat energi dari interaksi social, cCiri-ciri Orang
Extravert adalah:
1.
Suka berteman
2.
Asertif
3.
Cerewet
4.
Sosial / keluar
5.
Suka berkelompok, pesta, dll
6.
Mendapat energi dari interaksi
7.
Ekspresif & antusias
8.
Sukarelawan informasi pribadi
9.
Perhatiannya mudah dialihkan
10.
2. Introvert (I)
Introvert adalah kecenderungan untuk berfokus pada dunia di dalam diri. Orang-orang
introvert cenderung tenang, damai dan hati-hati dan tidak tertarik pada interaksi sosial.
Mereka menyukai aktivitas yang bisa mereka lakukan sendiri atau dengan salah satu teman
dekat yang lain, kegiatan seperti membaca, menulis, berpikir, dan menciptakan. Orangorang
introvert
merasa
kegiatan
pertemuan
sosial
melelahkan.
Ciri-ciri Orang Introvert adalah:
1.
Mendapat energi dari waktu menyendiri
2.
Menjaga privasi
3.
Tenang
4.
Bertindak dengan sengaja
5.
Sadar diri
6.
Lebih sedikit teman-teman
7.
Lebih menyukai kelompok kecil
8.
Independen
9.
Cenderung kurang bersosialisasi
10.
Suka kesendirian
11.
Berpikir sebelum berbicara
3. Sensing (S)
Sensing adalah bagaimana orang memproses data. Orang-orang Sensing berfokus pada
masa kini, Orang-orang yang mementingkan situasi "di sini dan sekarang", faktual, dan
memproses informasi melalui panca indra. Mereka melihat hal-hal sebagaimana adanya,
mereka adalah pemikir konkret, Ciri-ciri Orang Sensing adalah:
1.
Konkret
2.
Realistis
3.
Hiidup di masa kini
4.
Sadar sekelilingnya
5.
Memperhatikan detil
6.
Praktis
7.
Mengutamakan indra
8.
Faktual
4. Intuisi (N)
Intuisi adalah bagaimana orang memproses data. Orang-orang intuitif berfokus pada masa
depan dan kemungkinan2x. Mereka memproses informasi melalui pola dan tayangan.
Mereka membaca yang tersirat, mereka adalah pemikir abstrak, Ciri-ciri Orang
Intuitif adalah:
1.
Berfokus pada masa depan
2.
Melihat kemungkinan2x
3.
Inovatif
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Imajinatif
Berpikir dalam
Abstrak
Idealis
Rumit
Teoritis
5. Thinking (T)
Thinking adalah bagaimana orang membuat keputusan. Orang-orang Thinking berpikir
obyektif dan membuat keputusan berdasarkan fakta. Mereka dipimpin oleh otak, bukan hati
mereka. Orang-orang Thinking menilai situasi dan orang lain berdasarkan logika, Ciri-ciri
Orang Thinking adalah:
1.
Logis
2.
Obyektif
3.
Memutuskan dengan kepala
4.
Menginginkan kebenaran
5.
Rasional
6.
Tidak personal
7.
Kritis
8.
Tebal muka
9.
Tegas terhadap orang lain
10.
Didorong oleh pikiran
6. Feeling (F)
Feeling adalah bagaimana orang membuat keputusan. Orang-orang Feeling berpikir
subyektif dan membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai. Mereka
diperintah oleh hati/perasaan, bukan kepala/otak mereka. Orang-orang Feeling menilai
situasi dan orang lain berdasarkan pada perasaan dan keadaan khusus.
Ciri-ciri Orang Feeling adalah:
1.
Memutuskan dengan hati
2.
Tidak suka konflik
3.
Berbelas kasihan
4.
Didorong oleh emosi
5.
Lembut
6.
Mudah terluka
7.
Memiliki empati
8.
Peduli orang lain
9.
Hangat
7. Judging (J)
Judging adalah kecenderungan penampilan luar. Judging tidak berarti "menghakimi".
Orang-orang Judging menyukai keteraturan, organisasi dan berpikir secara berurutan.
Mereka lebih suka hal-hal terencana dan mantap. Orang-orang Judging mencari
kesimpulan,
Ciri-ciri Orang Judging adalah:
1.
Bisa memutuskan
2.
Terkendali
3.
Bagus dalam menyelesaikan sesuatu
4.
Teratur
5.
Terstruktur
6.
Terjadwal
7.
Cepat dalam menangani tugas
8.
Bertanggung jawab
9.
Menyukai kesimpulan
10.
Membuat rencana
8. Perceiving (P)
Perceiving adalah kecenderungan penampilan luar. Orang-orang Perceiving bersifat
fleksibel, menyukai adanya banyak pilihan dan berpikir secara acak. Mereka suka bertindak
secara spontan dan mudah beradaptasi. Orang-orang Perceiving suka hal-hal yang
berakhir dengan pilihan bebas, ciri-ciri Orang Perceiving adalah:
1.
Bisa beradaptasi
2.
Rileks
3.
Terorganisir
4.
Bebas
5.
Spontan
6.
Suka berubah di tengah jalan
7.
Menyukai pilihan bebas
8.
Suka menunda-nunda
9.
Tidak suka rutinitas
10.
Fleksibel
ESTP
PENGINDERA YANG EKSTROVERT DENGAN PIKIRAN
(EXTRAVERTED SENSING WITH THINKING)
REALIS TULEN
(SUPREME REALIST)
Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:
1.
Menghadapi hidup secara realistik dan tak pribadi
2.
Bersahabat, realisme yang dapat beradaptasi
3.
Bersandar pada apa yang mereka lihat, dengar dan ketahui dari tangan
pertama
4.
Menerima dengan baik dan menggunakan fakta di sekitar mereka
5.
Mencari solusi-solusi yang memuaskan
6.
Kemampuan beradaptasi
7.
Berpikiran terbuka dan toleransi
8.
Keterampilan pemecahan masalah
9.
Menggunakan aturan-aturan, sistem atau situasi saat ini sebagai penolong,
bukan penghalang
10.
Keingintahuan terhadap orang, kegiatan, makanan, obyek atau
pemandangan
11.
Membuat keputusan berdasarkan analisis logis pikiran bukan nilai-nilai
perasaan pribadi
12.
Keuletan bila dituntut situasi
13.
Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:
1.
Kemampuan untuk menggunakan indera untuk melihat kebutuhan saat ini
2.
Mengatasi orang dan konflik dengan terampil
3.
Dapat menyerap, menerapkan dan mengingat banyak sekali fakta
4.
Dapat menerapkan cita rasa artistik dan penilaian
5.
Dapat menerapkan realisme, tindakan dan kemampuan beradaptasi
6.
Kebebasan untuk melakukan berbagai kegiatan
9.
10.
Produksi
Konstruksi
ESFP
PENGINDERA YANG EKSTROVERT DENGAN PERASAAN
(EXTRAVERTED SENSING WITH FEELING)
REALIS TULEN
(SUPREME REALIST)
Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:
1.
Bersandar pada apa yang mereka lihat, dengar dan ketahui dari tangan
pertama
2.
Menerima dan menggunakan fakta di sekitar mereka
3.
Mencari solusi-solusi yang memuaskan
4.
Kemampuan beradaptasi
5.
Berpikirang terbuka dan toleransi
6.
Keterampilan pemecahan masalah
7.
Menggunakan aturan-aturan, sistem atau situasi saat ini sebagai penolong,
bukan penghalang
8.
Keingintahuan terhadap orang, kegiatan, makanan, obyek atau
pemandangan
9.
Membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai perasaan pribadi bukan analisis
logis
10.
Tertarik pada orang, penuh akal dan simpatik
Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:
1.
Kemampuan untuk menggunakan indera untuk melihat kebutuhan saat ini
2.
Mangatasi orang dan konflik dengan terampil
3.
Dapat menyerap, menerapkan dan mengingat banyak sekal fakta
4.
Dapat menerapkan cita rasa artistik dan penilaian
5.
Dapat menerapkan realisme, tindakan dan kemampuan beradaptasi
6.
Kebebasan untuk melakukan berbagai tindakan
Orang ini lebih seimbang bila:
1.
Lebih berdisiplin dengan orang-orang lain
2.
Gagasan abstrak dan teori dijelaskan kepada mereka dan diuji dalam
pengalaman mereka
3.
Dapat melihat relevansi suatu gagasan atau teori
4.
PERASAAN mereka dikembangkan sehingga nilai-nilai mereka memberikan
standar bagi perilaku mereka
5.
Penilaian dikembangkan untuk memberikan watak dan sikap
ketekunan/kesetiaan
6.
ISTP
PEMIKIR YANG INTROVERT DENGAN INDERA
(INTROVERTED THINKING WITH SENSING)
SANGAT DAPAT DIANDALKAN
(SUPER DEPENDABLE)
Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:
1.
Logis, analitis dan kritis secara obyektif
2.
Kesenangan mengorganisir fakta dan data
3.
Keinginan tahu yang besar namun secara diam-diam
4.
Pemalu secara sosial kecuali bila salah satu prinsip penting dilanggar
5.
Mudah beradaptasi kecuali bila salah satu prinsip penting dilanggar
6.
Terampil dengan tangannya
7.
Menyukai olah raga dan kegiatan luar rumah (outdoor)
8.
Menyukai segala sesuatu yang memberikan banyak informasi bagi indera
9.
Tertarik pada bagaimana dan mengapa hal-hal bekerja
10.
Biasanya gampangan (easy-going), menyukai kesenangan (fun) dan mudah
beradaptasi
11.
Kemampuan berorganisasi
1.
Tidak mengharapkan orang-orang lain sama logis dan analitisnya seperti
mereka
2.
Mengembangkan PERASAAN mereka
3.
Membagikan dunia batiniah tentang hal-hal detil dan informasi dengan orangorang lain
4.
Mengijinkan beberapa perasaan atau emosi memiliki kepentingan, baik dari
diri sendiri dan orang-orang lain
5.
Tidak menghabiskan terlalu banyak waktu ekstrovert karena hal itu
menyebabkan mereka menjadi tidak konsisten dan tak dapat diandalkan, tak mampu
mengikuti
6.
Tidak menghabiskan terlalu banyak waktu introvert karena hal itu
menyebabkan mereka memiliki penilaian yang rapuh
Bidang karir yang cocok untuk seorang ISTP:
1.
Sains Terapan
2.
Teknisi mekanis
3.
Hukum
4.
Ekonomi
5.
Pemasaran
6.
Penjualan
7.
Statistik
8.
Keamanan
ISFP
PERASA YANG INTROVERT DENGAN INDERA
(INTROVERTED FEELING WITH SENSING)
PENCARI DAN PENJAGA NILAI MANUSIA
(SEEKER AND KEEPER OF HUMAN VALUES)
Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:
1.
Menilai hidup dengan impian ideal batiniah dan nilai-nilai pribadi mereka
2.
Bekerja dengan cara khusus dengan orang-orang atau makhluk hidup lain
3.
Menjaga diri mereka sesuai standar yang tinggi
4.
Hewan dapat menjadi bagian penting dalam hidup mereka
5.
Setia kepada tugas, dapat diandalkan, akurat
6.
Toleran, berpikiran terbuka, fleksibel dan mampu beradaptasi
7.
Tampil tenang dan tegar dalam suatu krisis
8.
Mendalam, bekerja keras, stabil
9.
Ketekunan yang menstabilkan
10.
Menikmati saat-saat sekarang, tidak terburu-buru beralih
11.
Ramah, simpatik, banyak akal dan terbeban dengan tulus
12.
Sedikit kerinduan untuk mengesankan atau mendominasi
13.
10.
ENTP
INTUITIF YANG EKSTROVERT DENGAN PIKIRAN
(EXTRAVERTED INTUITITIVE WITH THINKING)
INOVATOR YANG ANTUSIAS
(ENTHUSIASTIC INNOVATOR)
Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:
1.
Mahir berurusan dengan teori dan hal-hal abstrak
2.
Mencari kemungkinan-kemungkinan dan cara-cara baru melakukan banyak
hal
3.
Imajinasi dan inisiatif memulai proyek-proyek
4.
Perseptif terhadap sikap orang-orang lain
5.
Bertujuan untuk memahami daripada menghakimi orang
6.
Proyek yang berubah-ubah dan kesempatan-kesempatan baru demi
kreativitas
7.
Kesempatan untuk mengembangkan dan mengilhami potensi dalam diri
orang lain
8.
Membangkitkan semangat dan efektif dalam memotivasi orang lain
9.
Nakal dan mencintai kesenangan (fun)
10.
Membenci rutinitas yang tak memberi ilham
INTJ
INTUITIF YANG INTROVERT DENGAN PIKIRAN
(INTROVERTED INTUITION WITH THINKING)
VISIONER DAN NABI
(VISIONARY AND PROPHET)
Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:
1.
Pikiran-pikiran dan juga tindakan-tindakan inovatif
2.
Mempercayai pemahaman intuitif mereka terhadap hubungan sejati dan
makna dari ha-hal
3.
Iman terhadap visi batiniah mereka, cukup untuk memindahkan gunung
4.
Mandiri, kadang-kadang sampai pada titik keras kepala
5.
Nilai tinggi pada kompetensi, terhadap diri mereka sendiri atau orang lain
6.
Kerinduan untuk menghabiskan waktu dan berusaha untuk melihat inspirasi
mereka dilaksanakan dalam praktek
7.
Mendorong orang lain hampir sekeras mereka mendorong diri sendiri
3.
4.
5.
Penemuan baru
Politik
Filsafat
INTP
INTUITIF YANG INTROVERT DENGAN PIKIRAN
(INTROVERTED INTUITION WITH THINKING)
Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:
1.
Membuat penilaian logis tentang kemungkinan-kemungkinan non-personal
2.
Konseptual dan analitis
3.
Kritis secara obyektif
4.
Berfokus lebih pada gagasan daripada orang di balik gagasan
5.
Lingkaran kecil sahabat-sahabat dekat
6.
Pendiam dan penyegan
7.
Sangat ingin tahu mengenai gagasan-gagasan baru
8.
Menjadi terlalu tenggelam dalam gagasan dan mengabaikan situasi-situasi
eksternal
9.
Kerinduan untuk memahami misteri kompleks dari hal-hal yang bukan pribadi
10.
Pada umumnya gampangan (easy-going) dan mudah beradaptasi
Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:
1.
Kemampuan menggunakan intuisi mereka
2.
Mengambil pemahaman intuitif dan mengkajinya secara logis
3.
Membangkitkan kemungkinan-kemungkinan yang berjangkauan jauh
4.
Menggunakan logika untuk mengubah kemungkinan menjadi realita
5.
Menggunakan pemikiran konseptual dan analitis
6.
Menggunakan teori dan daya khayal mereka
ENFJ
PERASA YANG EKSTROVERT DENGAN INTUISI
(EXTRAVERTED FEELING WITH INTUITION)
HARMONIZER
Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:
Memancarkan simpati dan persekutuan
Hubungan manusiawi yang harmonis
1.
Bersahabat, bijaksana dan simpatik
2.
Tekun, teliti dan teratur
3.
Dihangatkan karena persetujuan dan peka terhadap sikap masa bodoh
4.
Berkonsentrasi pada sifat-sifat orang lain yang patut dipuji
5.
Kesetiaan terhadap orang-orang yang dihormati, lembaga atau pelayanan
6.
Mengidealkan apa yang mereka kagumi
7.
Kemampuan melihat nilai pada pendapat orang-orang lain
8.
Mudah setuju terhadap pendapat orang lain dalam batas-batas yang masuk
akal
ENFP
INTUITIF YANG EKSTROVERT DENGAN PERASAAN
(EXTRAVERTED INTUITITIVE WITH FEELING)
INOVATOR YANG ANTUSIAS
(ENTHUSIASTIC INNOVATOR)
Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:
1.
Mencari kemungkinan-kemungkinan dan cara-cara baru melakukan berbagai
hal
2.
Memecahkan masalah-masalah sulit dengan cara-cara yang sederhana
3.
Mengubah proyek dan peluang-peluang baru demi kreativitas
4.
Kesempatan untuk mengembangkan dan mengilhami potensi dalam diri
orang-orang lain
5.
Membangkitkan semangat
6.
Menciptakan lingkungan yang penuh semangat dan motivasi
7.
Mengkaji hal-hal, sementara terus mempertimbangkan pemecahannya
Orang ini merindukan suatu lingkungan yang mencakup:
1.
Kebebasan untuk berinovasi dengan proyek-proyek baru
2.
Mengejar minat-minat mereka yang berubah-ubah
3.
Dapat memperoleh penghargaan atas kemampuan mereka
4.
Kebebasan dari kendali dan hal-hal detil
5.
Mengejar dan menasihati mengenai peluang-peluang
INFJ
INTUITIF YANG INTROVERT DENGAN PERASAAN
(INTROVERTED INTUITION WITH FEELING)
VISIONER DAN NABI
(VISIONARY AND PROPHET)
Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:
1.
Intuisi dan pemahaman
2.
Kesempatan untuk bersikap inovatif dengan gagasan baru
3.
Pemecahan masalah
4.
Keharmonisan dan persekutuan
5.
Mahir membujuk orang-orang lain untuk menyetujui dan bekerja sama
6.
Memenangkan penerimaan gagasan-gagasan mereka
7.
Intuisi yang diperkuat oleh perasaan
8.
Memvisualisasikan potensi manusiawi
9.
Menggunakan suatu proses subyektif dalam menimbang dan menerapkan
nilai-nilai
INFP
PERASA YANG INTROVERT DENGAN INTUISI
(INTROVERTED FEELING WITH INTUITION)
PENCARI DAN PENJAGA NILAI MANUSIA
(SEEKER AND KEEPER OF HUMAN VALUES)
Preferensi (kecenderungan) orang ini meliputi:
1.
Kesetiaan terhadap tugas dan kewajiban yang berhubungan dengan gagasan
atau orang
2.
yang mereka pedulikan
3.
Perfeksionisme bila mereka menyukai sesuatu
4.
Mengambil pendekatan yang sangat pribadi terhadap hidup
5.
Menilai segala sesuatu dengan cita-cita batiniah dan nilai-nilai pribadi mereka
6.
Berpegang teguh pada impian ideal mereka dengan keyakinan yang
bersemangat
7.
Kesetiaan batiniah dan impian ideal mengendalikan hidup mereka
8.
Enggan membuka perasaan yang terdalam
9.
Toleransi, berpikiran terbuka, pemahaman, fleksibilitas dan kemampuan
beradaptasi dalam masalah-masalah sehari-hari
10.
11.
ISTJ : Introvert, Sensing, Thinking, Judging ; Tipe ISTJ mempunyai sifat serius, tenang,
penuh konsentrasi dan logis. Seorang manajer yang bertipe ISTJ bertanggung jawab penuh
dalam pekerjaannya dan segala tugasnya dikerjakan dengan praktis berdasarkan fakta
yang ada.
ISFJ : Introvert, Sensing, Feeling, Judging ; Tipe ISFJ mempunyai sifat tenang, ramah,
bertanggung jawab, teliti, setia dan baik budi. Tipe ISFJ mengungkapkan seorang manajer
yang tekun bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
ISTP : Introvert, Sensing, Thinking, Perceiving ; Tipe ISTP mempunyai sifat tenang,
pendiam dan analitis. Manajer bertipe ISTP merupakan manajer yang melaksanakan
tugasnya dengan serius dan teliti.
ISFP : Introvert, Sensing, Feeling, Perceiving ; Tipe ISFP mempunyai sifat malu, sangat
ramah, sensitive dan rendah hati. Manajer bertipe ISFP adalah pekerja yang setia, tidak
suka berdebat dan sering mengerjakan tugasnya dengan rileks.
ESTP : Extrovert, Sensing, Thinking, Perceiving ; Tipe ESTP mempunyai sifat tidak tergesagesa, penerima dan tidak sensitif. Tipe ini mengungkapkan seorang manajer yang tidak
ngoyo dalam pekerjaan.
ESFP : Extrovert, Sensing, Feeling, Perceiving ; Tipe ESFP mempunyai sifat ramah, tidak
suka repot, humoris, dan mudah beradaptasi. Tipe ini menyatakan seorang manajer yang
lebih mengutamakan kenyataan daripada teori dalam pekerjaannya.
ESTJ : Extrovert, Sensing, Thinking, Judging ; Tipe ESTJ mempunyai sifat praktis, realistis
dan tidak suka berkhayal. Manajer bertipe ESTJ tidak tertarik pada hal-hal yang tidak
berguna, senang berorganisasi dan melakukan segala aktivitas.
ESFJ : Extrovert, Sensing, Feeling, Judging ; Tipe ESFJ mempunyai sifat ramah, suka
bicara, teliti, dan memimpin. Dalam melakukan pekerjaannya, manajer bertipe ESFJ ini
memerlukan keharmonisan dan dukungan semangat. Ia tertarik pada pemikiran yang
abstrak.
INFJ : Introvert, Intuitive, Feeling, Judging ; Tipe INFJ ini mempunyai sifat sering memaksa,
teliti, sering ikut campur dan tekun. Tipe ini adalah tipe manajer yang tekun bekerja dan
terkenal dengan buah pikirannya yang cemerlang.
INTJ : Introvert, Intuitive, Thinking, Judging ; Tipe INTJ mempunyai sifat ragu-ragu, kritis,
bebas dan keras kepala. Tipe manajer ini dapat menyalurkan ide, dan pikirannya yang
cemerlang dalam pekerjaannya.
INFP : Introvert, Intuitive, Feeling, Perceiving ; Tipe INFP mempunyai sifat senang
mempelajari sesuatu yang baru, ramah dan mudah dipercaya. Tipe ini mengungkapkan
manajer tersebut senang bekerja.
INTP : Introvert, Intuitive, Thinking, Perceiving ; Tipe INTP mempunyai sifat tenang,
pendiam dan apatis. Tipe ini ialah tipe manajer yang senang melakukan tugasnya
berdasarkan teori.
ENFP : Extrovert, Intuitive, Feeling, Perceiving ; Tipe ENFP bersifat antusias, bersemangat
tinggi, banyak akal dan imajinatif. Seorang manajer yang mampu melakukan semua tugas
yang diberikan kepadanya. Ia dapat membantu memecahkan problem perusahaan.
ENTP : Extrovert, Intuitive, Thinking, Perceiving ; Tipe ENTP ini bersifat cepat dan banyak
akal. Tipe ini adalah tipe manajer yang senang berdebat dan mengabaikan tugas yang
dianggapnya rutin.
ENFJ : Extrovert, Intuitive, Feeling, Judging : Tipe ini bersifat ramah, populer, dan sensitif
terhadap pujian maupun kritik. Tipe manajer ini adalah tipe seseorang yang mau
mendengarkan pendapat dan merasakan kesulitan orang lain.
ENTJ : Extrovert, Intuitive, Thinking, Judging ; Tipe ini bersifat ramah, berterus terang,
tegas dan berjiwa pemimpin. Ini adalah tipe seorang manajer yang menghargai suatu
alasan yang tepat dan masuk akal. Pemecah masalah.
http://cinusian.blogspot.com/2010/02/mengenali-kepribadian-menggunakanmyers.html
Tipe kepribadian ini tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan. Selain itu, tipe ini
juga ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu. Individu dengan tipe tersebut
bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step. Sementara tipe
perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak
untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan
ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi
mendadak.
Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari penerapan metode MBTI, manfaat tersebut
antara lain:
a. Bimbingan Konseling
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karir. MBTI bisa digunakan
sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan
kepribadian.
b. Pengembangan Diri
Dengan MBTI, dapat memahami kelebihan (Strength) diri sekaligus kelemahan (Weakness) yang
ada pada diri sendiri. Individu juga dapat lebih okus mengembangkan kelebihan sekaligus
mencari cara memperbaiki sisi negatifnya.
c. Memahami orang lain dengan lebih baik
MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang individu terhadap orang lain.
Individu tersebut bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir,
bersikap dan berperilaku seperti cara individu itu sendiri dalam berperilaku.
http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=1226:mbti--myers--briggs-typeindicator&catid=25:industri&Itemid=14
Myers-Briggs Type Indicators merupakan instrumen yang paling sering dipergunakan. Instrumen
ini berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situasi
tertentu.
Berdasarkan jawaban-jawbaan yang diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke
dalam karakteristik ekstrovert-introvert(E atau I), sensitif atau intuitif (S atau N), pemikir atau
perasa (E atau F), danmemahami atau menilai (judging atau perceiving : J atau P).
1. Extrovert (E) vs. Introvert (I)
Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul, menyenangi interaksi sosial dengan
orang lain, dan berfokus pada the world outside the self.
Sebaliknya tipe introvert adalah mereka yang senang menyendiri, reflektif, dan tidak
begitu suka bergaul dengan banyak orang. Orang introvert lebih suka mengerjakan aktivitas
yang tidak banyak
Tipe dikotomi kedua ini melihat bagaimana seseorang memproses data. Sensing
memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, factual facts, dan melihat data
apa adanya.
Sensing adalah concrete thinkers. Sementara tipe intuitive memproses data dengan
melihat pola dan impresi, serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Intutive
adalah abstract thinkers.
Tipe dikotomi yang ketiga ini melihat bagaimana orang berproses mengambil keputusan.
Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk
mengambil keputusan.
Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang
diyakini ketika hendak mengambil keputusan.
Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging
disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi). Judging disini diartikan sebagai tipe
orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan
bertindak secara sekuensial (tidak melompat-lompat).
Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan bertindak
secara random untuk melihat beragam peluang yang muncul.
MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita bisa
lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan berperilaku
seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada.
http://kuliahpsikologi.com/artikel/bagaimana-mengetahui-kepribadian-denganmenggunakan-teori-myers-briggs-type-indicators/