Anda di halaman 1dari 27

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Konsep Dasar Sistem


Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefenisikan sistem yaitu

menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau


elemennya.Pendekatan

sistem

yang

lebih

menekankan

pada

prosedur

mendefenisikan suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur


yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urutan-urutan operasi didalam sistem. Sedangkan pendekatan sistem
yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefenisikan suatu
sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok defenisi ini adalah benar dan tidak ada bertentangan,
yang berbeda adalah cara pendekatannya [(Ing Ngarso:2000)].

2.1.1

Karekteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu [(Ing

Ngarso:2000)] :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang
artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagianbagian dari sistem.
2. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.Batas sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut.Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu
kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya.Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu
subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan
sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk
dapat keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data
adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain.
7. Pengolahan sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem komputer akan mengolah
masukan berupa data-data menjadi keluaran berupa informasi.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective) kalau
suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang di
butuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran.

2.1.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem


Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan
tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan
waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya. Proses pengembangan sistem
melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan
sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipilihara. Bila operasi sudah
dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan yang kritis serta
tidak dapat diatasi dalam tahap pemiliharaan sistem, maka perlu dikembangkan
lagi suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap pertama,
yaitu tahap perencanaan sistem siklus ini disebut dengan siklus hidup suatu sistem
(system life cycle). Daur atau siklus dari pengembangan sistem merupakan suatu
bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan lngkah-langkah
dalam tahapan tersebut dalam pengembangannya.
Ide dari system life cycle adalah sederhana dan masuk akal.Pada system
life cycle, tiap-tiap dari pengembangan sistem dibagi menjadi tahapan kerja.Tiaptiap tahapan ini mempunyai karakteristik tersendiri. Tahapan utama siklus hidup
pengembangan sistem dapat terdiri dari tahapan perencanaan sistem (system
planning), analisa sistem (system analysis), desain sistem (system des
ign),

seleksi

sistem

(system

selection)

implementasi

sistem

(system

implementation) dan perawatan sistem (system maintenance). Tahapan-tahapan


seperti ini sebenarnya merupakan tahapan dalam pengembangan sistem teknik
(engineering system). Tampak bahwa daur hidup dari sistem teknik dan sistem
informasi dapat sama atau mirip. Hal ini tidaklah kebetulan, karena proses
pengembangan sistem informasi adalah proses teknik dan proses semacam ini

harus mengikuti langkah-langkah yang sama serta prinsip-prinsip umum dari


sistem teknik. Istilah softwere engineering merupakan proses pengembangan
perangkat lunak yang merupakan subsistem dari pengembangan sistem informasi.
Secara umum siklus hidup pengembangan sistem dapat digambarkan pada
gambar 2.1 berikut ini:
Kebijakan dan perencanaan sistem

Awal Proyek
Sistem

Analisa sistem
Desain (perancangan) system secara
umum
Desain (perancangan) system terinci

Pengembangan
Sistem

Seleksi sistem
Implementasi (penerapan) sistem
Perawatan sistem

Manajemem
Sistem

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem [(Ing Ngarso:2000)]

2.1.3 Data Flow Diagram (DFD)


Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus
dari sistem sekarang dikenal dengan nama arus data (Data Flow Diagram). Data
Flow Diagram sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah
ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
memperhitungkan lingkungan fisik. Data Flow Diagram merupakan alat yang
digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.

Pada dasarnya terdapat beberapa simbol yang digunakan pada Data Flow
Diagram antara lain pada tabel 2.1 :
Tabel 2.2 Simbol-simbol Data Flow Diagram
Simbol

Fungsi
Eksternal Entity (kesatuan luar) /
Boundary (batas sistem)
Data Flow (arus data)
Process (proses)
Data Store (simpanan data)

2.1.4 Flowchart
Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritmaalgoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut.
Tabel 2.3 berikut adalah beberapa simbol yang digunakan dalam menggambar
suatu flowchart [(http://faculty.petra.ac.id)] :
Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowchart
Simbol

Nama
TERMINATOR
GARIS ALIR
(FLOW LINE)
PREPARATION

Fungsi
Permulaan/akhir program
Arah aliran program
Proses inisialisasi/pemberian
harga awal
Proses

PROSES
INPUT/OUTPUT
DATA

perhitungan/prosespengolaha
Proses input/output data,
parameter, informasi

PREDEFINED

Permulaan sub

PROCESS

program/proses menjalankan

DECISION

Perbandingan pernyataan,
sub program

CONNECTOR
OFF PAGE

penyeleksian data yang


Penghubung bagian-bagian
memberikan pilihan untuk
flowchart yang berada pada
Penghubung bagian-bagian

CONNECTOR

flowchart yang berada pada

ON PAGE

2.2. Mikrokontroler AT89S52


Mikrokontroler AT89S52 (http://www.atmel.com)merupakan salah satu
mikrokontroler

keluaran

dari

ATMEL

yang

termasuk

dalam

bagian

mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler ini mempunyai instruction set dan


susunan pin yang sama dengan keluaran Intel 8051 atau 8031. Beberapa jenis
keluaran mikrokontroler dari ATMEL adalah :
Tabel 2.4. Jenis-jenis Mikrokontroler keluaran ATMEL

Jenis

Memori

Program

Memori Data
(bytes)

Pewaktu
16 bit

Teknologi

AT89C1051

1 K Flash

64 RAM

CMOS

AT89C2051

2 K Flash

128 RAM

CMOS

AT89C51

4 K Flash

128 RAM

CMOS

AT89C52

8 K Flash

256 RAM

CMOS

AT89C55

20 K Flash

256 RAM

CMOS

AT89S8252

8 K Flash

256 RAM
2K EEPROM

CMOS

AT89S52

8 K Flash

256 RAM

CMOS

(Sumber : Agfianto : 2002: 28)

AT89S52

(http://www.atmel.com)merupakan

mikrokontroler

dengan

konsumsi daya yang rendah, CMOS 8 bit microcomputer yang handal dengan 8K
Flash ROM yang dapat ditulis dan dihapus (Programmable and Eraseable Read
Only Memory/ PEROM). Diproduksi oleh ATMEL menggunakan teknologi
memori non volatile kerapatan tinggi dan kompatibel dengan instruction set dan
pinout standar MCS-51.
Beberapa keistimewaan mikrokontroler AT89S52 ini adalah :
1. Kompatibel dengan keluarga MCS-51.
2. 8K bytes flash memory terintegrasi yang dapat ditulis/ hapus sebanyak
1000 kali.
3. Dapat beroperasi pada clock internal RAM.
4. 256 x 8 bit internal RAM.
5. 32 saluran I/O yang dapat diprogram.
6. 2 buah 16 bit pencacah/ pewaktu.
7. 5 sumber interupsi.
8. Saluran serial yang dapat diprogram

2.2.1 Pin-Pin dan Blok Diagram Mikrokontroler AT89S52


Mikrokontroler AT89S52 memiliki 40 konfigurasi pin, dan fungsi dari
tiap-tiap pin dapat dikelompokkan menjadi sumber
mikrokontroller AT89S52.

blok diagram dari

Gambar 2.1 Konfigurasi Pinpin Mikrokontroler AT89S52


(http://www.atmel.com)

Masing-masing pin dari mikrokontroler AT89S52 memiliki beberapa


fungsi (www.atmel.com)adalah sebagai berikut:

Keterangan Pin :
1.

Pin 1 sampai 8

: Port 1

Port 1 ini merupakan 8-bit bidirectionalI/O port yang dapat digunakan


sebagai input maupun output.
2.

Pin 9 : Reset
Digunakan untuk mereset sistem.

3.

Pin 10 sampai 17 : Port 3


Merupakan 8 bit bidirectional I/O Port. Disamping itu bisa juga berfungsi
sebagai :
a. Port 3.0

: Berfungsi sebagai RXD (Serial Input Port)

4.

b. Port 3.1

:Berfungsi sebagaiTXD(Serial Output Port)

c. Port 3.2

: Berfungsi sebagai INT 0 (external interrupt 0)

d. Port 3.3

: Berfugsi sebagi INT 1 (external interrupt 1)

e. Port 3.4

: Berfungsi sebagai WR ( Aktif low)

f. Port 3.5

: Berfungsi sebagai RD (Aktif Low)

Pin 18 : XTAL 2
Merupakan output dari Penguat Osilator.

5.

Pin 19 :XTAL - 1
Merupakan input dari penguat osilator yang ada dalam mikrokontroler
AT89S51.

6.

Pin 20 : Gnd
Dihubungkan ke ground.

7.

Pin 21 sampai 28 : Port 2


Port 2 ini merupakan 8-bit bidirectional I/O port.Pada port ini, disediakan
alamat untuk mengakses ekternal memori.

8.

Pin 29 : PSEN
Akan diaktifkan apabila kita ingin membaca program ekternal memori.

9.

Pin 30 : ALE / PROG


ALE( Address Latch Enable ) digunakan untuk menahan alamat memori
eksternal selama pelaksanaan instruksi.

10.

Pin 31 : EA
External Access Enable (EA ) disambungkan ke ground untuk mengambil
kode instruksi dari program memori eksternal dimulai dari lokasi 0000H

sampai FFFFH. Pin EA dihubungkan ke VCC jika melaksanakan program


internal.
11.

Pin 32 sampai 39 : Port 0


Merupakan port paralel 8 bit bidirectional. Bila digunakan untuk mengakses
memori luar, port ini akan memultipleks alamat memori dengan data.

12.

Pin 40 : VCC
Pin 40 ( Vcc ) dihubungkan ke Vcc ( +5 volt ).

2.2.2 Blok Diagram Mikrokontroler AT89S52


Pada bagian ini digambarkan blok external yang terdapat pada piranti
mikrokontroler seperti terlihat pada gambar 2.2[(www.atmel.com)] :

Gambar 2.2Blok Diagram AT89S52


(http://www.atmel.com )

2.2.3 Memori
Semua serpih tunggal dalam keluarga MCS-51 memiliki pembagian ruang
alamat untukprogram dan data.Pemisahan memori program dan memori data
memperbolehkanmemori data untuk diakses oleh alamat 8 bit. Sekalipun
demikian, alamat data memori 16bit dapat dihasilkan melalui register DPTR
(Data Point Register). Memori programhanya bisa dibaca tidak bisa ditulis karena
disimpan dalam EPROM. Dalam hal iniEPROM yang tersedia di dalam serpih
tunggal AT89S52 sebesar 8 Kbyte .

a. Memori Program

Pada EPROM 8 Kbyte, jika EA (External Access) bernilai tinggi, maka


program akanmenempati alamat 0000 H sampai 0FFF H secara internal.
Jika EA bernilai rendah makaprogram akan menempati alamat 1000 H
sampai FFFF H ke pr ogram eksternal.
b. Memori Data

Memori data internal dipetakan seperti pada gambar di bawah ini Ruang
memorinyadibagi menjadi tiga blok yaitu bagian 128 bawah, 128 atas, dan
ruang SFR ( SpecialFunction Register).

Bagian RAM 128 byte bawah dipetakan menjadi 32 byte bawah


dikelompokkan menjadi4 bank dan 8 register (R0 sampai R7). Pada bagian 16
byte berikutnya, di at as bank-bankregister, membentuk suatu blok ruang memori
yang bisa teralamati per bit ( bitaddressable). Alamat-alamat bit ini adalah 00 H
hingga 7F H. Semua byte yang berada didalam 128 bawah dapat diakses baik
secara langsung maupun tidak langsung. Bagian 128atas hanya dapat diakses
dengan pengalamatan tidak langsung.Bagian 128 atas dariRAM hanya ada di
dalam piranti yang memiliki RAM 256 byte.

2.2.4 Status Register (SREG)


Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi
yang dilakukan ketika suatu intruksi dieksekusi SREG merupakan bagian dari inti
CPU mikrokontroler.
a. Bit 7-1: Global Interrupt Enable.
Bit harus diset untuk meng-enable interupsi. Hal ini dilakukan dengan cara
mengaktifkan interupsi yang akan digunakan, melalui meng-enable bit
control register yang bersangkutan secar individu. Bit akan di-clear apabila

terjadi suatu interupsi yang dipicu oleh hardware, dan bit tidak akan
mengizinkan terjadinya interupsi, serta akan diset kembali oleh RET1.
b. Bit 6-T: Bit Copy Storage.
Instruksi BLD dan BST menggunakan bit-T sebagai sumber atau tujuan
dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPRdapat disalinke bit
T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit T dapat disalin kembali
ke suatu bit dalam register GPR menggunakan intruksi BLD.
c. Bit 5-h: Half carry flag.
d. Bit 4-s: Sign Bit.
Bit S merupakan hasil operasi EOR antara flag-N (negative) dan Flag V
(complement dua overflow).
e. Bit 3-V: Twos Complement Overflow Flag.
Bit berguna untuk mendukung operasi aritmatika.
f. Bit 2-N: Negative Flag.
Apabila suatu operasi menghasilkanbilangan negative, maka flag-N akan
diset.
g.Bit 1-Z: Zero Flag.

Bit akan diset bila hasil operasi yang diperoleh adalah nol.
h. Bit 0-C: Carry Flag.
Apabila suatu operasi menghasilkan carry, maka bit akan diset.

2.2.5 I/O
Bagian ini berfungsi sebagai alat komunikasi serpih tunggal dengan piranti
di luar sistem.Sesuai dengan namanya, perangkat I/O dapat menerima maupun
memberi data dari /keserpih tunggal.

Ada dua macam piranti I/O yang digunakan, yaitu piranti untuk hubungan
serial UART(Universal Asynchronous Receiver Transmitter )dan piranti untuk
hubungan pararelyang disebut dengan PIO (Pararel Input Output). Kedua jenis
I/O tersebut telah tersediadi dalam serpih tunggal AT89S52.

2.3

Komponen Pendukung
Pada bab ini akan dibahas mengenai komponen pendukung yang

digunakan dalam pembahasan perancangan alat ini antara lain:


2.3.1. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk
menghambat arus lisrtik agar mempunyai nilai tertentu.Berdasarkan bahan
pembuatannya, maka ada dua jenis resistor, yaitu resistor jenis lilitan kawat dan
resistor karbon.Berdasarkan nilai hambatannya ada dua jenis resistor, yaitu
resistor tetap dan resistor variabel. Berikut tampilan resistor pada gambar 2.30:

Gambar 2. 30 Resistor
Tabel 2.21. Kode warna dan arti kode pada resistor
Warna

Pita ke 1
Angka ke 1

Pita ke 2
Angka ke 2

Pita ke 3
Banyak angka nol

Hitam
Coklat
Merah
Orange
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tidak ada
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan

Selain kode warna, nilai resistor dapat dicantumkan dengan menggunakan


kode huruf yang tercetak pada tubuh resistor. Nilai toleransi huruf ini dikodekan
dengan huruf F = 1 %, G = 2 %, J = 5 %, K = 10%, M = 20 %. Untuk
mempersingkat penulisan, nilai hambatan yang besar diringkas dengan huruf R
untuk 1 ohm, k untuk kilo ohm, dan M untuk mega ohm. Huruf R, k dan M
dituliskan pada kode tersebut sebagai pengganti koma. Misalkan, kode 4k7J
berarti nilai hambatan 4,7 K 5 %.

2.3.2. Kapasitor
Kapasitor (kadangkala disebut juga kondensator) merupakan salah satu
blok utama dari satu sirkut elektronik. Komponen komponen ini bentuk dan
ukurannya macam-macam.
Ada yang dapat dipertukarkan, misalnya yang terbuat dari keramik dan
mika, biasanya keterangan ini disertakan pada daftar yang disertakan pada waktru
pembeli alat yang bersangkutan, kadang kala lebih disukai kapasitor milar.
Kapasitor kertas tak seperti jenis keramik dan mika, jauh kurang fleksibelitasnya,
sedangkan kapasitor elektronik hanya digunakan untuk pekerjaan pekerjaan
tertentu saja. Jenis-jenis kapasitor diperlihatkan pada gambar 2.31:

Gambar 2.31 Jenis-jenis Kapasitor


Semua kapasitor terbuat dari plat-plat yang dipisahkan satu sama
dengan yang lain oleh material insulasi (mungkin juga udara), karena itu simbol
untuk kapasitor adalah dipisahkan dua garis yang dipisahkan oleh spasi.
Kalau kapasitor itu adala elektrolitis maka ia akan memiliki polaritas,
seperti juga pada baterai. Polaritas biasanya juga diperlihatkan juga dengan
simbol skematis.
Seperti akan anda lihat sendiri nanti. Pada waktu mempelajari suatu
diagram sirkuit suatu kapasitor juga diperlihatkan dengan suatu garis yang agak
melengkung. Garis yang melengkung
dihubungkan dengan bagian bumi.

menyatakan sisi kapasitor yang akan

Gambar 2.32Simbol kapasitor


Pernah kapasitor diberi kode warna, tetapi nyatanya sistem itu cukup
membingungkan. Karena itu semua menarik napas lega ketika hampir semua
(untungnya tak semua) kapasitor sekarang ini diberi kode diatas kapasitor itu
sendiri. Karena kapasitor itu jarang panas sekali (kecuali sesekali yang
elektrolitik) maka tanda yang ditulis pada kapasitor biasanya cukup bertahan
lama[(J.A.stanley:1999)].
2.3.3. Dioda
Dioda adalah peralatan semikonduktor bipolar yang mempunyai dua kutub
berbeda yaitu Anoda dan Katoda.Biasanya digunakan untuk penyearah arus listrik.
Selain pada arus listrik, dioda juga dapat mengalir arus ( DC ), dari kutub Anoda
(+) ke kutub Katoda ( - ). Jika kutub Anoda diberi arus negatif dan katoda diberi
arus positif, maka akan bersifat menahan arus listrik.
Dioda merupakan gabungan antara bahan semikonduktor tipe P dan bahan
Semikonduktor tipe N. Bahan tipe P adalah bahan campuran yang terdiri dari
germanium atau silikon dengan aluminium

dan merupakan bahan yang

kekurangan elaktron dan bersifat positf. Bahan tipe N adalah bahan campuran
yang terdiri dari germanium atau silikon dengan fosfor dan merupakan bahan
yang kelebihan elektron dan bersifat negatif.
Dioda mempunyai sifat hanya dapat mengalirkan elektron atau arus pada
satu arah, secara ideal arus tidak dapat mengalir pada arah yang berlawanan, tetapi
kenyataannya terdapat sedikit pengaliran balik atau arus bocor.
Contoh dari dioda yang ada gambar 2.33:
Dioda penyearah

Anoda

P
N

Anoda

Dioda Tunnel
Dioda zener
Dioda backward bias
Dioda varactor

Katoda

Katoda

Gambar 2.33. Simbol Dioda

2.3.4. Transistor
Transistor merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan yang
tidak dapat mengantar arus listrik menjadi dapat menghantar arus listrik atau
setengah mengantar (semikonduktor).
Dalam bidang elektronika komponen transistor banyak sekali jenisnya,
antara lain adalah Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan (FET). Transistor
bipolar memiliki 3 buah terminal yang membentuk tiga buah kaki, yaitu: kaki
emiter disingkat e, kaki basis disingkat b dan kaki kolektor disingkat c.
Kita mengenal 2 macam transistor, yaitu:
1. Transistor PNP (Posistif Negatif Positif)
2. Transistor NPN (Negatif Positif Negatif)
Transistor asal mulannya adalah hasil pengembangan dari dua dioda jenis
PN dan NP yang dipertemukan menjadi satu, sehingga akan menghasilkan satu
elektroda ketiga yang berfungsi sebagai pengontrol parameter antara bahan PN
dan NP adalah seperti gambar dibawah:

Gambar 2.34. Transistor PNP dan Transistor NPN


Lambang dari transistor diperlihatkan pada gambar 2.14 :
emiter

kolektor

basis

emiter

kolektor

basis

Gambar 2.35 Lambang Transistor


Berdasarkan skema yang ada transistor bukanlah merupakan bahan yang
simetrik, masing-masing materialnya tidak dapat di rubah fungsinya, baik material
P maupun material N.
Transistor mempunyai tiga elektroda yang terdiri dari Emiter, Basis dan
Kolektor.Masing-masing elektroda yang terdapat pada transistor mempunyai
fungsi yang berbeda.
2.3.5. IC LM 3915
Tegangan analog dan drive tingkat 10 LED, menyediakan linier analog
display. Sebuah pin tunggal mengubah tampilan dari bergerak tegangan analog
dan drive tingkat 10 LED, menyediakan linier analog display. Sebuah pin tunggal
mengubah tampilan dari bergerak kurang dari 3V.
Rangkaian berisi referensi sendiri dan akurat disesuaikan 10langkah
pembagi tegangan. Input rendah saat ini bias-penyangga menerima sinyal ke
ground, atau V-, namun tidak perlu perlindungan terhadap input dari ground atas
atau di bawah 35V. Penyangga drive 10 pembanding direferensikan kepresisi
pembagi. Indikasinon-linearitas sehingga dapat diadakan biasanya untuk1 / 2%,
bahkan pada rentang temperatur yang luas. Multi fungsi ini dirancang ke dalam

LM3914 sehingga controller alarm visual, dan fungsi skala diperluas mudah
ditambahkan pada sistem tampilan. Sirkuit bisa drive LED dari banyak warna,
atau rendah-arus lampu pijar. Banyak LM3914 dapat "gabung" untuk membentuk
menampilkan dari 20 sampai lebih dari 100 segmen.
Kedua ujung dari pembagi tegangan secara eksternal tersedia 2 driver
sehingga dapat dibuat menjadi nol meter pusat. LM3914 ini sangat mudah untuk
menerapkan sebagai sirkuit analog meter Sebuah meter 1.2 V skala penuh hanya
membutuhkan 1 resistor dan satu 3V untuk memasok 15V di samping layar LED
10. Jika 1 resistorpot, menjadi kontrol kecerahan LED. Pada diagram blok yang
disederhanakan menggambarkan hal ini eksternal sangat sederhana Ketika dalam
modustitik, ada sejumlah kecil tumpang tindih atau "Memudar" (sekitar 1 mV)
antara segmen. Hal ini menjamin bahwa pada waktu tidak akan semua LED
menjadi "OFF", dan dengan demikian setiap menampilkan ambigu dihindari.
Banyak dari fleksibilitas tampilan berasal dari fakta bahwa semua output
individu, DC diaturarus. Berbagai efek dapat dicapai dengan modulasi arus ini.
Individ uoutput dapat drive transistor serta LED pada saat yang sama, sehingga
fungsi controller termasuk kontrol "pementasan" dapat dilakukan. LM3914 ini
juga dapat bertindak sebagai seorang program merataus equencer.
LM3914 adalah nilai untuk operasi dari 0 C sampai +70 C. Para
LM3914 N-1 tersedia dalam paket 18- memimpin dibentuk (N).Aplikasi khas
berikut menggambarkan penyesuaian dari referensi ke nilai yang diinginkan, dan
tepat landasan untuk akurat operasi, dan menghin dari osilasi.
Inti dari rangkaian ini adalah chip dari National Semiconductor, LM3915.
LM3915 mempunyai beberapa variasi yaitu LM3914 dan LM3916.Varian-varian

tersebut mempunyai persamaan yang mendasar namun digunakan pada aplikasi


yang berbeda.
Output LM3915 selain menggerakkan tampilan LED, dapat juga
menggerakkan transistor PNP. Basis transistor ini dihubungkan dengan output
tertentu agar ketika output yang dimaksud aktif (low) maka transistor PNP ini
akan aktif juga dan menyalakan buzzer.
Hubungan antara output LM3915 dengan basis transistor PNP dapat
dipilih sesuai dengan intensitas suara yang diinginkan agar aktif. Dengan
konfigurasi seperti ini makan pada saat intensitas suara sudah mencapai output
tertentu maka indikator buzzer berbunyi. Dipilih transistor PNP karena output
LM3915 aktif jika outputnya low. Sehingga ketika basis transistor PNP
tegangannya lebih rendah dari pada emitternya maka transistor PNP ini aktif.
Selain itu LM3915 mempunyai pin mode untuk mengatur mode tampilan
LEDnya. Mode yang dimiliki oleh LM3915 adalah mode dot dan mode bar. Mode
dot akan menyalakan 1 buah led pada suatu kondisi tertentu sedankan mode bar
akan menyalakan semua led dibawah led yang aktif. Pada mode bar akan nampak
tinggi dari level intensitas suara sedangkan pada mode dot hanya nampak sebuah
led yang menunjukkan level dari intensitas suara tersebut.
Inti dari blok ini adalah LM3915. LM3915 ini akan menerima sinyal dari
SIG IN pin untuk di bandingkan dengan 10 internal komparator dengan tegangan
referensi yang ditentukan dari pin REF HI, REF LO dan REF ADJ.
Tegangan referensi ditentukan dari R1 dan R2 pada gambar 3.36 dibawah
ini.

Gambar 2.36 Penentuan Tegangan Referensi LM3916


Tegangan referensi untuk LM3916 ditentukan dari R1 dan R2 pada
gambar 4 di atas dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Sedangkan besarnya arus yang lewat pada LED ditentukan dengan


persamaan berikut :

Resistor 2k2 merupakan resistor internal pada blok tegangan referensi


LM3914. LM3914 adalah rangkaian terpadu monolitik yang merasakan level
tegangan analog dan drive 10 LED, memberikan tampilan analog linier. Sebuah
pin tunggal mengubah tampilan dari sebuah titik yang bergerak ke grafik batang.
Drive saat ini ke LED diatur dan diprogram, menghilangkan kebutuhan untuk
resistor. Fitur ini adalah salah satu yang memungkinkan pengoperasian seluruh
sistem dari kurang dari 3V.
Rangkaian berisi referensi sendiri dan disesuaikan akurat 10-langkah
pembagi tegangan. Buffer input rendah-bias-saat menerima sinyal ke tanah, atau
V-, namun tidak memerlukan perlindungan terhadap input dari tanah atas atau di

bawah 35V. Buffer drive pembanding 10 individu direferensikan ke pembagi


presisi. Indikasi non-linearitas demikian dapat diadakan biasanya untuk% ,
bahkan pada rentang temperatur yang luas.
Multifungsi dirancang ke LM3914 sehingga kontroler, alarm visual, dan
fungsi skala diperluas dengan mudah ditambahkan ke sistem tampilan. Sirkuit
bisa drive LED banyak warna, atau rendah saat ini lampu pijar. LM3914s banyak
dapat "dirantai" untuk membentuk menampilkan 20 sampai lebih dari 100
segmen. Kedua ujung dari pembagi tegangan secara eksternal tersedia sehingga 2
driver dapat dibuat menjadi nol meter pusat.
LM3914 ini sangat mudah untuk menerapkan sebagai rangkaian analog
meter. Argometer skala penuh 1.2V hanya membutuhkan 1 resistor dan 3V
tunggal untuk suplai 15V di samping layar LED 10. Jika resistor 1 adalah pot,
menjadi

kontrol

kecerahan

LED.

Diagram

blok

yang

disederhanakan

menggambarkan sirkuit eksternal ini sangat sederhana.


Ketika dalam modus titik, ada sejumlah kecil tumpang tindih atau
"memudar" (sekitar 1 mV) antara segmen. Hal ini menjamin bahwa pada waktu
tidak akan semua LED menjadi "OFF", dan dengan demikian setiap menampilkan
ambigu dihindari.
2.3.6. Motor DC
Motor arus searah (DC) adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah
tegangan listrik DC menjadi tenaga mekanis dimana tenaga gerak merupakan
putaran dari pada rotor. Dalam kehidupan sehari-hari, motor DC terdapat pada
motor starter mobil, tape recorder, mainan anak-anak dan sebagainya.

Pada

prinsipnya motor arus searah dapat dipakai sebagai generator arus searah,
sebaliknya generator arus searah dapat dipakai sebagai motor arus searah.
Pada prinsipnya, setiap jenis motor listrik dapat digunakan dalam
perancangan pengontrolan secara elektronik terhadap kecepatan dan daya yang
disesuaikan dengan beban yang akan digerakkan oleh motor tersebut. Pada
perancangan dan pembuatan alat ini, digunakan motor DC yang berfungsi untuk
menggerakkan belt conveyer.Untuk dapat menggerakkan motor DC ini maka
diperlukan suatu rangkaian tambahan berupa rangkaian penguat daya yang disebut
dengan rangkaian penggerak (driver circuit).
Kecepatan motor DC dapat dikendalikan dengan mengubah tegangan yang
dikenakan pada motor, pada dasarnya motor DC merupakan peralatan listrik yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanis.
Motor terdiri dari dua bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator atau
bagian diam terdiri dari magnet permanen, dan rotor atau bagian yang berputar
terdiri dari kumparan-kumparan tembaga yang ditanam dicelah-celah inti besi
rotor.
Kumparan-kumparan tembaga pada rotor sama prinsipnya seperti
konduktor, dimana setiap konduktor yang mengantar arus mempunyai medan
magnet disekelilingnya, Kuat medan magnet tergantung dari kuat arus yang
mengalir [(Depari,2000)].
2.3.7.1 Dasar-dasar Motor DC
Pada percobaan Maxwell, bilamana arus listrik yang mengalir dalam kawat
arahnya menjauhi kita (maju), maka medan-medan yang terbentuk disekitar kawat
searah dengan putaran jarum jam.Sebaliknya bila mana arus listrik yang mengalir

dalam kawat arahnya mendekati kita (mundur), maka medan-medan magnet yang
terbentuk disekitar kawat arahnya berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
2.3.7.2 Jenis-jenis Motor DC
Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya, motor DC dibedakan atas:
1. Motor DC penguat terpisah: arus penguat magnetnya diperoleh dari sumber
DC diluar motor.
2. Motor DC dengan penguat sendiri: arus penguat magnetnya berasal dari
motor itu sendiri
Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan jangkar,
motor DC dengan penguat sendiri dibedakan atas:
1. Motor shunt: mempunyai kecepatan yang hampir konstan, perubahan
kecepatan hanya sekitar 10 %, pemakaian misalnya untuk kipas angin.
2. Motor seri: dapat memberikan moment yang besar pada saat mulai start
dengan arus start yang rendah, dapat memberikan perubahan kecepatan
dengan arus yang kecil. Penggunaan untuk pengangkat.
3. Motor kompon: Mempunyai sifat yang sama dengan seri dan mempunyai
moment start yang besar, perubahan kecepatan sekitar 25 %, biasanya dipakai
pada pemecah.

2.4 Ulasan Literatur


Pada sub bab ini akan dijelaskan beberapa pendapat dari kesimpulan dari
para pakar serta peneliti terdahulu sehubungan dengan topik pembahasan. Adapun
hal ini dimaksudkan adalah untuk meningkatkan keakuratan dan kualitas
penulisan ini .

2.4.1

Motor DC
Motor DCakan dipergunakan jika dikehendaki jumlah perputaran yang

tepat dan atau diperlukan sebagian dari perputaran poros motor [(Wolftang,
1993), Terjemahan].
Motor langkah adalah alat yang popular untuk mengadakan gerakan dalam
banyak proyek. Setiap kali motor langkah diaktifkan maka motor menggerakkan
porosnya persis sebesar sudut tertentu. Keuntungan keluar langkah diskrit
demikian adalah selamanya diketahui dimana poros berada dengan menghitung
berapa langkah telah dikirim oleh mikrokontroler ATmega 8535 kepada motor
[(Rodnay, 2010,(Austin, 2010), Terjemahan].

Anda mungkin juga menyukai