Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
Oleh:
Miftahul Jannah Tatuhey
2008-83-031
APAKAH
MERS.COV ITU???
DEFINISI
MERS (Middle East Respiratory Syndrome) adalah penyakit sindrom
pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran
pernapasan dan menimbulkan gejala mulai dari ringan sampai berat, sehingga
disebut MERS-CoV.
EPIDEMIOLOGI
MERS pertama kali ditemukan di Negara Timur Tengah (Arab Saudi) pada April 2012.
Analisis genetik di Negara Timur Tengah, menunjukkan bahwa MERS telah beberapa
kali berpindah dari hewan ke manusia.
Laporan WHO mulai April 2012-September 2013, menunjukkan setidaknya 58 dari 130
penderita MERS meninggal dunia sepanjang tahunnya.
WHO pada 17 Juli 2013 pada pertemuan IHR Emergency Committee mengenai MERS
CoV menyatakan bahwa MERS CoV merupakan situasi serius dan perlu perhatian
besar, namun belum terjadi kejadian darurat kesehatan masyarakat.
EPIDEMIOLOGI (2)
Tabel 1. kasus MERS-CoV pada tanggal 23 April
2014
Menkes RI : BELUM
ada kasus positif
MERS di Indonesia
(8/5/2014)
ETIOLOGI
ETIOLOGI (2)
KLASIFIKASI
MERS-CoV menyerang manusia pada usia 2 hingga 94 tahun dengan presentasi kasus 64% terjadi
pada pria. Merujuk dari definisi WHO, kasus MERS-CoV dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Dalam
penyelidikan
(suspek)
Probable
Probable
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Radiologi:
diantaranya:
- Demam >380C atau ada riwayat demam
- Batuk
- Sesak
- Riwayat bepergian ke Negara Timur
Tengah 14 hari sebelum gejala
11meter
Meter
Virus MERS
PENATALAKSANAAN
(Pengobatan)
Hingga saat ini belum terdapat vaksin maupun terapai spesifik yang tersedia untuk
MERS-CoV.
MERS-CoV juga ditemukan sensitif terhadap terapi IFN pada penelitian in vitro.
Ribavirin, yang dikenal sebagai inhibitor RNA virus, juga telah didapatkan memiliki
kemampuan untuk menghambat replikasi MERS-CoV. Apabila digunakan
bersama, kedua zat tersebut dapat menghambat MERS-CoV sampai dengan
tingkat nonmolar.
Terapi dan vaksin tambahan lainnya saat ini sedang dalam perkembangan.
PENATALAKSANAAN (2)
(Pencegahan)
Pencegahan penularan infeksi dapat dilakukan dengan
cara:
-
Menggunakan masker
PROGNOSIS
Pada kasus-kasus IUGR yang sangat parah dapat berakibat janin lahir mati (stillbirth)
atau jika bertahan hidup dapat memiliki efek buruk jangka panjang dalam masa kanakkanak nantinya.
Resiko kematian pada kehamilan kurang bulan akibat IUGR lebih tinggi daripada
kehamilan cukup bulan. Kematian terutama diakibatkan oleh infeksi virus, kelainan
kromosom, penyakit ibu, insufisiensi plasenta, atau akibat faktor lingkungan dan sosial
ekonomi.