Disusun Oleh :
Muhammad Alfin Z.
(14/367321/TK/42471)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena hanya dengan rahmat-Nyalah
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disajikan sesederhana mungkin untuk
memudahkan pembaca dalam memahami isi makalah ini. Tak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada :
1.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang merupakan hasil dari
pertukaran pikiran para pelopor bangsa. Perumusan pancasila sebagai dasar negara tidak
semudah membalik telapak tangan, ada berbagai macam tahap yang harus dilakukan agar
pancasila dapat dijadikan sebagai dasar negara bangsa Indonesia. Penetapan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia terletak pada pembukaan UUD 1945 aline keempat.
Sehingga, nilai-nilai yang dituangkan pada pancasila akan senantiasa menjadi dasar
masyarakat Indonesia dalam mejalani kehidupan bernegaranya pada berbagai bidang,
salah satunya adalah di lingkungan universitas.
Selain itu, Indonesia menganut sistem Demokrasi Pancasila, dimana Demokrasi
Pancasila merupakan demokrasi yang sudah diintegrasikan dengan nilai-nilai yang ada
pada Pancasila yang tidak terpisahkan dari ras kekeluargaan antar individunya. Dasarnya
adalah setiap individu merasa bahwa ia harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama.
Lingkungan universitas merupakan sebuah lingkungan yang majemuk, yaitu
lingkungan yang individunya berasal dari berbagai macam suku, ras, agama, dan
golongan. Hal tersebut menjadi landasan pentingnya penerapan demokrasi pancasila pada
kehidupan universitas dalam rangka membentuk mahasiswa calon pemimpin bangsa yang
dapat mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam berkehidupan berbangsa dan
bernegara.
Walaupun pada kenyataannya hasil dari aktualisasi demokrasi pancasila didalam
lingkungan universitas tidak selalu sesuai seperti yang diharapkan. Namun kita tetap
harus mengaktualisasi nilai- nilai Pancasila dan demokrasi sebaik mungkin, agar
terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman tentram dan jauh dari
konflik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai dasar negara?
2. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Pancasila?
3. Apa yang dimaksud dengan aktualisasi Demokrasi Pancasila?
4. Apa yang dimaksud dengan tridarma perguruan tinggi?
5. Bagaimana cara mengaktualisasikan Demokrasi Pancasila tersebut di lingkungan
Universitas?
C. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui seberapa penting nilai demokrasi pancasila untuk diaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Terutama dalam lingkungan kampus yang terdiri dari berbagai
macam suku, adat, agama, dan golongan.
2. Sebagai pengetahuan bagi para mahasiswa agar mengetahui cara mengamalkan isi
dari tridarma perguruan tinggi sesuai dengan makna Pancasila itu sendiri.
3. Mengetahui perkembangan penerapan demokrasi pancasila pada kehidupan
mahasiswa di lingkungan universitas.
D. Tujuan Penulisan
Mengetahui apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai dasar negara.
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pengertian pancasaila dapat kita temukan pada pembukaan undang-undang dasar
1945 alinea ke-4, yang berbunyi, Kemudian daripada itu untuk membentuk susunan
pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang
terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Dalam alinea tersebut. dijelaskan tentang tujuan, prinsipprinsip dasar serta ideologi untuk mencapai tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia.
Dalam Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978
yang menegaskan kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
sumber dari tertib hukum di Indonesia. Sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama,
yakni sebagai dasar negara (philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila
yang terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan
sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap
sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka.
Pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan
keseragaman sistematikanya melalui Instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 itu tersusun
secara hirarkis-piramidal. Setiap sila (dasar/ azas) memiliki hubungan yang saling
mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisahpisahkan. Melanggar satu sila dan mencari pembenarannya pada sila lainnya adalah
tindakan sia-sia. Oleh karena itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan
yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisahkan sila-sila
dalam kesatuan yang utuh dan bulat dari Pancasila akan menyebabkan Pancasila
kehilangan esensinya sebagai dasar negara.
Nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila berasal dari akar budaya bangsa
Indonesia yang luhur. Sebagai suatu dasar negara maka Pancasila senantiasa dijadikan
landasan dalam pengaturan kehidupan bernegara. Hal ini menunjukan bahwa Pancasila
dijadikan landasan dalam bertindak oleh segenap bangsa Indonesia. Sebagai warga
negara Indonesia, maka kita wajib untuk mengaktualisasi nilai nilai yang terkandung
dalam Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan.
B. Pengertian Demokrasi Pancasila
1. Prof. Dardji Darmodihardjo, S.H.
Demokrasi pancasila adalah Paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian
dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti dalam ketentuanketentuan seperti dalam pembukaan UUD 1945.
2. Prof. dr. Drs. Notonagoro,S.H.
Demokrasi
pancasila
adalah
kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
Adanya rasa ingin tahu yang tinggi, mendorong mahasiswa untuk mengadakan
penelitian-penelitian, mengadakan percobaan, dan eksperimen, sehingga hasilnya
dapat dinikmati bukan saja oleh kelompoknya tetapi juga buat masyarakat sekitarnya.
3. Pengabdian pada Masyarakat
Tridarma ketiga ini, mensyaratkan perguruan tinggi untuk melakukan pengabdian
pada masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengabdian secara
langsung seperti program KKN atau melakukan penyuluhan mengenai suatu masalah
di tengah masyarakat. Pengabdian secara tidak langsung misalnya kegiatan penelitian
yang dilakukan di laboratorium, yang tujuannya adalah mengembangkan ilmu untuk
kemajuan hidup masyarakat.
Pengabdian pada masyarakat adalah pengalaman ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni langsung kepada masyarakat secara melembaga melalui metodologi ilmiah.
Ini sebagai tanggung jawab luhur perguruan tinggi dalam usaha mengembangkan
kemampuan
masyarakat
sehingga
dapat
mempercepat
tercapainya
tujuan
pembangunan nasional.
D. Kampus sebagai Kekuatan Moral Force Pengembangan Hukum dan Hak Asasi
1. Manusia (HAM)
Kampus tidak hanya menjalankan tridarma perguruan tinggi dalam bidang ilmu
pengetahuan dan IPTEK, tapi juga harus menjadi moral force (kekuatan moral) untuk
mengembangkan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) di tengah-tengah
masyarakat. Kampus, dengan ujung tombak dosen dan mahasiswa, dapat menjadi
basis kekuatan untuk memperjuangkan hukum dan HAM agar dilaksanakan secara
benar oleh negara, pemerintah dan masyarakat.
2. Kampus sebagai Moral Force Pengembangan Hukum
Negara indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum, oleh karena itu dalam
rangka melakukan penataan Negara untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis
maka harus menegakkan supremasi hukum. Agenda reformasi yang pokok untuk
segera direalisasikan adalah untuk melakukan reformasi dalam bidang hukum.
kampus,
masyarakat
umum,
dan
juga
pemerintah
perlu
memperjuangkan tegaknya HAM di tanah air. Warga kampus dapat menjadi inisiator,
fasilitator, pengawas atas pengembangan HAM. Dalam konteks inilah kampus dapat
menjadi moral force pengembangan HAM. Jadi, warga kampus (kampus) sebagai
moral force pengembangan HAM adalah dengan cara:
a. Inisiator
Sebagai inisiator, warga kampus harus memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai HAM dan program pengembangan dan penegakan HAM di bidang
akademik dan kemahasiswaan, baik ke dalam maupun keluar kampus. Yang
terpenting adlah kampus harus memiliki sumber daya manusia yang menangani
isu-isu
HAM.
Wujudnya
dapat
berupa
sebuah
tim
yang
mengkaji,
b.
c.
d.
e.
f.
Kemerdekaan,
Perlindungan hukum,
Perkawinan dan keluarga,
Kebebasan menegluarkan pendapat dan mendapatkan informasi,
Kebebasan mendapatkan pendidikan.
Dalam era reformasi saat ini, tantangan yang dihadapi oleh kampus makin besar.
Dinamika masyarakat yang begitu tinggi, krisis yang masih berlangsung, serta
ketidakpastian penegakan hukum, harus menjadi titik utama bagi warga kampus dalam
menjalankan peranannya. Jika hal ini dapat dilakukan maka kampus akan menjadi
agent of change (agen perubahan) yang sekaligus pioneer of progresive (pelopor
pembaharuan) ke arah yang lebih baik, yang pada akhirnya akan menjadikan kampus
sebagai moral force pengembangan hukum dan HAM.
E. Aplikasi Nilai Demokrasi Pancasila Dalam Kehidupan Universitas
Aplikasi demokrasi pancasila dalam kehidupan mahasiswa di universitas berpusat
pada kehidupan organisasi mahasiswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi pancasila sebagai aktualisasi yang berarti benar-benar ada dan terjadi.
Sehingga munculnya aktualisasi Demokrasi Pancasila secara objektif dan subjektif.
Dimana aktualisasi Pancasila objektif yang berarti aktualisasi Pancasila dalam
berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara antara
lain, legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang
aktualisasi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA