Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN KOPERASI (A. MUH. IQBAL AKBAR ASFAR, M.T, M.

Pd)

MANAJEMEN STRATEGI
A. Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen strategik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
ilmu manajemen. Hadir sebagai suatu solusi untuk memberdayakan
keseluruhan organisasi (perusahaan) agar secara komprehensif dan sistematis
mampu mewujudkan visi dan misi organisasi tersebut. Salah satu hal
terpenting yang perlu diperhatikan secara terus-menerus oleh para ahli
strategi adalah segitiga strategi-struktur-kultur. Dalam segitiga ini hubungan
ketiga elemen tersebut harus dapat dikelola sedemikian rupa agar menjadi
seimbang antara satu dengan lainnya. Ketimpangan hubungan tersebut akan
bermuara pada tumpulnya stratagi yang dibangun.
Strategi mengkaji tentang gerak langkah yang akan diambil
perusahaan dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan.
Kajian tentang struktur memusatkan perhatian pada perubahan-perubahan
yang terjadi pada organisasi beserta berbagai unsur lainnya yang terkait.
Sedangkan kajian atas kultur memusatkan perhatian pada persoalan
manajemen sumber daya manusia, manajemen perubahan, kultur organisasi,
dan berbagai unsur lainnya yang terkait.
Manajemen strategi adalah suatu seni (keterampilan), teknik, dan ilmu
merumuskan, mengimplmentasikan, dan mengevaluasi serta mengawasi
berbagai keputusan fungsional organisasi (bisnis dan non bisnis) yang selalu
dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal, yang senantiasa berubah
sehingga memberikan kemampuan kepada organisasi untuk mencapai tujuan
sesuai dengan yang diharapkan. Defnisi ini secara tidak langsung menunjuk
dan memusatkan pada pengintegrasian manajemen, pemasaran, sumberdaya
manusia, keuangan,riset dan pengembangan.
Menurut Fred R. David (2004) manajemen strategis adalah seni dan
pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai
objektifnya. Sedangkan Bambang Hariadi (2003:3) berpendapat bahwa
manajemen strategis adalah suatu proses yang dirancang secara sistematis
MANAJEMEN STRATEGI (Laporan Kelompok 8 EKO BUDIANTO &
KARMILA) | 1

MANAJEMEN KOPERASI (A. MUH. IQBAL AKBAR ASFAR, M.T, M.Pd)

oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan


mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilainilai yang terbaik
bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi. Menurut Pearch
dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen stratejik adalah kumpulan
dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan
(implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaransasaran organisasi.
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai
penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan. Dari pengertian manajemen strategi di atas yang cukup luas
tersebut menunjukkan bahwa manajemen stratejik merupakan suatu sistem
yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak
(bersama-sama) kearah yang sama pula.
Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsurunsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi.
Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsurunsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi
penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal dan eksternal,
fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

B. Karakteristik Manajemen Strategik


Pada umumnya manajemen ini sungguh berbeda dengan lainnya
dimana manajemen strategi ini senantiasa menyikapi dinamika terjadinya
suatu perubahan lingkungan sehingga bisa mempengaruhi terhadap
implementasi manajemen itu sendiri serta berupaya untuk merealisasikan
tujuan yang telah ditetapkan dengan sejalan pada hal tersebut maka berikut ini
akan ditunjukkan karakteristik manajemen strategik :
1. Manajemen strategik bersifat jangka panjang,

MANAJEMEN STRATEGI (Laporan Kelompok 8 EKO BUDIANTO &


KARMILA) | 2

MANAJEMEN KOPERASI (A. MUH. IQBAL AKBAR ASFAR, M.T, M.Pd)

2. Manajemen strategik bersifat dinamik,


3. Manajemen strategik merupakan sesuatu yang berpadu oleh manajemen
operasional,
4. Manajemen strategik perlu dimotori oleh unsur-unsur pada manajer
tingkat puncak,
5. Manajemen strategik berorientasi dan mendekati untuk masa depan,
6. Manajemen strategik senantiasa harus didorong dan didukung dalam
pelaksanaannya oleh semua sumber daya ekonomi yang tersedia.
Era globalisasi ekonomi ini untuk menghadapinya maka dimana
kegiatan dalam berusaha bukan saja dibatasi oleh lingkup batas negara
nasional sehingga untuk tingkat perubahan lingkungan serta dinamika yang
secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi manajemen dan
kehidupan pekerjaan kemudian dengan sendirinya para pemimpin perusahaan
harus dapat menyikapinya melalui dengan melakukan penyesuaian yang
penuh kebijakan. Maka seharusnya setiap pemimpin dalam perusahaan akan
melaksanakan manajemen strategik bagi perusahaannya.

C. Tugas Manajemen Strategi


Menurut Tunggal Amin Widjaja (2004), manajemen strategis terdiri
dari sembilan tugas kritikal berikut ini :
1. Memformulasi misi (mission) perusahaan termasuk pernyataan yang
luas mengenai maksud (purpose), falsafah (philosophy) dan sasaran
(goal).
2. Mengembangkan suatu profil perusahaan yang merefleksi pada kondisi
internal dan kemampuannya.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk baik faktor
kompetitif maupun faktor yang berhubungan dengan konteks umum.
MANAJEMEN STRATEGI (Laporan Kelompok 8 EKO BUDIANTO &
KARMILA) | 3

MANAJEMEN KOPERASI (A. MUH. IQBAL AKBAR ASFAR, M.T, M.Pd)

4. Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi sumber daya


perusahaan dengan lingkungan eksternalnya.
5. Mengidentifikasi opsi yang paling diiinginkan dengan menilai setiap
opsi dipandang dari sudut misi perusahaan.
6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total (grand
strategies) yang akan mencapai opsi yang paling diinginkan.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang
sesuai dengan kumpulan tujuan jangka panjang yang dipilih dari
strategi secara keseluruhan (grand strategies).
8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumber daya
yang dianggarkan yaitu memadani tugastugas, manusia, struktur,
teknologi dan menekankan sistem ganjaran.
9. Menilai keberhasilan proses strategik sebagai masukan untuk
pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

D. Analisis Manajemen Strategi


Analisis manajemen strategis dibagi atas dua faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Analisis internal adalah proses dimana perencana strategi
mengkaji pemasaran dan distribusi perusahaan, penelitian dan
pengembangan produksi dan operasi, sumberdaya dan karyawan
perusahaan serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan di
mana letak kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) perusahaan.
David Hunger. J & Thomas L. Wheelen (1996) dalam bukunya
membagi beberapa faktor kekuatan atau kelemahan internal kunci yang
nantinya mempengaruhi dasar analisis internal :
a. Visi, misi, strategi dan kebijakan perusahaan
b. Budaya Perusahaan (harapan, nilai-nilai organisasi)
MANAJEMEN STRATEGI (Laporan Kelompok 8 EKO BUDIANTO &
KARMILA) | 4

MANAJEMEN KOPERASI (A. MUH. IQBAL AKBAR ASFAR, M.T, M.Pd)

c. Orientasi perusahaan saat ini


d. Struktur organisasi (komunikasi, wewenang dan arus kerja)
e. Pengalaman
f. SDM manajemen puncak dan karyawan
g. Hubungan karyawan
h. Penelitian dan pengembangan

(aplikasi dan pemanfaatan

teknologi)
i. Posisi finansial (modal, pembiayaan dan hutang)
j. Fasilitas pemanufakturan
k. Saluran distribusi
2. Faktor Eksternal
Jauch dan Glack (dalam Iwan Setiawana, 2002) mendefinisikan
analisis eksternal sebagai suatu proses yang dilakukan oleh perencana
strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang
(opportunity) dan ancaman (threat) bagi perusahaan.
a. Lingkungan mikro atau lingkungan luar dekat atau tugas.
b. Lingkungan makro atau lingkungan luar jauh.
Menurut

Wheelen

dan

Hunger

(1996:17),

dalam

tahap

implementasi strategi, manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan


dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan
prosedur.

E. Proses Manajemen Strategi

MANAJEMEN STRATEGI (Laporan Kelompok 8 EKO BUDIANTO &


KARMILA) | 5

MANAJEMEN KOPERASI (A. MUH. IQBAL AKBAR ASFAR, M.T, M.Pd)

Proses manajemen strategi terdiri dari 3 (empat) tahapan: (a)


perumusan (formulasi) strategi, (b) implementasi strategi, dan (c) evaluasi
strategi.
1. Formulasi Strategi
Proses formulasi strategi meliputi pengembangan misi bisnis,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, mengukur dan
menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan
jangka panjang, mengumpulkan alternatif, serta memilih strategistrategi khusus yang akan diberlakukan untuk kasus-kasus tertentu. Di
dalam formulasi strategi telah mencakup tentang obyek organisasi baru
yang akan digarap, obyek bisnis yang akan ditinggalkan, pengalokasian
sumber daya (baik sumber daya finansial maupun sumber daya non
finansial), apakah perlu mengembangkan kegiatan atau diversifikasi
produk, apakah akan masuk pasar internasional atau cukup pada pasar
domestik, apakah diperlukan merger atau tidak, dan bagaimana
menghindarkan diri dari pengambilalihan organisasi oleh pesaing.
Karena tidak ada organisasi yang mempunyai sumber daya tak
terbatas, maka strategi harus berani memutuskan strategi alternatif
mana yang akan memberi dampak positif terbaik sehingga akan
memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan. Strategi harus
memberikan keunggulan komparatif dan pada akhirnya dalam jangka
panjang dapat memberikan keunggulan kompetitif.
2. Mengimplementasikan strategi,
Proses implementasi sering juga disebut sebagai tahapan dari
tindakan

manajemen

strategi.

Dalam

tahapan

ini

perusahaan

menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual


objective of business), memikirkan dan merumuskan kebijakan,
motivasi karyawan serta mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi
yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan.
Implementasi strategi meliputi budaya

yang

mendukung

pengembangan organisasi bisnis, menciptakan struktur organisasi yang


efektif, merefleksikan berbagai usaha pemasaran, mempersiapkan
anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi, serta
MANAJEMEN STRATEGI (Laporan Kelompok 8 EKO BUDIANTO &
KARMILA) | 6

MANAJEMEN KOPERASI (A. MUH. IQBAL AKBAR ASFAR, M.T, M.Pd)

memotivasi individu agar mau melaksanakan dan berkerja sebaik


mungkin. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang
tinggi yang juga harus diimbangi dengan imbalan yang memadai.
3. Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi,
Proses evaluasi dan pengawasan merupakan tahap terakhir dalam
proses strategi. Semua strategi merupakan subyek modifikasi di masa
yang akan datang, sebab berbagai faktor internal dan eksternal akan
selalu mengalami perubahan. Evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu
(1) mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi
strategi yang sedang berlangsung, (2) mengukur kinerja yang telah
dilakukan, dan (3) mengambil berbagai tindakan perbaikan. Evaluasi
sangat diperlukan bagi suatu organisasi bisnis, sebab keberhasilan usaha
saat ini tidak akan menjadi keberhasilan perusahaan di masa yang akan
datang. Bahkan keberhasilan saat ini dapat menimbulkan persoalanpersoalan baru yang berbeda.
Dalam suatu organisasi yang besar, proses formulasi, implementasi,
evaluasi dan pengawasan strategi terdapat pada 3 (tiga) tingkatan hirarki,
yaitu tingkatan corporate, tingkatan unit bisnis (divisi), dan tingkatan
fungsional.

F. Manfaat Manajemen Strategis


Greenley menyatakan manajemen strategis memberikan manfaat berikut ini:
1. Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi
peluang.
2. Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen.
3. Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dan
koordinasi yang lebih baik.
4. Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek.

MANAJEMEN STRATEGI (Laporan Kelompok 8 EKO BUDIANTO &


KARMILA) | 7

MANAJEMEN KOPERASI (A. MUH. IQBAL AKBAR ASFAR, M.T, M.Pd)

5. Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung dengan lebih


baik tujuan yang telah ditetapkan.
6. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif
untuk peluang yang telah terindentifikasi.
7. Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit
untuk mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana.
8. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staf.
9. Membantu mengintegrasikan perilaku individu kedalam usaha bersama.
10. Memberikan dasar untuk mengklarifikasi tanggungjawab individu.
11. Mendorong pemikiran ke masa depan.
12. Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk
menghadapi masalah dan peluang.
13. Mendorong terciptanya sikap positif akan perubahan.
14. Memberikan tingkat kedisiplinan dan fomalitas kepada manajemen
suatu bisnis.

DAFTAR PUSTAKA
(2010). Manajemen Strategi. http://bregedugetwita.blogspot.com/2010/
02/manajemen-strategi.html. Diakses pada tanggal 26 Maret 2015
Ismhi, Nurul (2015). Manajemen Strategik. http://isma-ismi.com/manajemenstrategik.html. Diakses pada tanggal 26 maret 2015
Wita (2010). Manajemen Strategi. http://bregedugetwita.blogspot.com/2010/02/
manajemen-strategi.html. Diakses pada tanggal 26 Maret 2015

MANAJEMEN STRATEGI (Laporan Kelompok 8 EKO BUDIANTO &


KARMILA) | 8

MANAJEMEN KOPERASI (A. MUH. IQBAL AKBAR ASFAR, M.T, M.Pd)

Yuniasih,

Eli

(2014).

Pengertian

Teori

Manajemen

Strategi.

http://

ekonomiplanner.blogspot.com/2014/06/pengertian-teori-manajemenstrategi.html. Diakses pada tanggal 26 Maret 2015

MANAJEMEN STRATEGI (Laporan Kelompok 8 EKO BUDIANTO &


KARMILA) | 9

Anda mungkin juga menyukai