Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN PERAN DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK

RETARDASI MENTAL SEDANG DI SLB CIPAGANTI BANDUNG TAHUN


2013

EVA APRILIA DEWI


213109040

LATAR BELAKANG MASALAH


Orang tua

Kelahiran anak
dengan retardasi
mental

Peran orang tua


terhadap anak
retardasi mental

Retardasi mental
(anak tidak dapat
mandiri dan
tergantung
dengan orang
lain)

Hambatan peran orang tua


dalam menghadapi anak
retardasi mental

Masa depan anak

Mandiri

Tidak
Mandiri

Jumlah penduduk di Indonesia yang menyandang


keterbelakangan mental adalah 62.011 orang, 60% diderita
anak laki-laki dan 40% diderita anak perempuan. Dari jumlah
tersebut anak yang terkena retardasi mental sangat berat (idiot)
sebanyak 2,5%, anak retardasi mental berat sebanyak 2,8%,
retardasi sedang sebanyak 2,6%, dan anak retardasi mental
ringan sebanyak 3,5%
Di Jawa Barat sendiri terdata 5.215 anak dengan berbagai
macam penyebab yang mengalami retardasi mental dan
terdaftar di SLB tipe C, dan angka retardasi yang terdata
paling besar adalah terdapat di Kota Bandung

Tabel 1.1
Jumlah Murid di SLB C Cipaganti
Kota Bandung
KATEGORI

Jumlah SISWA

Mampu Didik (RM Ringan)

53

Mampu latih (RM Sedang)

27

JUMLAH

80

DATA AWAL
Berdasarkan hasil
wawancara dengan
7 ibu yang memiliki
anak penyandang
retardasi mantal
sedang, karakteristik
tiap keluarga dan
kemandirian yang
mereka terapkan
berbeda.

Ada 2 orang tua yang mengatakan


tidak memberlakukan peraturan
yang harus dipatuhi anak jika anak
sudah bisa melakukanya sendiri.
Ada 3 orang tua mengatakan
bahwa anaknya sudah bisa
mandiri dalam segala hal seperti
mandi, cuci tangan sebelum dan
sesudah makan, menggunting
kuku sendiri dan memakai pakaian
sendiri, dan memakai sepatu
sendiri,
2 ibu mengatakan bahwa anaknya
sama sekali belum bisa mandiri
sendiri dan selalu di bantu oleh ibu
kerena mereka khawatir kepada
anaknya.

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN

Apakah Ada Hubungan Karakteristik


Keluarga dengan kemandirian Pada
Anak Retardasi Mental di SLB
Cipaganti Kota Bandung?

UMUM
Mengetahui hubungan peran orang
tua dengan kemandirian pada anak
retardasi mental di SLB Cipaganti Bandung

Praktis
MANFAAT PENELITIAN
teoritis

Tinjauan Pustaka
Pengertian Retardasi
Mental
Retardasi mental (keterbelakangan
mental) adalah suatu keadaan yang
ditandai dengan fungsi kecerdasan
umum yang berada di bawah ratarata disertai dengan gangguan
terhadap fungsi misalnya
komunikasi, kemampuan
menolong diri sendiri, berumah
tangga, sosial, pekerjaan,
kesehatan dan keamanan, yang
mulai timbul sebelum usia 18
tahun

Klasifikasi

Retardasi Ringan (IQ 70-50)


Retardasi Sedang (IQ 5540)
Retardasi Berat (IQ 40-25)
Retardasi Sangat Berat (IQ
<25)

KEMANDIRIAN
ANAK RETARDASI
MENTAL

KEMANDIRIAN

Mandiri berarti berdiri


sendiri atas modal
kepercayaan pada
diri sendiri dan bukan
atas dasar modal
yang telah di
temukan dengan
tidak terlalu
menggantungkan
pada pihak lain tetapi
lebih tergantung

MAMPU DIDIK
Kemampuan yang dapat
dikembangkan pada anak yang
mampu didik antara lain:
Membaca, menulis, dan
berhitung, dan tidak
menggantungkan diri pada orang
lain, Keterampilan sederhana
untuk
kepentingan
kerja
MAMPU
LATIH
dikemudian
hari.mental tipe ini bisa
Anak retardasi
dilatih keterampilan merawat diri
(mandi dan berpakaian sendiri) dan
keterampilan motorik juga
terlambat sebagian dari mereka ini
memerlukan pengawasan seumur
hidup

PERAN
ORANG TUA
Peran adalah seperangkat
tingkah laku yang diharapkan
orang lain terhadap
seseorang sesua
kedudukannya dalam suatu
sistem. Peran dipengaruhi
oleh keadaan sosial baik dari
dalam maupun dari luar dan
bersifat stabil, sementara
untuk posisi tersebut
merupakan identifikasi dari
status tentang seseorang
dalam suatu sistem social
dan merupakan perwujudan
aktualisasi diri. Peran juga
dapat diartika sebagai
bentuk dari prilaku yang
diharapkan dari seseorang
pada situasi sosial tertentu
(Wahit, 2006: 259).

FAKTOR
STRESSOR
Sosial
Ekonomi
Pendidikan Orang
Tua
Tipe Keluarga
Pola asuh orang
tua

KERANGKA KONSEP
Peran orang tua
(Asah, Asih, Asuh)
a. Baik
b. Kurang baik

Diteliti
Tidak Diteliti

Kemandirian anak
retardasi mental:
a. Memakai
sepatu
b. Cuci tangan
c. Mandi
d. berias
Kemandirian:
a. Membaca
b. Menulis
c. Berhitung
d. Keterampilan
motorik kasar
e. Kemampuan
tidak
menggantungk
an diri dengan

Mandiri

Belum Mandiri

DEFINISI OPERASIONAL
D:\Kuliah\semester 8\karakter
kel dgn kemandirian an rm\
sidang up\ppt
\DEFINISI OPERASONAL.docx

POPULASI

Tehnik
Pengambilan
Sampel

80 Murid

Purposive
Sampling

Observasi

Instrumen
Penelitian
Kuesioner

PENGUMPULAN DATA

Editing
Coding
Scoring
Entry
Cleaning

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Gambaran Peran Orang Tua di SLB C Cipaganti Bandung

Frekuensi
Kurang
Baik
Total

Persentase

13

48.1%

14

51.9%

27

100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui


bahwa sebagian dari responden atau orang
tua yang memiliki peran kurang sebanyak 13
responden (48,1%).

Peran Orang Tua


Menurut Santrock (2002), peran aktif orang tua tentunya sangat berkaitan dengan
pencapaian tugas orang tua dalam memberikan pendidikan yang sesuai, pengawasan, pola
asuh, perhatian dan pemenuhan dalam kebutuhan (asah, asih, dan asuh). Banyak hambatan
yang biasa dihadapi orang tua dalam memberikan peran yang maksimal kepada anaknya,
seperti contoh orang tua yang bercerai, ataupun faktor ekonomi keluarga.

Tabel 4.2
Distribusi Tingkat retardasi Mental dengan Tingkat Kemandirian Anak Retardasi Mental di SLB C Cipaganti Bandung Tahun
2013
Kemandirian
Belum Mandiri

Frekuensi

Persentase

18

66.7%

Mandiri
Total

9
27

33.3%
100%

Berdasarkan hasil analisis 27 responden anak dengan retardasi


mental sedang atau mampu latih diperoleh bahwa sebagian besar
responden atau sebanyak 18 (66,7%) anak retardasi mental sedang
tingkat kemandiriannya dikategorikan belum mandiri.

Tabel 4.3
Distribusi Hubungan Peran Orang Tua dengan Tingkat Kemandirian Anak Retarsadi Mental di SLB C Cipaganti
Bandung Tahun 2013
Peran
Orang Tua

Kemandirian
Tidak Mandiri
Mandiri
N
%
N
%

Kurang

12

92,3%

Baik

42,6%

Total

18

66,7%

7,7%
57,1
%
33,3
%

Total
%

13

100%

14

100%

27

100%

P
Value

0,021

Tabel 4.3 memperlihatkan hampir seluruh dari responden yang mempersepsikan pada peran orang tua kurang sebenyak
92,3% anaknya dikategorikan tidak mandiri dan 7,7% anaknya dikategorikan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai