Anda di halaman 1dari 21

ASKEP PADA KLIEN

DENGAN CHUSING
SINDROM

FUNGSI HORMON ADRENAL


I.

Kortex adrenal
1.
Glukokortikoid (kortisol)

mempertahankan kadar GD

Peningkatan lipolisis

Peningkatan retensi Na dan air

Anti inflamasi

Menurunkan eusinofil, basofil dan monosit

Meningkatkan pembentukan SDM

Mempertahankan stabilitas emosional

Fungsi hormon adrenal


2.

3.

mineralokortikoid ( aldosteron)
Stimulus utama sistem renin
angiotensin
Bertanggung jawab dalam
pemeliharaan normovolemi
Menyebabkan ekskresi kalium
Hormon sex adrenal

FUNGSI HORMON ADRENAL


II.

Medulla adrenal
Epinephrin dan Norepinephrin

Memelihara integritas fungsi


neuroendokrin tubuh

Meningkan tekanan darah, dan


menyebabkan vasokontriksi

Merangsang glukoneogenesis

Meningkatkan lipolisis

WIWIN MART.DOC

WIWIN MART.DOC

WIWIN MART.DOC

SINDROM CHUSING
Semua gejala yang timbul akibat sekresi
berlebihan steroid adrenokortikal,
terutama kortisol
Etiologi
Hipofise anterior mensekresi ACTH
berlebihan kerusakan mungkin adadi
hipotalamus
Tumor adrenal
ACTH ektopik
Pemakaian kortisol yang lama

PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pemeriksaan sodium, glukosa, potasium


Peningkatan ACTH plasma bila dites
sepanjang hari
Peningkatan plasma kortisol
Plasma kortisol tidak dapat ditekan
dengan dexametasone
Peningkatan kortisol urine 24 j
CT scan

PENATALAKSANAAN MEDIS
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Hipofisektomi
Iradiasi adenoma hipofise
Diet: Rendah Na dan tinggi Kalium
Pengobatan
Koreksi ketidakseimbangan elektrolit
Adrenalektomi

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1.

2.

Neurologis: Kelabilan alam perasaan:


depresi s.d mania
Muskuloskeletal:
Buffalo hump : bantalan lemakl di
punggung atas dan diatas klavikula
Obsitas badan dengan ekstrimitas kecil
Kelemahan otot / kehilangan massa otot
Osteoporosis

3.

Kardiovaskuler

hipertensi

Hipervolemi
Edema
4.

Gastrointestinal

Peningkatan
Perdarahan
5.

Urinary

Glikosuria
Poliuria

sekresi HCl lambung

6.

Metabolisme

7.

Gangguan penyembuhan luka


Mudah terinfeksi
Intoleransi KH
Hiperglikemia

Integumen

Moonface: wajah bulat


Striae ungu
Kulit tip[is (transparan)
Peningkatan pigmentasi
Mudah memar
Hirsutism (Male hair distribution pattern in females)
Jerawat

8.

Sexual/ reproduksi

Maskulinisasi

wanita
Gangguan menstruasi
Impotensi
Penurunan libido
9.

Immune

Penghambatan

respon immune
Supresi respon alergi
Penghambatan proses inflamasi

10.

11.

Hematologi
Polycythemia
Peningkatan koagulasi
Cairan dan elektrolit
Retensi sodium dan air
Edema
Hypokalemia

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

Potensial infeksi b.d gangguan respon


immune sekunder terhadap hiperkortisol

Pantau suhu tubuh dan tanda-tanda infeksi


lainnya
b. Instruksikan pasien berbalik, batuk dan nafas
dalam / 2 jam sementara tirah baring
c. Hindari prosedur invasif yang tidak
diperlukan (pemasangan kateter)
d. Gunakan teknik steril dalam menangani
semua lesi
e. Pertahankan status nutrisi yang optimal
f. Hindari personel dengan ISPA /infeksi lain
untuk memberikan perawatan pada pasien
a.

2.

Kelebihan volume cairan b.d retensi Na


dan air sekunder terhadap sekresi kortisol
yang berlebihan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Pasntau nilai-nilai elektrolit dan laporkan


temuan abnormal
Pantau masukan dan pengeluaran cairan
Pantau BB pasien
Pantau TD, N, Bunyi nafas secara rutin
Berikan penyangga dan perawatan kulit untuk
area yang mengalami edema
Balikkan dan ubah posisi setiap 2 jam
Pertahankan diit tinggi protein, K, rendah Na,
mengurangi kalori

3.

4.

5.

Gangguan integritas kulit b.d mudah


rusaknya kapiler/penipisan kulit, agne
Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
muskuloskeletal sekunder terhadap
peningkatan katabolisme protein
Gangguan Body image b.d penurunan
tampilan fisik

Anda mungkin juga menyukai