PENdahuluan PKL
PENdahuluan PKL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya
baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain
tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak
berimbang,
serangan
hama
dan
penyakit,
pengaruh
cuaca
berfungsi sebagai antioksidan serta asam sitrat yang terkandung pada tomat
mampu mengangkat lemak dan kotoran pada kulit wajah (Roma, 2009).
B. Tujuan dan Sasaran
1. Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan mempunyai tujuan:
a. Mengetahui dan mempelajari budidaya tanaman tomat yang ada
di Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas.
b. Menambah ketrampilan dan pengetahuan teknik budidaya
tanaman tomat dan mengetahui permasalahan yang ada pada
budidaya tanaman tomat dan cara pemecahan masalah.
2. Sasaran Praktik Kerja Lapangan ini adalah:
a. Memperoleh pengetahuan lebih lanjut tentang budidaya
tanaman tomat di Desa Gandatapa, melalui Dinas Penyuluhan
Pertanian, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
b. Mendapatkan pengalaman kerja lapang secara langsung tentang
teknik budidaya dan pemeliharaan tanaman tomat.
C. Manfaat
Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan akan memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan dan wawasan secara keseluruhan cara
budidaya tanaman tomat.
2. Menambah ketrampilan cara budidaya tanaman tomat dilahan pertanian
secara langsung.
3. Mengetahui teknik budidaya dan pengendalian organisme pengganggu
tanaman tomat.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
: Asteridae
Ordo
: Solanales
Famili
Genus
: Solanum
Spesies
: Solanum lycopersicum L.
pangkal membulat, helaian daun yang besar tepinya berlekuk, helaian yang
lebih kecil tepinya bergerigi, panjang 10 sampai 40 cm, warnanya hijau
muda. Bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa tandan,
bertangkai, mahkota berbentuk bintang, warnanya kuning. Buahnya buah
buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengkilap, beragam dalam bentuk
maupun ukurannya, warnanya kuning atau merah. Bijinya banyak, pipih,
warnanya kuning kecokelatan (Gembong, 1985).
Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat jus, saus tomat, dimasak,
dibuat sambal goreng, atau dibuat acar tomat. Pucuk atau daun muda bisa
disayur. Buah tomat yang umum ada di pasaran bentuknya bulat. Tomat
berukuran besar, berdaging tebal, berbiji sedikit, dan berwarna merah
disebut sebagai tomat buah, biasa disantap segar sebagai buah. Tomat
berukuran lebih kecil dikenal sebagai tomat sayur karena digunakan di
dalam masakan. Tomat yang berukuran sebesar kelereng disebut tomat ceri
dan digunakan untuk campuran membuat sambal atau dalam hidangan
selada. Habitat tanaman tomat hidup pada tanah lembab pada dataran rendah
hingga 900 m dpl (Putra, 2010).
Menurut Pitojo (2005), mengungkapkan bahwa berdasarkan tipe
pertumbuhan batangnya, tanaman tomat dikelompokan menjadi tiga tipe
yaitu tipe determinate, indeterminate, semi-determinate.
Tanah
Tomat bisa ditanam pada semua jenis tanah, seperti andosol,
regosol, latosol, ultisol, dan grumusol. Namun demikian, tanah yang paling
ideal dari jenis lempung berpasir yang subur, gembur, memiliki kandungan
bahan organik yang tinggi, serta mudah mengikat air (porous). Jenis tanah
berkaitan dengan peredaran dan ketersediaan oksigen di dalam tanah.
Ketersediaan oksigen penting bagi pernapasan akar yang memang rentan
tehadap kekurangan oksigen. Kadar oksigen yang mencukupi di sekitar akar
bisa meningkatkan produksi buah. Oksigen di sekitar akar bisa juga
meningkatkan penyerapan unsur hara fosfat, kalium, dan besi.
Untuk pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah
yang gembur, kadar keasaman (pH) antara 5 sampai 6, tanah sedikit
mengandung pasir, dan banyak mengandung humus, serta pengairan yang
teratur dan cukup mulai tanam sampai waktu tanaman mulai dapat dipanen
(Satria, 2008).
2.
Iklim
Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang
10
3. Biji yang telah terpisah tadi segera dicuci dan dijemur selama kurang
lebih 3 hari atau hingga kadar airnya kurang lebih 6%.
4. Biji yang telah kering dapat langsung disemai atau disimpan. Bila
telah diperoleh, sebaiknya benih disemaikan dahulu sebelum ditanam
pada bedengan yang tetap. Bedengan persemaian dibuat dengan
ukuran lebar antara 0,8 sampai 1,2 m dengan panjang sekitar 2 sampai
3 m, dan tinggi sekitar 20 sampai 25 cm. Jarak antar barisan adalah 5
cm. Bedengan yang telah dibentuk diberi pupuk kandang seminggu
sebelum tanam sebanyak 5 kg/m2 dan pupuk urea dua hari sebelum
tanam sebanyak 30 g/m2.
Setelah bedengan persemaian siap diolah, bibit tomat dapat segera
disebar. Untuk satu hektar pertanaman, benih yang dibutuhkan adalah
sekitar 300 sampai 400 gram. Pada persemaian diberi lindungan yang dapat
berupa atap rumbia atau pelepah pisang. Persemaian disiram setiap pagi dan
sore. Bila bibit telah mencapai tinggi antara 7 sampai 10 cm, yaitu dalam
waktu 2 minggu (Hanum, 2008).
Setelah disebar, bibit itu dapat segera dipindahkan ke tempat
penyapihan. Penyapihan berguna untuk menyeleksi bibit yang bagus dan
sebagai latihan hidup bagi tanaman muda. Tempat penyapihan dapat berupa
polibag atau bumbung dari pelepah pisang. Bibit dibiarkan di tempat
penyapihan sampai berumur 1 bulan dengan tinggi sekitar 15 cm dan telah
berhelai daun 3 atau 4. Setelah itu, tanaman dapat dipindahkan ke tempat
penanaman yang tetap. Sebelum penanaman dilakukan, sebaiknya lahan
disiapkan dahulu. Lahan yang telah dipilih segera diolah (Hanum, 2008).
11
C.2. Penyiraman
Penyiraman dilakukan bila selama pertumbuhan tanaman jatuh pada
musim kemarau yang berkepanjangan (sesuai dengan kebutuhan). Hal ini
dilakukan secara hati-hati agar tanaman tidak rusak dan diusahakan
penyiraman tanaman pada pagi dan sore hari (Dewa, 2007).
12
C.3. Pemupukan
1. Pupuk kandang dengan dosis 10 sampai 20 ton per hektar atau 0,5
sampai 1 kg per tanaman, yang diberikan seminggu sebelum tanam.
2. Pupuk Urea diberikan bersamaan saat tanam dengan dosis 1 kwintal
per hektar atau 4 sampai 5 gram per tanaman, sedangkan pemupukan
Urea untuk susulan dilakukan 4 minggu setelah pemupukan pertama
dengan dosis sama seperti pemupukan pertama.
3. Cara pemberian pupuk baik pupuk dasar maupun susulan, yaitu
diletakkan melingkar di sekeliling tanaman dengan jarak 10-15 cm,
kenudian ditutup dengan tanah.
4. Pemupukan dilakukan pada saat awal atau akhir musim hujan dan juga
disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah (Muis, et al 2008).
C.4. Penyulaman
Penyulaman
dilakukan
bila
ada
tanaman
yang
mati
atau
13
14
15
16
III.
A.
17
B.
di
lapangan
mengenai
budidaya
tanaman
tomat
( Solanum
18
IP
(ni.vi)
x100%
N .Z
Keterangan:
19
20
IV.
Persiapan dan
orientasi lapang
Praktik
Lapangan
Pengumpulan
data
Penyusunan
laporan
Minggu KeI
II
xxxxxx
III
IV
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
21