TM 5 - PPH 21-2010
TM 5 - PPH 21-2010
Yang dipotong
pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara
asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja
pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat bukan
warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau
memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut,
serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik;
2.
Penghasilan
Yang
Dipotong
PPh Pasal 21
Penghasilan teratur, yang
dapat berupa
:
Gaji, tunjangan dan premi asuransi yang dibayar pemberi kerja, Uang pensiun bulanan
Jasa produksi, tantiem, gratifikasi, tunjangan cuti, THR, bonus, premi tahunan dan sebagainya yang
bersifat tidak tetap
Pembayaran manfaat atau santunan asuransi dari perusahaan asuransi sehubungan dengan
asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea
siswa;
2.
Penerimaan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dalam bentuk apapun yang diberikan
oleh Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali Penerimaan dalam bentuk natura dan/atau
kenikmatan lainnya dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh bukan Wajib
Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final; atau Wajib Pajak
yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma penghitungan khusus (deemed profit).;
3.
Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan, iuran tunjangan hari tua atau iuran jaminan hari tua kepada badan
penyelenggara tunjangan hari tua atau badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang
dibayar oleh pemberi kerja
4.
Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau lembaga amil zakat yang
dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah, atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi
pemeluk agama yang diakui di Indonesia yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari
lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah;
5.
Beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf l Undang-Undang Pajak
Penghasilan.
2.
3.
4.
WP sendiri
Rp 1.320.000,Rp 15.840.000,
Status kawin
110.000,1.320.000,
Tanggungan (max-3)
110.000,1.320.000,
Karyawati kawin, PTKP hanya untuk dirinya sendiri, jika tidak kawin boleh
ditambah tanggungan
Dengan SK dari Kecamatan yang menerangkan bahwa suaminya tidak
memperoleh penghasilan, PTKP karyawati dapat ditambah status kawin
dan tanggungannya
PTKP ditetapkan sesuai keadaan pada awal tahun atau awal bulan
kedatangan di Indonesia
xxx
xxx
xxx +
Xxx
xxx Xxx
Rp.
Rp.
xxxx
Xxx
xxxx
Rp XX
Rp. Xx
xx
xx +
xx
---- +
xx
xx xx
xx xx
PPh Pasal 21 sethn atas PhTeratur =
PKP x Tarif Ps 17 = B
xx
xx xx
xxxx
Xxx
xxxx
Tunjangan-tunjangan
xxx +
Penghasilan bruto
Rp.
Xxx
Pengurang :
1.
Biaya Jabatan = 5 % x Ph. Bruto = Rp. xxx
(maksimum Rp. 500.000,-/bulan)
2.
Iuran Pensiun (dibayar karyawan)
xxx
3.
Iuran THT (dibayar karyawan)
xxx +
xxx Penghasilan neto sebulan
Rp.
Xxx
Penghasilan neto n bulan kerja
xxx
Penghasilan neto setahun (12/bln kerja)x Ph Neto n bln kerja Rp.
PTKP
Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Rp.
PPh Pasal 21 setahun = PKP x Tarif Pasal17 = AA
terutang setahun = bulan kerja/12 x AA = BB
sebulan = 1/bulan kerja x BB
xxxx
Xxx
xxxx
2. Pegawai harian, pegawai mingguan, pemagang, dan calon pegawai, serta pegawai tidak tetap lainnya
yang menerima upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan dan uang saku harian
Tidak Dipotong PPh Pasal 21 atas Penghasilan Bruto sampai dengan Rp. 150.000,- sehari, sepanjang
tidak melebihi Rp.1.320.000,- sebulan.
Bila jumlahnya melebihi Rp.150.000 sehari tetapi dalam satu bulan takwim jumlahnya tidak melebihi Rp.
1.320.000,- dan atau tidak di bayarkan secara bulanan,
PPh Psl 21/hari = 5% x ( Ph bruto - Rp.150.000).
Bila dalam satu bulan kalender jumlahnya melebihi Rp.1.320.000,- sebulan dan kurang dari Rp. 6.000.000
PPh Psl 21/hari = 5% x (Ph bruto - PTKPsebenarnya/360)
Bila dalam satu bulan kalender jumlahnya melebihi Rp. 6.000.000 , dan penerima upah bulanan
PPh Psl 21= Tarif Ps 17 x (Ph bruto disetahunkan - PTKP)
12
7. Peserta Kegiatan
Karyawan
Taxable vs Non Taxable
Perusahaan
Deductable vs Non Deductable
Natura atau kenikmatan-jika yang memberikan
WP/Pemerintah== Barang Non taxable-Non
deductable ditingkat perusahaan
Makan Siang konsep diatas tidak berlaku
Tugas
Ny. Ratna bekerja pada PT ABC dengan gaji Rp. 4.500.000 sebulan.
Setiap bulan ia menerima tunjangan jabatan Rp. 750.000, beras
sebanyak 30 kg dengan harga pasar beras Rp. 6.000/kg.
Perusahaan membayar iuran pensiun dan premi asuransi masingmasing sebesar Rp. 200.000 dan Rp. 150.000 setiap bulannya. Ny
Ratna menikah dan mempunyai 2 orang anak kandung.
Hitunglah :
a.
PPh Pasal 21 yang dipotong oleh PT ABC setiap bulannya.
b.
PPh Pasal 21 atas Rapel, bila pada bulan Juli gaji pokok naik
menjadi Rp. 5.000.000.
c.
PPh Pasal 21 atas THR bila pada bulan September, ia menerima
THR satu bulan gaji pokok.
d.
PPh Pasal 21 yang harus dipotong bulan Desember.
Tugas
1.
2.
3.
Tugas
1.
2.
3.
4.
Tn. Mandala, K/2, adalah pegawai PT Nuansa. Ia memiliki NPWP. Pada tahun 2011, ia
memperoleh komisi sebagai agen asuransi sbb: Januari Rp. 40.000.000, Februari Rp.
50.000.000, Maret Rp. 60.000.000 dan April Rp. 70.000.000. Hitung PPh Pasal 21 setiap
bulannya.
Ny. Cantika menikah dengan Tn. Mandala (seorang pegawai PT Nuansa yang mempunyai
NPWP) dan mempunyai dua anak kandung. Pada tahun 2011, ia memperoleh komisi
sebagai agen asuransi sbb: Januari Rp. 30.000.000, Februari Rp. 40.000.000, Maret Rp.
50.000.000 dan April Rp. 60.000.000. Hitung PPh Pasal 21 setiap bulannya.
Tn. Rama, K/3(mempunyai NPWP) seorang dokter yang praktek di Klinik Sehat .
Penghasilan dari klinik dibagi antara klinik dan dokter dengan persentase 20% dan 80%.
Pada tahun 2011, Penghasilan Bruto sbb: Januari Rp. 25.000.000, Februari Rp.
40.000.000, Maret Rp. 50.000.000 dan April Rp. 40.000.000. Hitung PPh Pasal 21 setiap
bulannya.
Tn. Jamal, K/1, berhenti kerja tanggal 15 April 2011 memperoleh uang pesangon sebesar
Rp. 350.000.000. Uang tersebut dibayar pada tahun 2011 Rp. 100.000.000, tahun 2012
Rp. 100.000.000 dan tahun Rp. 150.000.000. Hitung PPh Pasal 21-nya.