PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Penelitian saat ini berarti pencarian teori, pengujia teori,atau pemecahan
masalah.Hal ini berarti bahwa masalah itu ada dan telah diketahui, oleh karenanya
memerlukan pemecahan. Kerlinger (1973) mendefiniskan penelitian ilmiah sebagai
penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan penyelidikan kritis dari proposisiproposisi hipotesis tentang hubungan yang diperkirakan antara
gejala alam.
menangkap variabel yang telah ditetapkan. Untuk bisa menangkap variabel maka
dibutuhkan obyek penelitian yang terdapat pada populasi atau sampel tertentu. hasil
penangkapan data akan diolah serta dianalisa sehingga menghasilkan kesimpulan,
untuk memecahkan masalah penelitian. Hasil dan rekomendasi penelitian akan
dilaporkan untuk memperkaya khasanah pustaka dan keilmuan kesehatan,
selengkapnya dapat dilihat pada bagan penelitian
Tujuan utama penelitian di bidang kedokteran, dan kesehatan pada umumnya
ialah mengumpulkan informasi bagi perencanaan kegiatan medik klinik maupun
medik social, dan mengembangkan substansi ilmu kedokteran itu sendiri, baik dalam
peringkat biologic, klinik, maupun social. Dengan demikian, penelitian kedokteran
bukan sekedar kegiatan pengumpulan data klinik atau observasi perilaku individu
maupun masyarakat di bidang kesehatan semata.
Sebagaimana penelitian di bidang lain, penelitian di bidang kedokteran lebih
merupakan suatu way of thinking, yaitu cara bagaimana menilai suatu fenomena
problematic dengan menggunakan teori yang ada, sehingga teridentifikasi dan
terumuskan permasalahan utama yang di hadapi peneliti, bagaimana hipotesis yang
relevan dikembangkan dan dirumuskan dalam rangka menjawab permasalahan
tersebut, dan bagaimana suatau model rancangan penelitian dipilih dalam rangka
pembuktian kebenaran hipotesis dan mencari jawaban yang akurat bagi
permasalahan tersebut.
Penguasaan metode keilmuaan yang di maksud ialah mampu berfikir secara
ilmiah, yang biasanya di gambarkan dengan sifat-sifat : kritis, obyektif, logis,
analitis, dan sistematis. Penguasaan metode keilmuan memang merupakan inti dari
kemampuan penelitian seseorang. Hal ini dapat dipahami, karena pada hakekatnya
metodelogi penelitian merupakan bagian dari metode keilmuan itu sendiri.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah?
2. Apa definisi dari penelitian?
3. Apa saja macam dan jenis desain penelitian?
4. Begaimana merumuskan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian?
5. Apa saja macam dan jenis instrumen penelitian?
1.3.
Tujuan
Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang Metode Penelitian dalam
1.4.
pustaka diambil melalui literatur yang tersedia di internet, buku-buku, maupun dari
kuliah pakar yang kami ikuti.
BAB II
LANDASAN TEORI
SKENARIO I
WANT TO KNOW
dr. Sartika, Kepala Puskesmas di daerah pedesaan di mana sanitasinya buruk
menjumpai banyak penduduk dengan diagnosa anemia. Setelah observasi ke
lapangan ternyata mereka mayoritas petani yang selalu menggunakan pupuk kandang
dan umumnya penduduk jarang menggunakan alas kaki sewaktu melakukan aktifitas.
Dari 2500 penderita anemia diambil sampel secara acak sebanyak 500 orang untuk
diperiksa tinjanya. Dari hasil pemeriksaan tinja, prevalensi infeksi cacing tambang
90%. Hasil ini tidk berbeda jauh dengan hasil penelitian yang sama oleh peneliti
terdahulu.
STEP I
IDENTIFIKASI KATA SULIT
1. Sanitasi
2. Anemia
3. Observasi
4. Prevalensi
5. Sampel
STEP II
IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah Inti :
Konsep Dasar Metode Penelitian
Masalah Tambahan :
a. Metode Ilmiah
b. Peranan dan Jenis-Jenis Penelitian
c. Penelitian Kesehatan
d. Populasi dan Sampel
STEP 3
ANALISA MASALAH
Ilmu (science) dan penelitian (research) tidak dapat dipisahkan. Ilmu tidak
dapat dipisahkan. Ilmu tidak akan berkembang tanpa penelitian, sebaliknya
5
penelitian tidak akan ada bila tidak ada dalam kerangka ilmu tertentu. Meskipun
banyak defenisi tentang ilmu dan penelituian, namun secara umum dapat dapat
dikatakan bahwa ilmu merupakan filosopi, sedangkan penelitian suatu tindakan
(action) yang berguna untuk membangun dan mengembangjan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan merupakan akumulasi pengetahuan yang diperoleh dengan metode
ilmiah, dengan menggunakn teori-teori yang ada.
Menurut kamus Websters New International, penelitian adalah penyelidikan
yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip, suatu penyelidikan
yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu.
Umumnya, suatu kebenaran ilmiah dapat diterima dikarenakan oleh tiga hal, yaitu :
a.
Adanya koheren.
Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau
konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
b.
Adanya koresponden.
Suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang terkandung
dalam pernyataan tersebut berhubungan atau memiliki korespondensi dengan
objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
c.
Pragmatis.
Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut mempunyai sifat
fungsional dalam kehidupan sehari-hari.
STEP IV
STRUKTURISASI
Critical Thinking
Prior Knowledge
Penelitian
Way of Thinking
Reflective
Thinking
Kualitatif
Kuantitatif
Teori
Fakta
Ilmu
Hasil Sementara
Koheren
Koresponde
n
Pragmatis
Hasil Valid
STEP V
LEARNING OBJECTIVES
6.
7.
melakukan penelitian
Memahami macam dan jenis desain penelitian
Memahami dan merumuskan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian
Memahami macam dan jenis instrumen penelitian
Memahami arti dan peranan suatu usulan penelitian
Memahami arti dan peranan suatu laporan hasil penelitian serta perbedaannya
dengan usulan penelitian
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Konsep Dasar Metode Penelitian di Bidang Kesehatan
3.1.1. Ilmu Dan Penelitian
Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan khazanah ilmu
dengan memperoleh pengetahuan serta fakta baru, sehingga dapat disusun teori,
konsep, hokum, kaidah atau metodologi yang baru, dan dapat diperoleh masalah baru
yangn kelak khusus dipecahkan dengan penelitian pula.
8
Ilmu (science) dan penelitian (research) tidak dapat dipisahkan. Ilmu tidak
dapat dipisahkan. Ilmu tidak akan berkembang tanpa penelitian, sebaliknya
penelitian tidak akan ada bila tidak ada dalam kerangka ilmu tertentu. Meskipun
banyak defenisi tentang ilmu dan penelituian, namun secara umum dapat dapat
dikatakan bahwa ilmu merupakan filosopi, sedangkan penelitian suatu tindakan
(action) yang berguna untuk membangun dan mengembangjan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan merupakan akumulasi pengetahuan yang diperoleh dengan metode
ilmiah, dengan menggunakn teori-teori yang ada.
Meskipun perkembangan ilmu-ilmu alamiah yang dilandasi penelitian
empiris telah menunjukkan tingkat yang canggih, sering kali dengan metode dan
teknik yang canggih pula, namun pada hakekatnya perkembangan ilmu mengikuti
pola yang sama. Penelitian melihat kesenjangan antara teori dan fenomena alamiah
(metode dedukasi). Kesenjangan ini dikembangkan menjadi masalah penelitian.1
3.1.2. Pengertian Penelitian
Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris research. Dari itu, ada juga
ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari
kata re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian,
arti sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.
Menurut kamus Websters New International, penelitian adalah penyelidikan
yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip, suatu penyelidikan
yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu.
Menurut ilmuwan Hillway (1956), penelitian tidak lain dari suatu metode studi
yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah
tersebut.
Whitney (1960) menyatakan bahwa di samping untuk memperoleh kebenaran,
kerja menyelidik harus pula dilakukan secara sungguh-sungguh dalam waktu yang
lama. Whitney mengutip beberapa defenisi tentang penelitian yang diturunkan di
bawah ini :
Penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas
untuk menemukan hubungan antarfakta dan menghasilkan dalil atau hokum.
(John, 1949).
dikenal
dalam
kenyataan-kenyataan
yang
ada
padanya
dan
Dalam berbagai defenisi penelitian, tekandung ciri tertentu yang lebih kurang
bersamaan. Adanya suatu pencarian, penyelidikan atau investigasi terhadap
pengetahuan baru, atau sekurang-kurangnya sebuah pengaturan baru atau interpretasi
(tafsiran) baru dari pengetahuan yang timbul. Metode yang digunakan bisa saja
ilmiah atau tidak, tetapi pandangan harus kritis dan prosedur harus sempurna. Tenaga
bisa saja signifikan atau tidak. Delam masalah aplikasi, maka tampaknya aktivitas
lebih banyak tertuju kepada pencarian (search) dari pada suatu pencarian kembali (re
search). Jika proses yang terjadi adalah hal yang selalu diperlukan, maka penelitian
sebaiknya digunakan untuk menentukan ruang lingkup dari konsep dan bukan
kehendak untuk menambah defenisi lain terhadap defenisi-defenisi yang telah begitu
banyak.
Dari tanggapan serta definisi-definisi tentang penelitian, maka nyata bahwa
penelitian adalah suatu penyelidikan yang teroganisasi. Dalam definisi-definisi di
atas, penekanan diletakkan pada system asuhan sebagai atribut-atribut yang esensial
(mutlak).
10
11
Umumnya, suatu kebenaran ilmiah dapat diterima dikarenakan oleh tiga hal, yaitu :
Adanya koheren.
Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau
konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Adanya koresponden.
Suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang terkandung
dalam pernyataan tersebut berhubungan atau memiliki korespondensi dengan
objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Pragmatis.
Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut mempunyai sifat
fungsional dalam kehidupan sehari-hari.
12
Berdasarkan fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan
dikumpulkan dan yang dianalisis haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata.
2.
3.
4.
Menggunakan hipotesis
5.
6.
1. Berdasarkan fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan
dikumpulkan dan yang dianalisis haruslah berdasarkan fakta yang nyata. Janganlah
13
penemuan atau pembuktian didasarakan pada daya khayal, kira-kira, legendalegenda, atau kegiatan sejenis.
2. Bebas dari prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih, dan jauh dari
pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan buktibukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif
3. Menggunakan prinsip analisis
Dalam memahami serta member arti terhadap fenomena yang kompleks, harus
digunakan prinsip analisis. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta
pemecahan dengan menggunakan analisis yang logis. Fakta yang mendukung
tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Akan
tetapi, semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisis yang
tajam.
4. Menggunakan hipotesis
Dalam metode penelitian, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan
menggunakan analisis. Hipotesis harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta
memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang di ingin dicapai sehingga hasil yang ingin
diperoleh akan mengenai sasaran dengan tetap. Hipotesis merupakan pengangan
yang khas dalam menunutn jalan pikiran peneliti.2
14
Adapun lahan penelitian dalam bidang ilmu kedokteran dan kesehatan dapat
dikelompokkan menjadi: Penelitian kedokteran dasar, penelitian kedokteran klinis
dan
penelitian
kedokteran
komunitas.
Ketiga
ranah
(domain)
penelitian
melakukan
intervensi
terhadap
variable
(yakni
bersifat
analitik
15
16
Kegunaan penelitian adalah utuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan
konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa saja di
control melalui percobaan (eksperimen) ataupun berdasarkan observasi tanpa
control.
Penelitian memegang peranan yang amat penting dalam memberikan fondasi
terhadap tindak serta keputusan dalam segala aspek pembagunan. Di Negara-negara
yang telah berkembang, apresiasi terhadap karya penelitian sudah begitu melembaga
dan penggunaan dana untuk keperluan peneliti tidak pernah dipertanyakan lagi
manfaatnya.
3.2.2. Penelitian Eksperimental dan Non Eksperimental
Berdasarkan atas proses bagaimana variable penelitian diamati, penelitian
kedokteran dapat dibagi menjadi dua
1. Penelitian eksperimental
2. Penelitian non eksperimental
Ciri pokok yang membedakan kedua jenis penelitian tersebut adalah
menyangkut ada tidaknya intervensi peneliti terhadap subyek penelitian, atau ada
tidaknya unsur manipulasi yang dilakukan penelitian.
Penelitian eksperimental adalah penelitian yang observasinya dilakukan
terhadap efek dari manipulasi peneliti terhadap satu atau serjumlah cirri (variabel)
subyek penelitian. Sementara penelitian non eksperimental adalah penelitian yang
observasinya dilakukan terhadap sejumlah cirri (variabel) subyek menurut keadaan
apa adanya, tanpa ada manipulasi atau intervensi peneliti.
Istilah manipulasi atau intrervensi yang dimaksud di sini ialah setiap tindakan
terhadap subyek penelitian, yang dengan tindakan tersebut menimbulkan efek, dan
efek inilah yang kemudian di pelajari. Dengan demikian tidak setiap tindakan
penelitian,
sampaipun
seberat
tindakan
pembedahan
misalnya,
merupakan
17
(pembedahan) yang dipelajari, tetapi jenis batunya. Lain halnya kalau yang dipelajari
efek kesembuhan luka operasi, dengan memperbandingkan model insisi epigastrium
yang harisontal, vertical atau oblikual pada pembedahan tersebut misalnya , jenis
penelitian ini termasuk eksperimental.
Dikenal dua macam penelitian ekaperimental, yaitu penelitian eksperimental
MURNI dan penelitian eksperimental KUASI (sering juga disebut eksperimental
semu). Penelitian eksperimental murni adalah penelitian yang memungkinkan
peneliti mengendalikan hamper semua variable luar (variable pengacau), swehingga
perubahan yang terjadi pada efek (variable yang dipelajari) hamper sepenuhnya
karena
pengaruh
perlakuan
(variable
eksverimental).
Sementara
penelitian
eksperimental kuasi ialah bila penelitian tidak mungkin mengontrol semua variable
luar, sehingga perubahan yang terjadi pada efek tidak sepenuhnya oleh pengaruh
perlakuan.
3.2.3. Penelitian Epidemiologi
Penelitian epidemiologi adalah jenis penelitian kedokteran yang mengkaji
problema
kesehatan
dengan
menggunakan
pendekatan
komunitas.
Bahkan
pendekatan komunitas atau kelompok masyarakat inilah yang menjadi cirri utama
penelitian epidemiologic. Sejalan dengan istilah epidemiologi sendiri.Secara umum,
penelitian epidemiologi mempunyai tiga kegunaan :
1. Untuk kepentingan diagnosis, yaitun untuk menyusun diagnosis komunitas atau
diagnosis kelompok.
2. Untuk kepentingan penelusuran patogenesis penyakit, yaitu mempelajari aspek
etiologi dan perkembangan penyakit.
3. Untuk kepentingan evaluasi program, yaitu sebagai sarana untuk menilai suatu
tindakan pelayanan kesehatan masyarakat tertentu.
Penelitian intervensi adalah penelitian eksperimental yang dilakukan terhadap
masyarakat., kemudian efek perlakuan tersebut di observasi, baikl secara individual
maupun kelompok. Dalam kaitan fungsi penelusuran patogenesis penyakit, penelitian
intervensi mempunyai potensi untuk mengungkap mekanisme sebab akibat antara
factor resiko( penyebab penyakit) dengan efek (penyakit atau status kesehatan
tertentu).
18
19
pengukuran di lakukan terhadap status karakter atau variable subyek pada saat
pemeriksaan. Penelitian Case control. Berbeda dengan penelitian Cross sectional.
Model pendekatan yang di gunakan pada penelitian case control dan penelitian
cobort ialah pendekatan waktu secara longitudinal atau period time approach.
Sesuai dengan namanya, penelitian case control di lakukan dengan
mengidentifikasi subyek-subyek yang merupakan kasus case adalah subyek dengan
karakter efek positif kemudian di ikuti secara retrospektif ada tidaknya faktor risiko
(kausa) yang di duga berperan. Penetapan ada tidaknya kontribusi pengaruh faktor
risiko terhadap terjadinya efek di lakukan dengan membandingkan adanya faktorfaktor risiko tersebut pada subyek-subyek control, yang juga di lihat secara
retrospektif. Kelompok subyek control di pilih oleh individu yang sejauh mungkin
sama kondisinya dengan subyek kasus(di pilih secara maching), kecuali individu
tersebut tidak menunjukkan adanya penyakit atau status kesehatan tertentu yang di
teliti control adalah subyek dengan karakter efek negative.
Penelitian cobort, pada penelitian cobort bukan efek yang di pegang dulu, tetapi
causa (faktor risiko) diindentifikasi, kemudian diikuti secara prospektif sampai
periode tertentu untuk kemudian di tentukan ada tidaknya efek(penyakit atau status
kesehatan tertentu yang di teliti). Berbeda dengan case control pada penelitian cobort
yang diindentifikasi dulu justru individu yang tidak berpenyakit (karakter efek
negtif), kemudian dari mereka di oilih subyek-subyek dengan faktor risiko(kausa)
positif.
Secara ringkas, perbedaan ketiga macam survei analitik dapat di rangkum
sebagai berikut. Pada penelitian cross sectional Kasus dan efek diindetifikasi pada
saat yang sama.pada penelitia case control efek diidentifikasi dulu,kemudian
ditelusuri secara retrospektif adanya kausa sementara pada penelitian cobort kausa
diindetifikasi dulu,kemudian diikuti secara prospektif timbulnya efek.
3.2.7. Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menilai
tingkat kesehatan,usaha penyehatan,atau tindakan medik tertentu yang ada pada
20
tingkat kabupaten/kota.
Ketanggapan sistem kesehatan di tingkat kabupaten/kota
Pembiayaan kesehatan di tingkat kabupaten/kota
Akses dan manajemen pelayanan kesehatan di tingkat kabupaten/kota
21
survei
kesehatan
lanjutan
di
wilayahnya.
b. Mampu menyusun perencanaan program lebih akurat, sesuai situasi dan
2.
23
dari
efek
tersebut
ditelusuri
penyebabnya
yang
Ilustrasi:
Kasus
Merokok
Penderita kanker paru
Tidak merokok
Merokok
Kontrol
Non-penderita kanker paru
Tidak merokok
Contoh ilustrasi penelitian
3. Studi prospektif (prospective study)
Penelitian ini adalah penelitian yanmg bersifat melihat kedepan (forward looking),
artinya penelitian dimulai dari variabel penyebab atau faktor resiko, kemudian diikuti
akibatnya pada waktu yan akan datang.
Ilustrasi:
Kanker paru
Merokok
Tidak kanker paru
Kanker paru
Merokok
Tidak kanker paru
3.3.2.2. Metode Penelitian Eksperimen
Dalam penelitian eksperimen atau percobaan, peneliti melakukan percobaan
atau perlakuan terhadap variabel independentnya, kemudian mengukur akibat atau
pengaruh percobaan tersebut pada dependent variabel. Yang dimaksud percobaan
atau perlakuan disnin adalah suatu usaha modifikasi kondisi sexara sengaja dan
25
Ditinjau dari segi manfaat atau kegunaan, penelitian kesehatan dapat digolongkan
menjadi :
1. Penelitian dasar
Penelitian ini dilakukan untuk memahami atau menjelaskan gejala yang muncul
pada suatu ikhwal. Kemudian dari gejala yang terjadi pada ikhwal tersebut
dianalisis, dan kesimpulannya adalah merupakan pengetahuan atau teori baru.
Jenis penelitian ini sering juga disebut penelitian murni atau pure research,
karena dilakukan untuk merumuskan suatu teori atau dasar pemikiran ilmiah
tentang kesehatan/ kedokteran. Misalnya penelitian tentang teori penyebab
kanker, penelitian kloning, bayi tabung, dan sebagainya.
2. Penelitian Terapan
Penelitian ini dilakukan untuk memeperbaiki atau memodifikasi proses suatu
sistem atau program, dengan menerapkan teori-teori kesehatan yang ada.
Dengan kata lain, penelitian in berhubungan dengan penerapan suatu sistem atau
metode yang terbaik sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk suatu hal
atau suatu keadaan. Artinya, penelitian dilakukan sementara itu, sistem baru
tersebut diuji coba dan dimodifikasi. Penelitian terapan ini sering disebut
penelitian operassional (operational research). Contoh penelitian untuk
mengembangkan sistem pelayanana terpadu di puskesmas.
3. Penelitian Tindakan
Penelitian ini dilakukan terutama untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis
guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan kesehatan masyarakat, yang
dilakukan secara terbatas. Biasanya penelitian ini dilakukan terhadap suatu
26
4. Penelitian Evaluasi
Penelitian ini dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu pelaksanaan
kegiatan atau program yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan
balik yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu program atau sistem.
Penelitian evaluasi ada tipe, yaitu: tinjauan (riviews) dan pengujian (trials).
Penelitian evaluasi yang bersifat tinjauan dialkukan untuk mengetahui sejauh
mana program itu berjalan, dan sejauh mana program tersebut mempunyai hasil
atau dampak. Misalnya penelitian untuk mengevaluassi keberhasilan program
imunisasi, program perbaikan sanitasi lingkungan, program keluarga berencana,
dan lain sebagainya.
Sedangkan penelitian pengujian (trials) dialkukan untuk menguji efektifitas dan
efisiensi suatu pengobatan atau program-program yang lain. Biaanya penelitian ini
dilakukan untuk mengunci keampuhan dari suatu produk obat baru atau sistem
pengobatan yang lain. Oleh sebab itu jenis penelitian ini lebih dikenal dengan nama
penelitian klinik, atau klinikal trials.
Ditinjau dari segi tujuan, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi 3,
yaitu penelitian penjelejahan (exploratorif), penelitian pengembangan dan penelitian
ferivikatif. Penelitian penjelajahan bertujuan untuk menemukan problematikproblematik baru dalam dunia kesehatan atau kedokteran. Penelitian pengembannga
bertujuan untuk mengembangkan penegtahuan atau teori baru di bidang kesehata
atau kedokteran. Sedangkan penelitian verifikatif bertujuan untuk mengunci
kebenaran suatu teori dalam bidang kesehatan atau kedokteran.
Dari segi tempat atau sumber data dari mana penelitian itu dilakukan, jenis
penelitian kesehatan dibedakan menjadi: penelitian perpustakaan, penelitian
laboratorium, dan penelitian lapangan. Penelitian perpustakaan dilakukan hanya
dengan mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku literatur, laporan-
27
28
4. Mengembangkan alat, teori, atau konsep baru dalam bidang kesehatan atau
kedokteran yang memberi kemungkinan bagi peningkatan kesehatan masyarakat
khususnya, dan peningkatan kesejahteraan umat manusia pada umumnya,
Secara garis besar tujuan penelitian kesehatan atau kedokteran itu dikelompokkan
menjadi 3, yaitu:
a. Untuk menemukan teori, konsep, dalil, atau generalisasi baru tentang kesehatan
atau kedokteran.
b. Untuk memperbaiki atau modifikasi teori, sistem, atau program pelayanan
kesehatan/kedokteran.
c. Untuk memperkokoh teori, konsep, sistem, atau generalisassi yang sudah ada.
3.5.
besar dalam setiap pengembangan bidang kehidupan atau disiplin ilmu itu sendiri.
Demikian pula penelitian kesehatan mempunyai manfaat yang besar dalam
peningkatan pelayanan kesehatan. Dengan penelitian kesehatan akan dapat diketahui
berbagai faktor, baik yang menghambat maupun yang menunjang peningkatan
kesehatan atau pelayanan kesehatan individual maupun kelompok dan masyarakat.
Dalam rangka pengembangan sistem kesehatan, diperlukan perencanan yang
baik dan teliti. Perencanaan yang teliti sangat memerlukan informasi data yang
akurat ini diperlukan bantuan penelitian yang relevan. Secara singkat manfaat
penelitian kesehatan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a.
Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau
b.
c.
d.
masalah-masalah tersebut.
Hasil penelitian kesehatan
dapat
dijadikan
sarana
untuk
menyususn
29
e.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan khazanah ilmu
dengan memperoleh pengetahuan serta fakta baru, sehingga dapat disusun teori,
konsep, hokum, kaidah atau metodologi yang baru, dan dapat diperoleh masalah baru
yangn kelak khusus dipecahkan dengan penelitian pula.
30
DAFTAR PUSTAKA
1. Satstroasmoro, Sudigdo. dkk. 2002. Dasar-dasar Metodolgi penelitian klinis
Edisi ke-2. Jakarta: CV. Sagung Seto.
2. Najir, Mohammad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
3. Pratiknya Watik, Ahmad.2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran
Dan Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers Citra Niaga Buku Perguruan Tinggi.
4. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
ASDI Mahasatya.
5. Chandra, Budiman. 1995. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.
31