1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros (kecil), bios (hidup)
dan logos (ilmu). Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu biologi yang
mempelajari tentang mikroba. Mikrobiologi juga kadang disebut sebagai
praktek dari biokimia, tetapi dengan berkembangnya zaman maka praktek
mikrobiologi menjadi salah satu praktikum yang diterapkan untuk mahasiswa
farmasi sebagai calon apoteker.
Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau
dengan campur tangan manusia. Bahan pangan merupakan salah satu
kebutuhan manusia yang biasa juga dicemari oleh mikroorganisme. Jika
bahan makanan telah tercemar oleh mikroorganisme, mikroorganisme
tersebut dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan, yakni terjadinya
perubahan fisik dan kimia dari bahan tersebut. Hal ini menyebabkan mutu
pangan menjadi turun. Selain itu mikroba juga dapat menimbulkan penyakit
bagi manusia yang mengkonsumsi bahan pangan yang telah tercemar oleh
mikroba.
Antimikroba merupakan salah satu contoh kemajuan dalam dunia
pengobatan modern yang paling dramatis. Banyak penyakit infeksi yang
dahulu dianggap tidak dapat diobati dan mematikan saat ini dapat diobati
hanya dengan menggunakan beberapa pil. Aktivitas obat antimikroba yang
sangat kuat dan spesifik timbul akibat mikroba yang sangat kuat dan spesifik
WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058
AZAN CAHAYADI
timbul akibat selektivitasnya terhadap sasaran kerjanya, baik yang unik untuk
mikroorganisme maupun yang jauh lebih banyak/lebih penting berada di
mikroorganisme daripada di tubuh manusia. Untuk itu, sangat penting untuk
mengelakukan uji sensitivitas antibiotika untuk mengetahui seberapa besar
antibiotika tersebut masih dapat bekerja terhadap bakteri.
B.
C.
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan tingkat sensitivitas
antibiotik yang ada di pasaran terhadap bakteri E.C dan S.A.
MANFAAT PERCOBAAN
Manfaat dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat menentukan
tingkat sensitivitas antibiotik yang ada di pasaran terhadap bakteri E.C dan
S.A.
AZAN CAHAYADI
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros = kecil, bios =
hidup dan logos = ilmu. Jadi, Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang
makhluk hidup atau jasad-jasad renik. Istilah lain yang digunakan selain
makhluk hidup yang kecil atau renik ialah mikroorganisme, mikroba, protista
(jasad atau organisme serendah-rendahnya, hanya terdiri dari satu sel (Adam,
1992).
Ditinjau dari komponen penyusun dinding sel bakteri gram positif
relatif lebih sederhana berbanding bakteri gram negatif yaitu terdiri dari dua
sampai tiga lapis membran sitoplasma yang tersusun dari asam teikhik dan
asam teikhouronik berupa polimer yang larut dalam air, sedangkan dinding
sel bakteri gram negatif lebih kompleks dan lebih tebal, tersusun dari
peptidoglikan, lipoprotein, dan lipopolisakarida, sehingga dinding sel bakteri
gram positif lebih permeabel terhadap senyawa yang bersifat hidrofil
dibandingkan sel bakteri gram negatif (Fatimah, dkk., 2008).
Mikroorganisme dapat beradaptasi terhadap tekanan lingkungan
melalui berbagai cara yang efektif, dan mikroorganismenya juga berespons
serupa terhadap tekanan antibiotik. Konsekuensi yang tidak dapat dihindari
dari penggunaan antimikroba adalah adanya seleksi mikroorganisme yang
resisten. Hal ini mungkin merupakan contoh evolusi yang paling nyata.
Penggunaannya yang berlebihan dan tidak tepat guna sangat meningkatkan
pravalensi patogen yang resisten terhadap beberapa obat (Katzung, 2010).
WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058
AZAN CAHAYADI
Antibiotik (L. Anti = lawan, bios = hidup) adalah zat-zat kimia yang
dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia
relatif kecil. Turunan zat-zat ini yang dibuat secara semi-sintesis, juga
termasuk kelompok ini, begitu pula semua senyawa sintesis dengan khasiat
antibakteri. Cara kerjanya yang terpenting adalah perintangan sintesa protein,
sehingga kuman musnah atau tidak berkembang lagi. Selain itu beberapa
antibiotik bekerja terhadap dinding sel (penisilin dan sefalosporin), atau
membran sel (polimiksin, zat-zat polyen dan imidazol) (Tjay dan Kirana,
2013).
Baktriostatik merupakan antibakteri yang hanya menghentikan
pertumbuhan (static), sedangkan yang dapat membunuh (sidal) disebu
bakterisidal. Jika antibakteri yang diberikan bersifat bakteriostatik maka
antibodi tubuh yang bertugas membunuh mikroba patogen yang ada. Kedua
istilah tersebut tidak mutlak karena beberapa antibakteri dapat membunuh
bakteri tertentu tetapi hanya dapat menghentikan pertumbuhan bakteri yang
lain. Selain itu, antibakteri yang bersifat bakteriostatik dapat berubah menjadi
bakterisidal jika dosis ditingkatkan (Priyanto, 2007).
B. URAIAN BAHAN
1. Agar (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi
Nama lain
Pemerian
Kelarutan
: AGAR
: Agar-agar
: Tidak berbau atau bau lemah, berasa
musilago pada lidah.
: Tidak larut dalam air dingin, dan larut dalam
AZAN CAHAYADI
Kegunaan
Penyimpanan
air mendidih.
: Sebagai bahan pemadat medium.
: Dalam wadah tertutup baik.
kalsium;
klorida;
nitrat;
sulfat;
zat
destillata.
: Dalam wadah tertutup kedap. Jika disimpan dalam
wadah tertutup kapas berlemak harus digunakan
dalam waktu 3 hari setelah pembuatan.
Kegunaan
Kelarutan
Kegunaan
Penyimpanan
Produksi
: Beef Extract
: Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak beef
: Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging sapi
konsentrat diperoleh dangan mengekstraksi daging
sapi segar tanpa lemak, dangn cara merebus dalam
air dan menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam
hampa udara sampai terbentuk residu kental
berbentuk pasta. Massa berbentuk pasta, berwarna
coklat kekuningan sampai coklat tua, bau dan rasa
seperti daging, sedikit asam.
: Larut dalam air dingin.
: Sumber protein untuk pertumbuhan mikroorganisme.
: Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus
cahaya.
: Difco TM
Bocton, Dickinson and company
Sparks, MD 21152 USA
AZAN CAHAYADI
Nama resmi
Pemerian
: PEPTON
: Serbuk, kuning kemerahan sampai coklat, bau khas
tidak busuk.
Kelarutan
: Larut dalam air, memberikan larutan berwarna coklat
kekuningan yang bereaksi asam.
5. Yeast Extract (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi
: Yeast extract
Sinonim
: Sari ragi, ekstrak ragi
Pemerian
: Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat, bau khas
tidak busuk
Kelarutan
: Larut dalam air, membentuk larutan kuning sampai
coklat, bereaksi asam lemah
6. NaCl (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi
: Natrii Chloridum
Nama lain
: Natrium klorida
RM/BM
: NaCl / 58,44
Kelarutan
: Larut dalam 2,8 bagian air,dalam 2,7 bagian air
mendidih,dan dalam kurang lebih 10 bagian gliserol
P.,sukar larut dalam etanol (95%) P.
Pemerian
: Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk
hablur putih, tidak berbau, dan rasa asin .
Kegunaan
: Sebagai pelarut suspensi bakteri
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik.
C. URAIAN MIKROBA
1 Escherichia coli (E.C)
a) Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Filum
: Proteobacteria
Kelas
: Gamma Proteobacteria
Ordo
: Enterobacteriales
Famili
: Enterobacteriaceae
Genus
: Escherichia
Spesies
: Escherichia coli
b) Morfologi
Escherichia coli adalah salah satu bakteri yang tergolong
coliform dan hidup secara normal di dalam kotoran manusia maupun
hewan. E. coli adalah grup koliform yang mempunyai sifat dapat
AZAN CAHAYADI
: Firmicutes
Class
: Bacilli
Ordo
: Bacillales
Family
: Staphylococcaceae
Genus
: Staphilococcus
Spesies
: Staphilococcus aureus
b) Morfologi
Staphilococcus aureus merupakan bakteri berbentuk bulat
(coccus) dengan diameter 0,7 0,9 m, gram positif, hidup dalam
lingkungan pH 2,610, optimum pada pH 6,8-8,2. Biasanya virulensi
ringan, tetapi jika kulit luka, busuk atau terkena iritasi, bakteri ini dapat
menyebabkan pernanahan bahkan tumor. Jika mencapai aliran darah
dapat menyebabkan kerusakan organik (Tranggono, 2007).
D. URAIAN ANTIBIOTIK
1. Ciprofloxasin (ISO Farmakoterapi, 2008)
Komposis
Indikasi
500 mg
: Infeksi saluran kemih, saluran cerna, termasuk demam
tifoid dan paratiroid, saluram nafas kecuali pneumonia
AZAN CAHAYADI
carboxylic
acid)
urine.
: Kadang kadang terjadi keluhan saluran pencernaan
seperti mual, diare, muntah, dispepsia, sakit perut dan
meteorisme
AZAN CAHAYADI
penisilinase),
Streptococcus
pneumoniae,
sementara
dan
hikteruscolestatik.
AZAN CAHAYADI
10
Kegunaan
Khasiat
Farmakokinetik
dalam eter P.
: Sampel antibiotik
: Sebagai antibiotik
: Resopsinya dari usus cepat dan agak lengkap,
dengan BA 75-90%. Difusi kedalam jaringan,
rongga dan cairan tubuh baik sekali, kecuali dalam
empedu.Kadarnya
dalam
CCS
tinggi
sekali
Indikasi
AZAN CAHAYADI
11
AZAN CAHAYADI
12
BAB III
METODE KERJA
A. Waktu Dan Tempat
Praktikum isolasi dan inokulasi mikroorganisme dilakukan pada hari
senin tanggal 27 april 2015, pukul 23.00 sampai 15.30 WITA, dilaboratorium
mikrobiologi Fakultas Universitas Halu Oleo Kendari.
B. Alat Dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
No
Alat
Fungsi
1 Bunsen
Cawan petri
Mikro pipet
Botol ampul
Pinset
Laminar
Flow
Inkubator
Air
2. Bahan
WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058
AZAN CAHAYADI
13
Bahan
Fungsi
(Staphylococcus
aureus)
2.
Medium Na
3.
Sampel (metanol,
Sebagai antimikroba
kloromfenikol, cefadroksil,
ciprofloksasin )
4.
Larutan yodium
Sebagai Desinfektan
5.
6.
Alkohol 70%
Sebagai Desinfektan
7.
Tissue
Sebagai pengering.
8.
Kertas saring
Sebagai
tempat
meneteskan
AZAN CAHAYADI
14
A. CARA KERJA
1. Pembuatan Medium NA
Ditimbang hasil perhitungan yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
dimana untuk nutrien agar (NA) dibutuhkan ekstrak beef, dan pepton
selanjutnya dicukupkan dengan aquadest sebanyak 100 ml kemudian
disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121C.
2. Pembuatan Medium NB
Disiapkan alat dan bahan, selanjutnya dihitung berat NB yang akan
ditimbang dan didapat 1,3 gr NB yang kemudian ilarutkan dengan 100 ml
aquades dan diaduk hingga homogen kemudian disterilkan didalam
autoklaf selama kurang lebih 2 jam.
3. Pembuatan Larutan Stok Antibiotika
Disiapkan alat dan bahan kemudian asing-masing obat ditimbang
untuk membuat larutan stok 500 ppm dalam 100 ml akuades setelah itu,
dilarutkan dengan akuades dalam labu takar 100 ml.
4. Pembuatan Larutan Obat Antibiotik
Dipipet dari masing-masing larutan stok 500 ppm sebanyak 3 ml
untuk Kloramfenikol, 3 ml untuk Cefadroxil, 0,5 ml untuk Ciprofloxacin
kemudian diencerkan dengan akuades dalam labu takar 25 ml.
5. Pembuatan Suspensi Bakteri
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan kemudian diambil
biakan bakteri EC (Echericia coli) dan SA (Staphylococcus aerus)
menggunakan ose, setelah itu dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan 5 ml larutan NaCl kemudian dihomogenkan dan diinkubasi
37oC selama 2x24 jam.
6. Pembuatan Larutan Antibiotik
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan kemudian
ditimbang antibiotik masing-masing 50 mg dan dilarutkan dalam 100 ml
akuades, setelah itu dibuat pengenceran antiobiotik dengan akuades
AZAN CAHAYADI
15
AZAN CAHAYADI
16
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar Pengamatan
a. Bakteri Gram negatif (Escherichia coli)
D
C
B
A
Keterangan :
A. Metanol
B. Kloramfenicol
C. Cefadroxil
D. Ciprofloxacin
AZAN CAHAYADI
17
Keterangan :
A. Metanol
B. Kloramfenicol
C. Cefadroxil
D. Ciprofloxacin
2. Tabel Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum uji daya kerja anti mikrobial
adalah:
No
Bahan
WD. INDAH
WULAN HARTINI HALIR - mm
1 Metanol
F1F1 13
2 058
Kloramfenicol
20,25 mm
3 Cefadroxil
27,5 mm
4 Ciprofloxacin
22,25 mm
S.aureus
AZAN
CAHAYADI
- mm
16,25 mm
28,5 mm
27,25 mm
18
a+b+ c+ d
4
Resistent : X < 6 mm
Intermediet : 6 mm <X < 11 mm
Sensitive : X > 11 mm
a. Bakteri Staphylococcus aureus
- Daerah A : - Daerah B :
65 mm
4
= 16, 25 mm
= 28, 5 mm
Jadi, Sefadroxil bersifat sensitive
- Daerah D
= 27, 25 mm
Jadi, Ciprofloksasin bersifat sensitive
b. Bakteri Eschericia coli
- Daerah A : - Daerah B :
AZAN CAHAYADI
19
= 20, 25 mm
Jadi, Kloromfenikol bersifat sensitive
- Daerah C
27 mm+29 mm+26 mm+28 mm
Zona hambat/bening (X) =
4
=
110 mm
4
= 27, 5 mm
Jadi, Sefadroxil bersifat sensitive
- Daerah D
22 mm+22 mm+23 mm+ 22mm
Zona hambat/bening (X) =
4
=
89 mm
4
= 22, 25 mm
Jadi, ciprofloxacin bersifat sensitive
AZAN CAHAYADI
20
B. PEMBAHASAN
Uji sensitivitas antibiotika dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu metode difusi agar (agar difution), dilusi agar (pengenceran agar), dan
metode broth dilution (pengenceran medium). Pada percobaan uji sensitivtas
antibiotika ini dilakukan metode difusi agar melalui paper disc. Metode ini
juga biasa disebut sebagai metode Kirby-Bauer. Sedangkan medium
pertumbuhan bakteri yang digunakan yaitu NA (Nutrient agar). Antibiotika
yang digunakan dalam percobaan ini adalah cefadroxil, kloramfenikol dan
ciprofloxacin. Sedangkan sampel bakteri yang digunakan yaitu E.Coli dan
SA.
Sensitif adalah istilah mengenai kemampuan menerima atau
menanggapi stimulus; memberikan respon berlebihan sewaktu dirangsang,
seperti terlalu cepat atau terlalu kuat. Intermediet merupakan subtansi yang
terbentuk dalam suatu proses kimiawi yang penting untuk pembentukan hasil
akhir proses tersebut. Intermediet juga dapat diartikan sebagai keadaan
dimana antibiotik tidak terlalu sensitif tetapi sudah mendekati resisten.
Resisten merupakan suatu kemampuan alami suatu organisme untuk bertahan
terhadap mikroorganisme atau toksin yang dihasilkan dalam penyakit.
Uji sensitivitas antibiotika dilakukan dengan metode difusi agar
yaitu dengan menggunakan kertas cakram atau paper disc (diameter 5 mm).
Metode difusi agar cukup sederhana dan efektif untuk mengetahui aktivitas
antibiotika suatu sampel. Kertas cakram atau paper disc diserapkan di dalam
botol vial yang telah berisi antibiotik dengan berbagai konsentrasi. Setelah
itu, kertas cakram diletakkan di atas permukaan media bakteri dengan
menggunakan pinset dan ditekan sedikit. Media bakteri kemudian diinkubasi
WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058
AZAN CAHAYADI
21
pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam. Larutan uji akan berdifusi dari pencadang
ke permukaan media agar padat yang telah diinokulasi bakteri. Bakteri akan
terhambat pertumbuhannya dengan pengamatan berupa lingkaran atau zona
disekeliling pencadang yang disebut sebagai zona hambatan. Diameter zona
hambatan yang terbentuk kemudian diukur dengan menggunakan penggaris
untuk menentukan aktivitas antibiotika yang digunakan. Pengukuran zona
hambatan dilakukan pada daerah jernih yang terlihat pada cawan petri.
Diameter zona hambatan adalah diameter yang tidak ditumbuhi bakteri di
sekitar kertas cakram dikurangi diameter kertas cakram.
Ketentuan kekuatan antibiotik adalah daerah hambatan 20 mm atau
lebih berarti sangat kuat, daerah hambatan 1020 mm berarti kuat, 5-10 mm
berarti sedang dan daerah hambatan 5 mm atau kurang berarti lemah. Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa daerah hambatan terbesar pada bakteri SA
yaitu pada antibiotik cefadroxil. Sedangkan untuk sampel luka E.Coli juga
daerah hambatan terbesarnya pada antibiotik cefadroxil.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengujian
antibiotik
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058
AZAN CAHAYADI
22
AZAN CAHAYADI
23
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Syamsunir, 1994, Dasar-dasar Mikrobiologi dan Parasitologi untuk
Perawat, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Fardiaz, S., 1992, Polusi Air dan Udara, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Fatimah, C., U. Harahap, I. Sinaga, Safrida, dan Ernawati, 2008, Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Daun Angsana (Pterocarpus indicus Willd) Secara In
Vitro, Jurnal Ilmiah PANNMED, Vol. 1, No. 1, Medan.
Katzung, B. G., 2010, Farmakologi Dasar dan Klinik, Penerbit EGC, Jakarta.
Priyanto, 2007, Farmakologi Dasar, Leskonfi, Yogyakarta.
Tabbu, C. R., 2000, Penyakit Ayam dan Penanggulangannya Penyakit Bakterial,
Viral, dan Mikal, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Tranggono, R. I., dan Fatmah L., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Tjay, T. H., dan K. Rahardja, 2013, Obat-obat Penting, PT. Elex Media
Computindo, Jakarta.
AZAN CAHAYADI
24
LAMPIRAN
A. SKEMA KERJA UJI SENSITIVITAS SUSPENSI BAKTERI.
a. Uji Sensitivitas Antibiotik
1. Pembuatan Suspensi Bakteri (Staphylococcus aureus dan Pseudomonas
aureginosa)
Secukupnya
1 Ose
Larutan NaCl
Biakan Mikroba
Dihomogenkan
AZAN CAHAYADI
25
Medium NA
Dipadatkan
Ofloxacin
Kloramfenikol
AZAN CAHAYADI
26
Di amati
Zona Hambar PA
Zona Hambar SA
=A+B+C+D
=A+B+C+D
4
b
Ofloxacin = 2,85
4
= 2,57
Zona Hambar PA
Zona Hambar SA
=A+B+C+D
=A+B+C+D
= 2,5 + 3,1 + 3 + 3
4
= 2,77
WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058
4
= 2,65
AZAN CAHAYADI
27
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
1. Pembuatan Medium NA ( Nutrient Agar )
Nutrient Agar
Didinginkan
AZAN CAHAYADI
28
1 Ose
Biakan Mikroba
0,9 %
Dihomogenkan
AZAN CAHAYADI
29
Suspensi Pseudomonas
aeruginosa
Medium NA
Bakteri
+ NA
Dipadatkan
Chlorampenicol
Ofloxacin
Erythromycin
Kloramfenikol
Ofloxacin
Ciprofloxacin
Diinkubasi pada suhu 37C selama 1 x 24 jam
Di amati
AZAN CAHAYADI
30
Suspensi Staphylococcus
aureus
Sampel
+ NA
Medium NA
Dipadatkan
Chlorampenicol
Ofloxacin
Ofloxacin
Erythromycin
Kloramfenikol
Ciprofloxacin
Di amati
AZAN CAHAYADI