Anda di halaman 1dari 4

Membaca dan Menulis Karangan Populer

Bertujuan Mahasiswa dapat membaca kritis dan menulis karangan ilmiah


populer dan karangan popular dengan teknik penyajian narasi, deskripsi,
eksposisi, persuasi, dan argumentasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Membaca Kritis
Apakah membaca kritis? Suatu keterampilan dalam menemukan sesuatu yang
kita cari dalam bacaan.
Langkah langkah membaca kritis
1. Pertama menyadari pengetahuan apa yang sudah anda miliki sebelum
membaca tulisan.
2. Kedua tetapkan sasaran.
3. Ketiga mencari gambaran umum bacaan.
4. Keempat tinjauan awal
5. Kelima pendalaman
6. Keenam pembahasan ulang
Teknik Penyajian Karangan Populer
1. Teknik Narasi
Narasi adalah suatu bentuk karangan yang berusaha menggambarkan dengan
jelas yakni unsur tindakan atau buatan sehingga ketika membaca karangan
seolah olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.
a) Narasi Sugesti
suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sedemikian rupa sehingga merangsang
daya khayal para pembaca
a) Narasi Ekspositoris
bersifat nonfiktif dengan bahasa denotatif dengan tujuan bukan menimbulkan
daya imajinasi, melainkan menambah pengetahuan pembaca dengan
pemaparan yang rasional, seperti sejarah, biografi, autobiografi, dll.
2. Teknik Deskripsi
Bentuk tulisan yang melukiskan objek sebenarnya dengan tujuan untuk
memperluas pengalaman dan pengetahuan pembaca. pembaca dapat
mengenal tentang ciri, sifat, atau hakikat yang dimaksud oleh penulis
3. Teknik Eksposisi

Karangan eksposisi atau paparan adalah bentuk karangan yang


memaparkan atau memberitahukan suatu informasi kepada pembaca
debga tujuan memperluas wawasan pembaca tanpa ada pemaksaan.
Seperti pembentukan informasi terkini, tips, dan opini.
4. Teknik Persuasi
Bentuk penyajian
5. Teknik Argumentasi
Karangan argumentasi adalah bentuk karangan yang berusaha untuk
memengaruhi sikap dan pendapat orang lain dengan cara merangkaikan
fakta fakta sedemikian rupa sehingga dapat diketahui apakah suatu
pendapat itu benar atau tidak.
Seni Mencitrarasakan Kalimat dalam Menulis Karangan Populer
Bertujuan Mahasiswa dapat menulis karangan populer dengan mencitrarasakan
kalimat secara berkompilasi, berkonstruksi serial, berepetisi, berurutan simpang,
dan bervariasi sehingga menjadi kalimat yang menarik.
Seni Mencitrarasakan kalimat
1. Kalimat berkompilasi
Presenter kocak, Tukul arwana semakin melejit. Walaupun pada awalnya
kehidupan lelaki yang bernama lengkap Tkul Riyanto susah, ketekunan dan
kemauan yang keras telah mengantarkannya menjadi sosok yang bersinar ...
Kalimat diatas terdapat kompilasi kalimat tunggal yang dihubungkan dengan
intra kalimat, sehingga menimbulkan kesan menarik dan memiliki citra rasa,
lebih mengalir, dan enak membacanya
Kalimat Bervariasi
A. Variasi kalimat pernyataan
Digunakan
jika kita hendak memberitakan, memberitahukan, atau
menginformasikan sesuatu. Bentuk kalimat pernyataan bisa berupa kalimat aktif
atau pasif, dapat juga mengawali tulisan dengan kalimat langsung atau tidak
langsung.
B. Variasi kalimat pertanyaan
Mengawali tulisan dengan kalimat tanya agar pembaca dapat terangsang untuk
membaca tulisan anda, seperti contoh berikut : Apakah metroseksual itu? Itulah
kata yang sedang memboming saat ini, gaya hidup metroseksual saat ini tengah
menjadi tern dan digandrungi oleh kaum pria. ...
C. Variasi kalimat perintah
Untuk mencitrarasakan kalimat dapat juga menggunakan kalimat perintah atau
imperative. Kalimat perintah berisi ajakan, suruhan, atau larangan melakukan
sesuatu

D. Variasi panjang pendek


Berfungsi ntuk menimbulkan efek dramatik. Dengan kalimat pendek, minat dan
perhatian pembaca akan dibangkitkan.
Kalimat berurutan simpang
Kalimat konvensional biasanya terdiri atas S-P-O-K. Agar menimbulkan citra rasa
penegasan, ubahlah unsur menjadi P-S, atau K-P-S. Penambahan muatan unsur
gramatikal ini disebut inversi, sedangkan perubahan karena pergeseran disebut
prolepsi.
Contoh kalimat :
a. Inversi
Mahasiswa yang ber juang membela kebenaran itu (S)/ telah gugur (P) Telah
gugur (P)/ mahasiswa yang berjuang membela kebenaran itu
b. Prolepsi
Para mahasiswa (S)/ berhasil menggulingkan (P)/ rezim orde baru yang dipimpin
oleh Soeharto (O)/ pada Mei 1998 (K) Mahasiswa (S)/ pada Mei 1998 (K)/
berhasil menggulingkan (P)/ rezim orde baru pimpinan Soeharto (O).
Kalimat Berepetisi
Kalimat berepetisi atau berulang dipakai untuk mencitrarasakan kalimat dengan
menghindarkan pengulangan kata yang lemah dayanya. Bertujuan menekankan
ide-ide yang penting, mematrikan lukisan atau paparan tentang suatu hal yang
lebih berkesan.
Terdapat dua macam pengulangan, yaitu pengulangan bentuk dan pengulangan
makna
Kalimat berkonstruksi Idiomatik
Idiomatik adalah ungkapan khas kebahasaan yang salah satu unsurnya tidak
bisa tergantikan oleh unsur lain. Contoh idiomatik :
bukan ..., melainkan ...
selain ..., juga ...
tidak ..., tetapi ...
baik ..., maupun ...
jangankan ..., pun ...
betapapun ..., masih lebih ...
contoh kalimat :

Pahlawan dikenang bukan hanya karena berani mati, melainkan karena berani
mengabdikan hidupnya untuk kesejahteraan bangsa

Anda mungkin juga menyukai