Anda di halaman 1dari 22

CV.

KARYA ABDI Nusantara

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BELAKANG PROYEK


1. Program

Pengembangan

merupakan

keharusan

Fasilitas
seiring

Bandar

Udara

dengan

Sultan

kebutuhan

Babullah

masyarakat

khususnya di Propinsi Maluku Utara akan prasarana transportasi udara


2. Kondisi geografis wilayah propinsi yang terdiri dari pulau pulau mutlak
membutuhkan layanan transportasi udara yang menghubungkan pusatpusat kegiatan di wilayah ini dan menghubungkan wilayah ini dengan
wilayah / propinsi lain dan juga pusat pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Meningkatnya

taraf

hidup

masyarakat,

berkembangnya

kegiatan

ekonomi membutuhkan sarana angkutan yang cepat yakni transportasi


udara dengan kapasitas dan prasarana yang memadai.
4. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, maka pada Tahun
Anggaran

2009

ini,

lewat

dana

APBN

dilaksanakan

kegiatan

Penimbunan pada lokasi Glade Path untuk menunjang prasarana di


Bandara Sultan Babullah Ternate.
1.2.

MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK


Tujuan utama dari Pekerjaan ini adalah untuk membantu Kuasa

Pengguna

Anggaran

untuk

melaksanakan

Pekerjaan

Pengawasan/Supervisi dalam Kegiatan fisik berupa Penimbunan dan


Pemadatan Tanah pada Lokasi Glade Path sehingga pelaksanaan
kegiatan fisik sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat.
Untuk mencapai sasaran dan tujuan sesuai dengan

dimaksud, maka

yang

Konsultan Melakukan tahapan tahapan sebagai

berikut :

Menyediakan

Jasa

Jasa

untuk

melaksanakan

semua

Pekerjaan kegiatan yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja .

Sebelum memulai tahapan kegiatan kerja agar mengadakan


Konsultasi terlebih dahulu dengan Kuasa Pengguna Anggaran untuk
mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

CV. KARYA ABDI Nusantara

Secara garis besar tahapan proses pelaksanaan Pekerjaan dibagi

sebagai berikut :

Persiapan / Mobilisasi

Pelaksanaan

Pengawasan

Supervisi

Pekerjaan

dan

Pelaporannya (Laporan Bulanan dan Laporan Teknis (Review Design


bila ada)

1.3.

Demobilisasi (Laporan Akhir dirampungkan),

Lebih lengkapnya akan diuraikan pada Metodologi (Bab, III)

LINGKUP PEKERJAAN
Pengawasan/Supervisi dilakukan oleh 1 (satu Team) dibawah kendali
seorang Koordinator Supervisior dan dibantu oleh beberapa Tenaga ahli
(Architek

Engineer

&

Cipil

Engineer)

serta

didukung

oleh

tenaga

pendukung & Penunjang (Pengawas Lapangan, Typist dan Office Boy) pada
ruas ruas sesuai dengan Dokumen Lelang.
Dalam melaksanakan Supervisi/Pengawasan, semua personil bekerja
sesuai dengan Strukutr Organisasi Konsultan dan melaksanakan tugasnya
masing masing sesuai dengan Job Discriptionnya seperti yang tertuang
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
1.4.

DATA KEGIATAN
Kantor / Satker

Bandar Udara Sultan Babullah Ternate

Program

Pembangunan Transportasi Udara

Pekerjaan

Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada


Lokasi Glade Path

Sumber Dana

APBN

Tahun Anggaran :

2009

Lokasi

Bandara Sultan Babullah Ternate Propinsi Maluku


Utara

BAB II
DATA PERUSAHAN
Usulan Teknis dan Administrasi
Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

CV. KARYA ABDI Nusantara

2.1.

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN


CV. ESTIGUNA adalah perusahaan swasta Indonesia yang berkantor pusat
di Ternate

bergerak khusus di bidang jasa konsultansi. Perusahaan ini

sepenuhnya memberikan pelayanan jasa Konsultan untuk pekerjaanpekerjaan konstruksi maupun non konstruksi.
Dalam

hal sumber daya manusia, sebagai motor penggerak dinamika

perusahaan, CV. ESTIGUNA, perusahaan tersebut didukung tenaga


tenaga yang professional. Untuk memacu peningkatan kemampuan
personilnya, agar dapat memberikan

nilai

tambah yang positif bagi

perusahaan maupun personil itu sendiri.


Secara

singkat

dapat

disampaikan

bahwa

CV.

ESTIGUNA

siap

berkompentisi secara terbuka dengan mengedepankan tanggung jawab


profesi, dimana ketepatan mutu dan waktu menjadi landasan kerja demi
tercapainya kepuasan pemberi kerja.
2.2.

BIDANG PELAYANAN
CV. ESTIGUNA terdaftar sebagai anggota Persatuan Konsultan Indonesia
(PERKINDO), dan berdasarkan penilaian Badan Sertifikasi Nasional Usaha
Jasa Konsultan (BSN-UJK) dinyatakan dapat melaksanakan kegiatan usaha
jasa konsultan konstruksi di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan
Kualifikasi Grade 2, untuk Klasifikasi Sub-Bidang :
1. Pekerjaan Arsitektural
2. Pekerjaan Sipil
3. Pekerjaan Tata Lingkungan

2.3

DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN


CV. ESTIGUNA sejak didirikannya telah dipercaya untuk memberikan
pelayanan

jasa

konsultansi.

Berikut

disajikan

Daftar

Pengalaman

Perusahaan yang secara formal pernah dilaksanakan oleh Perusahaan


selama kurun waktu 7 tahun terakhir

BAB III
TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA
ACUAN KERJA (KAK)
Usulan Teknis dan Administrasi
Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

CV. KARYA ABDI Nusantara

3.1

TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA.


Tanggapan Kerangka Acua Kerja (KAK) terhadap pekerjaan yang akan
dilaksanakan

yaitu Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah pada

Lokasi Glade Path adalah cukup jelas dan dimengerti sepenuhnya dalam
memaparkan tugas-tugas dan tanggung jawab Konsultan dan sasaran
serta produk akhir yang ingin dicapai.
Namun demikian setelah kami cermati, maka beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan kembali antara lain :
-

Pada Rencana Anggaran Biaya tertulis Sewa Sepeda Motor (3 Unit)


dengan Volume Ls, mungkin dapat berubah menjadi Volume Bulan.

Tidak tertuangnya dalam Kerangka Acuan Kerja secara Jelas Rapat


Koodinasi untuk setiap bulan, pada hal rapat koordinasi bulanan
tersebut dapat merupakan bahan evaluasi setiap bulanan baik visi
maupunm misi dari Pimpinan/Pemimpin Bagian Proyek Fisik dan
Pemimpin

Proyek

Pembangunan/Rehabilitasi

SD/TK

Kabupaten

Halmahera Selatan.
3.2

SARAN SARAN
1. Sehubungan dengan Kerangka Acuan Kerja, kami dapat simpulkan
bahwa mekanisme kerja atau hubungan kerja dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya menganut hubungan segitiga (Task
Konsep) antara Pimpinan/Pemimpin Bagian Proyek, Konsultan dan
Kontraktor Pelaksanaan.
Mekanisme kerja atau Hubungan kerja segitiga ini terdapat beberapa
kekurangan yang dapat membuat cedera sasaran, sehingga efektivitas
konsultan supervisi tidak maksimal dan salah satu kendala untuk
mencapai sasaran sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) secara
Optimal.
Untuk mengantisipasi hal tersebut dimasa akan datang, kami sarankan
Mekanisme kerja atau hubungan kerja menganut sistim Garis Lurus
(Ask Konsep) atau pendelegasian lebih efektif diterapkan untuk
mencapai sasaran tepat waktu, tepat mutu dan tepat quantity.

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

CV. KARYA ABDI Nusantara

2. Untuk mengeferifkan dan dapat menilai kinerja Konsultan Supervisi baik


secara Team maupun Secara Personality, kami sarankan kiranya
Laporan Aktivitas Konsultan dipertimbangkan untuk diadakan, sehingga
semua aktivitas team maupun personality dapat terpantau sekaligus
sebagai bahan evaluasi setiap bulan oleh Pemimpin Proyek sebagai
pemberi tugas.

BAB IV
Usulan Teknis dan Administrasi
Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

CV. KARYA ABDI Nusantara

METODOLOGI KERJA
4.1.

UMUM
Pada

dasarnya

Pembangunan

tujuan
Ruang

dari

pada

pekerjaan

Pengawasan/Supervisi

Kelas

Baru,

Perpustakaan

dan

Rehabilitasi

Sedang/Berat Sekolah Dasar yang dilaksanakan oleh konsultan Supervisi


adalah untuk membantu Pemimpin Proyek / Bagian Proyek Fisik dalam hal
Pengawasan pekerjaan terhadap pengendalian volume, mutu, dan waktu.

Volume Pekerjaan berpedoman kepada kontrak, CCO, atau Addendum


terakhir yang telah disepakati dan disahkan sehingga harga akhir
pekerjaan

tidak

melebihi

nilai

kontrak, CCO, atau Addendum

terakhir.

Mutu Pekerjaan berpedoman kepada spesifikasi teknik dan dokumen


kontrak yang

lain, namun

disesuaikan dengan situasi dan kondisi

dilapangan.

Tepat Waktu Pelaksanaan sesuai kontrak.

Untuk memenuhi dan mencapai maksud tersebut, maka :


a. Pelaksanaan

pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor secara benar,

dalam pengertian memenuhi standar pelaksanaan dan mutu yang


telah

ditetapkan

di

dalam

Rencana Teknis dan Dokumen Tender,

dilakukan sesuai dengan jadual waktu yang telah

disepakati, serta

dilakukan menurut besarnya volume yang telah disepakati bersama


sesuai dengan yang tertera di dalam dokumen Tender tersebut diatas.
Pelaksanaan pengawasan yang baik akan menghindarkan kontraktor
melakukan cara

yang

menyimpang,

yang dapat

mengakibatkan

berbagai kelambatan, ketidak sesuaian mutu, waktu dan

volume

masing-masing pay-item pekerjaan. Dilain pihak, kontraktor akan


dibayar secara benar sesuai dengan nilai pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
b. Apabila

terjadi

sesuatu

volume, konsultan akan

yang berlainan baik mutu, waktu

maupun

mencatatnya dengan segera dan dilakukan

peneguran atau apabila dianggap perlu dilakukan peringatan kepada


kontraktor untuk segera memperbaikinya. Teguran/peringatan tersebut

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

CV. KARYA ABDI Nusantara

dilakukan secara tertulis, setelah secara lisan tidak diindahkan


kontraktor. Tembusan surat-surat
untuk dapat diamati secara

tersebut

terus

disampaikan

menerus

oleh

KPA/PPK

segala kegiatan yang

dilakukan oleh kontraktor.


c. Apabila terjadi hal-hal yang memang masih dianggap perlu dilakukan
perubahan-perubahan pekerjaan

baik yang menyangkut volume

maupun

item,

yang

koordinasikan

menyangkut
dengan

penyelesaiannya.

pay

Pimpro

maka

konsultan

akan

Pimbagpro

untuk

dicari

Dengan mengikuti sistem dan prosedur perubahan

(CCO) yang ada, maka perubahan-perubahan itu dapat dilaksanakan.


d. Konsultan akan menjaga agar catatan-catatan yang diperlukan tetap
dibuat, seperti hasil pengukuran kemajuan pekerjaan, berbagai jenis
laporan dan lain-lain. Hal tersebut diperlukan untuk dijadikan alasan
dan Back-up data pada pembayaran bulanan (Monthly Certificate) /
Termijn yang diajukan kontraktor.
Di dalam

melaksanakan pekerjaannya, konsultan

supervisi akan

berpedoman kepada hal-hal tersebut diatas, selain juga akan mengacu


kepada Kerangka Acuan Kerja (KAK), Dokumen Kontrak dan pengalaman
konsultan sendiri didalam menangani pekerjaan pengawasan sebelumnya.
4.2.

URAIAN DETAIL PROGRAM KERJA PENGAWASAN


Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan, secara umum dapat dibagi
kedalam 3 (tiga) hal sebagai berikut :

Tahap Persiapan
KEGIATAN
PENGAWASAN

Kegiatan Rutin / Harian


Kegiatan Khusus

A. KEGIATAN / TAHAP PERSIAPAN


1. Mobilisasi Tenaga Konsultan

Setelah Konsultan supervisi ditunjuk untuk menangani pekerjaan ini,


segera

dilakukan

mobilisasi yang meliputi mobilisasi personil inti serta

peralatan yang diperlukan. Sedangkan mobilisasi personil lainnya akan

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

CV. KARYA ABDI Nusantara

dilakukan kemudian sesuai dengan kebutuhan serta

jadwal

yang telah

disusun.
2.

Program Mobilisasi Kontraktor


Untuk

melakukan

menyerahkan

dan

mobilisasi,

kontraktor

harus

menyiapkan,

mendapat persetujuan dari pemberi tugas dan

Konsultan supervisi suatu program mobilisasi, yang terdiri atas :

Master list peralatan berat/bantu yang akan dipakai.

Master list peralatan laboratorium.

Lokasi

calon-calon quarry beserta sample yang harus ditest dahulu

baik mutu maupun deposit yang tersedia.

Pengadaan kendaraan yang akan dipakai.

Staffing Schedule.

Financial Schedule.

Barchart dan S - curve untuk jenis pekerjaan, man power, material dan
equipment.
Konsultan supervisi akan memeriksa program mobilisasi kontraktor

untuk meyakinkan bahwa :

Program tersebut cukup praktis.

Program tersebut cukup memungkinkan/baik.

Program

tersebut

cukup

sehubungan dengan

sesuai

dengan

kapasitas

kontraktor

peralatan, material, man power dan cash-flow

yang tersedia.

Program

tersebut

tidak

bertentangan

dengan

peraturan

pemerintah/daerah yang ada.

Program tersebut tidak ditentang oleh sesuatu atau pihak luar


manapun.

3.

Persiapan Kantor Lapangan dan Fasilitasnya


a. Lokasi Base Camp, Kantor Proyek, Mess dan Aktivitas Lainnya
Konsultan supervisi akan memeriksa apakah site yang diperlukan
kontraktor
bengkel

untuk

dan

Base Camp,

pelaksanaan

Kontor Proyek, Gudang, Mess,

pekerjaan

lainnya

memadai

dan

memenuhi persyaratan yang ada didalam Spesifikasi Umum dan


Usulan Teknis dan Administrasi
Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

CV. KARYA ABDI Nusantara

diperisa apakah tidak ada masalah dengan pemiliknya yang sah.


Juga akan diperiksa mengenai ketersediaan air bersih dan instalasi
yang tersedia.
Usulan lay-out ini harus disediakan secepatnya, sebelum Konsultan
supervisi melakukan pemeriksaan.
b. Kantor Kontraktor dan Fasilitasnya
Semua bangunan dan fasilitas di Base Camp kebutuhannya akan
dilaksanakan oleh konsultan supervisi dan pemberi tugas.
Pada

tahap

mobilisasi

kelengkapan

konsultan supervisi akan

laboratorium, peralatan

memeriksa

serta kwalifikasi personil

yang akan dilibatkan dalam pekerjaan

pengujian

ini.

Jikalau

meragukan, peralatan yang akan dipakai harus diadakan kalibrasi


terlebih dahulu.
c. Quarry dan Material yang Akan Dipakai
Didalam Gambar Rencana terdapat gambar lokasi Quarry untuk
masing-masing

jenis material. Pada tahap mobilisasi, Quarry ini

akan diperiksa oleh konsultan supervisi

bersama-sama dengan

pihak kontraktor dan diadakan sampling untuk ditest kualitasnya


masing-masing.
4.

Rencana Kerja Kontraktor


Pada

dasarnya

pekerjaan

kelancaran

dan

mutu

merupakan tanggung

kepentingan pemberi tugas juga

serta
jawab

tergantung

pencapaian

volume

kontraktor,

namun

padanya, mengingat

keberhasilan pekerjaan ini berkaitan erat dengan hal tersebut. Untuk


mengamankan kepentingan pemberi tugas itulah konsultan supervisi
harus memeriksa, mengomentari dan memberikan saran-saran/jalan
keluarnya terhadap rencana kerja kontraktor yang disesuaikan dengan
kondisi yang ada pada pihak kontraktor.
Dalam

hal

ini konsultan supervisi akan ikut berperan aktif didalam

proses

planning

ini dan

memberikan

berbagai

alternatif untuk

memperbaiki planning yang sedang disusun tersebut.

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

CV. KARYA ABDI Nusantara

a.
1.

KEGIATAN RUTIN / HARIAN

Sistem dan Prosedur / Request Sheet


Untuk

menjaga

kelancaran,

cara, mutu, kuantitas dan waktu

pelaksanaan pekerjaan yang baik dan benar, maka diperlukan suatu


sistem dan prosedur
dilaksanakan

yang

mengatur

agar

oleh kontraktor dapat

semua kegiatan

dikendalikan

dan

yang
dapat

dipertanggung jawabkan dengan baik dan benar pula sesuai dengan


hakekat quality assurance yang diminta konsultan supervisi.
Setiap

akan

memulai

mengajukan

Request

suatu

jenis

pekerjaan,

yang

dilengkapi

kontraktor

dengan

berbagai

harus
data

penunjang. Semua ini akan diperiksa untuk disetujui apabila telah


dinyatakan benar oleh konsultan supervisi, barulah kemudian pekerjaan
tersebut dapat dilaksanakan. Didalam pelaksanaannya tidak terlepas
dari

pemeriksaan

dan

pengujian- pengujian,

sampai

pekerjaan tersebut dapat dinyatakan diterima dengan

akhirnya
baik

dan

pembayarannyapun dapat diajukan.


2.

Pemeriksaan Lapangan
Koordinator Supervision/ Site Engineer, akan melakukan kunjungan dan
pemeriksaan lokasi

pekerjaan. Pemeriksaan tersebut antara lain,

meliputi :

Kesesuaian kondisi lapangan dengan gambar dan Rencana Teknis


yang ada.

Identifikasi

atas

lokasi-lokasi

yang

memerlukan

data

dan

perencanaan detail tambahan.

Identifikasi atas masalah-masalah yang diperkirakan akan dihadapi


dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

Hasil pemeriksaan lapangan ini akan dilaporkan dibahas dengan pihak


pemberi tugas.
Hasil pemeriksaan lapangan ini diharapkan sudah selesai sebelum
kontraktor

melaksanakan mobilisasi

temuan yang ada pihak kontraktor

agar
dapat

berdasarkan temuanmenyesuaikan program

mobilisasi yang disiapkannya.


3. Survey dan Pengukuran
Usulan Teknis dan Administrasi
Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

10

CV. KARYA ABDI Nusantara

Konsultan
survey

supervisi

dan

akan

melaksanakan

pengawasan

pekerjaan

pengukuran (measurement) yang meliputi pengecekan

terhadap :

Pengukuran pra-konstruksi

Pengukuran pekerjaan yang sedang berjalan

Pengukuran pekerjaan yang telah selesai dan di-terima dengan


baik oleh konsultan supervisi.

a. Pengukuran Pra Konstruksi


Pada

beberapa

berdasarkan

Pay-Item

kuantitas

pekerjaan, pembayaran dilakukan

dari pekerjaan

selesai. Untuk itu diperlukan sejumlah


dapat

yang telah dinyatakan


pengukuran

awal yang

dijadikan acuan perhitungan kuantitasnya dibandingkan

dengan pengukuran setelah pekerjaan dapat dinyatakan selesai.


Untuk

mempermudah

notasi-notasi

pekerjaan,

pengukuran

dan

pemberian

Stationing perlu dilakukan dengan mempergunakan

cat atau tanda- tanda lainnya yang

tidak

mudah hilang atau

terhapus.
b. Pengukuran Pekerjaan yang Sedang Berjalan
Pengukuran yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan :

Tersedianya data yang lengkap tentang kemajuan pekerjaan.

Tersedianya data bila ternyata ada tidak kesesuaian pekerjaan.

c. Pengukuran

Pekerjaan

Yang Telah Selesai dan Diterima

Dengan Baik oleh Konsultan Supervisi


Pengukuran

ini

akan dijadikan acuan kedua bagi perhitungan

kuantitas pekerjaan yang telah dinyatakan diterima dengan baik


oleh konsultan supervisi. Selisih antara

pengukuran prakonstruksi

dan pengukuran akhir ini akan dijadikan Back-up data dalam


pembayaran terhadap kontraktor (Back-up Monthly Certificate).
4. Pemeriksaan Pekerjaan/Inspection
Pemeriksaan
dilakukan

terhadap

kontraktor

cara

dan

pelaksanaan

pekerjaan

yang

akan menjadi tolok ukur keberhasilan kontrol

kuantitas dan kualitas konsultan supervisi.


5. Konsultasi dan Rapat Koordinasi
Usulan Teknis dan Administrasi
Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

11

CV. KARYA ABDI Nusantara

Mengingat banyak pihak yang terlibat dalam penanganan pekerjaan


ini, suatu sistem komunikasi dan koordinasi yang efektif harus tetap
terjaga. Fleksibilitas

dan kemampuan untuk menghadapi berbagai

macam permasalahan -

permasalahan

membutuhkan sejumlah

kontak-kontak baik formal maupun informal,

khususnya diantara

anggota konsultan supervisi sendiri, antara konsultan supervisi dengan


pemberi tugas, serta antara konsultan supervisi dengan pemberi tugas
dan kontraktor.
Suatu pertemuan/rapat berkala yang terencana dengan agenda serta
catatan resmi

mengenai

keputusan rapat (minute of meeting)

merupakan suatu keharusan dan bersifat mengikat satu sama lain.


\
6. Dokumentasi
Perencanaan yang baik digunakan untuk keperluan :

Menunjang sistem pelaporan

Dijadikan dasar perhitungan kuantitas dan kualitas.

Dijadikan dasar penyelesaian dalam hal adanya ketidak-sesuaian.

Dijadikan dasar perhitungan pembayaran.

7. Pembayaran / Sertifikasi Pekerjaan


Untuk

dapat menerima pembayaran atas setiap pay-tem yang telah

dinyatakan diterima baik oleh Konsultan supervisi, kontraktor harus


mengajukan Request

Monthly

Certificate

yang dilampiri

dengan

semua Back-up data yang diperlukan. Koordinator Supervision


Stafnya

akan

membantu

Pimpro/Pimbagpro

didalam

dan

proses

pemeriksaan kebenaran datanya yang ada pada MC beserta Back-up


Data selengkapnya. Jika hasil pemeriksaan itu telah dinyatakan benar
dan Pimpro/Pimbagpro menilai bahwa permohonan kontraktor tersebut
dapat diterima, maka draft diperiksa lebih lanjut dan proses selanjutnya
adalah pelaksanaan pembayaran oleh Pimpro/Pimbagpro.
b.
1.

KEGIATAN KHUSUS

Review Design
Hasil dari Review Design berupa Estimasi Volume dan Harga Akhir
pekerjaan yang telah disesuaikan kondisi mutakhir sebagai bahan

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

12

CV. KARYA ABDI Nusantara

pertimbangan untuk mengambil kebijaksanaan target pelaksanaan


yang akan ditetapkan oleh Bina Marga.
2.

Pre Construction Meeting


Tahapan awal tindakan pengendalian terhadap pelaksanaan pekerjaan
di lapangan

akan tercermin dari penyelenggaraan rapat persiapan

pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang hasilnya tertuang


dalam notulen rapat.
Hal

tersebut

pemenuhan

dapat

diartikan bahwa PCM tidak

hanya

sekedar

prosedur administrasi, dan kegagalan pencapaian hasil

rapat adalah merupakan awal dari permasalahan yang timbul dalam


pelaksanaan yang dapat berakibat kegagalan dalam pelaksanaan.
Tujuan

diadakan

pengarahan

PCM, antara lain memberikan

pengarahan-

dan mengurangi perselisihan pendapat (dispute) serta

kesalah pahaman yang

kemungkinan

terjadi selama pelaksanaan

pekerjaan, sehingga tercapai kesepakatan, penyesuaian

pandangan,

dan pengertian bersama.


Materi yang perlu dibahas dan dikembangkan, sebagai berikut :
i)

Mendapatkan

kesamaan pengertian dan cara aplikasi dari pasal-

pasal di dalam dokumen kontrak, antara lain :

ii)

pekerjaan tambah kurang

termination atau forfeiture (pemutusan kontrak)

mobilisasi

maintenance and protection of traffic

sub kontrak

asuransi

dan lain-lain yang dianggap perlu

Mendapatkan

kesepakatan

tentang

tata

cara

dan

administrasi

penyelenggaraan pekerjaan, antara lain :

prosedur

request dan approval dalam rangka examination of works

perpanjangan waktu pelaksanaan

pembuatan shop drawing dan segala sesuatu yang berkaitan


dengan drawing

provisional hand over dan final hand over

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

13

CV. KARYA ABDI Nusantara

pengajuan MC dan data pendukung

pembuatan addendum kontrak

dan lain-lain yang dianggap perlu

Dasar hukum perlunya diadakan PCM, adalah :


1)

Kep.Men.PU No.411/KPTS/1992 tanggal 2 Mei 1992 tentang Petunjuk


Praktis Pengendalian

Pelaksanaan

Proyek

di Bidang PU

untuk

Pemimpin Proyek / Bagian Proyek


2)

Surat

Dirjen Bina Marga No. UM.02.05-Db/514 tanggal 19 Maret

1990, tentang Rapat Pra Pelaksanaan.


3.

Show Cause Meeting


Keterlambatan

pelaksanaan pekerjaan perlu mendapat pengendalian

secara ketat mulai dari


Jenderal.

Pengendalian

pembuktian

(Show

tingkat

proyek sampai tingkat Direktorat

dimaksud
Cause

dilakukan

Meeting)

melalui

rapat

Tim

Rapat

oleh

Pembuktian.
Dasar hukum adanya SCM, adalah :
1) Kepmen PU No.411/KPTS/1992, tanggal 1 Mei 1992
Perihal :

Petunjuk Praktis Pengendalian Pelaksanaan Proyek di

Bidang PU untuk Pemimpin Proyek / Pemimpin Bagian Proyek


2)

Kep.Dirjen Bina Marga No.82/KPTS/Db/1994, tanggal 14 Desember


1994
Perihal :
Cause

Pembentukan

Rapat Pembuktian

(Tim

Show

Meeting) Direktur Jenderal Bina Marga

Dalam pelaksanaan
menguji

Tim

Show Cause Meeting yang bertujuan untuk

kemampuan Kontraktor

dalam

menyelesaikan

pekerjaan,

maka perlu disiapkan oleh Kontrator sebagai berikut :

Rencana kemajuan fisik selama masa Test Case, sehingga terlihat


pada akhir masa Test Case, apakah progress negatif (-) atau positif
(+)

Merencanakan penggunaan alat dan jadwal perbaikan

Merencanakan penggunaan bahan-bahan

Merencanakan penggunaan tenaga kerja

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

14

CV. KARYA ABDI Nusantara

Dari yang direncanakan Kontraktor, dan telah mendapat persetujuan


Tim

Pembuktian,

peranan

Konsultan adalah untuk memonitor

pelaksanaannya tiap hari sehingga terlihat sesuai atau tidak rencana


dengan realisasi.
Hal-hal yang perlu dimonitor adalah sebagai berikut :

4.

Memonitor hasil pekerjaan tiap hari

Memonitor alat-alat yang dipergunakan dilapangan tiap hari

Memonitor tenaga kerja dilapangan tiap hari

Memonitor bahan/material tiap hari

Memonitor kerusakan dan perbaikan alat tiap hari

Mengevaluasi hasil pekerjaan dalam satu minggu

Bersama Tim Pembuktian mengevaluasi hasil Test Case


Provisional Hand Over

Bila pihak kontraktor mengganggap bahwa pekerjaan yang menjadi


kewajibannya telah dapat diselesaikan
kontraktor dapat

mengajukan

secara

permohonan

menyeluruh,
tertulis untuk

Provisional Hand Over (PHO). Didalam Spesifikasi Umum

maka
proses

terdapat

prosedur yang mengatur akan hal tersebut. Konsultan Supervisi akan


membantu Pemberi Tugas dalam pemeriksaan

dokumen-dokumen

proses PHO ini.


Kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan - kerusakan ataupun
semua pekerjaan yang masih dinyata- kan belum dapat
Setelah

pekerjaan

diterima.

perbaikan dan semua permasalahannya

dapat

dinyatakan selesai, maka konsultan supervisi akan membantu proses


Final Hand Over (FHO) atas dasar surat permohonan dari kontraktor
dan menyatakan hal tersebut selesai dengan menerbitkan Surat Berita
Acara Penyerahan Akhir (FHO).

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

15

CV. KARYA ABDI Nusantara

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

16

CV. KARYA ABDI Nusantara

BAB V
PELAPORAN
Konsultan

akan

menyiapkan

dan

mengirim

kepada

Proyek

Pembangunan/Rehabilitasi SD/TK Kabupaten Halmahera Selatan laporan-laporan


sebagai berikut :
1.

Laporan Pendahuluan, sebanyak 10 exemplar

2.

Laporan Bulanan , sebanyak 10 exemplar

3.

Laporan Akhir, sebanyak 10 exemplar

5.1.

LAPORAN PENDAHULUAN
Berupa

laporan awal menyangkut persiapan kegiatan fisik, personil

konsultan yang ditugaskan dll


5.2.

LAPORAN BULANAN
Berupa

laporan singkat, dibuat dengan menggunakan bentuk standar

yang menunjukkan kemajuan fisik lapangan.


5.3.

LAPORAN AKHIR
Laporan Akhir disiapkan pada saat berakhirnya layanan Konsultan pada
masing-masing Paket Kontrak, hal ini adalah segera setelah pelaksanaan
PHO, Konsultan akan mengirim kepada pemimpim Proyek, yang berisi
ringkasan konstruksi yang telah
pemeliharaan

yang

akan

dilaksanakan,

rekomendasi untuk

datang, segala permasalahan

teknis

yang

muncul selama pelaksanaan, persoalan yang mungkin akan timbul (bila


ada) dan berbagai macam perbaikan yang diperlukan dimasa datang.
Sebelum
dahulu

disetujui,

konsep

kepada Proyek

laporan akhir akan diserahkan

terlebih

Pembangunan/Rehabilitasi SD/TK Kabupaten

Halmahera Selatan, sebagai berikut :


1.

Penjelasan Umum berisi data umum Paket Proyek

2.

Laporan Quantity

3.

Laporan Quality

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

17

CV. KARYA ABDI Nusantara

4.

Laporan As built Drawing (Dibuat oleh Kontraktor & diperiksa oleh


Konsultan) serta diserhkan 1 Examplar sebagi Laporan.

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

18

CV. KARYA ABDI Nusantara

BAB VI
ORGANISASI PROYEK
6.1.

UMUM
Pada dasarnya Organisasi Proyek yang dibentuk untuk Team Konsultan
Supervisi ini dengan tujuan :

Memperjelas
ditempatkan

fungsi
dan

dan

tugas masing-masing personil

untuk memudahkan

koordinasi

yang

dan komunikasi

antara Konsultan Supervisi, Pemberi Tugas dan Kontraktor.

Membentuk koordinasi dan komunikasi yang baik antara semua


personil

Konsultan Supervisi

yang

terlibat dalam penanganan

pekerjaan ini untuk menjamin tercapainya semua persyaratan yang


diminta dalam Kerangka Acuan (TOR).
6.2.

BAGAN ORGANISASI
Adapun bagan organisasi untuk pekerjaan ini dapat dilihat pada lampiran

6.3.

URAIAN TUGAS PERSONIL


Dalam

menangani

pekerjaan

Pengawasan

ini,

tenaga

Konsultan

pengawasan terdiri dari :


Professional Staf

: Site Engineer, 1 orang

Sub Professional Staf : Material technician, 1 orang


Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing personil khususnya
Professional Staff dan Sub Proffesional Staff, sebagai berikut :
1.

Site Engineer
Site Engineer yang akan kami tempatkan adalah seorang Sarjana
Teknik

Sipil yang

telah berpengalaman dibidang pengawasan

penimbunan sehingga

kami

tidak meragukan lagi kemampuannya

dalam melaksanakan pekerjaan ini.


Dia

akan

bertanggung

jawab

langsung

kepada

KPA/PPK

dalam

pelaksanaan tugas di Paket kontrak yang menjadi tanggung jawabnya.


Usulan Teknis dan Administrasi
Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

19

CV. KARYA ABDI Nusantara

Tugas dari Site Engineer mencakup pada hal-hal sebagai berikut :


a. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan,
terutama sehubungan dengan :

Inspeksi secara teratur ke paket pekerjaan untuk melakukan


monitoring

kondisi

pekerjaan

dan

perbaikan agar pekerjaan dapat

melakukan

perbaikan-

direalisasikan sesuai dengan

ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.

Pengertian yang benar tentang spesifikasi.


Metode

pelaksanaan

untuk

setiap

jenis

pekerjaan

yang

disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan


pasal-pasal

dalam

dokumen

kontrak

tentang

cara-cara

pengukuran dan pembayaran.

Rincian teknis sehubungan dengan "Change Order" yang

diperlukan.
b. Membuat Pernyataan

penerimaan (Acceptance) atau penolakan

(Rejection) atas material dan produk pekerjaan.


c. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor.
Segera

melaporkan kepada KPA/PPK apabila kemajuan pekerjaan

ternyata mengalami

kelambatan

lebih

dari 10% dari rencana.

Membuat saran-saran penanggulangan serta perbaikan.


d. Melakukan
pekerjaan

pengecekan
dan

secara

cermat

semua

pengukuran

secara khusus harus ikut serta dalam proses

pengukuran akhir pekerjaan.


e. Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan financial,
serta menyerahkan kepada KPA/PPK.
f.

Menyusun justifikasi teknis, termasuk gambar dan perhitungan,


sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.

g. Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan


(monthly Certificate).ataupun termijn
h. Mengecek dan menandatangani dokumen tentang pengendalian
mutu dan volume pekerjaan.
2.

Material Technician

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

20

CV. KARYA ABDI Nusantara

Material Technician
lulusan SMK yang

yang

akan kami tempatkan adalah seorang

telah berpengalaman dibidang pengawasan dan

pengujian dalam kegiatan ini.


Dia akan bertanggung jawab langsung kepada Site Engineer dalam
pelaksanaan tugas di Paket kontrak yang menjadi tanggung jawabnya.
Tugas dari Material Technician mencakup pada hal-hal sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk-petunjuk Site Engineer dalam melaksanakan
kegiatan pengawasan fisik dan pengawasan pengujian.
b. Melaksanakan

pengawasan

di

lapangan

secara

kontinyu

dan

melaporkan ke Site Engineer


c. Mengecek

kegiatan

pengujian

dan

pengendalian

mutu

dan

kuantitas

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

21

CV. KARYA ABDI Nusantara

BAB VII
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Sesuai dengan dasar pendekatan Konsultan pada Kerangka Acuan Kerja dalam
pemelihan

tenaga

Ahli

yang

akan

ditugaskan

pada

pekerjaan

Pengawasan/Supervisi Pembangunan Ruang Kelas Baru, Perpustakaan dan


Rehabilitasi Sedang/Berat Sekolah Dasar yaitu keahlian, pengalaman pekerjaan
sejenis dan kondisi fisik dan memperhatikan persyaratan kualifikasi tenaga ahli.
Konsultan mengajukan usulan tenaga ahli dan asisten yang akan ditugaskan
adalah sebagai berikut:
No
.

NAMA

1.

Budi Ruswanti, ST

2.

Abdul Gani A. Hasan

POSISI YANG DIUSULKAN


Site Engineer
Material Technician

Untuk mempertegas bahwa tenaga yang diusulkan Konsultan bersedia untuk


dimobilisasi bila perusahan CV. ESTIGUNA dipercayakan untuk melalukan
Pengawasan pada proyek tersebut yang berlokasi di Halmahera Selatan, adalah
sebagai berikut, maka Personil yang diusulkan membuat surat pernyataan seperti
terlampir.

Usulan Teknis dan Administrasi


Pengawasan Timbunan dan Pemadatan Tanah Pada Lokasi Glade Path

22

Anda mungkin juga menyukai