Kelompok 11:
Aisyah Nur Ridha
Danar Aditya
Endra Panreski
Eric Adelwin
TUGAS:
1. Resume dari Kuliah Tamu PT. PUPUK KUJANG
2.
3.
4.
5.
6.
Bisa dilengkapi dgn data sekunder: Profil Suhu, Profil Konsentrasi, profil
Tekanan, dll sepanjang Reaktor .... Dan dibahas
Universitas Indonesia
Page 2
Gas alam dibagi menjadi dua aliran, bahan bakar gas dan gas proses. Gas
proses adalah sumber utama dari hidrogen dan pertama terlebih dahulu ditekan
sampai 42 bar menggunakan dua kompresor gas alam. Gas alam tidak berbau
Universitas Indonesia
Page 3
ketika diambil dari sumber gas tetapi sesuai peraturan harus diberi bau khas.
Senyawa Sulphur seperti Methyl, Etil dan Tersier-Butyl Mercaptan ditambahkan
untuk memberikan gas bau yang dikenali. Senyawa Sulfur adalah racun katalis di
pabrik amonia dan proses harus menghapus sulfur ini untuk menghindari
kerusakan katalis.
Desulphurizer
Secondary Reformer
Methanator
Ammonia Converter
Universitas Indonesia
Page 4
1. Desulphurizer
Reaksi
2. Primary Reformer
Fungsi : Untuk pembentukan gas sinthesa yaitu gas H2 dari reaksi Gas
Alam (CH4) dengan Steam (H2O).
Universitas Indonesia
Page 5
Reaksi:
tiga tipe utama reformer berdasarkan cara suplai panasnya, Terrace Firing,
Side Firing, Top
3. Secondary reformer
Fungsi : Untuk pembentukan gas sinthesa yaitu gas Nitrogen (N2) dari
reaksi udara bebas (O2) dengan gas Hidrogen (H2).
Reaksi:
Universitas Indonesia
Page 6
: 370oC
Kandungan CO outlet
: 2-3,5% mol.
Reaksi
5. Methanator
Universitas Indonesia
Page 7
Katalis: Ni base
Gambar 5. Metanasi
Sumber: presentasi kuliah tamu
6. Ammonia converter
Katalis
Promotor
Reaksi
Universitas Indonesia
Page 8
2 tahap reaksi :
Parameter
-Temperature T > : convertion> , vel. reaksi> (fast)
-Pressure @T constant, convertion> if P> until certain limit
-NH3/CO2 N/C> (excess NH3), convertion (CO2)>
-H2O/CO2 H/C>, convertion <
Universitas Indonesia
Page 9
-ReactorVolume/Retention
Time
V>
(retention
time>),
Universitas Indonesia
Page 10
Pada tugas kali ini kelompok kami akan langsung membahas sesuai dengan topik
yang diberikan yaitu reaktor primary reformer. Pada kuliah tamu dari PT. PUPUK
KUJANG, proses sintesa amonia menggunakan primary reformer (reaktor
tubular) yang berfiungsi untuk pembentukan gas sinthesa yaitu gas H2 dari reaksi
Gas Alam (CH4) dengan Steam (H2O). Primary reformer berfungsi juga seperti
Heat Exchanger untuk menaikkan temperatur gas proses. Pertukaran panas yang
dominan dengan radiasi. Reaksi yang terjadi:
Tekanan Rendah
2.
Temperatur Tinggi
3.
Gambar dibawah ini merupakan proses primary reformer pada produksi amonia
yang dibuat oleh M.W. Kellogg
Universitas Indonesia
Page 11
Dalam uap reformer primer dan gas alam, ditambahkan uap untuk rasio
gas dari 3: 1. Sehingga 100te uap dan 33te gas alam per jam ditambahkan ke
tabung reformer utama pada tekanan 32 bar. Sebelum memasuki tabung katalis,
diisi campuran dan dipanaskan sampai 500 C dengan gas pembakaran
meninggalkan tungku. Reformasi berlangsung di 520 tabung diisi dengan katalis
oksida nikel (22te) dan suhu reaksi 820 C. Reaksi ini membutuhkan panas.
Panas dipasok dengan membakar gas alam di 198 pembakar di atap tungku. Ada
juga 11 pembakar dikelilingi oleh firebricks di lantai tungku pada akhir outlet
tabung reformer. Gas-gas proses dan arus uap ke bawah dalam tabung katalis diisi.
Tabung dibagi menjadi sepuluh baris dari 52 tabung. 51 tabung di setiap baris
tabung diisi dengan katalis tapi satu tabung di tengah-tengah setiap baris adalah
riser dan tidak mengandung katalis.
Gas-gas proses dan arus uap ke bawah dalam tabung katalis diisi. Tabung
dibagi menjadi sepuluh baris dari 52 tabung. 51 ini di setiap baris tabung diisi
dengan katalis tapi satu tabung di tengah-tengah setiap baris adalah riser dan tidak
mengandung katalis. Tabung ini tidak memiliki batasan dan mampu mengangkut
total aliran dari 51 katalis tabung diisi lainnya ke atas. Tabung dilas ke header
umum di sepanjang bagian bawah untuk memungkinkan gas meninggalkan
tabung katalis diisi lari ke tabung kosong yang membawa gas dalam arah yang
Universitas Indonesia
Page 12
berlawanan hingga sundulan lain memenuhi gerai lain dari baris lainnya. Jadi ada
10 anak tangga mengambil gas direformasi untuk header umum terjadi untuk
memberi makan reformer sekunder.
Gas meninggalkan reformer utama sebagai campuran gas tapi kebanyakan
hidrogen pertama unsur yang dibutuhkan untuk sintesis amonia, komposisi
perkiraan pada tahap ini adalah, 70% H2, 10% CO2, 10% CO, dan 10% metana.
Sekitar 30 te air dan 30te gas alam dikonversi menjadi hidrogen dan karbon
oksida pada tahap ini sehingga lebih banyak uap harus ditambahkan. Penting
untuk diingat bahwa reaksi yang lebih disukai dalam reformer primer & sekunder
tergantung pada kelebihan air yang tersedia.
Ada tiga tipe utama reformer berdasarkan cara suplai panasnya, Terrace
Firing, Side Firing, Top Firing.
1. Terrace Firing :
Merupakan dua sel yang masing masing dengan pipa yang berbaris panjang
Hampir semua transfer panas dengan radiasi, terutama radiasi dari dinding
refractory ke tube
Universitas Indonesia
Page 13
2. Top Firing :
Hampir seluruh transfer panas dari radiasi, radiasi dari fluegas ke tube
3. Side firing :
Hampir semua transfer panas dengan radiasi, terutama radiasi dari dinding
refractory ke tube
Universitas Indonesia
Page 14
Tinjauan Katalis
Persyaratan Katalis Primary Reformer:
Aktivitas tinggi dan stabil
Pressure Drop Rendah
Transfer panas baik
Perlawanan Tinggi ke pembentukan karbon
Kekuatan Tinggi
Operasi Sederhana
Sejak hidrokarbon yang lebih tinggi rentan terhadap catalytic cracking
dalam kondisi primary reformer, penting untuk memilih katalis dengan sedikit
atau tidak ada bagian yang asam. Catalytic cracking juga dapat mulai terjadi di
dekat bagian inlet tabung. Katalis yang sangat aktif di dekat bagian inlet tabung
akan membantu dalam mengkonversi banyak hidrokarbon yang lebih berat untuk
menurunkan berat molekul yang tidak jenuh pada suhu yang lebih rendah sebelum
daerah suhu yang lebih tinggi tercapai dan retak termal, bersama dengan catalytic
cracking, dapat terjadi. Katalis ini harus didasarkan pada dukungan rendah asam
untuk mencegah catalytic cracking dari intermediet tak jenuh dan karbon atau
pembentukan coke berikutnya.
: 16-18%w
Carrier
Ni Surface area
Universitas Indonesia
: 3.5-5 m2//g
Page 15
Diameter
: 16 mm
Height
: 8 mm
Hole size
: 3.4 mm
Hole
:7
Universitas Indonesia
Page 16
Universitas Indonesia
Page 17
untuk tiap tube (dengan data-data yang =sudah diperoleh). Berat katalis
ditentukan.
Kemudian
dilakukan
penimbangan
dilanjutkan
dengan
Universitas Indonesia
Page 18
Mengapa Sulfur menjadi racun katalis Steam Reforming. Pada umumnya katalis
yang dipakai di Steam Reforming adalah Nikel. Nikel merupakan sulfur absorbent yang
sangat baik. Dalam jumlah sangat sedikit saja akan menyebabkan deaktivasi katalis total.
Deaktivasi artinya berkurangnya keaktifan katalis. Dapat terjadi secara kimiawi dan
secara fisik.
A. Deaktivasi secara kimiawi:
Oksidasi katalis:
Page 19
Ratio S/C ( steam to carbon ratio), Pressure drop, Temperatur outlet gas, CH4
leak dijaga dalam kisaran yang dianjurkan.
T approach (Tapch) yaitu selisih Tout gas dengan T kesetimbangan, Tapch <
40oC (performance katalis masih baik).
Kandungan Sulfur gas proses yang masuk ke Reformer harus < 0,01 ppm.
Bila kejadian tersebut terlanjur terjadi, maka tindakan yang dilakukan disebut
mereaktivasi Katalis. Prinsip dari Reaktivasi Katalis yaitu mereduksi kembali katalis
yang telah teroksidasi. Reaktivasi katalis Reformer antara lain adalah dengan metode :
Decoking
Proses penghilangan karbon (coke) pada katalis. Dapat dilakukan dengan Steam
namun Reaksi berjalan lambat, Udara (O2) maka Reaksi cepat namun perlu hati-hati
karena reaksi sangat eksotermis atau kenaikan T tinggi. Dapat juga dengan Sulfur
Removal / Regenerasi yaitu dengan proses penghilangan racun Sulfur dari katalis atau
dengan cara steaming atau reaksi dengan udara (O2).
Dengan tindakan di atas, diharapkan kinerja katalis akan membaik, karena
Carbon dan Sulfur yang menempel telah hilang / berkurang sehingga reaksi Steam
Reforming berlangsung dengan baik, dan selanjutnya tube katalis bebas dari hot spot dan
sejenisnya
karena
biang
penyebab
hot
spot
telah
dihilangkan.
Seksi pembuatan gas alam dibagi menjadi tahapan reformer dari tahapan shift
converter, reformer dibagi menjadi dua tahap yaitu primary reformer dan
Universitas Indonesia
Page 20
Universitas Indonesia
CO + 3H2
Page 21
H= +49,27 Kcal/mol
+ H2O
CO2 + H2
H= - 9,83 Kcal/mol
Reaksi keseluruhan adalah endotermis dan panas yang dibutuhkan berasal dari
panas pembakaran gas alam diluar tube katalis pembakaran gas alam di seksi
radiant. Reaksi pembakaran tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
CH4 + 4O2
Burner-burner fuel gas ini terletak diantara dua baris tube katalis. Ada 10 baris
burner, masing-masing terdiri dari 20 burner.
Gas alam dan steam yang akan masuk ke primary reformer harus diatur agar
memiliki perbandingan mol S : C = 3,5 : 1, karena jika pemakaian steam kurang
maka dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi agar reaksi berlangsung ke arah
kanan kesetimbangan. Pemakaian steam yang kurang akan menyebabkan reaksi
samping sebagai berikut:
CH4
C + 2H2
2CO2
C + CO2
Deposit karbon yang terbentuk ini akan melapisi permukaan katalis, sehingga
akan mengurangi keaktifan katalis dan terjadi local overheating pada tube.
Efisiensi perpindahan panas juga dapat berkurang dan merusak tube.
Perbandingan mol S : C ini diatur oleh suatu alat yang disebut ratio relay (RRI).
Gas yang bereaksi dalam tube akan keluar melalui bagian bawah tube dan
disatukan dalam sebuah pipa besar untuk masing-masing baris yang disebut riser.
Gas dari riser dikirim ke Secondary Reformer 103-D melalui suatu pipa besar
yang disebut transfer line, suhu gas yang keluar sekitar 810-815 oC dengan
tekanan 32,5 kg/cm2. Transfer line dipasangi jacket water sebagai pelinding dan
pendingin. Gas CH4 yang lolos dari Primary Reformer diharapkan kurang dari 10
%.
Universitas Indonesia
Page 22
Gas hasil pembakaran (fuel gas) yang suhunya makin tinggi dihisap oleh Induced
Fan melalui seksi konveksi, dimana panasnya dimanfaatkan untuk memanaskan
umpan gas alam, udara untuk Secondary Reformer, Boiler Feed Water dan
Superheated Steam untuk power generator. Fuel gas dari seksi konveksi dibuang
ke udara melalui suatu cerobong (stack), suhu gas buang ini masih sekitar 250 oC.
Unit
Proses
Jenis
katalis
Bent
uk
Volu
me katalis
(m3)
Start
-up
Primar
y Reformer
Nikel
Oksida
Rasc
hing Ring
18,8
Agus
tus 2002
Universitas Indonesia
Page 23
Neraca massa dapat dijabarkan dengan mengambil elemen volum dan alirannya
diasumsikan sebagai plug flow. Elemen volum ditunjukkan oleh gambar berikut:
Universitas Indonesia
Page 24
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sigit Abdurakhman (FT Teknik
Kimia UGM) terhadap primary reformer di PT Pupuk Kujang adalah :
Dari grafik dapat dilihat semakin tinggi temperatur inlet maka semakin
rendah konsentrasi sisa metana outlet reformer. Hal ini menunjukkan semakin
banyak metana yang bereaksi dan berubah menjadi gas hidrogen. Terjadinya
reaksi merupakan akibat adanya tumbukan antar molekul yang kemudian
Universitas Indonesia
Page 25
Untuk variasi tekanan inlet reformer dapat dilihat pada gambar di atas. Hal
tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan, akan semakin tinggi pula
konsentrasi metana di outlet reformer. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
banyak metana yang bereaksi dan berubah menjadi hidrogen. Hal ini dapat dilihat
pada reaksi (1) dan (3), dimana sisi reaktan mempunyai koefisien reaksi yang
lebih kecil dari sisi produk, sehingga dengan kenaikan tekanan kesetimbangan
reaksi akan bergeser ke arah reaktan. Akan tetapi setiap reaksi mempunyai batas
operasional tekanan yang memungkinkan terjadinya reaksi dan juga dibatasi oleh
keterbatasan alat sesuai dengan desain awal.
Universitas Indonesia
Page 26