Anda di halaman 1dari 6

Defibrillator, terdapat 3

tipe :

1. Automated External Defibrillators


(AED)
a. Dalam penggunaannya tidak diperlukan
tenaga medis yang terlatih
b. Dapat ditemukan di tempat-tempat
umum
c. Mampu menganalisa ritme jantung dan
melakukan terapi syok bila diperlukan
d. Tidak dapat di nonaktifkan secara
manual dan dapat mendeteksi suatu
aritmia setelah 10-20 detik

2. Semi Automated AED


a. Mirip seperti halnya AED namun
dapat dinonaktifkan secara manual
dan biasanya mampu
menggambarkan EKG
b. Biasanya digunakan oleh tenaga
medis
c. Dapat menjadi alat pacu jantung

3. Defibrilator standar dengan monitor


baik monofasik atau bifasik
4. Defibrilator transvena atau implan

PERSIAPAN ALAT / OBAT :

Defibrillator / cardioverter
Lead (kawat sadapan) dan elektroda
Jelly Elektrode
Alat / obat resusitasi
Terapi oksigen
Peralatan suction dengan kateter
suction

CARA :

Putar tombol on, switch unsynchronized


Pilih Energy 360 joule untuk defibrilator Monophasic
Atur tombol lead (pilih lead I, II atau III)
Olesi setiap paddle dengan jelly secara merata
Letakkan paddles di dada pasien. Letakkan satu paddle di sternum bagian
atas tepat di bawah clavicula dan paddle lain di apex jantung (antara tepi
putting susu kiri dan garis midaxilla). Posisi lain yang boleh dipilih adalah
satu paddle di precordial dan satu paddle lain di infra scapular.
Segera lakukan charging dengan menekan tombol charge pada paddle.
Segera setelah dilakukan charging, beritahu tim untuk tidak menempel
pada pasien dengan berteriak keras : Awas DC shock, nafas buatan
berhenti, depan bebas, kiri bebas, saya bebas
Awas shock !! Tekan tombol kedua paddles secara simultan, kemudian
langsung disusul dengan pijat jantung nafas buatan (CPR) selama 2 menit
dan paddles diletakkan ditempatnya.
Setelah CPR 2 menit evaluasi monitor, tanpa harus memegang nadi carotis.
Bila irama tetap VF atau pulseless VT maka diperlukan shock berikutnya,
tetap 360 joule (untuk defibrilator monophasic).Ulangi semua tahap di atas.

American Heart Association in


Collaboration with the international
Liaison Committee on Resuscitation
(ILCOR). Defibrillation. Circulation
2005, 112:IV-35-IV-46

Anda mungkin juga menyukai