Anda di halaman 1dari 14

Term Of Refference

Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih


Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

TOR
(TERM OF REFFERENCE)

PEKERJAAN :

PENYUSUNAN MASTER PLAN


SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KOTAPINANG
(IBUKOTA KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN)

TAHUN ANGGARAN 2011

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang
Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan
manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat
dalam segala bidang. Sumberdaya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat secara adil. Atas penguasaan
sumberdaya air oleh negara dimaksud, negara menjamin hak setiap orang untuk
mendapatkan air bagi pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari.
Menghadapi ketidakseimbangan antar ketersediaan air yang cenderung menurun
dan kebutuhan air bersih yang semakin meningkat, sumber daya air wajib
dikelola dengan memperhatikan fungsi sosisal, lingkungan hidup, ekonomi
secara selaras.
Untuk tercapainya pemanfaatan air dan sumber-sumber air secara optimal baik
jumlah maupun mutu untuk memenuhi berbagai keperluan masyarakat di segala
bidang kehidupan dan penghidupan, perlu dilakukan usaha-usaha pengendalian
jumlah dan mutu air pada sumber-sumber air.
Untuk

itu

Pemerintah

Perencanaan

Kabupaten

Pembangunan

Labuhanbatu

Daerah

Kabupaten

Selatan

melalui

Labuhanbatu

Badan
Selatan

menganggarkan program kegiatan Penyusunan Masterplan Sistem Penyediaan


Air Bersih Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan) Tahun
Anggaran 2011 dengan hasil kinerja yang diharapkan adalah suatu Masterplan
Pengembangan Air Bersih yang berisikan kegiatan rencana pendayagunaan
sumberdaya air yang disusun secara terkoordinasi dan dijadikan dasar dalam
pelaksanaan program masing-masing kegiatan, termasuk diantaranya dalam
menyediakan dan mengusahakan sumberdaya air.

2.

Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan Masterplan Penyediaan air bersih di Kotapinang (ibukota
Kabupaten Labuhanbatu Selatan) ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai pokok-pokok pembangunan sarana dan prasarana air bersih yang
disusun berdasarkan beberapa aspek, antara lain;
1. Daya dukung sumber air;
2. Jumlah dan penyebaran penduduk serta proyeksi pertumbuhannya;

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

3. Perhitungan dan proyeksi kebutuhan sumber daya air;


4. Pemanfaatan air yang sudah ada; dan
5. Tindaklanjut dari kegiatan studi sumber daya air yang pernah dilakukan.

Sedangkan tujuan dari kegiatan Masterplan pengembangan air bersih di


Kotapinang (ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan) adalah;
1.

Memberikan rekomendasi arahan, pedoman dan kebijakan-kebijakan


perencanaan pembangunan sarana dan prasarana air bersih di Kotapinang
yang berkelanjutan sampai dengan tahun rencana.

2.

Menyusun dokumen perencanaan awal air bersih di Kotapinang sehingga


dapat dijadikan sebagai dokumen rumusan kerangka kebijakan pemerintah
daerah dalam penyediaan air bersih yang berbasis pada pelaksanaan
kebijakan air bersih dan bertumpu kepada otonomi dan kemandirian
daerah.

3.

Dasar Hukum
1.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;

2.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan


Hidup;

3.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

4.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang


Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

5.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang


Pengelolaan Sumber Daya Air.

6.

Peraturan

Menteri

Pekerjaan

Umum

Nomor

45/PRT/1990

tentang

Pengendalian Mutu Air Pada Sumber Air.


7.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang


Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

8.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 49/PRT/1990 tentang Tata Cara


Dan Persyaratan Izin Penggunaan Air Dan Atau Sumber Air.

9.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis


Sempadan Sungai Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai
Dan Bekas Sungai.

10. Peraturan Menteri Kesehatan No: 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang


Persyaratan Kualitas Air Minum.
11.

Peraturan

lainnya

yang

diterbitkan

Labuhanbatu Selatan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

oleh

Pemerintah

Kabupaten

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

4.

Nama Kegiatan
Nama pekerjaan ini adalah Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air
Bersih Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan) .

5.

Lokasi Kegiatan
Wilayah studi Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih ini adalah
lokasi yang mencakup keseluruhan wilayah Kecamatan Kotapinang, yang
dibatasi oleh;
1.

Batas Wilayah Perencanaan


Yaitu batas wilayah studi perencanaan yang meliputi batas administrasi
Kecamatan Kotapinang dengan luas wilayah 482,40 km. Kecamatan
Kotapinang terdiri atas 1 (satu) kelurahan dan 9 (sembilan) desa yaitu ;
1. Desa Simatahari
2. Desa Pasir Tuntung
3. Desa Mampang
4. Desa Hadundung
5. Desa Perk. Normark
6. Desa Sosopan
7. Desa Perk. Nagodang
8. Kelurahan Kotapinang
9. Desa Perk. Sei Rumbia
10. Desa Sisumut

2.

Batas Ekologis
Batas ekologi yang ditelaah dalam perencanaan ini yaitu semua kawasan
yang mencakup sistem alam yang akan terpengaruh dan mempengaruhi
kegiatan aktivitas pekerjaan perencanaan.

6.

Jangka Waktu Pelaksanaan


Kegiatan ini diharapkan selesai dalam jangka waktu 120 (Seratus Dua Puluh)
hari Kalender atau 4 (empat) bulan terhitung sejak tanggal penetapan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

BAB 2
METODE PELAKSANAAN

1.

Lingkup Kegiatan
Secara garis besar dalam metodologi pelaksanaan yang dimaksud, konsultan
perencana diharapkan mampu menyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air
Bersih beserta Spesifikasi teknis ke dalam langkah-langkah atau pentahapan
strategi studi yang akan dikerjakan oleh konsultan, adalah sebagai berikut :
A.

Lingkup Kerja
Secara garis besar lingkup pekerjaan konsultan adalah melaksanakan
penyusunan untuk menghasilkan rencana yang berfungsi sebagai pedoman
dan arahan dalam pelaksanaan konservasi sumberdaya air, pendayagunaan
sumberdaya air dan pengendalian daya rusak air, yang meliputi wilayah
pekerjaan
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih di Kotapinang ini
merupakan pendekatan holistik, yang menyangkut aspek kuantitas dan
kualitas air untuk menginventarisasi sumberdaya air, mengindentifikasi dan
mengestimasi kebutuhan air saat ini dan masa mendatang, termasuk
evaluasi terhadap upaya pengelolaan sumberdaya air saat ini, hal ini
dimaksudkan agar dapat menjadi dasar dan pedoman dalam pengelolaan
sumberdaya air di masa mendatang.
Untuk itu, pola perencanaan yang dilaksanakan akan melingkupi tahapan
yang ditetapkan dalam standar perencanaan mencakup beberapa hal
sebagai berikut:
1.

Inventarisasi sumberdaya air, dimaksudkan antara lain untuk


mengetahui kondisi hidrologi, hidrogeologi, dan hidrometeorologi,
potensi sumberdaya air yang tersedia dan kebutuhan air baik
menyangkut kuantitas maupun kualitas beserta prasarana dan sarana
serta lingkungannya termasuk kondisi sosial ekonomi dan budaya
masyarakatnya.

2.

Penyusunan dan penetapan rencana pengelolaan sumberdaya air pada


setiap wilayah sungai dan wilayah cekungan air tanah, dan
dilaksanakan secara terkoordinasi dengan instansi yang berwenang
sesuai dengan bidang tugasnya dengan mengikutsertakan para pihak
yang berkepentingan dalam bidang sumberdaya air. Termasuk dalam
kegiatan ini adalah :

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

a.

Melakukan peramalan / proyeksi pertumbuhan penduduk dengan


menggunakan meode pendekatan geometrik

b.

Mengkaji kebutuhan air dan ketersediaan air bersih untuk


memenuhi kebutuhan wilayah perencanaan berdasarkan usulan.

c.

Menganalisis kebutuhan air bersih yang diperlukan untuk


mengembangkan pelayanan dengan mempertimbangkan proyeksi
kependudukan sesuai dengan pengembangan wilayah yang
direkomendasikan dalam perencanaan final Rencana Tata Ruang
Kecamatan maupun Kabupaten dalam satu satuan waktu
perencanaan.

d.

katagori tingkat dan kriteria pelayanan air bersih.

e.

Melakukan prediksi / ramalan pengunaan air per hari dan jam


puncak pemakaian air yaitu dengan menganalisa kebutuhan air
dengan menggunakan perbandingan antara pengguna air hari
maksimum dengan penggunaan air rata-rata serta melakukan
perbandingan antara penggunaan air jam terbesar dengan
penggunaan air rata-rata

f.

Melakukan proyeksi kebutuhan air baik yang bersifat domestic


maupun non domestic serta melakukan proyeksi / ramalan
kebocoran / kehilangan air

g.

Melakukan analisis daerah pelayanan air bersih.

3.

Perencanaan Pra design konstruksi prasarana dan sarana sumberdaya


air dilakukan berdasarkan norma, standar, pedoman, dan manual
dengan memanfaatkan teknologi dan sumberdaya lokal serta
mengutamakan keselamatan, keamanan kerja, dan keberlanjutan
fungsi ekologis sesuai dengan peraturan perundangundangan yang
berlaku. Termasuk dalam kegiatan ini membuat Nota Design, GambarGambar, Membuat Rencana Anggaran Biaya dan Spesifikasi Teknis
Sistem Penyediaan Air Bersih

4.

Perencanaan pembiayaan, pengelolaan sumberdaya air ditetapkan


berdasarkan kebutuhan nyata pengelolaan sumberdaya air. Jenis
pembiayaan pengelolaan sumberdaya air meliputi :biaya inventarisasi
sumberdaya air; biaya pembangunan dan investasi; biaya operasi,
pemeliharaan, dan konservasi; biaya jasa pengelolaan sumberdaya air.

5.

Perencanaan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan, sumberdaya air


terdiri dari pemeliharaan sumber air serta operasi dan pemeliharaan
prasarana sumberdaya air.

6.

Evaluasi atas rencana pengelolaan sumber daya air, untuk menjamin


pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari penduduk akan air sehingga

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

dapat terlayani dengan baik, maka perencanaan harus dapat


memaparkan kemampuan pengelola sumber daya air untuk memenuhi
kriteria yang berlaku.
7.

B.

Partisipasi masyarakat, instansi yang berwenang sesuai dengan bidang


tugasnya mengumumkan secara terbuka rancangan rencana
pengelolaan sumberdaya air ini kepada masyarakat. Masyarakat
berhak menyatakan keberatan terhadap rancangan rencana
pengelolaan sumberdaya air yang sudah diumumkan dalam jangka
waktu tertentu sesuai dengan kondisi setempat. Jika terdapat keberatan
terhadap perencanaan ini, maka instansi yang berwenang melakukan
peninjauan kembali terhadap rancangan rencana pengelolaan
sumberdaya air atas keberatan masyarakat sebagaimana dimaksud.

Penetapan Kriteria Kualitas Air Bersih


Dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan ini, konsultan akan
melaksanakan uji laboratorium terhadap mutu air baku rencana. Yang
dimaksud dengan penyelidikan loboratorium adalah penyelidikan terhadap
air baku dengan menggunakan parameter kualitas air bersih.
Kriteria kualitas air bersih adalah memenuhi syarat mutu dan kualitas air,
yaitu kualitas fisika, kimia dan biologi (mikrobiologi). Yang termasuk kualitas
fisika antara lain bau, rasa, warna, suhu (temperatur), dan kekeruhan.
Kandungan seperti besi, mangan, fuor, kalsium, magnesium, timbal, mercury
dan lain-lain di masukkan kedalam kualitas kimia. Sedangkan kualitas
biologi, mikrobiologi atau yang disebut juga dengan bakteriologi
memperhatikan bakteri (E. Coli ) dan flora fauna lainnya yang hidup di air.
Komponen lengkap baku mutu air minum itu ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan No:
492/Menkes/PER/IV/2010.

C.

Rekayasa Teknis Instalasi Penjernihan Air


Dalam pembuatan pra design, konsultan berupaya untuk mencari alternatif
model Instalasi Penjernihan Air (IPA) yang paling sesuai untuk dilaksanakan
di antara wilayah perencanaan.
Instalasi Penjernihan Air (IPA) adalah; suatu alat untuk mengolah air baku
yang berupa air permukaan seperti sungai, danau waduk saluran irigasi
menjadi air bersih sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
Selain IPA standart, sejalan dengan kemajuan rekayasa teknologi, maka
telah dirancang bangun berbagai macam IPA dengan model dan teknologi
yang bermacam-macam.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

2.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Sejalan dengan lingkup pekerjaan konsultan yang telah diuraikan pada bagian
terdahulu, maka metode kerja konsultan yang harus dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
A.

Metode Studi Lingkungan


Maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan studi lingkungan adalah untuk
mengidentifikasi lingkungan yang terdiri dari lingkungan sosial ekonomi dan
sumber-sumber air yang ada adalah untuk memperoleh data lapangan ,
yang terdiri dari;
1.

Inventarisasi sumber air yang ada serta penggunaannya.

2.

Identifikasi kondisi sosial ekonomi masyarakat beserta komponenkomponen lainnya yang saling berhubungan.

Guna mendukung studi lingkungan diperlukan batasan identifikasi yang


telah ditentukan berdasarkan sejauh mana kegiatan pembangunan
konstruksi penyediaan dan pengolahan air akan mempengaruhi lingkungan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berkenan dengan hal tersebut perlu diperhatikan batasan kegiatan
pelaksanaan konstruksi secara teknis, administratif, serta batasan ekologis
yang meliputi komponen-komponen lingkungan lain yang terkait,
diantaranya sebagai berikut;
1.

Batas wilayah perencanaan.

2.

Batasan komponen yang diidentifikasi

Fisik kimia yang meliputi unsur-unsur ; fisik air, iklim ternasuk


diantaranya masalah hidrologi, kualitas dan kuantitas air,
keadaan alam termasuk diantaranya hutan, tataguna lahan, tata
ruang, sungai (DAS) dan lain-lain yang memiliki keterkaitan.

Batasan sosio ekonomi yang meliputi ; studi perkembangan


kemasyarakatan dan identifikasi permasalahan yang ada seperti
permasalahan kependudukan, mata pencaharian, pendapatan
keluarga, persepsi masyarakat dan penggunaan / pemanfaatan
air.

Batasan sosio budaya yang meliputi, pengkajian masalah adapt


istiadat, agama, status kepemilikan tanah serta masalah sosio
budaya lainnya yang ada di proyek.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

3.

Metode yang digunakan. Dalam studi lingkungan adalah:

Pengumpulan data primer, dilakukan dengan cara melakukan


survey lapangan, melakukan wawancara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan questioner, mengambil sample
air di lokasi dan melakukan tes laboratorium untuk uji kualitas air
secara fisik maupun kimia.

Pengumpulan

data

sekunder,

(instansional),

didapatkan

dengan koordinasi langsung dengan beberapa instansi yang


terkait dalam proses pengumpulan data yang berhubungan
dengan materi studi masterplan penyediaan dan pengolahan air
bersih. Materi data sekunder yang dimaksud, adalah sebagai
berikut :

B.

(1)

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Rencana


Umum/Detail Tata Ruang Kota/Kecamatan.

(2)

Rencana pengembangan pengembangan penyediaan air


bersih.

(3)

Peta Topografi skala 1:25.000 atau skala 1:50.000.

(4)

Data Kependudukan, (sosio ekonomi dan sosio budaya)

(5)

Data perencanaan / literature / referensi pada studi-studi


terdahulu.

(6)

Database Penyediaan Air Minum dan Air Bersih.

(7)

Data penggunaan air permukaan.

Pengkajian Kebutuhan Air Bersih


Maksud dan tujuan dari pengkajian kebutuhan air yaitu pengkajian
berdasarkan laju kebutuhan pelayanan untuk mengetahui besaran air bersih
yang dimanfaatkan selama kurun waktu 10 tahun perencanaan. Pengkajian
kebutuhan air ini dimaksud untuk:

C.

1.

Memprediksi perkembangan kawasan pelayanan air bersih, serta ;

2.

Memprediksi kebutuhan air pada kurun waktu perencanaan sesuai


dengan perkembangan kawasan serta kapasitasnnya selama waktu
10 tahun.

Pengkajian Kondisi Hidrologi, Geologi dan Keseimbangan Air


Maksud dan tujuan dari pengkajian kondisi hidrologi, geologi dan
keseimbangan air adalah untuk mengetahui besaran air permukaan di

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

dalam wilayah perencanaan kegiatan pembangunan konstruksi maupun di


sekitarnya dengan memperhatikan alokasi penggunaan air pada kegiatankegiatan lain sekitar lokasi.
D.

Penyusunan Alternatif
Penyusunan alternatif pilihan dan pengolahan air bersih ini dimaksudkan
untuk menentukan alternatif pemanfaatan sumber air baku, penentuan
sistem pengolahan yang sesuai dengan kondisi kebutuhan dan pelayanan
air bersih pada tingkat Kecamatan.

E.

Rekomendasi Penyediaan Sarana Prasarana Air Bersih


Maksud dan tujuan dari rekomendasi penyediaan sarana prasarana air
bersih adalah pemberian rekomendasi yang berdasarkan analisis ekonomi
dan analisis teknis alternatif terpilih.

3.

Kriteria Perencanaan
Kerangka teroritis yang ada pada gilirannya menentukan model-model analisis
yang akan digunakan dalam penyelesaian studi ini. Model analisis pada
dasarnya merupakan formula matematis yang meliputi berbagai persamaan dan
fungsi yang menjelaskan hubungan kuantitatif antar berbagai variable. Di bawah
ini akan disajikan beberapa model Kriteria perencanaan yang digunakan oleh
konsultan adalah sebagai berikut .
A.

Analisis Optimalisasi
Analisis perencanaan air bersih di Kotapinang, memanfaatkan konsep
sinkronisasi antara dua variable relevan yaitu, variable kapasitas dan
variable kebutuhan. Secara pararel kedua variable tersebut dihitung dan
diproyeksikan. Dari hasil perhitungan dan proyeksi tersebut, kedua variable
disinkronisasikan untuk menentukan titik temu atau titik potong antara
variable. Titik temu perpotongan inilah secara teoritis merupakan titik
optimum yang dapat dicapai.

B.

Analisis Potensi Ekonomi


Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk mendeteksi potensi
ekonomi suatu daerah adalah Location Quotient Model (LQ). Model
menggambarkan potensi suatu sektor dalam konteks sumbangannya
terhadap PDRB. Location Quotient mengambil bentuk koefisien di mana
angka koefisien di atas satu mengindentifikasikan bahwa sektor tersebut
berbasis atau sektor potensial di daerah tersebut.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

C.

Analisis Penyediaan dan Pendistribusian Air


Untuk menuju sasaran terwujudnya suatu instalasi air dari sumber, diolah
dan di distribusikan dengan optimal, maka analisis penyediaan dan
pendistribusian air merupakan sasaran utama dalam studi ini, diperlukan
beberapa metode analisis dan kriteria perencanaan sebagai penuntun
dalam menentukan pemilihan sumber air yang paling optimum diantara
beberapa alternative sumber air yang telah disiapkan.
Langkah-langkah pendekatan analisis yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Standarisasi perencanaan yang digunakan.
2. Kriteria teknis perencanaan.
3. Fluktuasi penggunaan air bersih
4. Analisis Kebutuhan air bersih
5. Perencanaan Hidrolis (Pipa Transmisi)
a). Kapasitas Perencanaan dan Dimensi Pipa
b). Perhitungan Dimensi Pipa
c). Kecepatan Aliran
d). Tekanan Kerja
e). Perpipaan distribusi
f). Kehilangan Energi
g). Tekanan Pada Pipa

D.

Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi dimaksudkan untuk menilai kelayakan investasi
penyediaan air bersih yang timbul terhadap peningkatan penyediaan air
bersih.

E.

Analisis Kelembagaan
Analisis kelembagaan ini dimanfaatkan untuk mengkaji tingkat kesiapan
dan kelemahan kelembagaan yang ditinjau dari segi sumberdaya manusia,
peralatan pendukung seperti diantaranya fasilitas bekerja dan sistem
pelaporan.

F.

Analisis Proyeksi Pertumbuhan Penduduk


Analisis proyeksi pertambahan penduduk perkecamatan dimaksudkan
untuk memprediksikan kebutuhan air pada besaran domestic maupun non
domestic. Model analisis penduduk ini menggunakan model laju
pertambahan penduduk, perhitungan model geometric, dan perhitungan
model aritmatik.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

BAB 3
KEBUTUHAN PERSONIL

Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah tenaga ahli yang
profesional dan berpengalaman dibidangnya berdasarkan prinsip ilmu masingmasing. Adapun personil yang dibutuhkan harus memiliki kualitas yang telah
dipersyaratkan sebagai berikut :
A.

Ketua Tim (Team Leader)


Merupakan

lulusan

Sarjana

Teknik

Hidrologi/Sipil

(S-1)

yang

berpengalaman di bidang perencanaan sipil khususnya perencanaan air


bersih dengan pengalaman minimal 6 (enam) tahun dibidangnya.
B.

Ahli Pemetaan (Geodeshi)


Merupakan lulusan Sarjana Teknik Geodeshi (S-1) yang berpengalaman di
bidang pekerjaan pengukuran Topografi khususnya pekerjaan pengukuran
sarana prasarana air bersih, dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun
dibidangnya.

C.

Ahli Hidrologi / Hidraulika (Hydrologist / Hydraulic Engineer)


Merupakan lulusan Sarjana Teknik Sipil (S-1) yang berpengalaman di
bidang pekerjaan perencanaan penyiapan sarana dan prasarana air
khususnya perencanaan air bersih, dengan pengalaman minimal 4 (empat)
tahun dibidangnya.

D.

Ahli Lingkungan (Environmentalist Engineer).


Merupakan lulusan Sarjana Teknik Lingkungan (S-1) yang berpengalaman
di bidang pekerjaan perencanaan dan pengembangan wilayah terutama
pada penyiapan sarana dan prasarana air khususnya perencanaan air
bersih, dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya.

E.

Ahli Planologi (Planner / Design Engineer)


Merupakan lulusan Sarjana Planologi (S-1) yang berpengalaman di bidang
pekerjaan perencanaan dan pengembangan wilayah terutama pada
penyiapan sarana dan prasarana air bersih, dengan pengalaman minimal
3 (tiga) tahun dibidangnya.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

F.

Ahli Sipil Perencana (Civil Engineer)


Merupakan lulusan Sarjana Teknik Sipil (S-1) yang berpengalaman di
bidang pekerjaan perencanaan bangunan terutama pada penyiapan
perencanaan sarana dan prasarana air bersih, dengan pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya.

G.

Ahli Estimasi Biaya (Cost Estimator)


Merupakan lulusan Sarjana Teknik Sipil (S-1) yang berpengalaman di
bidang pekerjaan perencanaan bangunan terutama menghitung perkiraan
biaya (RAB), dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya.

H.

Ahli Sosial-Ekonomi / Manajemen Pembangunan (socio-economist)


Merupakan lulusan Sarjana Ekonomi (S-1) yang berpengalaman di bidang
pekerjaan

perencanaan

manajemen

pembangunan

terutama

pada

penyiapan sarana dan prasarana air khususnya perencanaan air bersih,


dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya.
I.

Tenaga pendukung; Sekretaris/administrasi, Drafter (juru gambar),


Surveyor, Operator Komputer, Driver, Office Boy.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Term Of Refference
Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air Bersih
Di Kotapinang (Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

BAB 4
PELAPORAN

Metode pelaporan yang harus diserahkan oleh konsultan pada prinsipnya sesuai
dengan Spesifikasi Teknis Penyusunan Master Plan Sistem Penyediaan Air
Bersih, sebagai berikut :

a.

Laporan Pendahuluan (Inception Report), produk berukuran A4 diserahkan


secara bertahap sebanyak 10 buku. Pada Laporan Pendahuluan harus
memuat beberapa laporan antara lain;

b.

Peta Layout lokasi kegiatan;

Perkiraan Anggara Biaya;

Site Plan, Denah, Tampak Bangunan, Gambar Detail Rencana.

Laporan Antara (Interim Report), produk berukuran A4 diserahkan secara


bertahap sebanyak 10 buku. Pada Laporan Antara sudah termasuk
beberapa muatan antara lain;

c.

Laporan Hasil Survey;

Daftar Harga Satuan dan Quarry Material;

Dokumentasi;

Data Hasil Uji Laboratorium;

Data Hasil Analisis

Laporan Konsep Akhir (Draft Final Report), yang terdiri dari buku laporan
draft rencana induk berukuran A4 , Album gambar rencana induk ukuran A3
dan produk diserahkan secara bertahap masing-masing sebanyak 15 buku.

d.

Buku materi presentasi ringkasan draft final (Executive Summary)


diserahkan sebanyak 30 buku.

e.

Laporan Akhir (Final Report), yang terdiri dari buku laporan perencanaan
dengan ukuran kertas format A4 sebanyak 15 buku, dan Album gambar
rencana ukuran A3 sebanyak 15 buku. Pada Laporan Akhir sudah termasuk
beberapa muatan laporan lainnya, diantaranya;

Peta-peta Layout Perencanaan;

Perkiraan Anggara Biaya;

Site Plan, Denah, Tampak Bangunan, Gambar Detail Rencana.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Anda mungkin juga menyukai