UTILITAS
UTILITAS
dan air.
CH3COOH(aq) + OH-(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l)
b. Larutan penyangga basa
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang
mengandung NH3 dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan
proses sebagai berikut :
Pada tahap terakhir, air jernih yang dihasilkan diberi sedikit air kapur untuk
menaikkan pHnya, dan untuk membunuh bakteri diberikan kalsium hipoklorit
(kaporit) atau klorin (Cl2).
5. Prinsip-prinsip dan cara kerja sistem Buffer Solution :
a. Dalam darah saat pernafasan
Sistem Hemoglobin dalam sel darah merah berfungsi sebagai penyangga
pembentukan H+ saat terjadi transpor CO2 di antara jaringan paru. Sistem
pernapasan melibatkan perubahan ventilasi pulmonar untuk mengeluarkan
CO2 dan untuk membatasi jumlah asam karbonat yang terbentuk. Pengaturan
respiratorik memerlukan waktu satu sampai tiga menit untuk mulai bekerja
dan fungsinya setelah penyangga asam basa ,pernafasan sistem pengaturan
asam basa kedua.
Karbon dioksida secara terus menerus ditambahkan kedalam darah vena
akibat metabolisme sel dan transpor ke paru-paru. Saat CO2 terurai dalam
paru maka akan terbentuk asam karbonat yang kemudian akan terurai
membentuk ion hidrogen dan ion bikarbonat CO2 + H2O ? H2CO3 ? H+
+ HCO3- Karbon dioksida dikeluarkan dari pada paru-paru sehingga
basa
Jika aktivitas metabolik meningkat karena olah raga, akan terjadi
peningkatan tekanan parsial karbon dioksida arteri ( pCO2 ), peningkatan
kadar asam karbonat plasma dan penurunan pH plasma ( asidosis ).
Pernafasan disesuaikan untuk mengeluarkan lebih banyak karbon
dioksida.
CO2 berlebihan dalam darah berdifusi kedalam sistem saraf pusat untuk
mencapai kemoreseptor sentral. Disistem saraf pusat CO2 membetuk
asam karbonat yang terurai menjadi ion hidrogen. Ion hidrogen ini
merangsang kemoreseptor
Ion hidrogen menstimulasi
kemoreseptor
sentral
mengakibatkan
penurunan pH
b. Ekskresi pada ginjal/Pengaturan ginjal
Pengaturan ini berlangsung melalui ekresi urin asam basa. Ginjal mengatur
pH darah mengeluarkan lebih banyak ion hidrogen dan mereabsorpsi lebih
banyak ion bikarbonat saat plasma darah lebih asam dan dengan mengeluarka
sedit ion hidrogen dan mereabsorpi sdikit ion bikarbonat saat plasma darah
lebih basa. Fungsi ginjal berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa
hari untuk mengatasi perubahan pH dan bekerja melalui mekanisme :
Sekresi tubular ion hydrogen
CO2 dalam cairan intersisial berdifusi kadalam sel epitel dan berikatan
dengan air untuk membentuk asam karbonat yang berionisasi menjadi ion
hidrogen dan ion karbonat
Ion hidrogen ditranspor secara aktif keluar sel menuju lumen tubulus
dan dikeluarkan dari tubuh dalam urin.
Reabsorpsi dan ekskresi bikarbonat
1. Untuk setiap ion hidrogen yang disekresi dari sel epitel kedalam lumen
tubulus,satu ion natrium secara aktif ditranspor ke dalam sel epitel dari
lumen tubulus untuk mempertahankan keseimbangan elektrokima. Ion
natrium dan ion bikarbonat ditranspor secara bersamaan dari sel epitel
menuju cairan intersisial dan masuk kedalam darah.
2. Dalam kondisi fisiologis normal,laju sekresi ion hidrogen sama dengan
laju filtrasi glomerular terhadap bikarbonat. Ginjal mereabsopsi semua
bikarbonat yang terfiltrasi
3. Jika pH plasma basa akan menurunkan sekresi ion hidrogen oleh sel
tubular sehingga yang diekskresi dalam urin juga sedikit. Bikarbonat
yang terfiltrasi tidak akan terabsopsi sepenuhnya dan yang diekskresi
dalam urin semakin banyak.
Sistem penyangga memungkinkan ion hidrogen diekskresi dalam urin
1. Pasangan penyangga fosfat :
- Penyangga fosfat terkonsentrasi dalam cairan tubular karena tidak
terabsorpsi. Penyangga fosfat berfungsi untuk mengeluarkan ion
hidrogen dari cairan tubuler dan membawanya kedalam urine