Haid
Haid
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium (Hanafiah, 2009). Haid merupakan
pengeluaran darah secara periodik, cairan jaringan dan debris sel-sel
endometrium dari uterus dalam jumlah bervariasi (Jones, 2002).
Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap
bulan berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika
seorang perempuan mulai memproduksi cukup hormon tertentu (kurir
kimiawi yang dibawa didalam aliran darah) yang menyebabkan mulainya
aliran darah ini (Robert P. Masland dan David Estridge, 2004: 51).
B. Faktor Faktor yang Mempengaruhi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid antara lain :
1. Faktor hormon
FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dikeluarkan oleh Hipofise
Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium
LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh Hipofise
Progesteron dihasilkan oleh ovarium
2. Faktor Enzim
Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel
yang berperan dalam sintesa protein, yang mengganggu metabolisme
sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.
3. Faktor vascular
Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi
dalam
lapisan
fungsional
endometrium.
Pada
pertumbuhan
bahkan saudara kembar, siklusnya tidak terlau sama. Panjang siklus haid
dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus haid gadis usia
kurang dari 12 tahun ialah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun 27,1 hari,
dan pada wanita usia 55 tahun 51,9 hari. Jadi, sebenarnya panjang siklus
haid 28 hari itu tidak sering dijumpai (Hanafiah, 2009).
Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit
kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama haid
itu tetap (Hanafiah, 2009).
Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 16 cc atau 40 mL. Pada wanita yang
lebih tua biasanya darah yang keluar lebih banyak. Pada wanita dengan
anemia defisiensi besi jumlah darah haidnya juga lebih banyak. Jumlah darah
haid lebih dari 80 cc dianggap patologik dan dapat menimbulkan anemia.
Darah haid tidak membeku; ini mungkin disebabkan fibrinolisin (Hanafiah,
2009).
E. Siklus Haid Perempuan Aktif
Kini perempuan aktif yang sibuk bekerja, diluar maupun didalam rumah,
dimungkinkan dapat mengatur sendiri siklus haid mereka. Mengatur siklus
haid dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan cara menunda
haid atau menjarangkannya. Haid dimungkinkan tidak terjadi setiap bulan,
tetapi dalam kurun waktu tertentu, misalnya empat kali dalam setahun.
Namun, hal ini hanya dapat terjadi jika perempuan mengkonsumsi
kontrasepsi oral yang mengandung hormon estrogen dan hormone
progesterone. Dengan demikian, maka bagi perempuan yang akan
melaksanakan ibadah haji atau ibadah puasa sekarang tidak akan
terganggu lagi. Juga bagi kita yang akan melakukan perjalanan jauh pun
tidak akan mengalami gangguan haid lagi.
Karena siklus haid ini rutin terjadi pada setiap perempuan, maka sebaiknya
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari menggunakan sabun
mandi biasa, pada saat mandi organ reproduksi luar perlu cermat
dibersihkan.
2. Mengganti pembalut minimal empat kali sehari terutama sehabis buang
air kecil.
3. Bila perut, terutama daerah sekitar rahim, terasa nyeri, dan masih dapat
diatasi (ringan), tidak usah dibiasakan minum obat penghilang rasa sakit,
kecuali sangat mengganggu kegiatan sehari-hari, seperti misalnya hingga
menyebabkan pingsan.
F. Gangguan Haid
Adapun tanda-tanda gangguan haid adalah:
Bagi perempuan tertentu, tidak teraturnya haid merupakan keadaan wajar,
namun bagi perempuan lainnya keadaan ini dapat merupakan tanda bagi penyakit
menahun, kekurangan darah (anemia), gangguan gizi (malnutrisi), atau mungkin
adanya infeksi atau tumor dalam rahim (uterus).
Apabila haid tidak terjadi pada saat yang seharusnya, hal ini mungkin
menunjukkan tanda kehamilan. Akan tetapi masa haid yang tidak teratur atau
tidak mendapat haid sering merupakan keadaan yang wajar bagi banyak remaja
yang baru saja mendapatkan haid dan bagi perempuan yang berusia diatas 40
tahun. Kecemasan dan gangguan emosional dapat menyebabkan seorang wanita
tidak mendapatkan haid.
Apabila perdarahan mulai terjadi selama kehamilan, hal ini hampir selalu
menjadi tanda permulaan suatu keguguran atau abortus (kematian bayi didalam
kandungan)
Apabila masa haid berlangsung lebih dari enam hari, dan darah yang dikeluarkan
banyak dan tidak seperti biasanya, atau haid lebih dari satu kali dalam sebulan,
maka anda harus meminta nasehat dokter.
Gangguan atau
kelainan dalam siklus menstruasi meliputi :
a. Hipermenorea, yaitu perdarahan dengan lama haid lebih panjang dari
normal (>8 hari) dengan darah haid sekitar 26-40 ml. Sedangkan
hipomenorea, yaitu perdarahan dengan jumlah yang lebih sedikit dari
normal serta waktu haid yang lebih singkat.
b. Polimenorea yaitu siklus menstruasi lebih pendek dari normal (kurang