Anda di halaman 1dari 8

Bank Jatim Terapkan Jatim Elektronik Transfer Sistem (JETS)

Bank Jatim pada hari Selasa, tanggal 30 Oktober 2012, bertempat di Ruang Bromo, Lt.5
Gedung Bank Jatim, Jl. Basuki Rahmad 98-104 Surabaya mengadakan soft launching Jatim
Elektronik Transfer System (JETS). Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Departemen
Accounting & Sistem Pembayaran Bank Indonesia Kantor Pusat, Deputi Direktur
Pengawasan Bank Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah IV Jawa Timur, Ketua
Perbarindo, Komite APEX BPR Bank Jatim dan Direktur Utama 18 (delapan belas) BPR
peserta pilot project. Pada acara tersebut dilakukan penandatanganan kerjasama antara Bank
Jatim dengan 18 (delapan belas) BPR peserta pilot project. Sebelum adanya Jatim Elektronik
Transfer Sistem (JETS), BPR tidak boleh menyelenggarakan kliring misalnya transfer antar
BPR atau ke bank umum sehingga BPR harus membuka rekening di beberapa bank umum
dikarenakan system transfernya masih manual. Dengan adanya Jatim Elektronik Transfer
Sistem (JETS) maka semuanya akan terhubung secara online.
()

Tanggal: 29/11/2012
Antar nasabah BPR Dapat Transfer Dana
KERJASAMA Bank Jatim dengan Bank Indonsia (BI) patut diacungi jempol. Kini, nasabah
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Timur dapat melakukan transfer dana antar-BPR
maupun antara BPR dengan bank umum secara mudah dan cepat. Itu bisa dilakukan sejak
dikembangkan sistem transfer dana bagi BPR atau yang dikenal dengan Sistem Transfer
Kredit Elektronik (STKE) BPR. Terebosan baru di Indonesia ini peresmiannya dilakukan
Gubernur BI, Darmin Nasution, pada 29 November 2012 di Surabaya. Sistem ini
menghubungkan antara BPR dengan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNB)
melalui bank pengayom (apex bank). Praktis, melalui sistem ini BPR akan memiliki akses
transfer dana secara nasional kepada seluruh bank peserta kliring. STKE BPR ini rencananya
akan dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia secara bertahap. Sebagai tahap awal, pilot
project STKE BPR dikembangkan BI bersama Bank Jatim yang bertindak sebagai bank
pengayon untuk BPR wilayah Jawa Timur. Pemilihan Jawa timur sebagai wilayah pilot
project didasari oleh eksistensi Bank Jatim sebagai bank pengayom yang dinilai berhasil.
Dari 330 BPR yang ada, sebanyak 274 BPR atau 83 persennya menjadi anggota bank
pengayom BPR. (*)
()

Tanggal: 05/12/2012
Bank Jatim di Investor Summit 2012
Surabaya merupakan kota ke-2 penyelenggara Investor Summit tahun 2012 bertempat di
Grand Citty mall & Convex Surabaya (5/12/2012), Acara tahunan yang diselenggarakan oleh
PT. Bursa Efek Indonesia bersama Bapepam-LK, KPEI dan KSEI dan dukungan dari
berbagai pihak media ini dimanfaatkan oleh berbagai emiten yang ada di Indonesia, tak
terkecuali oleh PT. Bank Jatim Tbk. Diselenggarakannya Investor Summit di Surabaya
merupakan kesempatan besar bagi Bank Jatim untuk mempresentasikan kinerja dan strategi
ke depan perseroan kepada investor. Diantara 12 emiten yang hadir saat itu Bank Jatim
mendapat kesempatan pertama untuk presentasi, Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto
mewakili menagement mempresentasikan kinerja perseroan Bank Jatim. Dari Pertumbuhan
Asset Bank Jatim per Oktober 2012 mencatat perolehan asset sebesar Rp32.392.491 juta
(unaudited), tumbuh sebesar 27% dari periode tahun lalu (YoY). Perolehan asset tersebut
terutama didapat dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 21,79% dan penyaluran
kredit sebesar 15,58%,jelas Hadi. Adapun kontribusi terbesar pada perolehan DPK
sambung Hadi, disumbang oleh jenis Simpanan Giro sebesar Rp10.266.007 juta, tumbuh
5,63% (YOY), diantaranya Giro Pemerintah sebesar Rp7.518.712 juta, tumbuh 1,23%
(YOY), Giro Umum sebesar Rp2.737.672 juta, tumbuh 19,90% (YOY). Kontribusi dari
Tabungan sebesar Rp7.194.856 juta atau tumbuh 31,29% (YOY) diantranya : TabunganKu
sebesar Rp355.103 juta, tumbuh 60,73% (YOY), Tabungan Haji sebesar Rp149.929 juta,
tumbuh 20,89% (YOY), Tabungan Simpeda sebesar Rp6.488.416 juta, tumbuh 31,06%
(YOY) dan kemudian dari Deposito sebesar Rp8.312.219 juta, tumbuh 39,40% (YOY),
jelas Hadi. Hal ini menunjukkan bahwa DPK Bank Jatim didominasi oleh pengumpulan dana
murah atau proporsi giro dan tabungan terhadap total DPK (CASA ratio) yaitu 67,75 %.
Sedang pada angka nasabah, sebanyak 2.030.250 orang telah menjadi nasabah Bank Jatim,
naik 29,99% YTD. Pada peningkatan jumlah nasabah ini Hadi mengatakan, salah satu
kontribusi tertinggi disumbang oleh jenis Tabungan, khususnya jenis Tabungan Simpeda,
yang naik 230.354 nasabah (YTD), terangnya. Sementara untuk pertumbuhan asset yang
di dapat dari penyaluran kredit Hadi memaparkan, Jumlah penyaluran kredit Bank Jatim per
Oktober 2012 sebesar Rp18.837.846 juta. Angka ini naik 16,87% YOY. Kredit memberikan
kontribusi kenaikan sebesar 57,29% terhadap total asset. Kontribusi terbesar pada penyaluran
kredit disumbang oleh jenis kredit consumer sebesar 60,46% dari portfolio kredit Bank

Jatim, kredit komersial sebesar 21,12%; dan kredit UMKM sebesar 18,43%. Namun secara
YoY, prosentase kenaikan pada masing-masing skim tertinggi diberikan oleh skim kredit
UMKM yang naik 28,64% dari periode tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa Bank
Jatim masih tetap berkomitmen untuk memberdayakan UMKM. Jelas Hadi. Kemudian
Pendapatan bunga bersih Bank Jatim naik sebesar 2,20% (YOY). Hal ini menurut Hadi,
terutama didapat dari pendapatan bunga dari kredit yang merupakan kontributor terbesar.
Pendapatan bunga dari kredit ini naik 5,09% atau ekuivalen Rp98,2 M. Dari sisi Fee Based
Income Hadi menjelaskan, Pendapatan Operasional Bank Jatim Selain Bunga sebesar Rp290
M atau tumbuh 43,38% (YOY). Kenaikan pada fee based income terbesar adalah Pendapatan
lainnya naik sejumlah Rp91,7 M (YOY), antara lain Pokok penerimaan hapus buku Rp95,4
M, Referensi bank Rp12,5 M, Potongan premi asuransi Rp10,2 M, Komisi/provisi kredit naik
sejumlah Rp15,5 M (YOY). Untuk laba perusahaan Per Oktober 2012, Hadi mengatakan
Bank Jatim berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp801,4 Milyar dari bulan
September sebesar Rp683,9 Milyar. Per November 2012, Bank Jatim berhasil membukukan
laba sebelum pajak Rp 916,26 Milyar. Sementara itu Rasio Keuangan Oktober 2012, Return
On Asset/ ROA Sebesar 3,22% naik dari posisi September 2012 sebesar 3,17 % dikarenakan
peningkatan pendapatan bunga bersih. Angka ini diatas rata-rata BPD yaitu 2,97% dan
perbankan nasional 3,09%. terang Hadi. kemudian Loan to Deposit Ratio/ LDR Sebesar
73,09% naik dari posisi September 2012 sebesar 70,74% dikarenakan penyaluran kredit
meningkat. Angka ini diatas rata-rata BPD sebesar 63,35%. sambungnya. Kemudian Hadi
menyebut Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Bank Jatim Sebesar 69,47%
turun dari posisi September 2012 sebesar 70,02% dikarenakan ada efesiensi biaya. Angka ini
diatas rata-rata BPD sebesar 74,17% dan perbankan nasional 74,26%, Terang Hadi.
Peningkatan kinerja Bank Jatim juga diiringi dengan pengembangan jaringan kantor dan
layanan, Hadi menyatakan per oktober 2012 Bank Jatim telah memiliki Total 871 Layanan
Perbankan diantaranya : Kantor Cabang :41, Kantor Cabang Pembantu :67, Kantor Kas :169,
Payment Point :134, Kas Mobil :57, Kas Mobil ATM :6 dan ATM :348 ADM :1, Office
Channeling :47 Untuk strategi ke depan menurut Hadi, Bank Jatim senantiasa berusaha
meningkatkan mutu dan layanan serta berupaya untuk terus melakukan inovasi untuk bisa
menjadi bank yang sehat dan berkembang secara wajar sesuai dengan visinya. Upaya
tersebut dituangkan ke dalam beberapa rencana startegis antara lain DPK : internet banking,
SMS dan Mobile Banking. Treasury : Pengembangan & penyempurnaan JETS,
pengembangan ALMA Management Tools. Kredit : Pengembangan Loan Originating System

& Loan Scoring. Perencanaan : Pengembangan Budget and Monitoring Control , Umum :
Pengembangan & implementasi Asset & Inventory Management, IT : Pengembangan &
implementasi IT Security, IT RiskAssesment & Audit. Selain itu Hadi menambahkan Bank
Jatim dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, namun
sebagai salah satu bentuk kepedulian dan tanggung jawab social kepada masyarakat, melalui
program CSR Bank Jatim memberikan bantuan dibidang pendidikan, social budaya dan
kesehatan. Adapun penyaluran CSR per Oktober 2012 adalah sebesar 9 Miliar, kata Hadi.
(*) Catatan ; YoY : Perbandingan data terhadap sata tahun sebelumnya (Oktober 2012
terhadap Oktober 2011) YtD : Perbandingan terhadap akhir tahun sebelumnya (Oktober 2012
terhadap Desember 2011)
()

Tanggal: 12/12/2012
Bank Jatim Menerima Penghargaan Best Champion Service Excellence Award 2012
Senin (10/12/2012) Bank Jatim kembali mencatat prestasi membanggakan. Dalam acara yang
bertajuk Surabaya Service Excellence 2012 diselanggarkan oleh MarkPlus Inc melalui salah
satu divisinya yaitu MarkPlus Insight, memberikan penghargaan Best Champion Service
Excellence kategori conventional banking (asset <150 T) kepada Bank Jatim. MarkPlus
Insight yang merupakan sebuah unit bisnis dari MarkPlus yang bergerak dalam bidang riset
pemasaran telah menyelenggarakan Service Excellence Award di berbagai kota di indonesia.
Untuk kota Surabaya,tahun 2012 merupakan tahun ketiga. Service ExcellenceAwarddiadakan
sebagai upaya untuk membantu para local champion di surabaya dan sekitarnya dalam memmarketing-kan brand-nya ke lingkup yang lebih luas. Penghargaan Service Excellence Award
2012 (SSEA 2012) yang diterima Bank Jatim ini berdasarkan pada hasil survey pasar yang
dilakukan Marketplus Insight yang mengukur kualitas pelayanan Service Excellence
yang dilakukan oleh brandyang ada di surabaya dan sekitarnya pada konsumennya. Survey
dilakukan terhadap 1000 responden yang merupakan decision maker untuk pembelian
produk dan pengguna jasa dengan rentang usia 21-55 tahun, yang berada di kota Surabaya
dan dilakukan pada bulan Agustus-September 2012. Skala pengukuran dari kinerja merkmerk tersebut terdiri dalam tiga tahap yaitu pra transaksi, saat transaksi serta pasca transaksi.
Penganugerahan SSEA 2012 yang diberikan oleh Hermawan Kartajaya, selaku CEO
MarkPlus secara langsung diterima oleh Direktur Operasional Bank Jatim Eko Antono di
Sheraton hotel Surabaya, Ini merupakan pencapaian & prestasi yang membanggakan bagi

Bank Jatimdan kami selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah kami,
Ujar Eko.
()

Tanggal: 13/12/2012
Bank Jatim Raup Laba Sebelum Pajak Rp 947 Miliar
Jakarta, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur,Tbk hingga saat ini membukukan laba
menurut data per 8 Desember 2012, sebelum pajak sebesar Rp 947 Miliar, dan kredit yang
disalurkan sebesar 19 Triliun. Bank Jatim mematok pertumbuhan Kredit pada tahun 2013
sebesar Rp 22,75% Dana Pihak Ketiga (DPK) 22,11%. Rencana kedepan, Bank Jatim akan
melakukan ekspansi ke wilayah Jawa Barat dan Banten, diantaranya dengan membuka
cabang di Bekasi, Depok, dan Serpong. Untuk memaksimalkan layanan perbankan, Bank
Jatim akan mengembangkan layanan Internet Banking dan Mobile Banking, sehingga
memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi perbankan. Direktur Utama Bank Jatim
Hadi Sukrianto mengungkapkan Laba bersih sebelum pajak itu mengalami kenaikan
dibandingkan dengan akhir Oktober yang mencapai Rp 801,45 Miliar. Untuk laba bersihnya
mencapai 601 Miliar. Kami akan terus bekerja maksimal sehingga dapat meraih hasil yang
diharapkan ujarnya. Terkait dengan rencana peningkatan modal, Bank Jatim berupaya
untuk menggenjot modal hingga 5 Triliun dari modal inti saat ini 4,63 T. Ada beberapa
opsi yang bisa ditempuh perseroan terkait dengan penambahan modal tersebut, diantaranya
suntikan modal dari sejumlah pemerintah daerah di Jawa Timur. Dengan penambahan modal
tersebut, maka upaya Bank Jatim untuk melakukan ekspansi berjalan lancar, papar Hadi.
Adapun Komposisi pemegang saham Bank Jatim saat ini adalah Pemprov Jawa Timur
sebesar 51,46%, Pemerintah Kota dan Kabupaten SeluruhJawa Timur 28,54%, serta
pemegang saham publik 20 %. Bank Jatim akan membagikan dividen diatas 50 % dari
perolehan laba bersih selama 2012. (*)
()

Tanggal: 28/12/2012
Bank Jatim Membuka 6 Unit Kantor Capem di Wilayah BI Kediri
Bank Jatim kembali memperluas jaringan operasional dengan membuka 6 (enam)Kantor
Cabang Pembantu (Capem) baru di Wilayah BI Kediri, Jumat, 28/12, yaitu Capem Kendal
& Kedunggalar Ngawi, Capem Plaosan Magetan, Capem Pagu Kab. Kediri, Capem

Kandangan Kab. Kediri, Capem Panggul Trenggalek. Adapun tujuan dari pembukaan Cabang
Pembantu ini menurut Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto, dapat memberikan nilai
dan manfaat bagi para pengusaha serta pelaku ekonomi dan diharapkan dapat mempermudah
masyarakat Jawa Timurdalam mengakses layanan perbankan. Hal ini disebabkan fungsi
cabang pembantu ini adalah embrio dari kantor cabang, utamanya akses perkreditan dapat
dilayani di kantor cabang pembantu, kata Hadi. Hadi juga menambahkan, dengan adanya
dua kantor cabang pembantu ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
daerah melalui proses percepatan pelayanan kredit yang lebih menyebar di berbagai wilayah,
Sambung Hadi. Kedepan, untuk rencana penambahan jaringan kantor cabang Bank Jatim
pada tahun 2013 kami akan berkonsentrasi pengembangan di wilayah Jawa Timur dengan
mendirikan 2 Cabang Syariah, 2 Cabang Pembantu Syariah, 28 Cabang Pembantu, 10 Kantor
Kas, 100 ATM, 37 Payment Point dan/atau total jaringan baru sebanyak 196, Terang Hadi.
Selain berupaya terus memperluas jaringan operasional, Bank Jatim juga memberikan fokus
pada pemberian layanan maupun produk berbasis teknologi informasi. Kartu ATM Bank
Jatim yang dimiliki saat ini selain dapat digunakan di Terminal ATM Bank Jatim, dapat juga
digunakan di jaringan ATM Prima dengan jumlah kurang lebih 22.374 terminal ATM, ATM
Bersama dengan jumlah kurang lebih 31.079 terminal ATM serta dapat digunakan di Jaringan
Malaysia Electronic Payment System (MEPS). Kartu ATM Bank Jatim juga dapat digunakan
untuk melakukan transaksi debit di merchant BCA yang berlogo Prima Debit. Adapun
kelebihan ATM Bank Jatim dibandingkan bank lain adalah adanya fasilitas bebas biaya
penarikan tunai diseluruh jaringan ATM Bersama dan Prima. Ke depan, Bank Jatim juga
berencana memberikan layanan internet banking untuk transaksi perbankan yang lebih
mudah dan nyaman, Harap Hadi.
()

Tanggal: 15/01/2013
Bank Jatim Membuka 6 Unit Kantor Capem di Wilayah BI Kediri
Bank Jatim kembali memperluas jaringan operasional dengan membuka 6 (enam)Kantor
Cabang Pembantu (Capem) baru di Wilayah BI Kediri, Jumat, 28/12, yaitu Capem Kendal
& Kedunggalar Ngawi, Capem Plaosan Magetan, Capem Pagu Kab. Kediri, Capem
Kandangan Kab. Kediri, Capem Panggul Trenggalek. Adapun tujuan dari pembukaan Cabang
Pembantu ini menurut Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto, dapat memberikan nilai
dan manfaat bagi para pengusaha serta pelaku ekonomi dan diharapkan dapat mempermudah

masyarakat Jawa Timurdalam mengakses layanan perbankan. Hal ini disebabkan fungsi
cabang pembantu ini adalah embrio dari kantor cabang, utamanya akses perkreditan dapat
dilayani di kantor cabang pembantu, kata Hadi. Hadi juga menambahkan, dengan adanya
dua kantor cabang pembantu ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
daerah melalui proses percepatan pelayanan kredit yang lebih menyebar di berbagai wilayah,
Sambung Hadi. Kedepan, untuk rencana penambahan jaringan kantor cabang Bank Jatim
pada tahun 2013 kami akan berkonsentrasi pengembangan di wilayah Jawa Timur dengan
mendirikan 2 Cabang Syariah, 2 Cabang Pembantu Syariah, 28 Cabang Pembantu, 10 Kantor
Kas, 100 ATM, 37 Payment Point dan/atau total jaringan baru sebanyak 196, Terang Hadi.
Selain berupaya terus memperluas jaringan operasional, Bank Jatim juga memberikan fokus
pada pemberian layanan maupun produk berbasis teknologi informasi. Kartu ATM Bank
Jatim yang dimiliki saat ini selain dapat digunakan di Terminal ATM Bank Jatim, dapat juga
digunakan di jaringan ATM Prima dengan jumlah kurang lebih 22.374 terminal ATM, ATM
Bersama dengan jumlah kurang lebih 31.079 terminal ATM serta dapat digunakan di Jaringan
Malaysia Electronic Payment System (MEPS). Kartu ATM Bank Jatim juga dapat digunakan
untuk melakukan transaksi debit di merchant BCA yang berlogo Prima Debit. Adapun
kelebihan ATM Bank Jatim dibandingkan bank lain adalah adanya fasilitas bebas biaya
penarikan tunai diseluruh jaringan ATM Bersama dan Prima. Ke depan, Bank Jatim juga
berencana memberikan layanan internet banking untuk transaksi perbankan yang lebih
mudah dan nyaman, Harap Hadi.(cap)
(bankjatim.com)

Tanggal: 30/01/2013
Bank Jatim menerima kunjungan kerja dari DPRD Kabupaten Paser-Kalimantan Timur
Selasa siang (29/1), Bank Jatim menerima kunjungan kerja dari DPRD Kabupaten Paser,
Kalimantan Timur. Pertemuan yang diadakan di ruang arjuna Kantor Pusat Bank Jatim
tersebut langsung diterima oleh menajemen Bank Jatim yang diwakili oleh Direktur Bisnis
Menengah & Korporasi, Djoko Lesmono. Dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang
dibahas, diantaranya pemaparan profil Bank Jatim secara keseluruhan, kinerja Bank Jatim
dalam sejarah perkembangannya baik sebelum IPO maupun setelah IPO, serta pola
penyertaan modal dan pembagian laba perusahaan. Adapun tujuan DPRD Kabupaten Paser
mengadakan kunjungan kerja ke Bank Jatim yaitu mengadakan studi banding dan diskusi
mengenai prosedur Penyertaan modal Pemerintah Daerah Tingkat I, dan Kabupaten / Kota di

Jawa Timur serta teknis pembagian dividen. Hal ini akan digunakan sebagai masukan pada
Pemda Kabupaten Paser Kalimantan Timur untuk dapat diterapkan pada Bank Kaltim.
Kami menyambut baik kunjungan kerja yang diadakan oleh jajaran DPRD Kabupaten Paser
ini, semoga apa yang telah kami paparkan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan dapat
memberi masukan guna program kerja DPRD Kabupaten Paser kedepan, ujar Djoko. Djoko
menambahkan, dengan diadakannya pertemuan ini semoga hubungan kerjasama antara Bank
Jatim dengan Bank Kaltim tetap terjalin dengan baik, harap Djoko.(cap)
(bankjatim.co.id)

Anda mungkin juga menyukai