Anda di halaman 1dari 15
Nomor : 349 7KU.806/B3/2015 Jakarta, 5 Februari 2015 Lampiran —_: 1 (satu) berkas Perihal : Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan keempat Atas Perpres No. 54 Tahun 2010 Kepada Yth, 1. Para Pejabat Eselon 1 BKKBN selaku KPA; 2, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Seluruh Indonesia selaku KPA; 3. Para Pejabat Pembuat Komitmen Satker BKKBN; 4, Para Anggota Pokja ULP Di- Tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan telah disahkannya Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, maka bersama ini kami sampaikan bahwa perubahan yang tertuang dalam Perpres No. 4 Tahun 2015 ini bertujuan menghilangkan bottlenecking (penghambet) dan multi tafsir yang membuat penyerapan anggaran terlambat dan memperjelas arah reformasi kebijakan pengadaan yang meliputi : a. Pejabat Pengadaan secara tegas dinyatakan sebagai personil yang melaksanakan Pengadaan langsung, Penunjukan Langsung, dan E-Purchasing. Sebelumnya Pejabat Pengadaan hanya memiliki tugas Pengadaan langsung; b. Jaminan Pelaksanaan tidak diperlukan untuk pengadaan langsung, penunjukan langsung, keadaan darurat, Kontes, sayembara, pengadaan jase lainnya yang aset penyedia dikuasai oleh pengguna dan pengadaan barang/jasa dalam E-Catalogue melalui €-Purchasing; . Penegasan pemberian kesempatan menyelesaikan pekerjaan melampaui tahun anggaran; d._Untuk pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK, Pokja ULP dapat menunjuk langsung pemenang cadangan dan atau penyedia lain bilamana tidak ada cadangan; fe, Dalam E-Tendering apabila kurang dari 3 penawaran, tetap dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga serta tidak diperlukan sanggah banding; f. Diperkenankan E-Lelang Ekspres dimana tahapannya hanya undangan, pemasukan penawaran, dan pengumuman pemenang; 9: Kewajban penggasan (ena eau dat Releae 4. Permata No. 1, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650 PO.BOX : 296 JKT 13013 Telp. : (021) 8098018, 8009029-45-53-69-77-85 Fax. : (021) 8008554 Website : flip vw bkkbn.go.id h. K/L/D/I wajib memberikan pelayanan hukum kepada PA/KPA/Pokja ULP/Pejabat Pengadan/PPHP/PPSPM/Bendahara/APIP yang menghadapi permasalahan hukum dalam ruang lingkup PBJ; i. Terlampir Matriks Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dengan perubahan ini diharapkan percepatan penyerapan anggaran dapat terlaksana dan berkurangnya penyimpangan dalam proses pengadaan barang/jasa di lingkungan BKKBN. Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. mbar Rahayu, MNS Tembusan Yth; 1. Kepala BKKBN (sebagai laporan); 2. Kepala Biro/Pusat/Direktur/Inspektur BKKBN Pusat. Matriks Perubahan Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 , Peraturan Presiden No.35 Tahun 2011 Dan Peraturan Presiden No.70 Tahun 2012 dengan Peraturan Presiden No.172 Tahun 2014 dan Peraturan Presiden No.4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah No.| — TOPIK PERPRES 54/2010, PERPRES 172/2014 DAN KETERANGAN | PERPRES 35/2011, DAN PERPRES 4/2015 PERPRES 70/2012 | DEFENIS! iKpp | Lembaga Kebijkan Lembaga kebijakkan Perubahan yang pengadaan Barang/Jasa_| penggadaan Barang/Jasa terjadi adalah Pemerintah yang Pemerintah yang selanjutnya —_| dasar hukum selanjutnya disebut disebut LKPP adalah Lembaga _| pembentukkan LKPP adalah lembaga __| Pemerintah yang bertugas LKPP Pemerintah yang mengembangkan dan bertugas | merumuskan kebijakan mengembangkan dan _| Pengadaan Barang/Jasa merumuskan kebijakan | sebagaimana dimaksud dalam Pengadaan Barang/Jasa_| Peraturan Presiden No.106 sebagaimana dimaksud | Tahun 2007 tentang Lembaga dalam Peraturan Kebijakkan Pengadaan Presiden No.106 Tahun | Barang/Jasa Pemerintah, | | | 2007 tentang Lembaga__| sebagaimana diubah dengan | Kebijakan Pengadaan Peraturan Presiden No.157 | Barang/Jasa Pemerintah | Tahun 2014 tentang Perubahan | atas Peraturan Presiden No.106 tahun 2007 tentang Lembaga Pembijakkan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 2. | Pejabat Pejabat Pengadaan Pejabat Pengadaan adalah Pengadaan | adalah personil yang _| personil yang ditunjuk untuk ditunjuk untuk | melaksanakan Pengadaan melaksanakan Langsung, Penunjukkan Pengadaan Langsung _| Langsung, dan E-Purcashing. © Peranan Pejabat Pengadaan saat ini lebih diperluas yaitu dapat melakukan penunjukkan langsung hingga maksimal 200Juta dan E-Purcashing . u ORGANISASI PENGADAAN 3. | Tugas Pokok | Pengadaan Langsung __| Pengadaan Langsung atau Kewenangan | untuk paket Pengadaan_| Penunjukkan Langsung untuk Pejabat Barang/Pekerjaan paket Pengadaan Pengadaan | Konstruksi/Jasa Lainnya | Barang/Pekerjaan yang bernilai paling Konstruksi/Jasa Lainnya yang tinggi "°200.000.000.00 | bernilai paling tinggi (Dua Ratus Juta Rupiah) | *°200,000.000.00 (Dua Ratus |dan/atau Pengadaan _| Juta Rupiah); dan/atau | Langsung untuk paket —_| Pengadaan Langsung atau | Pengadaan Jasa Penunjukkan Langsung untuk Konsultansi yang paket Pengadaan Jasa bernilai paling tinggi Konsultansi yang bernilai paling *P50.000.000.00 (Lima _| tinggi*°50.000.000.00 (Lima | Puluh Juta Rupiah), Puluh Juta Rupiah). l 4. |Persyaratan | Pengecualian | Pengecualian persyaratan Sertifikat persyaratan untuk Kepala_| kepemilikkan sertifikat uLP hanya berlaku dalam hal Kepala ULP tidak | merangkap anggota Kelompok Kerja ULP | kepemilikkan sertifikat hanya berlaku dalam hal Kepala ULP tidak merangkap anggota Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan 5. |Persyaratan | Sebagai wajib pajak Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak Untuk | sudah memiliki Nomor | Pajak (NPWP) dan telah Penyedia Pokok wajib pajak memenuhi kewajiban (NPWP) dan telah perpajakan tahun terakhir memenuhi kewajiban perpajakkan tahun terakhir (PPTK Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25 / Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan, © Dengan menghilangkan persyaratan pajak 3bulan terakhir, maka kerumitan evaluasi kualifikasi | dan banturan dengan peraturan perpajakan dapat dihindari 6. | Persyaratan | Belum Diatur Persyaratan pemenuhan Pajak untuk kewajiban perpajakkan tahun Metode terakhir, dikecualikan untuk Pengadaan | Pengadaan Langsung dengan Langsung menggunakan bukti pembelian atau kuitansi © Pengadaan Langsung yang menggunakan bukti pembelian atau kuitansi cukup mempersyaratkan pemilikkan NPWP. lll RENCANA UMUM PENGADAAN 7. | Pengumuman | PA pada pemerintah PA pada Pemerintah Daerah RUP. | daerah mengumumkan | mengumumkan Rencana rencana umum Umum Pengadaan Barang/Jasa pengadaan Barang/Jasa_| secara terbuka kepada secara terbuka kepada _| masyarakat luas, setelah masyarakat luas, setelah | rancangan peraturan daerah | APBD yang merupakan | lentang APBD yang merupakan | rencana keuangan rencana keuangantahunan | tahunan Pemerintah Pemerintah Daerah disetujul | Daerah dibahas dan oleh Pemerintah Daerah dan | disetujui bersama oleh | DPRD Pemerintah Daerah dan | DPRD | ! * Pengumuman RUP tidak lagi menunggu persetujuan APBD, melainkan cukup persetujuan | Ranperda APBD. Vv. METODE PEMILIHAN 8. | Penunjukkan Ditambahkan: Lansung Pekerjaan Pengadaan dan penyaluran benih unggul yang meliputi benih padi, jagung, dan kedelai, serta pupuk yang meliputi Urea, NPA, dan ZA kepada petani dalam rangkla menjamin ketersediaan benih dan pupuk secara tepat dan cepat untuk pelaksanaan | peningkatan ketahanan : | pangan * Penambahan ini dilakukan pada Perpres 172 Tahun 2014 yang bertujuan untuk mendukung program pemerintah mencapai kedaulatan pangan 9. [Pengadaan | Pengadaan Langsung _| Pengadaan Langsung dapat langsung _| dapat dilakukan ditakukan terhadap Pengadaan Jasa terhadap Pengadaan _| Jasa Konsultansi yang bernilai Konsultansi | Jasa Konsultansi yang _| paling tinggi*®50.000.000.00 memiliki karakteristik | (Lima Puluh Juta Rupiah).. sebagai berikut: a. Merupakan kebutuhan operasional K/U/O/\; dan/atau b. Bernilai paling tinggi *°50,000.000.00 (Lima Puluh Juta Rupiah). | * Ketentuan kebutuhan operasional dihapus karena dapat berarti pengadaan langsung jasa konsultansi dapat dilakukan berapapun nilainya selama memenuhi ketentuan operasional V. TANDA BUKTI PERJANJIAN 10. | Tanda Bukti | Tanda bukti perjanjian | Tanda buktiperjanjian terdiri | Perjanjian _| terdiri atas: atas: a. Bukti pembelian; a. Bukti pembelian; b. Kuitansi; b. Kuitansi; c. Surat Perintah c. Surat Perintah Kerja (SPK); Kerja (SPK); dan d, Surat perjanjian; dan d. Surat perjanjian e. Surat pesanan © Surat pesanan diperuntukkan khusus untuk pengadaan yang dilakasanakan secara E- Purcashing dan pembelian secara online VI. JAMINAN PELAKSANAAN 11. | Penggunaan | Jaminan Pelaksaan Jaminan Pelaksanaan tidak Jaminan dapat diminta PPK diperlukan dalam hal: Pelaksanaan | kepada penyediaJasa | a. Pengadaan Lainnya untuk kontrak Barang/Pekerjaan bernilai diatas | Konstruksi/Jasa Lainnya *°200,000.000.00 (Dua yang dilaksanakan dengan Ratus Juta Rupiah), metode Pengadaan kecuali untuk Langsung, penunjukkan | Pengadaan Jasa Lainnya langsung untuk | dimana aset Penyedia Penanganan Darurat, sudah dikuasai oleh Kontes, atau Sayembara; Pengguna b._Pengadaan Jasa Lainnya, dimana aset penyedia sudah dikuasai oleh Pengguna; atau c. Pengadaan Barang/Jasa dalam Katalog Elektronik melalui E-Purcashing Penggunaan Jaminan lebih dipertegas dalam metode dalam pemilihan dan bukan sekedar berdasarkan nilai paket lagi juga apabila pro: tidak diperlukan jaminan pelaksanaan ses pemilihan menggunakan E-Purcashing, maka vi. PENGUMUMAN PEMILIHAN PENYEDIA Waktu Pengumuman pemilihan | Pengumuman | penyediaan dilakukan | Pemitihan _ | setelah penetapan APBD | untuk anggaran APBD | dan setelah persetujuan | RKA untuk APBN Pengumuman Pemilihan | penyedia dilakukan setelah RUP diumumkan atau untuk pengadaan barang/jasa tertentu dapat dilakukan RUP diumumkan * Pengumuman pemilihan penyedia saat ini didasarkan kepada RUP dan bukan kepada anggaran lagi. * Pengumuman pemilihan yang mendahului RUP dapat dilakukan untuk ; © Pengadaan Barang/Jasa yang membutruhkan waktu perencanaan dan persiapan pelaksaan pengadaan Barang/Jasa yang lama © Pekerjaan kompleks; dan/atau ©. Pekerjaan rutin yang harus dipenuhi diawali tahun anggaran dan tidak boleh berhenti. Vill. PENANDATANGANAN KONTRAK 13. | Kontrakdan | Penandatanganan Dalam hal proses pemilihan Penetapan Kontrak Pengadaan ‘Anggaran Barang/Jasa ditakukan setelah DIPA/DPA ditetapkan. penyedia Barang/Jasa dilaksanakan mendahului pengesahan DIPA/DPA dan alokasi anggaran dalam DIPA/DPA tidak disetujui ditetapkan kurang dari nila Pengadaan Barang/asa yang diadakan, proses pemilihan penyedia Barang/Jasa ditanjutkan ketahap penandatanganan kontak setelah dilakukan refisi DIPA/DPA atau proses pemilihan penyedia Barang/Jasa dibatalkan 14, | Kontrak dan | Para pihak Para pihak menandatangani —_| Batas waktu Jaminan menandatangani Kontrak setelah Penyedi penyerahan Pelaksanaan | kontrak setelah Barang/Jasa menyerahkan Jaminan penyedia Barang/Jasa__| jaminan pelaksanaan . pelaksanaan menyerahkan jaminan dihapuskan pelaksanaan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak diterbitkannya SPPBJ et IX. PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN 15. | Waktu Pembayaran prestasi_ | Pembayan prestasi pekerjaan__| Lebih dipertegas Pembayaran | kerja diberikan kepada | diberikan kepada Penyedia bahwa Penyedia Barang/Jasa | Barang/Jasasenilai prestasi__| pembayaran setelah dikurangi | pekerjaan yang diterima berdasarkan angsuran pengembalian | setelah dikurangi angsuran prestasi yang Uang Muka dan denda | pengembalian Uang Muka dan | diterima apabila ada, serta pajak_| denda apabila ada, serta pajak 16, | Pembayaran | Pembayaran Pembayaran untuk pekerjaan Pekerjaan | bulanan/termin untuk | konstruksi, dilakukan senilai Konstruksi_ | Pekerjaan Konstruksi, | pekerjaan yang telah terpasang dilakukan senilain pekerjaan yang telah terpasang , termasuk | peralatan dan /atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan, sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Kontrak 17. | Pembayaran | Belum Diatur Pembayaran dapat dilakukan Sebelum sebelum prestasi pekerjaan Prestasi | diterima/terpasang untuk : ] ‘a. Pemberian Uang Muka kepada Penyedia Barang/Jasa dengan pemberian Jaminan Uang Muka ; b. Pengadaan Barang/Jasa yang kerena sifatnya dapat dilakukan pembayaran terlebih | dahulu, sebelum Barang/Jasa diterima setelah Penyedia Barang/Jasa menyampaikan jaminan atas pembayaran yang akan dilakukan ; c. Pembayaran peralatan dan/atau bahan yang akan menjadi bagian dari hasil_ | pekerjzan yang akan diserahterimakan , namun belum terpasang. Contoh kegiatan yang karena sifatnya harus dilakukan pembayaran terlebih dahulu, antara lain namun tidak terbatas pada sewa menyewa, jasa asuransi dan/atau pengambil alih risiko, kontrak penyelenggaraan beasiswa, belanja online, atau jasa penasehat hukum Peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan namun belum terpasang, dibayar senilai peralatan dan/atau bahan tersebut, tidak termasuk biaya pemasangan dan biaya uji fungsi Penyelesaian pekerjaan pemasangan dan uji fungsi peralatan dan/atau bahan dilakukan dalam ‘Tahun Anggaran berjalan. X.___KEADAAN KAHAR 18. | Kategori Yang dapat digolongkan | Contoh Keadaan Kahar dalam | Pengertian | Keadaan sebagai Keadaan Kahar_| Kontrak Pengadaan keadaan kahar | Kahar dalam Kontrak Barang/Jasa antara lain namun | yangdulunya | Pengadaan Barang/Jasa | tidak terbatas pada: bencana | ada pada Pasal | meliputi; alam, bencana non alam, 91 Ayat (2) | a. Bencana Alam ; bencana sosial, pemogokan, —_| dihapus . b. Bencana Non Alam | kebakaran, gangguan industri ¢. Bencana Sosial lainnya sebagai mana d. Pemogokan dinyatakan melalui keputusan | e. Kebakaran; bersama MenteriKeuangan | dan/atau dan menteri teknis terkait |_f. Gangguan industri_| lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait dalam kontrak Kategori keadaai n kahar lebih diperluas dan disesuaikan dengan ketentuan yang tercantum elektronik Xl PEMUTUSAN KONTRAK 19. | Ketentuan 50 | Belum diatur dengan _| Pemberian kesempatan Hari dan jelas kepada Penyedia Barang/Jasa Tahun menyelesaikan pekerjaan Anggaran sampai dengan 50 (lima puluh } hari kalender, sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan,dapat melampaui | | Tahun Anggaran © Ketentuan ini mengikuti Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum yang sudah menetapkan hal ini sebelumnya 20. | Tindak Lanjut | Belum diatur dengan | Dalam hal dilakukan | Pemutusan | jelas pemutusan Kontrak secara Kontrak sepihak oleh PPK karena | kesalahan penyedia | Barang/Jasa, Kelompok Kerja | ULP dapat dilakukan | Penunjukan Langsung kepada pemenang cadangan berikutnya pada paket | pekerjaan yang sama atau | Penyedia Barang/Jasa yang mampu dan memenuhi syarat . © Ketentuan ini memberikan kepastian terhadap pelaksanaan pekerjaan, dimana apabila terjadi pemutusan kontrak maka tahapan pengadaan kembali diulang melalui metode pemilihan penyedia dalam bentuk penunjukan langsung oleh Pokja ULP. XI PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK 21. | Kewajiban | Pengadaan Barang/Jasa_| Pengadaan Barang/Jasa Menghilangkan PBJsecara | Pemerintah dapat Pemerintah dilakukan secara_| kata” Elektronik —_| dilakukan secara elektronik dapat” pada pasal 106 ayat 1 Berdasarkan ketentuan ini, mak pengadaan barang/jasa pemerintah wajib dilaksanakan secara elektronik dimulai saat perpres No. 4 Tahun 2015 berlaku non elektronik Ruang lingkup pengadaan secara elektronik ini adalah E- Tendering dan E-Purcashing. hal ini berarti penunjukan langsung, pengadaan langsung , kontes dan sayembara dilaksanakan secara 22. Penggunaan SPSE Belum diatur K/L/D/imempergunakan Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik yang dikembangkan oleh LKPP. Berdasarkan ketentuan yang tertuang pada digunakan adalah SPSE yang dikembangkan aplikasi lain untuk pengadaan secara elektronik. Pasal 108 Ayat (3) dan (4), maka SPSE yang oleh LKPP, k/L/D/I tidak boleh menggunakan 23. Ketentuan E- Tendering Belum diatur dengan jelas Dalam pelaksanaan E- Tendering dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut; a b. Tidak diperlukan Jaminan Penawaran; Tidak diperlukan sanggahan kualifikasi ; Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3(tiga) peserta, pemilihan penyedia ditanjutkan dengan dilakukan negosiasi teknis dan harga/biaya; |. Tidak diperlukan sanggahan banding; Untuk pemilihan Penyedia Jasa Konsultasi; 1) Daftar pendek berjumlah 3(tiga) sampai 5(lima) penyedia jasa Konsultansi; 2) Seleksi sederhana dilakukan dengan metode pascakualifikasi. 24. |Percepatan | Belum diatur 1. Percepatan pelaksanaan Pelaksanaan E-Tendering dilakukan E- dengan memanfaatkan Tendering Informasi Kinerja Penyedia Barang/Jasa. 2. Pelaksanaan E-Tendering dilakukan dengan hanya memasukkan penawaran harga untuk Pengadaan Barang/Jasa yang tidak memerlukan penilaian kualifikasi, administrasi,dan teknis, serta tidak ada sanggahan dan sanggahan banding. 3. Tahapan £-Tendering | sebagaimana dimaksud | paling kurang terdiri atas; | a. Undangan; b. Pemasukan penawaran harga; c. Pengumuman pemenang * Percepatan pelaksanaan e-Tendering baru diperkenalkan pada perpres No.4 Tahun 2015 dan mempergunakan informasi kinerja penyedia (vendor Management system).pemilihan penyedia dilaksanakan terhadap data penyedia yang sudah terdapat pada sistem sehingga tidak diperlukan evaluasi kualifikasi lagi. Demikian juga barang/jasa yang akan diadakan sudah bersifat jelas dan tegas sehingga tidak diperlukan evaluasi administrasi dan teknis. Persaingan hanya terjadi pada sisi harga. Sehubungan dengan hal ini, maka waktu pelaksanaan pemilihan penyedia dapat jauh lebih singkat 25. | Kontrak Dalam rangka Dihapus Payung pada | pengelolaan sistem E-Katalog _| katalog elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), LKPP | melaksanakan kontrak payung dengan penyedia Barang/Jasa untuk Barang/Jasa tertentu. 26. | Kewajiban | Belum diatur K/L/D/\ wajib melakukan E- Menggunaka PurchasingterhadapBarang/Jas ne a yang sudah dimuat dalam Purchasing sistem katalog elektronik | sesuai dengan kebutuhan | K/L/D/\ | 27. | Pelaksanaan | Belum diatur | E-Purchasing dilaksanakan oleh E-Purchasing pejabat pengadaan /PPK atau | pejabat yang ditetapkan oleh pimpinan instansi/institusi Xill.__ PELAYANAN HUKUM TERHADAP PENGELOLA PENGADAAN 28. | Kewajiban | Belum diatur Pimpinan K/L/D/I wajib Pelayanan memberikan pelayanan hukum Hukum kepada | PA/KPA/PPK/ULP/Pejabat/Pen gadaan/PPHP/PPSPM/Benda hana/APIP dalam menghadapi permasalahan hukum dalam lingkup pengadaan i Barang/Jasa Pemerintah. 29, | Ruang Belum diatur Pelayanan hukum hanya lingkup diberikan hingga tahap penyelidikan untuk tindak | pidana dan pelanggaran ee | persaingan usaha * Ketentuan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum kepada pengelola pengadaan sehingga dapat melaksanakan tugasanya secara baik dan tenang. Juga untuk memastikan bahwa K/L/D/I tetap bertanggungjawab dalam proses pengadaan barang/jasa XW, KETENTUAN LAIN 30 | Pengadaan Belum diatur Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa Barang/lasa diDesa diatur dengan peraturan didesa Bupati/Walikota yang mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh LKPP perubahannya. Ol hamun tetap men Menindaklanjuti UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa, maka Desa memliki pengaluran pengadaan barang/jasa| sendiri serta tidak tunduk kepada Perpres No.54 Tahun 2010 dan perubahannya. Hal ini karena sumber ‘anggaran BPJ Desa adalah APBDes yang tidak termasuk ruang lingkup pasal 2 Perpres No.54 Tahun 2010 dan leh sebab itu, setiap kepala Daerah wajib membuat aturan PB! pada Desa diwilayahnya acu kepada pedoman yang ditetapkan oleh LKPP. 31 Konsolidasi Pengadaan Belum di | Pimpinan k/L/D/I mendorong | konsolidasi pelaksanaan pengadaan | Barang/Jasa Pemerintahan. Saat ini pelaksana: jan pengadaan D/K/L/I terkotak-kotak berdasarkan kegiatan dan anggaran. Dengan munculnya aturan ini, maka pelaksanaan pengadaan didorong dilaksanakan secara terkonsolidasi sehingga tidak lagibanyak di ilaksanakan secara pengadaan langsung dan dapat mendorong pelaksanaan pengadaan yang lebih efektif dan efisien. Keteranga Dikutip dari materi Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Anda mungkin juga menyukai