01 0kenapa Muncul Ekonomi Islam
01 0kenapa Muncul Ekonomi Islam
4.
bersifat humanitarian
dengan sederet tujuan yang sarat
moral
Mikroekonomi bersifat individualistik,
selfish, dan tak bermoral
Mungkinkah dalam sebuah disiplin
manusia dipandang dari dua sisi yang
kontradiktif?
8
10
lembaga-lembaga keuangan
berbasis bunga seperti bank, asuransi, gadai
dan lain-lain dalam masyarakat Muslim.
Hanya lembaga-lembaga keuangan ribawi
inilah yang tersedia di masyarakat sehingga
menciptakan masyarakat ribawi.
11
12
IBADAH
Shalat
Shaum
Zakat
Haji
MUAMALAT
Ekonomi
Perdagangan
Sosial
Manajemen
Keuangan/
Perbankan
Pendidikan
Lain-lain
SYARIAH
Pelaksanaan
MUNAKAHAT
Keluarga
Waris
Nikah
Thalaq
Ruju
AKHLAQ
Hasil
KHILAFAT
JINAYAT
Peradilan
Perdata
Pidana
Saksi
Politik
Pertahanan
Penerangan
Hubungan LN
Pemilu
Lain-lain
Pencipta (HabluminAllah)
maupun dalam hubungan sesama manusia (Hablumminannas). Ada
tiga pilar pokok dalam
ajaran Islam yaitu :
Aqidah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang keyakinan
atas keberadaan dan
kekuasaan Allah sehingga harus menjadi keimanan seorang muslim
manakala melakukan
berbagai aktivitas dimuka bumi semata-mata untuk mendapatkan
keridlaan Allah sebagai
khalifah yang mendapat amanah dari Allah.
a. Aqidah uluhiyah yaitu aqidah yang berhubungan dengan
mengesakan Allah
sebagai yang disembah, yang diabdi dan yang di puja.
b. Aqidah Rububiyah yaitu aqidah yang mengesakan Allah sebagai
penguasa.
c. Aqidah Mulkiyah yaitu aqidah tentang kerajaannya Allah
Syariah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan
seorang muslim
baik dalam bidang ibadah (habluminAllah) maupun dalam bidang
muamalah
(hablumminannas) yang merupakan aktualisasi dari akidah yang
menjadi keyakinannya.
Morality building
Morality building sebagai salah satu karakteristik ekonomi syariah
dapat diartikan bahwa
didalam melakukan transaksi ekonomi syariah menyangkut juga
pemahaman ekonomi
Ilahiah yang meliputi :
Norma ekonomi digariskan Allah, tujuannya mencari ridha Allah, car
caranya tidak
bertentangan dengan syariat Nya.
Ekonomi bukan tujuan. Ia merupakan kebutuhan dan sarana
penunjang. Ekonomi
menjadi pelayan bagi akidah dan risalahnya.
Hati nurani menjadi pengawas bagi dirinya.
Pendidikan iman penting dalam mengarahkan perekonomian
Harta adalah mutlak milik Allah. Manusia hanya sebagai wakil dan
Amin Suma , Materi Kuliah Introduction of
Sharia Economics, IEF Trisakti, 2006.
pemegang amanat Nya.[i]
[i]
Dari definisi dan tafsiran ayat al Quran dan pendapat ulama tersebut
maka uang merupakan alat pertukaran yang
nilainya ditentukan oleh seberapa besar daya belinya atas barang dan jasa
yang dibutuhkan. Uang tidak dapat diperjual belikan layaknya komoditi
yang nilainya ditentukan oleh spekulasi naik turunnya indikator ekonomi
suatu negara.
Kebebasan bertransaksi
Kebebasan bertransaksi dapat ditafsirkan bahwa transaksi harus
memenuhi asas kerelaan para pihak (an-taraadhin) dan tidak ada unsur
paksaan sehingga setiap muslim memiliki kebebasan untuk bermuamalah
selama tidak melanggar ketentuan-ketentuan syariah sesuai dengan prinsip
hukum asal muamalah bahwa semua boleh dilakukan selama tidak ada nash
yang melarang.
Selain asas dan karakteristik yang sangat kuat dalam muamalah syariah
juga mengantisipasi terjadinya perilaku ekonomi yang menyimpang yang
didalamnya terkandung 7 (tujuh) larangan prinsip sebagai berikut :
1. Maysir (perjudian)
Dalam melakukan transaksi tidak mengambil resiko yang
berlebihan (maysir) dan menjurus kepada perjudian dan oleh karena itu resiko
yang mungkintimbul harus dikelola. Transaksi yang didalamnya terdapat unsur maysir
hukumnya haram seperti halnya haramnya khamr .
2. Maksiat
Perbuatan maksiat sangat jelas dilarang dalam syariah Islam.
Diantara perbuatan maksiat dalam transaksi adalah ghasab,
yaitu mengambil secara langsung atau tidak langsung secara tidak s
dari milik orang lain.[ii]
Faturahman Jamil, Materi Kuliah Fiqh Muamalah, IEF
Trisakti, 2006.
[ii]
3. Aniaya (zhalim)
Larangan dalam berlaku zhalim diatur dalam firman Allah berikut :
Al Baqarah : 278-279
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah (kepada) Allah dan
tinggalkanlah apa yang tersisa dari riba (yang belum dipungut) jika kamu
orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah pernyataan adanya perang
dari Allah dan Rasul-Nya, dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba),
maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak berlaku zholim dan tidak (pula)
diperlakukan zholim.
5. Haram (komoditi)
Ekonomi syariah mengatur tentang barang yang ditransaksikan
(almaqud alaih) dengan ketentuan harus merupakan barang
dan jasa yang halal, baik dzati (barangnya) maupun aridhi
(peruntukkannya), misalnya :Buah anggur adalah barang (dzat)
yang halal tapi ketika diolah menjadi minuman wine melalui tehnik
fermentasi maka hukumnya menjadi haram.
6.Riba (bunga)
Hukum haramnya riba merupakan hukum yang final dan mengikat
berdasarkan nash yang qathi (jelas ayat dan tafsirannya) dan disepakati
oleh seluruh yurisprudensi hukum Islam, seperti disebutkan dalam firman
Allah, QS Al Baqarah : 275 :
Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
7. Riswah (suap)
Tindakan suap untuk mendapatkan kemudahan dalam transaksi baik
keringanan harga maupun upaya mengikat penjual atau pembeli dengan
imbalan tertentu tidak dibolehkan karena adanya persaingan yang tidak
sehat dan tidakmemenuhi unsur keadilan.
Baik pihak yang menyuap maupun pihak yang disuap akan mendapatkan
azab yang sama.
2. Riba dalam segala bentuknya dilarang bahkan dalam ayat Alquran tentang
pelarangan riba yang terakhir yaitu surat Al Baqarah ayat 278-279 secara tegas
dinyatakan sebagai berikut:
Hai orang-orang yang beriman takutlah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa-sisa
riba itu jika kamu orang beriman. Kalau kamu tiada memperbuatnya ketahuilah ada
peperangan dari Allah dan RasulNya terhadapmu dan jika kamu bertobat maka
untukmu polcok-pokok hartamu kamu tidak menganiaya dan tidak pula teraniaya.
Barangkali aspek yang paling luas dan controversial dalam ekonomi Islam, dipandan
dari segi implikasinya dalam segi perspektif Barat adalah pelarangan bunga (riba).
Pembayaran dan penarikan bunga sebagaimana terjadi dalam system perbankan
konvensional secara terang-terangan telah dilarang oleh Al-Quran, sehingga para
Investor harus diberi kompensasi dengan cara lain. Selanjutnya dikatakan dalam a
diatas bahwa yang tidak menghiraukan pelarangan bunga berarti berperang denga
dan Nabi Muhammad S.A.W, meskipun hukuman duniawi bagi para pelaku yang tida
tidaklah ditentukan.
Dalan surat Ar-rum ayat 39, surah an-nisa ayat 161, surah Ali Imran
ayat 130, surah Al- Baqarah ayat 275 telah menerangkan haramnya
riba. Ayat pertama menegaskan bahwa riba menghilangkan
keberkahan Tuhan dalam harta. Ayat kedua mengutuknya, dengan
menempatkan riba sebagai sama dengan memberikan harta orang lain
secara tidak sah. Ayat ketiga memerintahkan kaum muslim untuk
menjauhi riba demi kesejahteraan mereka sendiri. Ayat keempat
menetapkan perbedaan yang jelas antara riba dan perdagangan,
yang mendorong kaum muslim untuk, mengambila jumlah modal
pokoknya saja, merelakan jika sipeminjam tidak melunasinya
Pengharaman Riba juga disebutkan dengan kata-kata yang tegas
dalam hadist atau sunah, selain itu pengharaman riba-secara harfiah
berarti tambahan, tetapi dalam konteks ini pada umumnya dipahami
sebagai sebuah bunga yang ditetapkan sebelumnya dan dibayarkan
atas setiap jenis pinjaman yang mempunyai kesamaan dengan
pelarangan atas riba.
Dalan surat Ar-rum ayat 39, surah an-nisa ayat 161, surah Ali Imran
ayat 130, surah Al- Baqarah ayat 275 telah menerangkan haramnya riba.
Ayat pertama menegaskan bahwa riba menghilangkan keberkahan Tuhan
dalam harta. Ayat kedua mengutuknya, dengan menempatkan riba
sebagai sama dengan memberikan harta orang lain secara tidak sah.
Ayat ketiga memerintahkan kaum muslim untuk menjauhi riba demi
kesejahteraan mereka sendiri. Ayat keempat menetapkan perbedaan
yang jelas antara riba dan perdagangan, yang mendorong kaum muslim
untuk, mengambila jumlah modal pokoknya saja, merelakan jika
sipeminjam tidak melunasinyaPengharaman Riba juga disebutkan dengan
kata-kata yang tegas dalam hadist atau sunah, selain itu pengharaman
riba-secara harfiah berarti tambahan, tetapi dalam konteks ini pada
umumnya dipahami sebagai sebuah bunga yang ditetapkan sebelumnya
dan dibayarkan atas setiap jenis pinjaman yang mempunyai kesamaan
dengan pelarangan atas riba.
Maisir (Perjudian)
HADIAH
NATURAL
UNCERTAINTY
CONTRACTS
IN RESULT OF GAME
GAME OF CHANCE
GAME OF SKILL
MAISIR
NATURAL EVENTS
Contoh Maksiat
Usaha
Pornografi
Pornoaksi
Komersialisasi Sex
Panti pijat, Amusement
dll
Gharar
Kuantitas
Kualitas
Harga
Waktu
Kuantitas
Mengurangi takaran
Kualitas
Harga
Waktu
Haram
HARAM
HARAM
Haram zatnya
1.
2.
3.
4.
Babi
Khamr
Bangkai
Darah
1. Taghrir
(Gharar)
2. Riba
3. Maisir
4. Risywah
1. Terjadi Taalluq
2. Terjadi 2 in 1
Definisi :
Memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan sesuatu
yang bukan/belum tentu menjadi haknya.
PRINSIP
MUAMALAT
DALAM ISLAM
SALING
Lanjutan
TERIMAKASIH