Anda di halaman 1dari 2

Kasus 3

PT Bermuda
PT Bermuda, suatu perusahaan kontraktor dan subsidiari dari PT Perwira, telah
memperoleh sebuah alat berat pada 1 Januari 2009. Harga wajar pada waktu
pemerolehan alat tersebut adalah Rp720.000.000. PT Bermuda tidak mempunyai
dana sebesar itu dan kalau harus meminjam dana dari bank, posisi keuangan menjadi
sangat kurang menguntungkan di samping PT Bermuda tidak mempunyai jaminan
yang cukup untuk meminjam dana sebesar itu. PT Bermuda kemudian menghubungi
PT Pasifik, yang juga merupakan subsidiari PT Perwira, untuk membelikan alat
berat tersebut dan kemudian membuat perjanjian sewa-menyewa dengan PT Pasifik
yang setuju dengan hal tersebut. Perjanjian menyebutkan bahwa PT Bermuda
sebagai pihak pertama menyewa alat berat dari PT Pasifik sebagai pihak kedua. Perjanjian sewa-menyewa tersebut memuat ketentuan sebagai berikut:
Jangka sewa:

9 tahun (1 Januari 2009 s.d. 31 Desember 2015).


Diketahui umur ekonomik alat berat 12 tahun karena dibeli PT
Pasifik dalam kondisi baru.

Pembayaran sewa: Rp120.000.000 per tahun selama jangka kontrak. Pembayaran


sewa dimulai 31 Desember 2009 tanpa uang muka. Tingkat bunga
yang berlaku pada waktu kontrak antara 10% - 11,5%.
PT Bermuda mencatat pembayaran sewa sebagai biaya sewa dan pos ini masuk dalam
statemen laba-rugi mulai laporan keuangan tahun 2009. Tidak ada penjelasan apapun
dalam bagian lain di statemen keuangan. Hal ini berjalan sampai akhir tahun 2010.
Anda menjadi auditor PT Bermuda untuk mengaudit laporan keuangan tahun buku
2010. Statemen keuangan sebelumnya diaudit oleh KAP lain.
Pertanyaan:
1. Hanya dengan mengacu pada PSAK No. 30 (edisi 2009 atau yang terbaru) atau
IAS yang berkaitan, apakah anda akan meminta PT Bermuda untuk mengkapitalisasi sewa tersebut? Jelaskan argumen anda atas dasar data yang tersedia!
2. Apakah anda dapat menggunakan SFAS No. 13 sebagai kriteria kapitalisasi dan
tetap dapat menyatakan kewajaran sesuai dengan PABU-Indonesia seandainya PT
Bermuda bersedia menerima usulan penyesuaian anda atas dasar SFAS No. 13 ini?
3. Jelaskan perbedaan antara PSAK No. 30 dan SFAS No. 13 dalam hal kriteria
kapitalisasi. Mengapa ada perbedaan tersebut? Petunjuk: Carilah acuan yang
membahas masalah standar berbasis-kaidah (rules-based) dan berbasis-prinsip
(principles-based).
4. Apakah PT Pasifik dapat dianggap sebagai pihak istimewa (pihak berrelasi)
dengan PT Bermuda? Bila ya, bagaimana PT Bermuda harus melakukan pengungkapan. Bila diperlukan penjelasan, bagimana bunyi penjelasan tersebut?

E:\Suwardjono\Teori\Kasus03

Kasus Alternatif
Sebagai alternatif kasus di atas, peserta dapat ditugasi untuk mengerjakan kasus
berikut ini.
A. Sebutkan tiga nama atau pemeran penting dalam kasus Enron dan jelaskan
secara ringkas apa perannya. (Peserta diminta untuk mencari informasi tentang kasus Enron).
B. Gambarkan secara diagramatis, bagaimana Enron menciptakan dan menggunakan entitas tujuan khusus (ETK) untuk memperbaiki posisi keuangan
dan menyembunyikan utang. Jelaskan diagram tersebut dengan cukup rinci.
C. PSAK mana saja yang relevan untuk pengungkapan ETK.
D. Atas dasar standar akuntansi yang tersedia dalam PSAK (No. 7) dan PSAK
lainnya yang relevan atau IAS, apakah transaksi antara perusahaan anak dan
perusahaan induk dapat dikarakterisasi sebagai transaksi dengan hubungan
istimewa? Jelaskan argumen anda.
E. Tunjukkan secara spesifik perbedaan standar yang mengatur tentang hubungan investor-terinvestasi (investor-investee) antara U.S. GAAP dan IFRS
(International GAAP)! Mengapa ada perbedaan tersebut? Petunjuk: Jawablah
dalam konteks standar berbasis-kaidah dan berbasis-prinsip.

E:\Suwardjono\Teori\Kasus03

Anda mungkin juga menyukai