Anda di halaman 1dari 11

01 - 1

Rencana I Tata Ruang I Wilayah I Kabupaten I Maluku Tenggara Barat I Tahun 2008

PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG

Sejak diberlakukannya UU No. 26 Tahun 2007, maka RTRW Nasional, Provinsi


maupun Kabupaten perlu dilakukan penyesuaian. Pasal 78 UU Penataan Ruang
tersebut mengamanatkan semua peraturan daerah kabupaten/kota tentang
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota disusun atau disesuaikan paling
lambat 3 (tiga) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diberlakukan. Dengan
demikian, maka paling lambat tahun 2010. Semua RTRW Kabupaten diharapkan
telah menyesuaikan dengan amanat UU No 26 Tahun 2007.
Beberapa poin penting yang perlu disesuaikan antara lain meliputi dimensi waktu
perencanaan, visi dan tujuan penataan ruang wilayah, aspek kebencanaan dan
daya dukung lingkungan, komposisi penggunaan lahan, peristilahan penataan
ruang serta keberadaan insentif dan diinsentif yang jelas dalam kegiatan
penataan ruang wilayah. Perubahan ini membawa konsekuensi pada perubahan
metodologi pendekatan dalam penyusunan RTRW Kabupaten Maluku Tenggara
Barat.
Selain adanya perubahan UU tentang penataan ruang, maka dalam lingkup
internal Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat juga terdapat perubahan
yang cukup signifikan. Perubahan tersebut terutama menyangkut pemekaran
Kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Kabupaten Maluku Tenggara Barat
dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat Daya pada Tahun 2008. Kondisi ini
dengan sendirinya akan menuntut perubahan rencana tata ruang wilayah
Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Perubahan batas administrasi akan merubah
struktur dan pola ruang wilayah yang bersangkutan.

Laporan Draft Akhir

01 - 2
Rencana I Tata Ruang I Wilayah I Kabupaten I Maluku Tenggara Barat I Tahun 2008

Dengan adanya perubahan lingkungan strategis nasional, antara lain berupa


pemekaran wilayah, Pilkada dan perubahan pada struktur perencanaan
pembangunan nasional yang dicirikan dengan terbitnya Undang-undang No 25
tahun 2005 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta
Undang-undang No 17 Tahun 2007, tentang Rencana Jangka Panjang Nasional,
maka Kepala daerah terpilih diharuskan menyusun RPJM dan RPJP di
daerahnya

masing-masing.

Dokumen

RPJM

ini

akan

menjadi

acuan

pembangunan daerah yang memuat antar lain visi, misi, arah kebijakan dan
program-program pembangunan selama 5 (lima) tahun dan 20 tahun kedepan.
Adapun tujuan dari penyusunan RTRW secara normatif adalah untuk
mewujudkan ruang wilayah kabupaten yang memenuhi kebutuhan pembangunan
dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi investasi,
bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program pembangunan
untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, terkait kondisi tersebut, maka Dokumen RTRW yang ada juga
harus mengacu pada visi dan misi tersebut. Dengan kata lain RTRW yang ada
diharapkan menjadi bagian dari terjemahan visi dan misi daerah yang
direpresentasikan dalam bentuk pola dan struktur ruang.
1.2

TUJUAN DAN SASARAN

1.2.1

Tujuan

Berdasarkan UU no 26 Tahun 2007, Pasal 3 Penyelenggaraan penataan ruang


bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,
produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional dengan:
1.

Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;

2.

Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan


sumberdaya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan

3.

Terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif


terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

Laporan Draft Akhir

01 - 3
Rencana I Tata Ruang I Wilayah I Kabupaten I Maluku Tenggara Barat I Tahun 2008

Secara khusus, penyusunan RTRW ini dimaksudkan agar pelaksanaaan


pembangunan di wilayah Kabupaten/kota dapat lebih terarah serta mampu
mendorong percepatan pembangunan di wilayah yang bersangkutan.
1.2.2

Sasaran

Sedangkan sasaran Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten ini


adalah :
1.

Terkendalinya pembangunan di wilayah kabupaten baik yang dilakukan


oleh pemerintah maupun oleh masyarakat;

2.

Terciptanya keserasian antara kawasan lindung dan kawasan budidaya;

3.

Tersusunnya

Rencana

dan

keterpaduan

program-program

pembangunan di wilayah kabupaten;


4.

Terdorongnya minat investasi masyarakat dan dunia usaha di wilayah


kabupaten.

5.

Terkoordinasinya pembangunan antar wilayah dan antar sektor


pembangunan.

1.3. FUNGSI RTRW KOTA


Fungsi dari RTRW Kota adalah:
1. Sebagai matra keruangan dari pembangunan daerah;
2. Sebagai dasar kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di Kabupaten
Maluku Tenggara;
3. Sebagai alat untuk mewujudkan keseimbangan perkembangan antar
wilayah dan atar kawasan serta keserasaian antar sektor;
4. Sebagai alat untuk mengalokasikan investasi yang dilakukan pemerintah,
masyarakat dan swasta;
5. Sebagai pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang kawasan;
6. Sebagai dasar pengendalian pemanfaatan ruang;
7. Sebagai dasar pemberian izin lokasi pembangunan skala besar.
1.4

KEDALAMAN SUBSTANSI RTRW KOTA

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten disusun dengan kedalaman


substansi yang sesuai dengan ketelitian atau skala petanya, yakni minimal skala
1 : 50.000. Unit analisis yang digunakan di dalam RTRW Kabupaten adalah unit
kecamatan sedangkan sistem jaringan prasarana digambarkan pada kedalaman
sistem primer dan sekunder.

Laporan Draft Akhir

01 - 4
Rencana I Tata Ruang I Wilayah I Kabupaten I Maluku Tenggara Barat I Tahun 2008

1.5

PRODUK PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten disajikan dalam beberapa


produk yang terdiri dari:
1. Buku Kompilasi Data dan Analisis RTRW Kabupaten Maluku Tenggara
Barat.
2. Buku Laporan Akhir RTRW Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
3. Album Peta dengan tingkat ketelitian minimal skala 1:50.000.
1.6

RUANG LINGKUP WILAYAH PERENCANAAN

Lingkup wilayah perencanaan RTRW Kabupaten Maluku Tenggara meliputi


batas-batas administrasi yang telah ditetapkan berdasarkan undang-undang.
Skala terkecil analisis umumnya berupa kecamatan, tetapi beberapa bagian
langsung menyentuh pada perencanaan di level desa atau kelurahan.
1.7

METODOLOGI DAN RUANG LINGKUP ANALISIS

Sesuai dengan amanat UU No 26 Tahun 2007, maka beberapa penekanan yang


perlu perhatikan dalam penyusunan RTRW adalah sebagai berikut :
1. Analisis Terkait Kapasitas Sumber Daya Alam yang dimiliki untuk
mendukung kegiatan produktif di wilayah yang bersangkutan
2. Analisis Daya Dukung lingkungan, terutama menyangkut kebencanaan di
wilayah yang bersangkutan
3. Analisis pola perilaku komponen-komponen pengembangan wilayah secara
komprehensif berbasis kerangka pikir sistem (System Thinking)

Laporan Draft Akhir

01 - 5
Rencana I Tata Ruang I Wilayah I Kabupaten I Maluku Tenggara Barat I Tahun 2008

GAMBAR 1.1
WILAYAH PERENCANAAN

Laporan Draft Akhir

01 - 6
Rencana I Tata Ruang I Wilayah I Kabupaten I Maluku Tenggara Barat I Tahun 2008

Penyusunan Rencana Tata Ruang Kabupaten didasari oleh kebutuhan adanya


suatu pedoman pembangunan fisik di wilayah yang bersangkutan yang bersifat
operasional. Untuk itu dalam pelaksanaannya, penyusunan rencana tata ruang
wilayah ini dititikberatkan pada pembuatan model fisik wilayah pada skala yang
disyaratkan dalam penyusunan suatu rencana tata ruang wilayah kabupaten.
Walaupun demikian, kaidah-kaidah perencanaan yang digunakan tetap mengacu
pada pedoman-pedoman formal yang ada dan sesuai dengan kondisi wilayah
Kabupaten.
Dalam hal ini, sesuai dengan kondisi geografi wilayah Kabupaten yang memiliki
wilayah pantai , maka pendekatan penyusunan rencana wilayah ini dilakukan
dengan memadukan antara pendekatan penataan ruang wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil dengan pendekatan penataan ruang wilayah darat. Untuk itu
beberapa pedoman terkait dijadikan referensi dalam membangun metodologi
penyusunan Rencana Tata ruang Vllilayah Kabupaten antara lain meliputi:
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang
2. Pedoman Umum Penataan Ruang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan no 34 tahun 2002.
3. Pedoman Penyusunan RTR Wilayah Kabupaten, Keputusan Menteri
Kimpraswil no 327/kpts/2003 beserta draft Revisinya
4. Pedoman pengembangan sarana dan prasarana wilayah, termasuk
Standar Pelayanan Minimun (SPM) yang dikuatkan memaluai Keputusan
Menteri Kimpraswil no 534 tahun 2001
5. Pedoman

pedoman

lainnya

seperti

pedoman

pengembangan

Kasiba/Lisiba, Pedoman penngembangan Sektor pertanian, kehutanan


dan sektor terkait lainnya
Berdasarkan pedoman-pedoman tersebut di atas, maka metodologi yang
dikembangkan untuk penyusunan rencana tata ruang wilayah Kabupaten adalah
pembentukan bentuk fisik ruang dari visi pembangunan Kabupaten Physical
Vision of Spatial Development). Dengan metode ini, maka proses perencanaan
ruang diawali dengan upaya memahami karakteristik dan perilaku elemenelemen pengembangan wilayah kabupaten dan diakhiri dengan penyusunan
alokasi pemanfaatan ruang yang mampu mengakomodasikan visi dan misi
pengembangan wilayah.

Laporan Draft Akhir

01 - 7
Rencana I Tata Ruang I Wilayah I Kabupaten I Maluku Tenggara Barat I Tahun 2008

GAMBAR 1.2
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Laporan Draft Akhir

01 - 8
Rencana I Tata Ruang I Wilayah I Kabupaten I Maluku Tenggara Barat I Tahun 2008

Khusus untuk kegiatan penyusunan RTRW Kabupaten Maluku Tenggara Barat,


maka terlebih dahulu dilakukan review terhadap RTRW yang sudah ada.
Metodologi review akan disesuaikan dengan Pedoman Peninjauan Kembali
(Review) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten sesuai Kepmen Kimpraswil
No 327 Tahun 2003 beserta draft revisinya. Dimana hasil akhir dari kegiatan
review tersebut antara lain berupa tipologi dan klasifikasi Rencana Tata Ruang
Wilayah Maluku Tenggara Barat berdasarkan hasil analisis.
Sedangkan untuk kegiatan kompilasi dan analisis data untuk keperluan revisi
Rencana Tata Ruang Wilayah, maka aspek-aspek yang harus dianalisis dalam
konteks penyusunan RTRW Kabupaten sesuai pedoman penyusunan RTRW
Kabupaten.
TABEL 1.1
RUANG LINGKUP SUBSTANSI ANALISIS
NO
1

ASPEK

KEBIJAKSANAAN
PEMBANGUNAN
ANALISIS
REGIONAL

3
EKONOMI DAN SEKTOR
UNGGULAN
Laporan Draft Akhir

PENJELASAN
Analisis kebijaksanaan pembangunan adalah untuk memahami
arahan kebijakan pembangunan wilayah kabupaten yang
bersangkutann
dan
kedudukannya
dalam
perspektif
kebijaksanaan pembangunan nasional dan propinsi, serta
untuk mengantisipasi dan mengakomodasi program-program
pembangunan sektoralyang akan dilaksanakan. Oleh karena
itu, selain dilakukan pengkajian terhadap tujuan dan sasaran
pembangunan kabupaten yang bersangkutan, juga dilakukan
pengakajian terhadap RTRWP dan RTRWN serta programprogram sektoral untuk melihat peranan wilayah kabupaten
dalam pembentukan pola dan struktur ruang nasional dan
regional
Analisis regional dilakukan untuk memahami kedudukan dan
keterkaitan kabupaten dalam sistem regional yang lebih luas
dalam aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya

Analisis ekonomi ditakukan untuk mewujudkan ekonomi


Wilayah yang sustainabie melalui keterkaitan ekonomi lokal
dalam sistem ekonomi Wilayah yang lebih luas. Dalam
pengertian tersebut, analisis ekonomi diarahkan untuk
menciptakan keterkaitan ekonomi antar kawasan di dalam
Wilayah kabupaten dan keterkaitan ekonomi antar Wilayah
kabupaten.
Dari analisis ini, diharapkan diperoleh pengetahuan mengenai
karakteristik perekonomian Wilayah dan ciri-ciri ekonomi
kawasan dengan mengidentifikasi basis ekonomi kabupaten,
sektor-sektor
unggulan,
besaran
kesempatan
kerja
pertumbuhan dan disparitas pertumbuhan ekonomi di Wilayah
ka bu paten

01 - 9
Rencana I Tata Ruang I Wilayah I Kabupaten I Maluku Tenggara Barat I Tahun 2008

NO
4

ASPEK

SUMBERDAYA
MANUSIA

SUMBERDAYA BUATAN

SUMBERDAYA ALAM
Laporan Draft Akhir

PENJELASAN
Analisis sumberdaya manusia ditakukan untuk memahami
aspek-aspek kependudukan terutama yang memiliki pengaruh
timbal balik dengan pertumbuhan perkembangan sosial dan
ekonomi. Selain itu, analisis sumberdaya manusia ditakukan
untuk memahami faktor-faktor sosial kemasyarakatan yang
mempengaruhi perkembangan Wilayah serta hubungan
kausaiitas diantara faktor-faktor tersebut. Darfi hasil analisis ini
dapat
diketahui
sebaran/distribusi,
struktur,
kualitas,
karakteristik masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk,
kendala dalam pergembangan serta potensi sumberdaya,
manusia yang dapat dikembangkan
A. Sistem Prasarana Transportasi
Analisis Sistem prasarana transportasi yang meliputi
transportasi darat, air, dan udara dilakukan untuk memperoleh
gambaran mengenai:
Keterkaitan fungsional dan ekonomi antar kota, antar
kawasan baik dalam wilayah maupun antar wilayah
kabupaten, dengan melihat pengumpul hasil produksi,
pusat kegiatan transportasi, dan pusat distribusi barang
dan jasa;
Kecenderungan perkembangan prasarana transportasi
yang ada;
Aksesibilitas lokasi-lokasi kegiatan di wilayah kabupaten.
B. Sistem Prasarana Pengairan
Analisis Sistem prasarana pengarian dilakukan untuk
memperoleh gambaran mengenai :
Keterkaitan fungsional antara sumber-sumber air baku
dengan lokasi atau kawasan industri, pertanian,
permukiman, dan sebagainya;
Kecenderungan perkembangan pelayanan prasarana
pengairan yang ada;
Kondisi sumber air dikaitkan dengan upaya pelestarian;
Standar kebutuhan air baku pada masing-masing
kegiatan.
C. Sistem prasarana wilayah lainnya
Yaitu prasarana energi/listrik, telekomunikasi, pengetolaan
lingkungan (seperti sampah, air limbah dan air bersih),
prasarana kota, dan sebagainya. Idenfikasi ini dimaksudkan
untuk menemui dan mengenali fungsi, kondisi, dan tingkat
pelayanan prasarana wilayah tersebut.
Analisis terhadap sumberdaya alam dimaksudkan untuk
memahami kondisi, daya dukung lingkungan, dan untuk
memahami tingkat perkembangan pemanfaatan sumberdaya
lahan/tanah, sumberdaya air, sumberdaya udara, sumberdaya
hutan, dan sumberdaya alam lainnya serta potensi yang dapat
dikembangkan lebih lanjut dalam menunjang pengembangan
wilayah kabupaten
a. Sumberdaya Tanah
Analisis sumberdaya tanah dilakukan untuk mengidentifikasi
potensi pengembangan berdasarkan kesesuaian tanah
merekomendasikan tentang peruntukan bagi kegiatan
budidaya (kawasan permukiman, pertanian, perkebunan,
pariwisata, pertambangan, industri, dan lain-lain) dan kawasan
lindung
b. Sumberdaya Air
Analisis terhadap sumberdaya air dilakukan untuk memahami

01 - 10
Rencana I Tata Ruang I Wilayah I Kabupaten I Maluku Tenggara Barat I Tahun 2008

NO

Analisis sistem permukiman dilakukan untuk memahami


kondisi, jumlah, jenis, letak, ukuran, dan keterkaitan antar
pusat-pusat permukiman di wilayah kabupaten yang
digambarkan dengan sistem hirarki dan fungsi kawasan
permukiman.

PENGGUNAAN
LAHAN

Analisis penggunaan lahan dilakukan untuk mengetahui


bentuk-bentuk penguasaan, penggunaan, dan kesesuaian
pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya dan lindung.
Selain itu, dengan analisis ini dapat diketahui besarnya
fluktuasi intensitas kegiatan di suatu kawasan, perubahan,
perluasan fungsi kawasan, okupasi kegiatan tertentu terhadap
kawasan, benturan kepentingan sektoral dalam pemanfaatan
ruang, kecenderungan pola perkembangan kawasan budidaya
dan pengaruhnya terhadap perkembangan kegiatan sosial
ekonomi serta kelestarian lingkungan

PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN

Analisis
pembiayaan
pembangunan
dilakukan
untuk
mengidentifikasi sumber-sumber pembiayaan pembangunan
dan besaran biaya pembangunan baik dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Daraa Alokasi
Khusus (DAK), bantuan dan pinjaman luar negeri, perkiraan
sumber-sumber pembiayaan masyarakat, dan sumber sumber
pembiayaan lainnya.

KELEMBAGAAN

Analisis kelembagaan dilakukan untuk memahami kapasitas


Pemerintah
Kabupaten
dalam
menyelenggarakan
pembangunan yang mencakup struktur organisasi dan tata
laksana pemerintahan, sumberdaya manusia, sarana dan
prasarana kerja, produk-produk pengaturan serta organisasi
non-pemerintah (Ornop) dan perguruan tinggi.

10

PENJELASAN
bentuk-bentuk penguasaan, penggunaan, dan kesesuaian
pemanfaatan sumberdaya air.
c. Sumberdaya Udara
Analisis terhadap sumberdaya udara dilakukan untuk
mengetahui bentuk-bentuk penguasaan, penggunaan, dan
kesesuaian pemanfaatan sumberdaya udara dalam rangka
pengembangan kawasan yang menjaga kualitas udara.
d. Sumberdaya Hutan
Analisis terhadap sumberdaya hutan dilakukan untuk
mengetahui daya dukung/kemampuan kawasan dalam
menunjang fungsi hutan baik untuk perlindungan maupun
kegiatan produksi. Selain itu, analisis ini dimaksudkan untuk
menilai kesesuaian lahan bagi penggunaan hutan produksi
tetap dan terbatas, hutan yang dapat dikonversi, hutan lindung,
dan sebagainya.
e. Sumberdaya Alam Lainnya
Analisis sumberdaya alam lainnya dapat mencakup
sumberdaya hayati dan non-hayati yang dimaksudkan untuk
mengetahui bentuk-bentuk penguasaan, penggunaan, dan
kesesuaian pemanfaatan sumberdaya tersebut

SISTEM
PERMUKIMAN

ASPEK

Sumber : Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten, disesuaikan.

Laporan Draft Akhir

01 - 11
Rencana I Tata Ruang I Wilayah I Kabupaten I Maluku Tenggara Barat I Tahun 2008

1.8

SISTEMATIKA LAPORAN

Sistematika penyajian Laporan Draft Akhir kegiatan penyusunan RTRW


Kabupaten Maluku Tenggara Barat ini adalah:
BAB I Pendahuluan
Berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, metode pendekatan,
serta sistematika laporan.
BAB II Review RTRW Kabupaten Maluku Tenggara Barat
Berisi tentang tata urut dan peristilahan, visi dan misi, dimensi perencanaan,
klasifikasi rencana, substansi rencana, serta pengendalian tata ruang.
BAB III Gambaran Umum
Berisi kondisi eksisting kabupaten Maluku Tenggara Barat menyangkut
kondisi fisik, sosial dan ekonomi wilayah.
BAB IV Tinjauan Kebijakan dan Analisis Lingkungan Strategis
Berisikan penjelasan mengenai kedudukan Kabupaten Maluku Tenggara
Barat dalam lingkup global, nasional, propinsi, serta peluang dan tantangan
pengembangan.
BAB V Analisis Potensi dan Kendala Pengembangan Kabupaten Maluku
Tenggara Barat
Berisi penjelasan tentang analisis tata ruang dan lahan, sumber daya air, daya
dukung geologi dan kebencanaan, potensi ekonomi regional, pengembangan
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan kelautan, industry dan
pertambangan, pariwisata, perkembangan dan proyeksi penduduk, kebutuhan
sarana dan prasarana, dan perancangan kawasan pusat kota.
BAB VI Konsep Rencana Pengembangan
Berisikan penjelasan mengenai konsep pengembangan struktur tata ruang
dan pola ruang yang akan dikembangkang di Kabupaten Maluku Tenggara
Barat

Laporan Draft Akhir

Anda mungkin juga menyukai