Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PT PJB UP CIRATA
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk
mata kuliah PKL pada semester V Program Studi Teknik Mesin,
Departemen Teknik Mesin
Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah diterima dan disahkan pada
hari .............., tanggal ....................., tahun ...........
Disahkan Oleh
Pembimbing I
Pembimbing Perusahaan
()
NIP
()
NIK.
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas campur
tangan-Nya sehingga penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
dapat terselesaikan dengan baik. Dan laporan ini sebagai bukti untuk memenuhi
bahwa penulis telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan baik.
Dengan ini penulis bertima kasih kepada kepala instansi yang selama
kurang lebih 1 bulan ini telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL). Laporan ini dapat terbuat dan diselesaikan
dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing dari pihak kampus maupun pihak
instansi, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih.
Akhir dari kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini. Penulis
juga mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan
ini tersebut.
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan.................................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
I. Pendahuluan............................................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan......................................................................
1.3 Ruang Lingkup Bahasan..................................................................................
1.4 Sistematika Laporan........................................................................................
II. Tinjauan Umum Perusahaan..................................................................................
2.1 Sejarah Singkat PT. PJB UP CIRATA.............................................................
2.2 Ruang Lingkup Kegiatan PT PJB UP Cirata...................................................
2.3 Struktur Organisasi..........................................................................................
2.4 Fasilitas PT PJB UP Cirata..............................................................................
III. Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kita semua tentu telah mengenal energi listrik sebagai salah satu energi
yang dapat dikonversikan menjadi berbagai jenis energi lain. Dibandingkan
dengan penyimpanan energi lain, energi listrik menjadi yang paling mudah untuk
disimpan dan dirubah. Oleh karena itu sekarang alat elekrtonik menjadi sangat
berkembang karena sumber energinya yang mudah didistribusi dan dikonversikan.
Energi listrik didapatkan dengan cara mengubah energi lain menjadi
ggl induksi dan membangkitkan arus, ketika diberi beban arus akan
membangkitkan energi dan daya listrik. Salah satu cara pembangkitan energi
listrik yang paling effisien adalah dengan menggunakan PLTA, karena pada
dasarnya kita tidak membutuhkan bahan bakar untuk proses pembangkitanya. Kita
hanya membuat simulasi air yang ditampung menyimpan energi potensial pada
elevasi tertentu. Lalu dialirkan ke tempat yang lebih rendah melalui terowonganterowongan. Air dialirkan menuju turbin dan memutar turbin yang dihubungkan
dengan generator. Generator merubah energi putaran menjadi energi listrik.
PLTA menggunakan berbagai sistem yaitu sistem air (Water Way),
sistem pendinginan (Cooling System). Sistem udara tekan (Air Pressure System)
dan sistem listrik. Sebagai salah satu penunjang peralatan, sistem pendingin
tetntunya sangat penting dikarenakan setiap peralatan memiliki rentang suhu
optimal untuk bekerja. Bila suhu berada diluar rentang yang dianjurkan, sistem
masih bisa berjalan tetapi dengan tingkat effisiensi yang lebih rendah. Oleh karena
itu sistem pendingin menjadi sangat penting dan kami tertarik untuk
menghitungnya sebagai tema pada laporan praktikum kami.
1.2
Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Tujuan dalam mengerjakan kerja praktek sebenarnya luas. Sebagai
contoh kami ingin mengetahui lingkungan pekerjaan yang sebenarnya, struktur
organisasi sebenarnya dalam pekerjaan, koordinasi dalam bekerja, bekerja sama
dengan depertemen lain dalam perusahaan dan belajar beradaptasi dengan
lingkungan pekerjaan. Secara umum kami dilibatkan seperti salah satu pekerja di
perusahaan yang kami tuju yaitu PT. PJB Unit Pembangkit Cirata.
Namun kami memiliki tujuan khusus yaitu mengetahui kondisi
sebenarnya penerapan strategi maintenance yang diterapkan di PT PJB UP Cirata.
Dalam melakukan pada bagian peralatan tertentu, metode perawatannya dan
bagaimana cara start up suatu peralatan yang terintegrasi dengan sistem-sistem
lain yang tidak sederhana.
1.3
Ruang Lingkup Bahasan
Sistem pendingin memiliki alur yang panjang dimulai dari
pengambilan air dari bagian setelah turbin (Draft Tube) lalu melalui pompa dan
didistribusikan menuju 4 peralatan yang membutuhkan pendinginan yang
massive. Dikarenakan sistem pendingin memiliki cabang dan setiap cabang
memiliki peralatan dan penunjang sendiri-sendiri, kami memilih salah satu
pendingin sebagai tema dari laporan kerja praktek yang kami lakukan. Yaitu
sistem pendingin udara pada generator.
Kami tidak akan menjelaskan secara detail sistem pendinginan pada
peralatan lain maupun perjalanan air dari draft tube menuju setiap peralatan. Kami
1.4
Sistematika Laporan
I.
II.
Pendahuluan
Bab ini berisikan Latar Belakang, Tujuan PKL, Ruang Lingkup
Bahasan dan Sistematika Laporan
Tinjauan Umum Perusahaan
Bab ini menguraikan tinjauan umum perusahaan, yang antara lain
meliputi Sejarah Singka Perusahaan, Ruang Lingkup Kegiatan
III.
IV.
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat PT. PJB UP CIRATA
PLTA Cirata, sejak pertama kali dioperasikan pada tahun 1988
dikelola oleh PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Barat
(PLN KJB) dengan nama Sektor Cirata.Pada tanggal 3 Oktober 1955 PLN
(Persero) membentuk 2 anak perusahaan yaitu PT PLN Pembangkit Tenaga
Listrik Jawa-Bali I dan II yang disebut PT PJB I dan PT PJB II, dimana Sektor
Cirata masuk wilayah kerja PT PJB II.Tahun1997, Sektor irata berubah nama
menjadi Unit Pembangkit Cirata (UP) Cirata, dan sejak tanggal 3 Oktober 2000,
PT PJB II berubah nama menjadi PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB).Daerah
pengaliran Sungai Citarum merupakan daerah yang subur, bergunung-gunung dan
dianugerahi curah hujan yang tinggi. Sungai Citarum tidak pernah kering
sepanjang tahun dan airnya digunakan penduduk untuk berbagai keperluan
seperti, pembangkit tenaga listrik, irigasi, sumber air, dll. Dalam memenuhi
kebutuhan listrik yang semakin meningkat, pemerintah menentukan kebijaksanaan
penghematan penggunaan bahan bakar minyak. Pemanfaatan potensi tenaga air
sebagai sumber energi listrik semakin bertambah penting mengingat keterbatasan
sumber energi primer disamping usaha konservasi air.
Unit Pembangkit (UP) Cirata berlokasi di Desa Cadas Sari,
Kecamatan Tegal Waru, Plered Purwakarta. Pembangunan proyek PLTA Cirata
merupakan salah satu cara pemanfaatan potensi tenaga air di Sungai Citarum yang
letaknya di wilayah Kabupaten Bandung, kurang lebih 60 km sebelah barat laut
Kota Bandung atau 100 km dari Kota Jakarta melalui jalan Purwakarta.
elevasi muka air normal tertinggi 220 m dan terendah 205 m, sehingga volume air
waduk seluruhnya 2165 juta meter kubik dengan isi efektif waduk 796 juta meter
kubik.
Mulai Beroperasi
Kapasitas
PLTA Unit 1
25 Mei 1988
126 MW
PLTA Unit 2
29 Februari 1988
126 MW
PLTA Unit 3
30 September 1988
126 MW
PLTA Unit 4
10 Agustus 1988
126 MW
PLTA Unit 5
15 Agustus 1997
126 MW
PLTA Unit 6
15 Agustus 1997
126 MW
PLTA Unit 7
15 April 1998
126 MW
PLTA Unit 8
15 April 1998
126MW
Total
1008 MW
Tipe
Produksi
: VOEST-ALPINE
: 106,8 m
Rated Output
: 129,6 MW
Kecepatan
: 187,5 rpm
: 132,5 m3/s
Runaaway speed
: 400 rpm
: 4300 mm
: 6400 mm
Diameter Runner
: Dth = 3400 mm
: 16
: z = 24
: 260 mm
:980 mm
Jumlah Servomotor
:2
: 38,5 kg/cm2
Langkah servomotor
: 440 mm
: 400 mm
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Sistem-sistem di PLTA Cirata
1. Waterway
Merupakan sitem siklus air dimulai dari pintu air yang berada di
reservoir sampai ke pembuangan (Draft Tube). Pengelolaan air tersebut sudah
terintegrasi, dimulai dari resrevoir yang menyimpan energi potensial air dari
tempat yang lebih tinggi. Selanjutnya terdapat intake gate yang berfungsi sebagai
pintu air mengalirkan air ke headrace tunnel, air yang diam bergerak menuju
tempat yang lebih rendah. Terjadi perubahan energi potensial menjadi energi
kinetik, pada satu tunnel dibagi menjadi dua saluran, sebelum cabang tersebut
terdapat saluran peredam tekanan balik yang terbuka ke atas yang bernama surge
tank yang memiliki fungsi untuk menahan tekanan balik yang berasal dari bawah.
Hal ini terjadi ketika pintu air pada cabang penstock pertama kali dibuka dan inlet
valve yang tertutup akan mengakibatkan benturan yang menyebabkan kenaikan
tekanan dan berbalik menuju ke cabang tersebut, bila tidak ada saluran peredam
(surge tank) maka sistem akan pecah karena tidak kuat menahan tekanan. Dari
cabang terdapat saluran penstock yang menurun dengan sudut tertentu yang
diameternya pun berangsur-angsur menurun lalu saluran menjadi datar kembali.
Setelah itu air menuju inlet valve yang digerakkan dengan hidrolik SAC dan
kembali menggunakan berat dari bandul pemberat, selain itu terdapat saluran by
pass dari sebelum inlet valve dan setelah inlet valve dikarenakan karena tekanan
kedua bagian tersebut berbeda cukup jauh, sehingga tekananya perlu disamakan
terlebih dahulu sebelum inlet valve dibuka agar mencegah terjadinya kerusakan.
Setelah itu air menuju guide fan yang merupakan pengontrol buka tutup runner
pada spiral case, kontrol ini diperlukan untuk menjaga agar putaran turbin tetap
pada 187,5 rpm dikarenakan beban selalu dinamis berubah sesuai jaringan. Air
yang telah diarahkan masuk menuju spiral case, saluran yang mirip cangkan
keong yang masuk secara tegak lurus turbin dan keluar sejajar dengan turbin. Air
lalu menuju Draft Tube yang melengkung dan menuju ke Tail Race (saluran
buang air) .
dapat berlangsung sesuai dengan yang kita inginkan. Pada dasarnya pekerjaan
yang kita lakukan adalah membersihkan, melakukan penggantian, mengecek
kondisi dari penunjang mesin seperti suplai udara dan pelumasan.
Sementara untuk bagian Engineering menggunakan alat-alat yang
canggih seperti pengukur vibrasi, laser alignment dan oil purifier. Dalam
pengerjaannya pun sering dibantu oleh bagian Har Mesin, karena di bagian
Maintenance memiliki jumlah staf yang lebih banyak dan biasa menangani
pekerjaan lapangan. Untuk pekerjaan berat seperti overhaul turbin pun semua
bagian Maintenance turut membantu dikarenakan butuh banya orang untuk
melakukanya.
Dalam waktu sebulan kami telah turut membantu dalam berbagai
pekerjaan yang dilakukan oleh bagian Har mesin beberapa yang sama seperti
esensi mencegah terjadinya kerusakan:
1. Melakukan pengecekan naik turunnya tail race yang disertai
dengan pelumasan kembali yang dilakukan setelah diketahui
bahwa pergerakan naik turunya tidak lancar dan lambat. Ada pula
pelat hanger yang digerinda agar pergerakan menjadi semakin
lancar.
2. Melakukan pengecekan terhadap kondsi Air Cooler pada unit
turbin yang sedang berjalan, kami menemukan adanya rembesan
air di sisi-sisi penampung. Setelah dicek tidak terdapat kebocoran
kami hanya membersihkannya.
3. Pengecekan Grease pada katup-katup yang terdapat pada semua
unit, dengan penambahan grease pada ulir katup yang terlihat
kering.
4. Pengecekan
bagian-bagian turbin
pemeliharaan ini secara umum ditentukan oleh jam kerja mesin yang telah
mencapai batas yang telah ditentukan.
Pemeliharaan yang dimaksud di atas adalah pemeliharaan terencana
secara periodik yang terdiri dari Annual Inspection, General Inspection, dan
Major Overhaul.
Batasan jam kerja tersebut sebelumnya telah disepakati pada forum
diskusi pemeliharaan tanggal 6 Februari 1987, dimana pada diskusi tersebut batas
selang waktu untuk major overhaul (MO) dibagi tiga pola :
a.
b.
c.
meliputi pemerikasaan,
meliputi pemeriksaan,
pengukuran dengan membuka mainhole dan bagian lain tanpa atau melepas
bagian utama bila perlu, penyetelan, perbaikan, penggantian (bukan peralatan
utama) dan dilakukan pengujian. Dengan demikian pelaksanakan general
inspection memerlukan waktu lebih lama dari annual inspection dan
dilaksanakan pada pertengahan major overhaul.
c. Ruang lingkup kegiatan major overhaul meliputi pembongkaran total,
perbaikan, pemeriksaan, pengukuran, penyetelan, penggantian peralatan dan
dilakukan pengujian. Karena dilakukan pembongkaran dibagian utama maka
waktu yang diperlukan relatif lebih lama dari GI.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA