% MOLLUSCA
More than 70%
50-70%
20-50%
8-20%
No recent species
Catatan
10
Catatan
Dari tabel tersebut tampak bahwa makin tua umur formasi angka
% makin kecil.
(2). Benthem Jutting (1937, 1941) melakukan penelitian fosil
Mollusca non-marin di Jawa, dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 2.3. Prosentase Mollusca non-marin di P.Jawa (Jutting, 1937,
1941)
Umur
Angka Prosentase
Quarternary
>70%
Pliocene
50-70%
Young Miocene
20-50%
Lower Miocene
8-20%
Eocene
No recent species
Catatan
Terbukti lagi, angka % makin tua umur batuannya makin
kecil angka %-nya
Pertanyaan: bagaimana anda dapat membedakan antara
Mollusca marin dan non marin
Bila anda bandingkan penelitian Martin (1931)- berdasarkan atas
fosil Mollusca dengan penelitian Jutting (1937,1941) berdasarkan
atas fosil Mollusca non marin diperoleh hasil sebagai berikut:
11
Kesimpulan
Hasilnya sama
Penelitian dilakukan oleh orang yang berbeda, pada
tahun dan tempat yang berbeda, namun hasilnya serupa
yaitu makin tua batuannya angka % makin kecil
(3). Umbgrove (1946) mendasarkan pada angka % Coral
Prinsip yang dipakai mengadopsi konsep Martin (1931), sedang
yang dipergunakan adalah fosil Coral. Hasil penelitian yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5. Biostratigrafi berdasarkan Coral (Umbgrove, 1946)
Umur
Angka %
Pleistocene
70-100%
Pliocene (Tertiary h)
50-70%
Miocene (Tertiary g)
30-50%
Miocene (Ttertiary f)
10-30%
Miocene (Tertiary e)
0(?)-10%
Oligocene (Tertiary c & d)
0-few
Eocene (Tertiary a & b)
0%
Catatan
Makin tua umur batuan makin kecil angka % nya
Coba bandingkan hasil penelitian: Martin (1931) vs Jutting (1937,
1941 vs Glaessner (1943) vs Umbgrove (1946) hasilnya serupa
meski nilai angka % nya tak sama.
Beberapa contoh fosil koral adalah sebagai berikut:
12
13
Catatan
Makin tua umur batuannya, makin kecil angka %
Beberapa contoh fosil Foraminifera kecil
14
Umur
Glaessner
(1943)
Lebih 70%
60-70%
Kurang 60%
Kesimpulan
Walaupun besaran nilai prosentase tidak sama, namun hasil
penelitian menunjukkan makin tua batuannya, besaran nilai %
makin mengecil
(2). Rheinhold (1937) mendasarkan pada angka % fosil Diatomea
15
Catatan
16
17
Catatan
Makin tua umur lapisan batuan yang mengandung batubara,
angka prosentase air makin kecil
Schurmann (1925) telah berhasil melakukan penelitian di
Kalimantan, menyebutkan bahwa kandungan air pada
batubara, selain ditentukan oleh kedudukan stratigrafi juga
dipengaruhi oleh keadaan tektonik.
Beberapa contoh kenampakan batubara dilapangan adalah sebagai
berikut:
18
19