Anda di halaman 1dari 9

1.

Indeks Kewirausahaan
Dalam satu penelitiannya, B Subrahmanyeswari, K Veeraraghava Reddy dan B Sudhakar
Rao (2007; dalam Entrepreneurial behavior of rural women farmers in dairying: a
multidimensional analysis. Livestock Research for Rural Development 19 (1) 2007); tingkat
kewirausahaan seseorang dapat diukur dengan 15 komponen yaitu:
1. Innovativeness, tingkat keinovatifan
2. Risk Orientation, seberapa jauh ia cukup berani menantang resiko
3. Decision making ability, kemampuan membuat keputusan
4. Achievement motivation, seberapa tingginya motivasinya

untuk

mencapai

keberhasilan
5. Information seeking behavior, perilakunya atau seberapa kekeh usahanya dalam
mencari informasi
6. Knowledge of the enterprise, pengetahuannya tentang hal-hal berkaitan tentang
perusahaan
7. Utilization of assistance, sebarapa cerdik ia memanfaatkan berbagai dukungan yang
ada, baik yang gratis maupun berbayar
8. Cosmopolitness, level ke-ngeh-an ia terhadap lingkungan, apakah cukup luas atau
sempit
9. Market orientation, oritentasinya pada pasar
10. Result orientedness, orientasinya pada hasil
11. Managerial assistance
12. Ability to coordinate activities, kemampuan mengkoordinasikan berbagai aktivitas
13. Leadership ability, kemampuan kepemimpinan
14. Self confidence, level ke-pede-an
15. Scientific orientation, penghargaannya pada hal-hal yang bersifat keilmiahan,
bagaimanapun ilmu mendorong kemajuan dalam berbagai sisi kehidupan.

2. Analisis Industri/Karir/Pekerjaan Wirausaha


Karier adalah sebuah kata berasal dari bahasa Belanda yaitu carriere yang berarti perkembangan
dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang.Ini juga bisa berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu.
Karier merupakan istilah yang didefinisikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai
perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang.Biasanya pekerjaan
yang dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.

Dalam hal ini jika dihubungkan dengan karir wirausaha berarti adalah suatu
perkembangan dan kemajuan pada usaha atau pekerjaan seorang wirausaha. Bagaimana
wirausaha dapat bersaing ssecara efektif dalam dekade depan yang merupakan tantangan bagi
wirausahawan, mengingat era globalisasi yang terus meningkat dan persaingan yang terus
menguat baik dalam rangka mencari kerja atau membuat lapangan pekerjaan. Seorang wirausaha
1

harus benar-benar menjalani usahanya dengan ketulusan hati dilengkapi dengan kerja keras dan
memiliki tujuan yang jelas serta alternatif dan cara yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Seorang wirausaha harus memiliki mental yang kuat dan tahan banting atas segala kejadian yang
menimpa usahanya untuk terus meningkatkan karir usahanya.
Pada umumnya terdapat dua penyebab utama dari kegagalan bisnis adalah karena sistem
keuangan yang kurang baik dan sistem manajemen yang buruk. Namun Menurut Zimmerer
(dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam
menjalankan usaha barunya:
a. Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
b. Kurang berpengalaman
Kurang berpengalaman yaitu dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat.Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan
operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
d. Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan
maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
e. Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan
usaha.Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena
kurang efisien.
f. Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas.Kurang pengawasan
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan
menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.

Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi
wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani
mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Untuk menghadapi persaingan yang semakin lama semakin meningkat maka hal pertama
yang perlu diperhatikan oleh seorang wirausaha ialah menguatkan sisi internal perusahaan yaitu
dengan pandai-pandai mengatur sistem keuangan dan menyiasati agar sistem manajemen
perusahaaan berjalan dengan baik.
Selain itu, pertumbuhan yang terus meningkat mengisyaratkan bahwa kompetisi di tahun
selanjutnya akan didasarkan pada waktu dan fleksibilitas. Kapasitas untuk menemukan inovasi,
memperkuat kerjasama jaringan dengan konsumen dan memproduksi generasi baru dari produk
dan pelayanan pada sebuah langkah yang cepat akan menjadi penentu utama dari kesuksesan.
Kesuksesan yang diraih oleh seorang wirausaha bukanlah sesuatu yang diperolehnya
dengan mudah.Perlu kerja keras dan kegigihan dalam meraihnya.Di bawah ini memrupakan
beberapa tahap yang dialui oleh seorang wirausaha dalam menjalani karir kewirausahaannya dan
mencapai kesuksesan. Tahap-tahapnya yaitu :
1. Tahap memulai
Tahap ini merupakan tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, yaitu diawali dengan melihat peluang usaha
baru yang mungkin ataukah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakuka
franchising.Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,
industri, atau jasa sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki.
2. Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek pembiayaan, tenaga kerja, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, serta melakukan evaluasi.
3. Tahap mempertahankan usaha
Tahap selanjutnya yaitu tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan
kondisi yang dihadapi.
3

4. Tahap mengembangkan usaha


Tahap ini yaitu di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang
mungkin diambil dan perlu dilakukan untuk meningkatkan karirnya dan meraih kesuksesan.
Selain kerja keras dan kegigihan yang harus dimiliki oleh seoarang wirausaha, hal lain
yang perlu dimiliki oleh wirausaha yang ingin meniti karir agar mencapai kesuksesan yaitu harus
memiliki paradigm atau pola piker yang baik. Alejandrino berkata setidaknya ada empat
paradigma yang dapat membuat seorang wirausaha menjadi sukses atau superior di tingkat
persaingan usaha yang semakin ketat.
a. Pertama, harus mampu memprediksi kemungkinan dimasa mendatang.
Seorang wirausaha itu harus sarat ide-ide, seolah hanya melihat peluang dan kepuasan
pelanggan. Sedangkan eksekutif, adalah seorang yang senantiasa menyelesaikan masalah yang
timbul di perusahaan.
b. Kedua, fleksibilitas dari sang wirausaha.
Seorang wirausaha harus bisa cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja maupun
lingkungan usaha. Nah, hal ini diyakini akan membawa perusahaan untuk terus bisa bertahan.
c. Ketiga, rule of the game yang dinamis
Rule of the game harus dinamis dalam mengantisipasi berbagai macam kemungkinan
sebagai kemampuan mengubah aturan main. Hal ini berkaitan erat dengan inovasi atau
penciptaan hal-hal baru dalam berbisnis.
d. Keempat, kemampuan melanjutkan perubahan
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan melanjutkan perubahan dari aturan atau
bentuk yang telah ada sebelumnya. Inovasi yang dibuat dalam beberapa masa ke depan akan
selalu tertinggal. Kemampuan memperbaharui produk dan aturan main inilah yang dapat
membuat seorang wirausaha menjadi superior.
Menurut Alma, selain empat paradigma di atas, ada delapan sikap yang menunjang usaha
wirausaha menuju puncak karir berwirausahanya, yaitu terdiri atas :
1. Mau kerja keras (capacity for hard work)
2. Bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through people)
4

3. Penampilan yang baik (good appearance)


4. Yakin (self confidence)
5. Pandai membuat keputusan (making good decision)
6. Mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition drive)
8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
Untuk dapat terus meningkatkan perkembangan dan kemajuan usahanya, seorang
wirausaha setidaknya memiliki delapan sikap

dan empat paradigma yang telah dijelask

sebelumnya. Delapan sikap dan empat paradigma tersebut nantinya yang akan menuntun karir
wirausaha agar terus mengalami peningkatan dan mencapai puncak karir dalam berwirausaha.

3. Analisis SWOT Diri Sendiri


Menurut Rohedi Waluyo penilaian terhadap diri sendiri dapat dibagi menajdi tiga yaitu;
a. Melankolis
Seseorang yang berorientasi pada kesempurnaan dan keteraturan. Ciri-ciri orang dengan
kecerdasan kepribadian Melankolis ini antara lain adalah sikapnya yang serius dan cenderung
tertutup. Orang ini juga suka memperhatikan atau menanyakan hal-hal yang detil. Secara
penampilan, orang ini biasanya memakau baju dengan model yang konservatif misalnya kemeja
dan dasi dengan pola yang teratur, misalnya kotak-kotak atau garis-garis teratur, dan sebagainya.
b. Introvert
Introvert adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung menyendiri.Pribadi yang
tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak.
Introvert lebih membutuhkan sebuah teh hangat dan berkumpul bersama beberapa teman
dekat saja daripada pergi ke tempat yang penuh dengan orang asing. Introvert membenci basabasi, oleh sebab itu mereka senang dengan perbincangan yang padat dan bersifat informatif.
Dari pernyataan di atas kita dapat mengambil kesimpulan kecil, bahwa Introvert adalah
pribadi yang dalam. Istilah Introvert ini dipopulerkan oleh seorang tokoh Ilmu Psikologi yang
bernama Carl Jung. Ia mengelompokan Introvert sebagai kaum minoritas. Walau kaum minor
tetapi peranan mereka dalam kehidupan sosial sangat menonjol. Mungkin karena gestur dan
sikap mereka yang sangat kontras berbeda dengan kelompok dominan yaitu Ekstrovert. Namun,
seorang Introvert tak sepenuhnya senang menyendiri, hanya saja mereka lebih memilih untuk
5

memiliki segelintir teman dekat namun padat seperti buku. Maksudnya adalah, teman yang
memiliki cerminan pengetahuan dan pengalaman yang ada di hidup ini. Seorang Introvert pun
tidak pernah menceritakan tentang hal yang bersifat pribadi kepada sembarang orang. Oleh
karena itu, jika ada seorang Introvert yang dengan sukarela mengeluhkan masalahnya kepadamu,
maka kau adalah orang yang sangat beruntung. Karena mereka telah mengategorikan dirimu
sebagai seorang teman yang hebat.
c. Mandiri
Mandiri adalah sikap untuk tidak menggantungkan keputusan kepada orang lain. Seorang
yang menjalankan wirausaha harus mampu hidup mandiri tidak bergantung dengan orang lain,
mampu memberikan keputusan terhadap suatu masalah dalam usahanya.
1.

STRENGHT
Dari ketiga penjabaran diatas masing-masing point memiliki kekuatan/kelebihan

tersendiri.Hasil analilis saya tentang point-point diatas adalah saya memiliki kekuatan sebagai
seorang yang melankolis. Kelebihan dari seorang melankolis sendiri adalah antara lain sebagai
berikut :

Memiliki tujuan yang serius, serta selalu sesuai dengan jadwal.


Artistik dan kreatif, puitis dan menyukai filsafat. Bersedia untuk mengorbankan diri

dan idealis.
Perfeksionis sehingga memiliki standar yang tinggi.
Tekun, hemat, serba tertib, senang melakukan perincian dan senang keteraturan.
Selalu dapat melihat masalah dan dapat mencari solusi pemecahan secara kreatif.
Senang menyelesaikan apa yang dimulainya.
Berhati-hati dengan teman.
Puas hanya dengan dibelakang layar, malah cenderung menghindari perhatian.
Pendengar yang baik, setia, dan memiliki pengabdian.
Sangat perhatian kepada orang lain.

Selain melankolis, point lain yang dapat menjadi kekuatan/kelebihan yang saya miliki
adalah Introvert.Poin ini sendiri memiliki kelebihan diantaranya Seorang Introvert lebih fokus
kepada hal yang bersifat psikis daripada fisik. Mereka senang menjelajahi ruang pikirnya,
mereka membaca buku, menonton tayangan yang dapat mengasah otak, karena mereka haus
dengan segala hal yang berbau informasi. Majalah American Journal of Psychiatry menyatakan
bahwa, ada lebih banyak darah yang mengalir di daerah Anterior pada otak bagian depan seorang
Introvert. Bagian ini berfungsi sebagai pengolah inti, seperti merencakan sesuatu dan pemecahan
6

masalah. Itulah sebabnya mengapa mereka memiliki kekuatan konsentrasi yang baik, mereka
cepat menangkap dan berintelegensi tinggi. Introvert adalah pemikir yang dalam. Mereka
mampu melihat suatu hal dari segi manapun, berbeda dengan seorang Ekstrovert yang cenderung
berpikir secara momentum saja. Selain itu mereka pandai dalam memilah sesuatu, baik itu hal
kecil maupun besar, hal yang berguna maupun tidak.
Hal terakhir yang saya anggap bisa menjadi sebuah kelebihan/kekuatan yang saya miliki
adalah mandiri.Dengan hal ini saya dapat mengelola waktu dengan baik, mampu bekerja sendiri,
tidak tergantung pada keputusan orang lain, dan memiliki prinsip yang kuat dan tegas, serta
dewasa.
2.

WEAKNESS
Kelemahan yang akan muncul dari kepribadian saya ini adalah diantaranya sifat

Melankolis. Hal-hal yang akan timbul dari sifat ini diantaranya adalah :

Selalu melihat masalah dari sisi negatif, sehingga cenderung menjadi pemurung dan

tertekan.
Mengingat hal-hal negatif dan menjadikannya sebuah dendam.
Rendah diri dan mudah merasa bersalah.
Lebih menekankan prosesnya dari pada hasil akhirnya.
Selalu melewatkan banyak waktu untuk menganalisis dan merencanakan.
Memiliki standar yang terlalu tinggi, sehingga banyak yang tidak sempurna

dimatanya.
Susah untuk bersosialisasi karena terlalu banyak memilih.
Suka mengkritik, tetapi tidak suka dikritik.
Susah untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya sehingga sering menahan

kasih sayang.
Memiliki kecurigaan yang besar.

Hal lain yang akan menjadi kelemahan saya adalah kepribadian yang cenderung
Introvert. Dalam hal ini seorang Introvert cenderung menyendiri.Pribadi yang tertutup dan
mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak.Karena cenderung tertutup, seorang
introvert dinilai sebagai seorang sulit untuk bergaul dengan orang lainnya.
3.

OPPORTUNITIES
Kesempatan/peluang besar yang akan saya dapatkan dari semua aspek kepribadian yang

saya miliki diantaranya adalah dapat menciptakan berbagai hal baru yang menarik dikarenakan
saya selalu berpikir secara dalam untuk menciptakan hal baru tersebut. Selain itu, dengan sikap
7

mandiri yang ada saya tidak akan tergantung dengan keputusan orang lain sehingga mampu
mengerjakan sesuatu tanpa mengharapkan belas kasihan orang lain. Ketika saya mampu
menciptakan suatu hal baru dengan diiringi kemandirian yang ada, saya akan mampu menjadi
seorang yang akan diandalkan oleh orang-orang lainnya.
4.

THREAT
Ancaman yang dapat terjadi dengan kepribadian semacam ini adalah suasana hati yang

cenderung bersifat dinamis/berubah-ubah sesuai dengan keadaan disekitar dan akan lebih
mudah/rentan sakit hati oleh pernyataan/sikap yang ditunjukkan orang lain kepadanya. Ketika
saya mulai tersinggung/sakit hati maka suasana hati menjadi tidak baik maka saya akan sangat
sulit mengeluarkan apa kelebihan yang saya miliki dan memungkinkan adanya penurunan
kinerja yang signifikan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Kewirausahaan dan Manajemen Usah Kecil.2008.Edisi 5.Thomas W. Zimmerer
2.Kewirausahaan.2000.Buchari Alma. Alfabeta
3. Google.co.id

Anda mungkin juga menyukai