PP NOMOR 24 TAHUN 1976 - TTG Cuti PDF
PP NOMOR 24 TAHUN 1976 - TTG Cuti PDF
menjadi PNS dan untuk persalinan anaknya yang keempat dan seterusnya
dapat menggunakan hak cuti besar apabila PNS tersebut masih mempunyai
hak cuti besar menjelang persalinan.
b. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Nomor SE3559/MK.1/2009 tanggal 10 Desember 2009 huruf D Cuti Bersalin
sebagai berikut :
1. Hak Cuti Bersalin
a. Merupakan hak PNS/ CPNS wanita untuk persalinan anaknya yang
pertama, kedua, dan ketiga.
b. Cuti bersalin yang digunakan oleh CPNS wanita untuk persalinan
anaknya yang pertama akan mengurangi hak cuti bersalin setelah
yang bersangkutan menjadi PNS.
2. Penggunaan Cuti Bersalin dan Cuti Lain untuk Persalinan
a) PNS wanita dapat diberikan cuti besar untuk persalinan naknya
yang keempat, apabila yang bersangkutan mempunyai hak cuti
besar menjelang persalinan.
b) PNS wanita dapat diberikan cuti diluar tanggungan negara untuk
persalinan anaknya yang kelima dan seterusnya.
c. Dari point a dan b dapat diambil kesimpulan.
1) Ada Yurisprudensi hokum cuti bersalin bagi CPNS wanita (SE
_3559/MK/1/2009) Dalam pasal 19 ayat (1) di atas dan surat edaran
Kepala BAKN Tahun 1977 jelas disebutkan bahwa PNS wanita (bukan
CPNS wanita) yang berhak atas cuti bersalin.
2) Pada point 2b surat edaran Sekjen Kementerian Keuangan, perlu ada
tambahan kata dan seterusnya di belakang keempat dan pada point
2d kata kelima diganti keempat.
Pada poin 2b dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan untuk
kelahiran anak keempat dan seterusnya yang bersangkutan mempunyai
cuti besar pada saat akan persalinan dan untuk poin 2d untuk
uraian
di
atas
diusulkan
agar
sesuai
dengan
perkembangan jaman, maka cuti bersalin untuk PNS/ CPNS dibatasi untuk
persalinan anak yang pertama dan kedua dan lamanya cuti bersalin tiga
bulan dengan tidak dibatasi waktu sebulan sebelum dan dua bulan sesudah
melahirkan. Untuk persalinan anak ketiga seterusnya dapat menggunakan
cuti di luar tanggungan negara atau cuti besar sesuai ketentuan yang
berlaku.
Alasan
1. ikut menyukseskan program pemerintah yaitu program keluarga
berencana dengan dua anak saja.
2. Pemerintah secara implisit telah memberi hak cuti bersalin kepada PNS
wanita selama tiga bulan.
3. Yurisprudensi CPNS wanita berhak cuti bersalin.
4. Pembatasan waktu mengurangi hak cuti bersalin karena manusia tidak
bisa menentukan kapan bayinya akan lahir. Kemungkinan terjadi sudah
cuti satu bulan anak belum lahir padahal hitunganya ditambah dua bulan
setelah melahirkan dan hal itu berati cuti bersalinya lebih dari tiga bulan
atau baru cuti kurang dari satu bulan anak sudah lahir dan hitunganya
ditambah dua bulan setelah melahirkan yang berati cuti bersalinya
kurang dari tiga bulan
2. Cuti Besar
a. Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya enam tahun
secara terus menerus berhak atas cuti besar yang lamanya tiga bulan.
Pegawai Negeri Sipil yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti
tahunannya dalam tahun yang bersangkutan. Cuti besar dapat digunakan
oleh pegawai negeri sipil yang bersangkutan untuk memenuhi kewajiban
agama (pasal 9 dan 10 peraturan pemerintah nomor 24 Tahun 1976).
b. Cuti besar merupakan hak PNS yang telah bekerja paling kurang enam
tahun secara terus menerus. PNS yang akan/ telah menjalani cuti besar
tidak boleh lagi atas cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan. PNS
perlu merencanakan penggunaan cuti besar sejak awal tahun. Cuti besar
dapat digunakan oleh PNS untuk memenuhi kewajiban agama. PNS yang
telah melaksanakan cuti tahunan dan akan mengambil cuti besar pada
tahun
yang
bersangkutan,
harus
mengembalikan
TKPKN
yang
diterimanya selama melaksanakan cuti tahunanya (B. Cuti besar angka 1a,
1b, 2a, 2b.1. Surat Edaran Sekjen Kementrian Keuangan Nomor SE3559/MK.1/2009).
c. Dari point a dan point b dapat disimpulkan bahwa PNS yang dalam tahun
yang bersangkutan telah/ akan mengambil cuti besar tidak boleh
mengambil cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan. Contoh : PNS
yang dalam tahun 2010 mengambil cuti besar, maka yang bersangkutan
tidak berhak lagi atas cuti tahunan tahun 2010. Bagi PNS Kementerian
Keuangan yang terlanjur mengambil cuti tahunan dan cuti besar dalam
tahun yang sama diminta untuk mengembalikan TKPKN selama
menjalankan cuti tahunan. Sebagaimana disebutkan diatas bahwa cuti
besar dapat digunakan untuk menjalankan kewajiban agamanya dan untuk
yang beragama islam dapat digunakan untuk menjalankan ibadah haji. Hal
ini perlu dicarikan jalan keluar karena jika tidak mereka akan sering
meninggalkan kantor dan hal ini adalah bagian niat tidak baik dalam
2)
pemerintah
perhitungan
:
diatas,
masih