Anda di halaman 1dari 30

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros (kecil), bios (hidup)
dan logos (ilmu). Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu biologi yang
mempelajari tentang mikroba. Mikrobiologi juga kadang disebut sebagai
praktek dari biokimia, tetapi dengan berkembangnya zaman maka praktek
mikrobiologi menjadi salah satu praktikum yang diterapkan untuk mahasiswa
farmasi sebagai calon apoteker.
Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau
dengan campur tangan manusia. Bahan pangan merupakan salah satu
kebutuhan manusia yang biasa juga dicemari oleh mikroorganisme. Jika
bahan makanan telah tercemar oleh mikroorganisme, mikroorganisme
tersebut dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan, yakni terjadinya
perubahan fisik dan kimia dari bahan tersebut. Hal ini menyebabkan mutu
pangan menjadi turun. Selain itu mikroba juga dapat menimbulkan penyakit
bagi manusia yang mengkonsumsi bahan pangan yang telah tercemar oleh
mikroba.
Antimikroba merupakan salah satu contoh kemajuan dalam dunia
pengobatan modern yang paling dramatis. Banyak penyakit infeksi yang
dahulu dianggap tidak dapat diobati dan mematikan saat ini dapat diobati
hanya dengan menggunakan beberapa pil. Aktivitas obat antimikroba yang
sangat kuat dan spesifik timbul akibat mikroba yang sangat kuat dan spesifik
WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

timbul akibat selektivitasnya terhadap sasaran kerjanya, baik yang unik untuk
mikroorganisme maupun yang jauh lebih banyak/lebih penting berada di
mikroorganisme daripada di tubuh manusia. Untuk itu, sangat penting untuk
mengelakukan uji sensitivitas antibiotika untuk mengetahui seberapa besar
antibiotika tersebut masih dapat bekerja terhadap bakteri.
B.

C.

TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan tingkat sensitivitas
antibiotik yang ada di pasaran terhadap bakteri E.C dan S.A.
MANFAAT PERCOBAAN
Manfaat dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat menentukan
tingkat sensitivitas antibiotik yang ada di pasaran terhadap bakteri E.C dan
S.A.

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros = kecil, bios =
hidup dan logos = ilmu. Jadi, Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang
makhluk hidup atau jasad-jasad renik. Istilah lain yang digunakan selain
makhluk hidup yang kecil atau renik ialah mikroorganisme, mikroba, protista
(jasad atau organisme serendah-rendahnya, hanya terdiri dari satu sel (Adam,
1992).
Ditinjau dari komponen penyusun dinding sel bakteri gram positif
relatif lebih sederhana berbanding bakteri gram negatif yaitu terdiri dari dua
sampai tiga lapis membran sitoplasma yang tersusun dari asam teikhik dan
asam teikhouronik berupa polimer yang larut dalam air, sedangkan dinding
sel bakteri gram negatif lebih kompleks dan lebih tebal, tersusun dari
peptidoglikan, lipoprotein, dan lipopolisakarida, sehingga dinding sel bakteri
gram positif lebih permeabel terhadap senyawa yang bersifat hidrofil
dibandingkan sel bakteri gram negatif (Fatimah, dkk., 2008).
Mikroorganisme dapat beradaptasi terhadap tekanan lingkungan
melalui berbagai cara yang efektif, dan mikroorganismenya juga berespons
serupa terhadap tekanan antibiotik. Konsekuensi yang tidak dapat dihindari
dari penggunaan antimikroba adalah adanya seleksi mikroorganisme yang
resisten. Hal ini mungkin merupakan contoh evolusi yang paling nyata.
Penggunaannya yang berlebihan dan tidak tepat guna sangat meningkatkan
pravalensi patogen yang resisten terhadap beberapa obat (Katzung, 2010).
WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

Antibiotik (L. Anti = lawan, bios = hidup) adalah zat-zat kimia yang
dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia
relatif kecil. Turunan zat-zat ini yang dibuat secara semi-sintesis, juga
termasuk kelompok ini, begitu pula semua senyawa sintesis dengan khasiat
antibakteri. Cara kerjanya yang terpenting adalah perintangan sintesa protein,
sehingga kuman musnah atau tidak berkembang lagi. Selain itu beberapa
antibiotik bekerja terhadap dinding sel (penisilin dan sefalosporin), atau
membran sel (polimiksin, zat-zat polyen dan imidazol) (Tjay dan Kirana,
2013).
Baktriostatik merupakan antibakteri yang hanya menghentikan
pertumbuhan (static), sedangkan yang dapat membunuh (sidal) disebu
bakterisidal. Jika antibakteri yang diberikan bersifat bakteriostatik maka
antibodi tubuh yang bertugas membunuh mikroba patogen yang ada. Kedua
istilah tersebut tidak mutlak karena beberapa antibakteri dapat membunuh
bakteri tertentu tetapi hanya dapat menghentikan pertumbuhan bakteri yang
lain. Selain itu, antibakteri yang bersifat bakteriostatik dapat berubah menjadi
bakterisidal jika dosis ditingkatkan (Priyanto, 2007).

B. URAIAN BAHAN
1. Agar (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi
Nama lain
Pemerian
Kelarutan

: AGAR
: Agar-agar
: Tidak berbau atau bau lemah, berasa
musilago pada lidah.
: Tidak larut dalam air dingin, dan larut dalam

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

Kegunaan
Penyimpanan

air mendidih.
: Sebagai bahan pemadat medium.
: Dalam wadah tertutup baik.

2. API (Ditjen POM, 1979)


Nama resmi
Nama lain
RM / BM
Rumus struktur
Pemerian

: Aqua Pro Injeksi


: Air untuk Injeksi
: H2O / 18,02
:HO-H
: Keasaman-kebasaan; ammonium; besi; tembaga;
timbal;

kalsium;

klorida;

nitrat;

sulfat;

zat

teroksidasi menurut syarat yang tertera pada aqua


Penyimpanan

destillata.
: Dalam wadah tertutup kedap. Jika disimpan dalam
wadah tertutup kapas berlemak harus digunakan
dalam waktu 3 hari setelah pembuatan.

Kegunaan

: Sebagai sumber nutrien mikroba dan pelarut


medium.
3. Ekstrak Beef (Ditjen POM, 1995)
Nama resmi
Nama lain
Pemerian

Kelarutan
Kegunaan
Penyimpanan
Produksi

: Beef Extract
: Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak beef
: Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging sapi
konsentrat diperoleh dangan mengekstraksi daging
sapi segar tanpa lemak, dangn cara merebus dalam
air dan menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam
hampa udara sampai terbentuk residu kental
berbentuk pasta. Massa berbentuk pasta, berwarna
coklat kekuningan sampai coklat tua, bau dan rasa
seperti daging, sedikit asam.
: Larut dalam air dingin.
: Sumber protein untuk pertumbuhan mikroorganisme.
: Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus
cahaya.
: Difco TM
Bocton, Dickinson and company
Sparks, MD 21152 USA

4. Pepton (Ditjen POM, 1995)


WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

Nama resmi
Pemerian

: PEPTON
: Serbuk, kuning kemerahan sampai coklat, bau khas
tidak busuk.
Kelarutan
: Larut dalam air, memberikan larutan berwarna coklat
kekuningan yang bereaksi asam.
5. Yeast Extract (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi
: Yeast extract
Sinonim
: Sari ragi, ekstrak ragi
Pemerian
: Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat, bau khas
tidak busuk
Kelarutan
: Larut dalam air, membentuk larutan kuning sampai
coklat, bereaksi asam lemah
6. NaCl (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi
: Natrii Chloridum
Nama lain
: Natrium klorida
RM/BM
: NaCl / 58,44
Kelarutan
: Larut dalam 2,8 bagian air,dalam 2,7 bagian air
mendidih,dan dalam kurang lebih 10 bagian gliserol
P.,sukar larut dalam etanol (95%) P.
Pemerian
: Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk
hablur putih, tidak berbau, dan rasa asin .
Kegunaan
: Sebagai pelarut suspensi bakteri
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik.

C. URAIAN MIKROBA
1 Escherichia coli (E.C)
a) Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Filum
: Proteobacteria
Kelas
: Gamma Proteobacteria
Ordo
: Enterobacteriales
Famili
: Enterobacteriaceae
Genus
: Escherichia
Spesies
: Escherichia coli
b) Morfologi
Escherichia coli adalah salah satu bakteri yang tergolong
coliform dan hidup secara normal di dalam kotoran manusia maupun
hewan. E. coli adalah grup koliform yang mempunyai sifat dapat

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

menfermentasi laktosa menjadi asam dan gas pada suhu 37 oC maupun


suhu 44,50,5oC dalam waktu 48 jam (Fardiaz, 1992).
2 Staphylococcus aureus (S.A)
a) Klasifikasi
Kingdom : Monera
Divisio

: Firmicutes

Class

: Bacilli

Ordo

: Bacillales

Family

: Staphylococcaceae

Genus

: Staphilococcus

Spesies
: Staphilococcus aureus
b) Morfologi
Staphilococcus aureus merupakan bakteri berbentuk bulat
(coccus) dengan diameter 0,7 0,9 m, gram positif, hidup dalam
lingkungan pH 2,610, optimum pada pH 6,8-8,2. Biasanya virulensi
ringan, tetapi jika kulit luka, busuk atau terkena iritasi, bakteri ini dapat
menyebabkan pernanahan bahkan tumor. Jika mencapai aliran darah
dapat menyebabkan kerusakan organik (Tranggono, 2007).
D. URAIAN ANTIBIOTIK
1. Ciprofloxasin (ISO Farmakoterapi, 2008)
Komposis

: Tiap tablet salut selaput mengandung Ciprofloksasin

Indikasi

500 mg
: Infeksi saluran kemih, saluran cerna, termasuk demam
tifoid dan paratiroid, saluram nafas kecuali pneumonia

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

akibat Streptococcus, infeksi kulit dan jaringan lunak,


tulang dan sendi.
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap ciprofloxasin dan derivat kinolon
yang lain, wanita hamil dan menyusui, anak dan remaja
Farmakologi

sebelum akhir fase pertumbuhan.


:Ciprofloxacin
(1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dihydro-4oxo-7-(-1-piperazinyl-3-quinolone

carboxylic

acid)

merupakan salah satu obat sintetik derivat quinolone.


mekanisme kerjanya adalah menghambat aktifitas DNA
gyrase bakteri, bersifat bakterisida dengan spektrum luas
terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif.
ciprofloxacin diabsorbsi secara cepat dan baik melalui
saluran cerna, bioavailabilitas absolut antara 69-86%,
kira-kira 16-40% terikat pada protein plasma dan
didistribusi ke berbagai jaringan serta cairan tubuh.
metabolismenya dihati dan diekskresi terutama melalui
Efek samping

urine.
: Kadang kadang terjadi keluhan saluran pencernaan
seperti mual, diare, muntah, dispepsia, sakit perut dan
meteorisme

2. Cefadroxil (ISO Farmakoterapi, 2008)


Indikasi
: Infeksi bakteri gram positif dan bakteri gram negative.
Peringatan
: Alergi terhadap penisilin, gangguan fungsi ginjal,
kehamilan dan menyusui, positif palsu untuk glukosa
urin, positif palsu pada uji coms.

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK


Cara Kerja

: Cefadroxil adalah antibiotika semisintetik golongan


sefalosforin untuk pemakaian oral. Cefadroxil bersifat
bakterisid dengan jalan menghambat sintesa dinding sel
bakteri.Cefadroxil aktif terhadap Streptococcus betahemolytic, Staphylococcus aureus (termasuk penghasil
enzim

penisilinase),

Streptococcus

pneumoniae,

Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella sp,


Moraxella catarrhalis.
Kontraindikasi : Hipersensitifitas terhadap sefalosporin, porfilia.
Efek samping : Diare dan colitis yang disebabkan oleh antibiotik, mual
dan muntah, rasa tidak enak pada saluran cerna, sakit
kepala, reaksi alergi berupa ruam, pruritus, urtikaria,
demam, atralgia, eritema, gangguan fungsi hati,
hepatitis
Dosis

sementara

dan

hikteruscolestatik.

: Berat badan > dari 40kg 0,5-1g 2 x sehari;

anak < dari 1 tahun 25 mg/kg perhari dalam dosis


terbagi; anak 1-6 tahun 250 mg 2 x sehari; anak > dari
6 tahun 500 mg 2 x sehari
3. Kloromfenikol (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi
: Chloramphenicolum
Sinonim
: Klkoramfenikol
RM/ BM
: C11H12Cl2N4O5/ 323,13
Pemerian
: Hablur halus berbentuk jarum atau lempng
memanjang, putih sampai putih kelabu atau putih
kekuningan, tidak berbau, rasa sangat pahit. Dalam
larutan asam lemah, mantap.

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK


Kelarutan

10

: Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam


2,5 bagian etanol (95 %) P dan dalam 7 bagian
propilenglikol P, sukar larut dalam kloroform P dan

Kegunaan
Khasiat
Farmakokinetik

dalam eter P.
: Sampel antibiotik
: Sebagai antibiotik
: Resopsinya dari usus cepat dan agak lengkap,
dengan BA 75-90%. Difusi kedalam jaringan,
rongga dan cairan tubuh baik sekali, kecuali dalam
empedu.Kadarnya

dalam

CCS

tinggi

sekali

dibandingkan dengan antibiotika lainnya, juga bila


tidak terdapat meningitis. PP-nya lebih kurang 50%,
plasma t nya rata-rata 3 jam. Dalam hati, zat ini
dirombak 90 % menjadi glukuronida inaktif.Bayi
yang baru dilahirkan belum memiliki system enzim
perombak secukupnya, maka mudah mengalami
keracunan dengan akibat yang fatal.Ekkresinya
melaui ginjal, terutama sebagai metabolit inaktif dan
Efek samping

lebih kurang 10 % secara utuh.


: Gangguan lambung-usus, neuropati optis dan
perifer, radang lidah dan mukosa mulut. Tetapi yang
sangat berbahaya adalah depresi sumsum tulang

Indikasi

yang dapat tampak dalam dua bentuk anemia.


: Demam tifoid, meningitis purulenta, infeksi kuman
anaerob dan riketsiosis.

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK


Dosis

11

: Pada tifus permulaan, 1-2 g (palmitat) lalu 4 dd


500-750 mg p.c. Neonati maksimum 25 mg/kg/hari
dalam 4 dosis, anak-anak diatas 2 minggu 25-50
mg/kg/hari dalam 2-3 dosis. Pada infeki parah
(meningitis, abces otak) i.v 4 dd 500-1500 mg (Nasuksinat)

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

12
BAB III

METODE KERJA
A. Waktu Dan Tempat
Praktikum isolasi dan inokulasi mikroorganisme dilakukan pada hari
senin tanggal 27 april 2015, pukul 23.00 sampai 15.30 WITA, dilaboratorium
mikrobiologi Fakultas Universitas Halu Oleo Kendari.
B. Alat Dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
No

Alat

Fungsi

1 Bunsen

Sebagai pemijaran dan sterilisasi secara


manual

Cawan petri

Sebagai tempat medium mikroba

Mikro pipet

Sebagai alat mengambil sampel mikroba dan


disenfektan dan antibiotik.

Botol ampul

Untuk tempat pengenceran desinfektan dan


antibiotik

Pinset

Untuk mengambil bahan

Laminar
Flow

Inkubator

Air

Sebagai tempat bekerja secara aseptik yang


memungkinkan tidak terjadinya kontaminasi
Untuk menumbuhkan mikroorganisme

2. Bahan
WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

13

Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :


No
1.

Bahan

Fungsi

Biakan murni gram negatif Sebagai sampel bakteri yang akan


(Escherichia coli) dan gram dimatikan
positif

(Staphylococcus

aureus)
2.

Medium Na

Sebagai medium mikroba tumbuh

3.

Sampel (metanol,

Sebagai antimikroba

kloromfenikol, cefadroksil,
ciprofloksasin )
4.

Larutan yodium

Sebagai Desinfektan

5.

Lautan NaCl fisiologis 0,9 Sebagai Desinfektan


%

6.

Alkohol 70%

Sebagai Desinfektan

7.

Tissue

Sebagai pengering.

8.

Kertas saring

Sebagai

tempat

meneteskan

antibiotik dan desinfektan

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

14

A. CARA KERJA
1. Pembuatan Medium NA
Ditimbang hasil perhitungan yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
dimana untuk nutrien agar (NA) dibutuhkan ekstrak beef, dan pepton
selanjutnya dicukupkan dengan aquadest sebanyak 100 ml kemudian
disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121C.
2. Pembuatan Medium NB
Disiapkan alat dan bahan, selanjutnya dihitung berat NB yang akan
ditimbang dan didapat 1,3 gr NB yang kemudian ilarutkan dengan 100 ml
aquades dan diaduk hingga homogen kemudian disterilkan didalam
autoklaf selama kurang lebih 2 jam.
3. Pembuatan Larutan Stok Antibiotika
Disiapkan alat dan bahan kemudian asing-masing obat ditimbang
untuk membuat larutan stok 500 ppm dalam 100 ml akuades setelah itu,
dilarutkan dengan akuades dalam labu takar 100 ml.
4. Pembuatan Larutan Obat Antibiotik
Dipipet dari masing-masing larutan stok 500 ppm sebanyak 3 ml
untuk Kloramfenikol, 3 ml untuk Cefadroxil, 0,5 ml untuk Ciprofloxacin
kemudian diencerkan dengan akuades dalam labu takar 25 ml.
5. Pembuatan Suspensi Bakteri
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan kemudian diambil
biakan bakteri EC (Echericia coli) dan SA (Staphylococcus aerus)
menggunakan ose, setelah itu dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan 5 ml larutan NaCl kemudian dihomogenkan dan diinkubasi
37oC selama 2x24 jam.
6. Pembuatan Larutan Antibiotik
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan kemudian
ditimbang antibiotik masing-masing 50 mg dan dilarutkan dalam 100 ml
akuades, setelah itu dibuat pengenceran antiobiotik dengan akuades

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

15

berdasarkan konsentrasi ppm masing-masing obat kemudian dimasukkan


ke dalam gelas kimia selanjutnya dDirendam paper disc dalam antibiotik
dan siap untuk digunakan.
7. Uji Sensitivitas Antibiotik
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan kemudian dipipet
suspensi biakan bakteri sebanyak 20 L setelah itu, dimasukkan ke
dalam cawan petri dan ditambahkan medium sebanyak 10 ml
kemudian dihomogenkan lalu dipadatkan, setelah itu diberi 3 paper
disc yang masing-masing telah direndam dalam larutan antibiotik
yang berbeda dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 1x24 jam dan
terakhir diamati zona hambat masing-masing antibiotik.

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

16
BAB IV

HASIL PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar Pengamatan
a. Bakteri Gram negatif (Escherichia coli)
D
C
B
A

Keterangan :
A. Metanol
B. Kloramfenicol
C. Cefadroxil
D. Ciprofloxacin

b. Bakteri Gram positif (Staphylococcus aureus)

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

17

Keterangan :
A. Metanol
B. Kloramfenicol
C. Cefadroxil
D. Ciprofloxacin

2. Tabel Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum uji daya kerja anti mikrobial
adalah:
No

Bahan

Luas Zona Bening


E.coli

WD. INDAH
WULAN HARTINI HALIR - mm
1 Metanol
F1F1 13
2 058
Kloramfenicol
20,25 mm
3 Cefadroxil
27,5 mm
4 Ciprofloxacin
22,25 mm

S.aureus
AZAN
CAHAYADI
- mm
16,25 mm
28,5 mm
27,25 mm

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK


3. Perhitungan
Zona hambat/bening (X) =

18

a+b+ c+ d
4

Resistent : X < 6 mm
Intermediet : 6 mm <X < 11 mm
Sensitive : X > 11 mm
a. Bakteri Staphylococcus aureus
- Daerah A : - Daerah B :

16 mm+ 15 mm+16 mm+18 mm


4

Zona hambat/bening (X) =

65 mm
4

= 16, 25 mm

Jadi, Kloromfenikol bersifat sensitive


- Daerah C
Zona hambat/bening (X) =
=

28 mm+ 29 mm+29 mm+28 mm


4
114 mm
4

= 28, 5 mm
Jadi, Sefadroxil bersifat sensitive
- Daerah D

Zona hambat/bening (X) =


=

28 mm+ 26 mm+29 mm+26 mm


4
109 mm
4

= 27, 25 mm
Jadi, Ciprofloksasin bersifat sensitive
b. Bakteri Eschericia coli
- Daerah A : - Daerah B :

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

Zona hambat/bening (X) =


=

19

22 mm+20 mm+ 19mm+ 20 mm


4
81mm
4

= 20, 25 mm
Jadi, Kloromfenikol bersifat sensitive
- Daerah C
27 mm+29 mm+26 mm+28 mm
Zona hambat/bening (X) =
4
=

110 mm
4

= 27, 5 mm
Jadi, Sefadroxil bersifat sensitive
- Daerah D
22 mm+22 mm+23 mm+ 22mm
Zona hambat/bening (X) =
4
=

89 mm
4

= 22, 25 mm
Jadi, ciprofloxacin bersifat sensitive

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

20

B. PEMBAHASAN
Uji sensitivitas antibiotika dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu metode difusi agar (agar difution), dilusi agar (pengenceran agar), dan
metode broth dilution (pengenceran medium). Pada percobaan uji sensitivtas
antibiotika ini dilakukan metode difusi agar melalui paper disc. Metode ini
juga biasa disebut sebagai metode Kirby-Bauer. Sedangkan medium
pertumbuhan bakteri yang digunakan yaitu NA (Nutrient agar). Antibiotika
yang digunakan dalam percobaan ini adalah cefadroxil, kloramfenikol dan
ciprofloxacin. Sedangkan sampel bakteri yang digunakan yaitu E.Coli dan
SA.
Sensitif adalah istilah mengenai kemampuan menerima atau
menanggapi stimulus; memberikan respon berlebihan sewaktu dirangsang,
seperti terlalu cepat atau terlalu kuat. Intermediet merupakan subtansi yang
terbentuk dalam suatu proses kimiawi yang penting untuk pembentukan hasil
akhir proses tersebut. Intermediet juga dapat diartikan sebagai keadaan
dimana antibiotik tidak terlalu sensitif tetapi sudah mendekati resisten.
Resisten merupakan suatu kemampuan alami suatu organisme untuk bertahan
terhadap mikroorganisme atau toksin yang dihasilkan dalam penyakit.
Uji sensitivitas antibiotika dilakukan dengan metode difusi agar
yaitu dengan menggunakan kertas cakram atau paper disc (diameter 5 mm).
Metode difusi agar cukup sederhana dan efektif untuk mengetahui aktivitas
antibiotika suatu sampel. Kertas cakram atau paper disc diserapkan di dalam
botol vial yang telah berisi antibiotik dengan berbagai konsentrasi. Setelah
itu, kertas cakram diletakkan di atas permukaan media bakteri dengan
menggunakan pinset dan ditekan sedikit. Media bakteri kemudian diinkubasi
WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

21

pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam. Larutan uji akan berdifusi dari pencadang
ke permukaan media agar padat yang telah diinokulasi bakteri. Bakteri akan
terhambat pertumbuhannya dengan pengamatan berupa lingkaran atau zona
disekeliling pencadang yang disebut sebagai zona hambatan. Diameter zona
hambatan yang terbentuk kemudian diukur dengan menggunakan penggaris
untuk menentukan aktivitas antibiotika yang digunakan. Pengukuran zona
hambatan dilakukan pada daerah jernih yang terlihat pada cawan petri.
Diameter zona hambatan adalah diameter yang tidak ditumbuhi bakteri di
sekitar kertas cakram dikurangi diameter kertas cakram.
Ketentuan kekuatan antibiotik adalah daerah hambatan 20 mm atau
lebih berarti sangat kuat, daerah hambatan 1020 mm berarti kuat, 5-10 mm
berarti sedang dan daerah hambatan 5 mm atau kurang berarti lemah. Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa daerah hambatan terbesar pada bakteri SA
yaitu pada antibiotik cefadroxil. Sedangkan untuk sampel luka E.Coli juga
daerah hambatan terbesarnya pada antibiotik cefadroxil.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengujian

antibiotik

ciprofloksasin, kloromfenikol, dan sefadroxil dengan menggunakan bakteri


S.A. dan E.C sensitive terhadap antibiotik tersebut. Berdasarkan hasil tersebut
antibiotik ciprofloksasin, kloromfenikol, dan sefadroxil. baik digunakan
untuk pengobatan pada penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri E.C.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

22

Kesimpulan dari percobaan ini adalah antibiotik kloramfenikol,


sefadroxil dan ciprofloxacin sensitive terhadap bakteri S.A dan E.C.
B. SARAN
Sebagai seorang farmasis, kita harus mengembangkan penelitian
tentang aktivitas antibiotik sejalan dengan perkembangan dunia karena
mikroorganisme juga semakin pintar dalam memperkuat dirinya agar
dapat bertahan hidup.

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

23

DAFTAR PUSTAKA
Adam, Syamsunir, 1994, Dasar-dasar Mikrobiologi dan Parasitologi untuk
Perawat, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Fardiaz, S., 1992, Polusi Air dan Udara, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Fatimah, C., U. Harahap, I. Sinaga, Safrida, dan Ernawati, 2008, Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Daun Angsana (Pterocarpus indicus Willd) Secara In
Vitro, Jurnal Ilmiah PANNMED, Vol. 1, No. 1, Medan.
Katzung, B. G., 2010, Farmakologi Dasar dan Klinik, Penerbit EGC, Jakarta.
Priyanto, 2007, Farmakologi Dasar, Leskonfi, Yogyakarta.
Tabbu, C. R., 2000, Penyakit Ayam dan Penanggulangannya Penyakit Bakterial,
Viral, dan Mikal, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Tranggono, R. I., dan Fatmah L., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Tjay, T. H., dan K. Rahardja, 2013, Obat-obat Penting, PT. Elex Media
Computindo, Jakarta.

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

24

LAMPIRAN
A. SKEMA KERJA UJI SENSITIVITAS SUSPENSI BAKTERI.
a. Uji Sensitivitas Antibiotik
1. Pembuatan Suspensi Bakteri (Staphylococcus aureus dan Pseudomonas
aureginosa)
Secukupnya

1 Ose

Larutan NaCl

Biakan Mikroba

Dihomogenkan

Diinkubasikan pada Suhu 37 OC


Selama 1x24 jam

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

25

2. Antibiotik Terhadap Bakteri E.Coli dan Staphylococcus aureus

Suspensi biakan bakteri

Medium NA
Dipadatkan

Cawan Petri Steril


Ciprofloxacin

Ofloxacin

Kloramfenikol

Diinkubasi pada suhu 37C selama 1 x 24 jam

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

26

Di amati

Diukur zona hambatannya

B. PERHITUNGAN DIAMETER ZONA HAMBATAN BAKTERI


a Chloramphenicol

Zona Hambar PA

Zona Hambar SA

=A+B+C+D

=A+B+C+D

= 2,9 + 2,6 + 2,5 + 3,4

= 2,6 + 2,4 + 2,8 + 3,5

4
b

Ofloxacin = 2,85

4
= 2,57

Zona Hambar PA

Zona Hambar SA

=A+B+C+D

=A+B+C+D

= 2,5 + 3,1 + 3 + 3

= 2,5 + 2,1 + 2,7 + 3,3

4
= 2,77
WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR
F1F1 13 058

4
= 2,65
AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

27

LAMPIRAN
A. Skema Kerja
1. Pembuatan Medium NA ( Nutrient Agar )
Nutrient Agar

Ditimbang sebanyak 2,8 gr


Erlenmeyer 100 ml
Ditambahkan dengan aquades 100 ml
Diaduk hingga homogen
Dipanaskan

Disterilkan dalam autoklaf

Didinginkan

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

28

Diamati bentuk dan warnanya

2. Pembuatan Suspensi Bakteri (Staphylococcus aureus dan Pseudomonas


aureginosa)
Secukupnya

1 Ose

Larutan NaCl fisiologis

Biakan Mikroba

0,9 %

Dihomogenkan

Diinkubasikan pada Suhu 37 OC


Selama 1x24 jam

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

29

3. Pengujian Difusi Agar terhadap Bakteri E.Coli

Suspensi Pseudomonas
aeruginosa

Medium NA

Bakteri
+ NA

Dipadatkan

Cawan Petri Steril


Ciprofloxacin
Amoxicillin
Cefadroxil

Chlorampenicol

Ofloxacin

Erythromycin
Kloramfenikol

Ofloxacin

Ciprofloxacin
Diinkubasi pada suhu 37C selama 1 x 24 jam

Di amati

Diukur zona hambatannya

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

30

4. Pengujian Difusi Agar terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

Suspensi Staphylococcus
aureus

Sampel
+ NA

Medium NA
Dipadatkan

Cawan Petri Steril


Ciprofloxacin
Amoxicillin
Cefadroxil

Chlorampenicol

Ofloxacin

Ofloxacin

Erythromycin
Kloramfenikol
Ciprofloxacin

Diinkubasi pada suhu 37C selama1 x 24 jam

Di amati

Diukur zona hambatannya

WD. INDAH WULAN HARTINI HALIR


F1F1 13 058

AZAN CAHAYADI

Anda mungkin juga menyukai