Anda di halaman 1dari 30

JOINTS (FRACTURES) / REKAHAN / KEKAR

Preferential weathering of
joints in Sandstone;

Aplikasi Kekar

Terbatas untuk lingkup


pendidikan/akademisi
kalangan sendiri
Calcite veins in joints of
marble, Laurel Mt., CA

Stuktur kekar banyak dipelajari


Berhubungan erat dengan:
GEOLOGI TEKNIK
GEOHIDROLOGI
GEOLOGI MINYAK
GEOLOGI PERTAMBANGAN
GEOTHERMAL

Aplikasi Kekar pada Geologi Teknik


Rekahan merupakan zona-zona lemah
mewaspadai keamanan bangunan teknik
Bangunan teknik: bendungan (dam), terowongan
(tunnel), excavation, pondasi, jembatan.
Syarat keamanan bangunan:
Stabil kekuatan friksi & kohesi zona
lemah
Kedap pengaruh air beban
melemahkan

Display kekar pada geol.tek

Keterangan Gambar (1)


Kedudukan daripada kekar utama letaknya searah
dengan arah aliran sungai, ditambah lagi dengan
kedudukan daripada bidang perlapisan yang juga
miring ke hilir.
Bidang-bidang lemah dalam batuan ini akan
mempermudah geseran-geseran yang diakibatkan
oleh tegas (arah panah) yang ditimbulkan dari
tekanan air yang tersimpan di belakang bendungan.

Keterangan Gambar (2)


Arah daripada kekar utama searah dengan
aliran dan bidang perlapisan keduanya akan
menimbulkan kebocoran. Kekar utama akan
menyebabkan kemungkinan keruntuhan

Kekar dalam
Pembuatan Terowongan
Dalam konstruksi terowongan, kekar seringkali
menyebabkan terjadinya runtuhan-runtuhan
pada bagian atap.
Pada konstruksi-konstruksi yang dilakukan di
bawah permukaan tegasan yang
disebabkan karena batuan di sekitarnya akan
mengalami penyaluran melalui bidang-bidang
tersebut.

Aplikasi Geohidrologi
(Kasus 1-1: daerah Kars)
Daerah Kars Fenomena Kars Sukolilo (Kendeng Utara)
munculnya mata-mata air pada rekahan batuan, mengalirnya
sungai-sungai bawah tanah dengan lorong gua sebagai
koridornya. Sering ditemukan lahan yang sangat kering di
permukaan saat musim kemarau pada bagian bagian bukit
karena sungai-sungai yang mengalir di permukaan sangat
jarang. Aliran air masuk kedalam rekahan batuan kapur atau
batugamping (limestone) dan melarutkannya, sehingga di
bagian bawah kawasan ini banyak ditemukan sumber-sumber
mata air yang keluar melalui rekahan-rekahan batuan.

Aplikasi Kekar pada Geohidrologi


(Kasus 1-2: daerah Kars)
Pemetaan daerah reservoir atau daerah deposit karbonat.
Suatu contoh, data geologi digunakan oleh ahli geofisika
untuk meyakinkan adanya perkembangan reservoir melalui
survei-survei geofisika yang memungkinkan untuk
menambah bor baru. Batuan karbonat sangat soluble dan
brittle, maka batuan ini seringkali memiliki porositas yang
sangat besar, yang dikenal dengan channels atau vugs.
Karena sifatnya yang brittle, maka pada batuan karbonat
sering dijumpai rekahan-rekahan (fractures). Rekahanrekahan ini barangkali hanya menyokong sedikit pada
besaran porositas, namun sangat berarti dalam
memperbesar permeabilitas.

Aplikasi Kekar pada Geohidrologi


(Kasus 1-3: daerah Kars)
Fracture porosity dapat terjadi pada batuan pasir maupun
karbonat. Pada batuan karbonat, apabila batuan ini terlipat
atau terpatah (folded atau faulted) maka akan terbentuk
rekahan-rekahan sepanjang bidang datarnya.
Rekahan ini akan sangat tergantung dari posisi tarikan atau
tekanan (compressional or tensional stress environments)
yang ada. Apabila terjadi pada daerah kompresi, biasanya
berada sepanjang patahan (faults) dan pelipatan yang sangat
tajam (sharp folds), maka rekahan yang terjadi akan sangat
rapat. Hal ini tidak akan berpengaruh banyak pada besaran
porositas dan permeabilitas. Sehingga, reservoir minyak pada
daerah ini bisa jadi tidak komersial.

Aplikasi Kekar pada Geohidrologi


(Kasus 1-4: daerah Kars)
Namun sebaliknya, apabila patahan atau pelipatan
terjadi pada daerah tarikan (tension) maka akan
menghasilkan rekahan-rekahan yang sangat potensial
menjadi reservoir minyak yang besar.
Daerah seperti ini biasanya terjadi pada suatu
pelipatan antiklinal, dimana rekahan tensional akan
tegak lurus dengan lapisan, baik parallel maupun
tegak lurus dengan arah pelipatan.

Aplikasi Kekar pada Geohidrologi


(Kasus 2-1: Gempa Jogja)
Gempa struktur geologi. Gempa bisa
berhubungan dengan kehilangan air secara cepat
pada batuan yang keras. Pengaruh ini cenderung
bersifat lokal, sesuai kondisi batuan dan topografi
daerah tertentu
Gempa bumi bisa menimbulkan retakan baru pada
struktur batuan keras sehingga mengubah arah aliran
air tanah. Fenomena ini menyebabkan sejumlah
sumur dan mata air kering. Perubahan ini bisa
bersifat permanen dan sementara, tergantung pada
kondisi tanah dan batuan di suatu daerah.

Aplikasi Kekar pada Geohidrologi


(Kasus 2-2: Gempa Jogja)
Rekahan pada batuan beku seperti di daerah
vulkanik rekahan batuan akan
menyebabkan pengalihan aliran air. Pada
batuan beku, material yang menutup di
atasnya mudah meloloskan air sehingga aliran
air mudah berpindah. Fenomena ini seperti
yang terjadi pada air terjun di Hutan Wisata
Tlogo Putri. Pascagempa air terjun berubah
menjadi rembesan

Aplikasi Kekar pada Geohidrologi


(Kasus 2-3: Gempa Jogja)
Bila retakan batuan terjadi pada daerah
bermaterial aluvium, air tidak akan banyak
terpengaruh. Material aluvium seperti
lempung, bersifat mengisolasi retakan
sehingga air tetap tertahan.
Pada danau-danau di kawasan karst Gunung
Kidul, rekahan batuan relatif tidak
berpengaruh karena retakan baru tertutup
oleh endapan aluvium

Aplikasi Kekar pada Geohidrologi


(Kasus 2-4: Gempa Jogja)
Anomali muka air tanah bisa bersifat
permanen dan sementara. Bila rekahan
memotong muka air tanah dan air keluar di
daerah yang terpotong muka air tanah akan
turun dan bersifat permanen.
Keringnya sumur yang ada pada topografi datar
dengan material yang homogen cenderung
bersifat sementara. Pada musim hujan, air tanah
akan kembali seperti semula. Di daerah Sleman
dan Bantul, peluang pemulihan ke kondisi semula
masih besar.

Aplikasi Kekar pada Geohidrologi


(Kasus 2-5: Gempa Jogja)
GEMPA JOGJA GEOHIDROLOGI JOGJA:
Perubahan muka air tanah ini sebenarnya hal
yang biasa saja. Muka air tanah yang ada
selama ini adalah produk dari aktivitas
tektonisme masa lalu. Kondisi kekurangan air
di daerah yang dulu banyak air pernah terjadi
di masa lalu akibat gempa bumi

Aplikasi Kekar pada


Geologi Minyak
Fungsi rekahan (kekar) pada Geologi
Minyak:
Sebagai jalan migrasi minyak
Sebagai reservoir minyak

Kekar: Fungsi Migrasi (1)


Walaupun peranan rekahan-rekahan dalam
batuan pada migrasi minyak bumi tidak begitu
diketahui, namun tidak dapat disangsikan lagi
bahwa selama waktu geologi berjalan,
sejumlah minyak dan gas bumi dapat bergerak
melalui rekahan-rekahan tersebut selama
rekahan-rekahan itu terbuka

Kekar: Fungsi Migrasi (2)


Milgrasi melalui kekar ini dapat menimbulkan larinya
minyak dan gas bumi ke permukaan, dan ini
menghalangi pembentukan jebakan minyak.
Kekar dapat menyebabkan jalan keluarnya minyak
dari batuan asalnya ke batuan reservoir atau dapat
menyebabkan perpindahan dari satu reservoir ke
reservoir lainnya menerangkan juga kemungkinan
terdapatnya minyak bumi di basement rock yang
mempunyai banyak rekahan (Pra Tersier di Indonesia,
Kalimantan)

Kekar: Nilai ekonomis (1)


Kebanyakan produksi minyak dan gas bumi di
dunia berasal dari suatu reservoir dimana
rekahan walaupun ada, tidak mempengaruhi
produksi Minyak dan gas bumi disimpan
dalam pori-pori dalam batuan dan bergerak
melaluinya menuju sumur pemboran. Tetapi di
lain pihak di beberapa daerah minyak adanya
struktur rekahan memegang peranan dalam
produksi.

Kekar: Nilai ekonomis (2)


Contoh:
di minyak besar di Irak dan Iran dimana minyak
bumi dihasilkan dari batugamping yang
mempunyai rekahan
Juga di California dari fractured basement
Texas dari batugamping

Kekar: Nilai ekonomis (3)


Produksi gas bumi dari lapisan batupasir yang
rendah porositasnya juga mungkin disebabkan
karena pengaruh rekahan yang ada di
dalamnya, juga rekahan memungkinkan
pengambilan gas bumi dari serpih bitumen
(yang melihat keadaan fisiknya, tidak mungkin
dapat mengandung atau mengeluarkan gas)

Aplikasi Kekar pada


Geologi Pertambangan
Sebagai jalan untuk larutan
Sebagai ruang untuk pengendapan
Sebagai tempat dimulainya proses alihan
(replacement) minyak
Sistem rekahan batuan mempengaruhi
desain penambangan (quarying)
berhubungan juga dgn Geologi Teknik

Aplikasi Kekar: Geologi Pertambangan


Kasus Mangan
Sebagian besar mineral mangan banyak dijumpai di sekitar
batuan metamorf yang sangat keras. Mangan tersebut
membentuk suatu jalur di antara rekahan batuan metamorf
yang keras. Singkapan mineral mangan ini bisa terlihat di
lereng bukit atau tepian sungai di daerah batuan metamorf.
Metode eksploitasi mangan, umumnya menggunakan
peledakan atau secara tradisional membuat suatu jalur bawah
tanah (terowongan) diantara rekahan batuan gamping.
Daerah eksplorasi mangan antara lain berada di Tasikmalaya,
Jawa Barat serta Jember, Jawa Timur.

Aplikasi Kekar: Geologi Pertambangan


Kasus Galena dan Cu
Mineral galena banyak dijumpai di sekitar batuan metamorf
dan batuan beku. Galena tersebut membentuk suatu jalur di
antara rekahan batuan beku dan metamorf. Singkapan
mineral galena ini bisa terlihat di lereng bukit atau tepian
sungai di daerah batuan metamorf.
Pada beberapa tempat, mineral galena ini berdekatan dengan
unsur lain seperti tembaga (Cu). Apabila unsur Cu juga
dominan pada mineral galena, diperkirakan harga mineral
tersebut akan lebih tinggi di pasaran internasional.
Metode eksploitasi galena umumnya menggunakan
peledakan atau secara tradisional membuat suatu jalur bawah
tanah (terowongan) diantara rekahan batuan beku. Daerah
eksplorasi galena antara lain berada di Nanggroe Aceh
Darussalam, Sumatera Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Aplikasi kekar pada Geothermal


Reservoir panas bumi diduga terbentuk akibat
rekahan-rekahan dan kekar-kekar yang terjadi pada
proses tektonik dan pembentukan gunungapi.
Tipe air panas didominasi oleh air bikarbonat, berasal
dari magmatic waters (deep waters) yang naik
kepermukaan melalui rekahan-rekahan batuan
dengan membawa unsur-unsur volatil, diantaranya
CO2.

Aplikasi kekar pada Geothermal


Lanjutan 1
Sirkulasi air tanah Air hujan yang
merupakan air meteorik langsung meresap
melalui porositas batuan atau melalui
rekahan-rekahan yang terbentuk akibat proses
deformasi. Air resapan yang melalui batuan
breksi dan piroklastik akhirnya bertemu
dengan uap panas atau panas yang berasal
dari magma sehingga terpanaskan dan
terbentuk air panas.

ANALISIS KEKAR
Pengukuran / pencatatan data
Pengeplotan data

Penyajian data
Analisa data
Menggunakan metode statistik

Metode Statistik
Dilakukan dengan:
DIAGRAM ROSET
Pita radial
Garis radial

HISTOGRAM
Diagram kontur
Proyeksi Stereografis
Proyeksi Kutub

Tujuan Analisa
Menentukan kedudukan / arah
umum dari kekar
Menentukan arah umum daripada
gaya utama

Anda mungkin juga menyukai