ABSTRAK
Daun Kari (Murayya koeginii) mengandung banyak komponen yang bermanfaat
untuk kesehatan. Salah satu komponennya adalah antioksidan yang termasuk dalam
golongan senyawa protein polifenol. Antioksidan bermanfaat untuk menghambat
aktifitas radikal bebas dan membantu proses pertumbuhan dalam tubuh, serta
mengganti sel-sel yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstrak antioksidan
dari daun kari menggunakan pelarut H2O. Penelitian dilakukan dengan metode
pengeringan bahan baku daun kari, yaitu kering angin (layu), kering oven (50 oC) dan
temperatur pada 30oC,40oC, 50oC, 60oC dan 70oC. Ekstraksi dilakukan selama 30
menit dengan perbandingan jumlah bahan baku : pelarut adalah 1:50 (b/v). Ekstrak
antioksidan daun kari dianalisa menggunakan spektrofotometer Uv-Vis 1800
menggunakan standar albumin, pada panjang gelombang 768,60 nm. Dari hasil
penelitian diperoleh konsentrasi antioksidan tertinggi sebesar 322,51 ppm dengan
temperatur ekstraksi 70oC pada daun kari kering oven.
Kata kunci : Antioksidan, Daun kari, Ekstraksi, Isolasi, Polifenol
ABSTRACT
Curry leaf (Murayya koeginii) has many usefull component which is good for health.
One of its component is antioxidant which include to polyfenol protein compound.
Antioxidant is used to protect free radical activities and support process growth in
body and also to reduce bad cells. This research aimed to extract antioxidant using
H2O as a solvent. This research has done with drying method which variated to wind
drying (wilt), drying oven (50 oC) and temperature at 30oC, 40oC, 50oC, 60oC and
70 oC. Extraction in 30 minutes with the ratio of raw material : solvent is 1:50 (w/v).
Antioxidant from extract curry leaf was analyzed using spectrofometer UV-Vis 1800
with albumin as a standard, at wave length 768,60 nm. Research shows that the best
result being obtained at a concentration 322,51 ppm with extraction temperature 70oC
at curry leaf drying oven.
Key words : antioxidant, curry leaf, extraction, isolation, polyfenol
35
PENDAHULUAN
Indonesia kaya akan aneka ragam
jenis tanaman, baik sebagai sumber
obat, tanaman pelindung atau bahan
pangan. Dari berbagai jenis tanaman
tersebut, terdapat beberapa tanaman yang
memiliki sifat antioksidan. Diantara jenis
tanaman yang diketahui memiliki
kandungan antioksidan adalah daun kari
(Murraya koeginii). Daun kari banyak
terdapat di provinsi Aceh, dan
dimanfaatkan
secara
luas
oleh
masyarakat sebagai rempah penyedap
masakan. Daun kari dalam bahasa daerah
disebut
juga
daun
temurui
mengandung senyawa polifenol yang
termasuk dalam golongan protein yang
memiliki sifat sebagai antioksidan.
Protein yang terdapat dalam
tanaman atau sayur mayur banyak yang
hilang disebabkan oleh waktu memasak
yang lama. Hal tersebut dapat
mengakibatkan berkurangnya jumlah
protein yang masuk kedalam tubuh yang
dibutuhkan untuk proses pertumbuhan
dan mengganti sel-sel dalam tubuh yang
telah rusak. Untuk itu diperlukan adanya
metode lain untuk mendapatkan protein
yang dapat ditambahkan dalam makanan
untuk memenuhi kebutuhan protein
dalam tubuh manusia.
Selain daun kari, masih banyak
jenis tanaman lain yang
memiliki
kandungan antioksidan, tetapi informasi
dan kajian ilmiah mengenai aktifitas
antioksidan dan antiradikal terutama
pada tanaman yang biasa digunakan
sebagai bumbu atau bahan makanan
masih jarang ditemukan, padahal
tanaman-tanaman tersebut potensial
untuk dikembangkan sebagai obat dan
nutraceuticals atau bahan makanan yang
berkhasiat untuk mencegah dan atau
mengobati penyakit. Sehingga pengujian
tanaman-tanaman tersebut untuk mencari
36
37
OH
O
O
H
OH
O
H
40
METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat
Dalam penelitian ini digunakan
bahan baku daun kari, Folin-Ciocalteau,
Na2CO3, Albumin (standar), NaOH,
CuSO4, NaK tartrat dan H2O sebagai
pelarut
Metode
Untuk mengisolasi antioksidan
dari daun kari digunakan metode
ekstraksi. Penelitian diawali dengan
melakukan
pretreatment
terhadap
bahan baku daun kari, yaitu proses
pengeringan untuk mengurangi kadar
air. Proses pengeringan dibedakan atas
kering angin (layu) dan kering oven
(50oC), masing-masing selama 72 jam,
kemudian dilakukan analisa kadar air.
Daun yang telah kering, kemudian
dihaluskan hingga menjadi bubuk.
Ekstraksi
dilakukan
menggunakan pelarut H2O dengan
perbandingan daun kari : pelarut H2O
(1 : 50) b/v selama 30 menit. Variasi
dilakukan pada temperatur ekstraksi
sebanyak 5 level, yaitu 30oC, 40 oC,
50oC, 60oC dan 70 oC. Selama proses
ekstraksi,
dilakukan
pengadukan
sebesar 100 rpm untuk mempercepat
41
3. Analisa Produk
a. 1 ml sampel ditambahkan 5,5 ml
pereaksi (1.c), campur merata dan
dibiarkan selama 10-15 menit
pada temperatur kamar
b. Ditambahkan 0,5 ml pereaksi
folin ciocalteau, dan dibiarkan
selama 30 menit
c. Ukur absorbansi sampel dengan
alat spektrofotometri UV-Vis
dengan pada panjang gelombang
768,60 nm
d. Konsentrasi antioksida dihitung
melalui persamaan kurva standar
yang diperoleh
Kadar Air
Bahan baku
(%)
Kering
Angin
42
Kering
Oven
11.5
Temperatur
ekstraksi
(0 C)
Konsentrasi
Antioksidan
(ppm)
30
40
50
60
70
30
40
50
60
70
173.73
162.51
215.2
275.68
283.00
218.61
212.76
258.61
292.76
322.51
Kadar Air
Bahan baku
(%)
Kering
Angin
42
Kering
Oven
11.5
Temperatur
ekstraksi
(0C)
Absorbansi
(Abs)
30
40
50
60
70
30
40
50
60
70
0,409
0,386
0,494
0,618
0,633
0,501
0,489
0,583
0,653
0,714
42
Daun
kari
kering
oven,
memberikan konsentrasi antioksidan
yang lebih tinggi dibandingkan daun
kari kering angin (layu), hal ini
disebabkan oleh kandungan air bahan
baku yang lebih rendah dibandingkan
kadar air daun kari kering angin (layu).
Daun kari kering angin (layu) memiliki
kandungan air 42%, sedangkan daun
kari kering oven memiliki kandungan
air 11,5%.
Selain
itu,
perlakuan
pengeringan oven pada temperatur
43
SIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, diketahui bahwa temperatur
reaksi memberikan pengaruh yang
signifikan
terhadap
perolehan
konsentrasi
antioksidan.
Metode
pengeringan yang digunakan untuk
mengurangi kandungan air bahan baku
daun kari juga memberikan dampak
yang
besar
terhadap
perolehan
antioksidan.
Daun
kari
yang
dikeringkan dengan menggunakan
metode pengeringan oven pada 50oC
diketahui memberikan konsentrasi
antioksidan sebesar 322,51 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
Menon , N .2010. Exstracts of Curry
Leaf. http:// www. Geoggle.com
[15 januari 2011]
Ophoeng,
Daun
Kari,.,
http://www.herbalgram.org/,
(diakses 17 Januari 2011)
Sastrohamidjojo, Kimia Minyak Atsiri,
Yogyakarta : Gajah Mada
University Press ,2004
Zuhra, Cut Fatimah., Juliati Br. Tarigan
dan Herlince Sihotang. Aktivitas
Antioksidan Senyawa Flavonoid
dari Daun Katuk. Jurnal Biologi
Sumatera, hal 7-10, Vol.3 No
Wikipedia.http://id.wikipedia.org/wiki/
Antioksidan#Hal_penting_menge
nai_antioksidan (Diakses tanggal
25 September 2012)
44