Enterprise Resource Planning (Erp)
Enterprise Resource Planning (Erp)
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kebutuhan untuk melakukan pertukaran informasi secara cepat, tepat dan
akurat telah membuat banyak perusahaan mencoba membuat sebuah sistem yang
dapat menyediakan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing
perusahaan. Efisiensi dan efektifitas merupakan alasan dasar untuk melakukan
perbaikan dari sistem yang lama ke bentuk sistem yang lebih baik lagi.
ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sebuah sistem yang di gunakan
untuk mengoptimalkan dan mengefisienkan setiap pertukaran informasi di sebuah
perusahaan, diawali oleh munculnya MRP (Material Requirement Planning) yang
digunakan untuk pembuatan bill of material, lalu berkembang menjadi MRP II
dimana financial accounting (telah menjadi bagian dalam sistem dan setelah
banyaknya kebutuhan informasi yang diperlukan oleh perusahaan, maka terbentuklah
sistem ERP yang menghubungkan semua bagian perusahaan menjadi lebih efesien
dan saling berintegrasi satu sama lain.
BAB 2
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
A. PENGERTIAN ERP
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem computer-based
terintegrasi untuk mengelola seluruh aktifitas perusahaan, sumberdaya internal dan
eksternal, termasuk tangible asset, keuangan, persediaan, produksi, human resources,
marketing, supply chain, logistics, dll.
Implementasi sistem informasi berbasis ERP adalah suatu arsitektur software
yang memiliki tujuan untuk memfasilitasi aliran informasi diantara seluruh fungsifungsi bisnis di dalam batas organisasi/perusahaan dan mengelola hubungan dengan
pihak stakeholder diluar perusahaan. Dibangun atas dasar sistem database yang
terpusat dan biasanya menggunakan platform komputasi yang umum. Sistem
informasi berbasis ERP dapat mengkonsolidasikan seluruh operasi bisnis menjadi
seragam dan sistem lingkungan perusahaan yang lebih luas.
Suatu sistem ERP akan berada pada pusat server dan akan didistribusikan ke
seluruh unit perangkat keras dan perangkat lunak modular sehingga dapat melayani
dan berkomunikasi melalui jaringan area lokal. Sistem tersebut memungkinkan bisnis
untuk merakit modul dari vendor yang berbeda tanpa perlu untuk menempatkan
beberapa copy dari sistem komputer yang kompleks dan mahal di lokasi-lokasi yang
tidak memerlukan. Sistem ERP mengintegrasikan informasi dan proses-proses yang
berbasis informasi pada sebuah bagian atau antar bagian dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Sistem ERP terdiri atas beberapa sub sistem (modul) yaitu sistem
finansial, sistem distribusi, sistem manufaktur, sistem inventori, dan sistem human
resource. Masing-masing sub sistem terhubung dengan sebuah database terpusat yang
menyimpan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masing-masing sub sistem. Sub
sistem mewakili sebuah bagian fungsionalitas dari sebuah organisasi perusahaan.
dukungan pada rancangan sistemnya. Hal ini bisa muncul karena ketakutan
tertentu, seperti kawatir data bocor ke pihak luar. Selain itu, anggapan bahwa
implementasi ERP adalah milik orang IT juga dapat membuat kurangnya rasa
memiliki dari top management dan karyawan divisi lain. Padahal, implementasi
ERP sebenarnya adalah suatu proyek bisnis.
2) Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan, sehingga hasil analisis strategi
bisnis perusahaan tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan. Perusahaan
sebaiknya menentukan dari awal, apakah perusahaan akan mengikuti standar ERP
atau sebaliknya.
3) Kesalahan proses seleksi software, karena penyelidikan software yang tidak
lengkap atau terburu-buru memutuskan. Hal ini bisa berakibat pada
membengkaknya waktu dan biaya yang dibutuhkan.
4) Tidak cocoknya software dengan business process perusahaan.
5) Kurangnya sumber daya, seperti manusia, infrastruktur dan modal perusahaan.
6) Terbentuknya budaya organisasi yang berada dalam zona nyaman dan tidak mau
berubah atau merasa terancam dengan keberadaan software (takut tidak
dipekerjakan lagi).
7) Kurangnya training dan pembelajaran untuk karyawan, sehingga karyawan tidak
benar-benar siap menghadapi perubahan sistem, dimana semua karyawan harus
siap untuk selalu menyediakan data yang up-to-date.
8) Kurangnya komunikasi antar personel.
9) Cacatnya project design dan management.
10) Saran penghematan yang menyesatkan dari orang yang tidak tepat.
11) Keahlian vendor yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
12) Faktor teknis lainnya, seperti bahasa, kebiasaan dokumentasi cetak menjadi file,
dan lain sebagainya.
CO-Controlling
IM Investment Management
Fungsi dari modul IM ini saling melengkapi dengan fungsi yang dijalankan
oleh modul TR, namun modul IM lebih spesifik ditujukan untuk menganalisis
kebijakan investasi jangka panjang dan fixed assets dari perusahaan dan membantu
manajemen dalam membuat keputusan.
EC Enterprise Controlling
TR Treasury
SD Sales Distribution
MM Materials Management
PP Production Planning
PM Plant Maintenance
QM Quality Management
PS Project System
perusahaan
Melindungi data personalia dari pihak luar
Membangun sistem rekruitmen dan pembangunan SDM yang efisien
melalui manajemen karir
BAB 3
KESIMPULAN
ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk
kelangsungan hidup perusahaan. ERP ada untuk medukung fungsi bisnis dan
meningkatkan produktivitas dan tujuan implementasi ERP adalah untuk
meningkatkan daya saing perusahaan.
Dalam praktiknya penerapan sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis
yang dianggap best practice, yaitu proses bisnis umum yang paling layak ditiru.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://ayie1927.blogspot.com/2013/05/enterprise-resource-planning
erp.html#sthash.NkwZ6DJM.dpuf
http://sasmoyo.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/21/no-4-enterprice-resourceplanning erp-dan-implementasi-sistem-informasi-berbasis-erp/
http://ahmad-keindahandunia.blogspot.com/2011/11/erp-siklus-produksi-ke-scmsia.html
11
12