Disusun oleh:
Gigih Sanjaya Putra
22020114210033
Metodologi Penelitian
Dedi
Damhudi,
Dewi
Karakteristik Responden :
a. Pasien stroke berat fase akut
b. Nilai NIHSS lebih dari 15
c. Stroke hemoragik dan non
hemoragik
Jumlah responden : 18 responden
Teknik Sampling : Purposive Sampling
Variable yang diukur/diteliti : Variabel
Jurnal
Keperawatan Indonesia
Jurnal
Volume : 15
Prosedur penelitian : -
Issue/No : 1
Halaman : 7-12
ini
menggunakan
menggunakan
metode
keperawatan
aktual
2008).
Stroke
kehilangan
komunikasi, diyakini
rata-rata
perolehan
jumlah
keperawatan
actual
2005;
Ignatavicius
dan Tabel
Workman, 2006).
Data
WHO
menunjukkan
bahwa
ada
tahun
menunjukkan
bahwa
ada
setiap tahun. Lima juta orang mengalami hubunngan bermakna antara nilai ESS
kematian dan 5 juta mengalami kecacatan dengan diagnosa keperawatan aktual ESS
menetap
(Stroke
Center,
penduduk
serangan
stroke,
Indonesia
sekitar
terkena keperawatan
25%
aktual
menggunakan
cacat
(Yastroki,
2007).
ringan
Perolehan
atau
Berdasarkan
catatan medis di RSUP X Jakarta, bulan bahwa tidak ada perbedaan bermakna
Januari sampai Desember 2007, sebanyak dalam penggunaan metode NIHSS dan
558 pasien stroke yang terbagi menjadi ESS
untuk
pembuatan
diagnosa
stroke hemoragik 291 orang dan stroke keperawatan aktual pada pasien stroke
non hemoragik 266 orang.
yang
sangat
mengoptimalkan
dengan
stroke.
penting
penanganan
Sedangkan,
dalam
pasien
menurut
terkena
serangan
untuk
yang
singkat
mengidentifikasi
dan
situasi
dapat
yang
keperawatan
actual
belum
pernah
efektivitas
mengetahui
efektivitas
dalam
Pertanyaan Penelitian
menggunakan
pengkajian
ESS efektif dalam menentukan diagnosa NIHSS dan ESS memiliki keefektifan
keperawatan yang aktual pada pasien yang sama dalam menentukan diagnosa
stroke berat fase akut di RSUP X aktual keperawatan dan juga dapat
Jakarta?
dengan
lokasi
sumbatan
kedua
metode
dengan
baik
ini
dapat
dalam
metode,
sebaiknya
dilakukan
yang
lebih
efektif
untuk
digunakan.
KESIMPULAN
1. Ada hubungan bermakna antara nilai NIHSS dengan diagnosa keperawatan
actual NIHSS (r = 0.904; p = 0.0005).
2. Ada hubunngan bermakna antara nilai ESS dengan diagnosa keperawatan
aktual ESS (r = 0.912;p = 0.0005).
3. Jumlah diagnosa keperawatan aktual menggunakan pengkajian metode
NIHSS dan ESS rata-rata 9.67 buah, SD 0.485. Perolehan paling sedikit 9
buah dan paling banyak 10 buah.
4. Tidak ada perbedaan bermakna dalam penggunaan metode NIHSS dan ESS
untuk pembuatan diagnosa keperawatan aktual pada pasien stroke berat fase
akut (p = 1.000; = 0.005). Artinya, metode NIHSS dan ESS memiliki
keefektivitasan yang sama dalam menentukan diagnosa keperawatan yang
aktual.
DAFTAR PUSTAKA
1. Berger, K., Weltermann, B., Kolominsky-Rabas,P., Meves, S., Heuschamann,
P., Bohner, J., Neundorfer, B., Hense, H.W., and Buttner, T. (1999). The
Reliabity of Stroke Scales: The German Version of NIHSS, ESS and Ranking
Scales. Fortschr Neurol Psychiatri, 67 (2), 81-93.
2. Fischer, U., Arnold, M., Nedeltchev, K., Brekenfeld, C., Ballinari, P.,