Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas Dan Menyusui
Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas Dan Menyusui
Paper ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah dari Dosen
Diani Aliansy, SST., M.Kes
Disusun oleh:
Mery Tarlina
D3E613005
Nuraini
D3E613007
BAB 1
ISI
1. Asuhan Masa Nifas
1.1 Pengertian Nifas
Masa nifas dalam bahasa latin disebut Puerpurium. Puer (bayi) parous (melahirkan),
puerpurium yang artinya masa setelah melahirkan bayi.
Ada beberapa pengertian masa nifas :
a. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6
minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
b. Masa nifas adalah masa pulihnya kembali ke dalam keadaan sebelum hamil dan
masa nifas berlangsung selama kira-kira 2-6 minggu.(Maternal dan Neonatal,
2002).
c. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6
minggu. (Abdul Bari,2000:122).
Masa Nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas ini, yaitu 6 - 8
minggu.
Asuhan
Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia
uteri.
Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan
III
lahir.
2 minggu post Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan
partum
IV
partum.
6 minggu post
Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama
masa nifas.
partum
Memberikan konseling KB secara dini.
1. Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama bagian putting susu.
2. Menggunakan BH yang menyokong payudara
3. Apabila putting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang nkeluar di sekitar
putting setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari
putting susu yang btidak lecet
4. Apabial lecet sangat berat, dapat di istirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan
dan diminumkan menggunakan sendok.
5. Untuk menghilangkan nyeri, ibu dapat minum paracetamol 1 tablet setiap 4-6
jam
6. Apabila payudara bengkak akibat
melakukan:
a. pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat
selama 5 menit
b. urut payudara dari arah pangkal ke putting atau gunakan sisir untuk
mengurut payudara dengan arah Z menuju putting.
c. Keluarka ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga putting susus
menjadi lunak.
d. Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila bayi tidak dapat emengisap seluruh
ASI, sisanya keluarkandengan tangan
e. Letakan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
2.3 Cara Menyusui yang Benar dan Inisiasi
1. Posisi ibu dan bayi yang benar
a. Berbaring miring
Cara ini merupakan cara yang baik untuk pemberian ASI pertama kali, terutama
pada ibu yang melahirkan dengan operasi. Namun ibu harus didampingi oleh
orang lain, karena bisa saja jalan nafas bayi tertutup oleh payudara ibu.
b. Duduk
Dalam posisi menyusui duduk ibu bisa memilih berberapa posisi tangan yayng
nyaman bagi ibu. Diantaranya :
mulut bayi
Putting susu, areola dan sebagian besar gudang ASI tertangkap oleh mulut
bayi
Posisi mulut dengan pelekatan yang benar
Jika bayi dirasa sudah cukup kenyang, maka hentikan proses menyusui dengan
memasukan kelingking ke dalam mulut bayi menyusuri langit-langit mulut
bayi
Kadang bayi akan tertidur sendiri sebelum proses menyusui diakhiri (berarti
bayi merasa puas)
terlihat
Mulut terbuka lebar
Bibir atas dan bawah terputar keluar
Dagu bayi menempel pada payudara
Gudang ASI termasuk dalam jaringan yang masuk
Jaringan payudara merenggang sehingga membentuk dot yang panjang
Putting susu sekitar 1/3 bagian dot saja.
Bayi menyusu pada payudara , bukan putting susu
Lidah bayi terjulur melewati gusi bawah (di bawah gudang ASI)
2. Bagi ibu
a. Untuk memulihkan diri dari proses persalinannya. Seperti membuat rahim
berkontraksi dengan cepat dan memperlambat perdarahan
b. Ibu lebih cepat pulih atau menurunkan berat badan
c. Bagi ibu yang menstruasinya belum muncul kembali
akan
kecil
ASI selalu bersih dan bebas ham sehingga dapat terhindar dari infeksi
Pemberiannya tidak memerlukan persiapan khusus
ASI selalu tersedia dan gratis
Mengurangi kemungkinan ibu untuk hamil dalam 6 bulan pertama setelah
melahirkan
Kandungan protein pada ASI lebih rendah dibandingkan dengan susu mamlia
lainnya. ASI mengandung whey protein dan casein. Whey protein adalah protein
yang memabantu menyebabkan isi pencernaan bayi menjadi lebih lembut atau
mudah dicerna oleh usus. Casein yaitu protein yang sukar dicerna. Perbandingan
whey protein : casein pada ASI yaitu 60 : 40, sedangkan pada susu formula 20 : 80
dan 18 : 82.
Whey ASI terdiri dari alpha-lactalbumin, serum albumin, laktoferin,
immunoglobulin dan lisozom. Sedangkan whey susu sapi hanya mengandung betalactoglobulin.
2) Lemak
Lemak ASI terdiri dari trigliserid (98-99 %) yang mana dengan enzim lipase
yang terdapat di ASI akan menguraiakannya menjadi trigliserol dan asam lemak.
Keunggulan ASI yaitu mudah di cerna karena dalam bentuk emulsi, kandungan
asam lemak esensial (omega-3 menjadi DHA dan omega-6 menjadi AA), DHA dan
AA yang berperan dalam pertumbuhan otak.
3) Vitamin
a. Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin yang larut dalam lemak yaitu A, D, E, K. vitamin A sangat penting /
banyak dalam ASI, sedangkan D, dan K sedikit yang terkandung dalam ASI.
b. Vitamin yang larut dalam air
Yaitu vitanmin C, asam nicotinic, B12, B1, B2, B6 sanagt dipengaruhi oleh
makanan ibu.
4) Zat besi
Zat besi yang terkandung di ASI tidak begitu banyak, namun sangat berguna
untuk mencegah anemia.
5) Zat anti infeksi
Bayi baru lahir mempunyai cadangan
8) Lisozim
Lisozim dapat melawan serangan bacteri E.coli dan salmonella.
9) Taurin
Taurin merupakan asam amino dari ASI yang trebanyak kedua dan tidak
terdapat dalam susu sapi. Taurin berfungsi sebagai neurotransmitter dan berpran
dalm maturasi otak bayi.
2.6 Upaya Memperbanyak ASI
Upaya memperbanyak ASI yaitu :
1. Menyusui bayi setiap 2 jam dengan lama menyusui 10-15 menit tiap payudara
2. Bangunkan bayi, lepaskan baju yang menyebabkan rasa resah gerah, dan
duduklah selama menyusui
3. Pastiakan bayi menyusu dalam posisi menempel dengan baik dan dengarkan
suara menelan yang aktif
4. Menyusui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiapkali habis
menyusui
5. Tidurlah bersebelahan dengan bayi
7. Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum
8. Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya dan mengoreksi
setiap kali terdapat masalah pada posisi penempelan.
9. Yakinkan bahwa ia dapat memproduksi susu lebih banyak dengan melakukan
hal-hal tersebut.
Pendidikan kesehatan yang harus di berikan kepada ibu menyusui :
1. Mengkonsumsi tambahan kalori setindaknya 500 kalori sehari
2. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan cukup kalori, protein, vitamin
dan mineral
3. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari
4. Pil zat besi harus diminum untuk menambah gizi setidaknya selama 40 hari
setelah kelahiran
5. Minum kapsul vitamin A 200.000unit agar dapat memberikan vitamin A kepada
bayi melalui ASI
dan minuman
pendamping (termasuk air jeruk , madu air gula) yang dimulai sejak bayi baru lahir
sampai dengan usia 6 bulan tanpa makanan pendamping, jika tetap diberikan makanan
pendamping hal ini akan membuat pengurangan pada kapasitas lambung bayi dalam
menampung cairan ASI.
ASI juga bisa diberikan pada bayi tidak secara langsung, tapi juga bisa
ditampung dan ditunda waktu pemberiannya. Namun hal ini dilakukan jika terjadi hal
yang mendesak seperti ibu bekerja.
2.8 Tanda Bayi Cukup ASI
Bayi yang mengkonsumsi ASI mempunyai beberapa tanda-tanda jika ASI
yang dikonsumsinya sudah cukup, diantara :
1.
Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam sehari dan warnanya jernih sampai kung
2.
3.
muda
Bayi sering BAB berwarna kekuningan (berbiji)
Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun, dan tidur cukup. Bayi
4.
5.
6.
Saat putting susu ibu lecet, ibu harus melakukan cara cara sebagai berikut :
tangan.
Cuci payudara sekali dalam sehari, tidak menggunakan sabun.
b. Payudara bengkak
disertai rasa panas dan nyeri. Hal ini biasanya disebabkan oleh, kurangnya
pengeluaran ASI, pengisapan yang kurang efektif. Tindakan yang dilakukan
sama dengan payudara bengkak.
3. Pada masa setelah persalinan lanjut
a. Sindrom ASI kurang
Ibu dan bayi harus bekerja sama dalam produksi ASI. Bayi harus melakukan
hisapan yang efektif.
b. Ibu yang bekerja
Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat di gunakan ibu yang bekerja , yaitu:
Menyusui bayi sebelum bekerja, mengeluarkan ASI pada saat di rumah untuk di
simpan dan memakan makanan yang bergizi.
c. Pengeluaran ASI
Biasanuya ibu yang bekerja, mempunyai masalah tentang pengeluaran ASI,
teknik pengeluaran ASI yaitu :
Memeras ASI dengan tangan
Memeras ASI dengan pompa
d. Penyimpan ASI
ASI yang telah disimpan tidak boleh dipanaskan atau di masak, tapi hanya
direndam dengan air hangat.
4. Masalah menyusui pada keadaan khusus
Yang termasuk pada keadaan khusus yaitu ibu melahirkan dengan bedah sesar,
menderita HIV/AIDS dan ibu yang menderita hepatitis B.
5. Masalah menyusui pada bayi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2.
payudara ibu
Bantulah ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri.
Cara bidan memberikan dukungan dalam hal pemberian ASI antara lain :
1.
Biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama beberapa jam
2.
pertama
Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mancegah masalah
3.
4.
5.
6.
7.
BAB 2
RANGKUMAN
Masa nifas adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang lamanya 6. Ada 3 tujuan asuhan
masa nifas yaitu mendeteksi adanya perdarahan masa nifas, menjaga kesehatan ibu dan
bayinya, melaksanakan skrining secara komprehensif. Peran dan tangung jawab bidan dalam
masa nifas adalah memberikan dukungan yang terus menerus selama masa periode nifas
dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan fisik dan
psikologik selama persalinan dan nifas, sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan
bayi secara fisik dan psikologis, mengkondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara
meningkatkan rasa nyaman. Ada 3 tahapan yang terjadi pada masa nifas adalah periode
immediate postpartum, periode early postpartum (24 jam-1 minggu), periode late postpartum
(1 minggu-5 minggu). Kebijakan unjungan masa nifas dilakukan paling sedikit empat kali
yaitu pada 6 jam,6 hari ,2 minggu dan 6 minggu walaupun ada literatur yang mengajukan 3
kali kunjungan nifas hal ini tidak menjadi harga mati yang pasti dalam hal ini tujuan utama
asuhan masa nifas terlaksana. Kunjungan ini bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru
lahir juga untuk mencegah, mendeteksi,serta manangani masalah-masalah yang terjadi.
Proses pemberian ASI dengan baik dan benar, dengan langkah-langkah yang sesuai serta
tidak membahayakan bagi ibu dan bayi.
Daftar Pustaka
Abdul Bari Saifuddin, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,. 2002.
Bobak , L.. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. 2004.
Sarwono Prawiroharjo. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo. 2000.
Siti Saleha. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, Jakarta : Salemba Medika. 2009.
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Andi :
Yogyakarta.
Wulanda, Febri Ayu. 2011. Biologi Reproduksi. Salemba Medika : Jakarta.
Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Ambarwati, 2008.