Anda di halaman 1dari 7

CHECKLIST MEMBANTU PEMASANGAN TRAKSI KULIT

Nama : NIM :
ASPEK YANG DINILAI
0
Definisi :
Suatu prosedur non bedah yang menggunakan plester, selempang, dan tali
yang dipasang pada kulit dan disambungkan dengan pemberat, untuk
menghasilkan tarikan atau traksi secara tidak langsung pada struktur di
bawahnya.
Berbagai jenis traksi diantaranya :
1. traksi bryant : jenis traksi vertikal bilateral pada tungkai
2. ekstensi buck : traksi unilateral yang dipasang secara horisontal
3. traksi contrel : traksi kulit yang terdiri dari dua bentuk yang terpisah:
tali kepala dan sabuk pelvis. kadang-kadang digunakan sebagai terapi
preoperatif untuk membantu meluruskan lengkung spinal sebelum
memasukan batang skeletal untuk mengkoreksi skoliosis.
4. traksi dunlop : bentuk horisontal dari ekstensi buck pada humerus yang
dipasang bersamaan dengan ekstensi buck vertikal pada lengan bawah
5. traksi kepala: traksi yang menggunakan penutup kepala yang dibentuk
khusus dengan potongan terbuka pada area telinga, wajah dn bagian
atas kepala.
6. traksi pelvis traksi yang terdiri dari sabuk mirip korset yang melingkari
dengan pas area lumbosakral dan perut, dikencangkan pada bagian
tengsh perut dengan menggunakan tali pengikat atau gesper perekat.
traksi ini berfungsi menjaga pasien agar tetap berada diranjang
sehingga meredakan inflamasi dan iritasi pada saraf atau otot.
7. bidai pelvis : traksi yang terdiri dari sabuk mirip tempat tidur gantung (
Hammock-like belt) yang melingkari pelvis untuk penanganan fraktur
satu atau lebih tulang pelvis
8. traksi russel : merupakan pengaturan traksi yang seimbang antara
katrol, bidai, pemberatyang digunakan untuk menangani cedera lutut
atau panggul pada orang dewasa dan untuk meluruskan fraktur femur
pada anak-anak.

NILAI
1
2

Beban yang digunakan pada pemasangan traksi kulit adalah :


Pada anak anak :
a. 0,5-1 kg pada traksi Bryant
b. 3,5-5 kg pada traksi Tali Kepala
c. 2,3-3,5 kg pada Ekstensi Buck
Pada dewasa :
a. 3,5-5 kg pada traksi Dunlop
b. 5-7,5 kg pada traksi sabuk pelvis
c. 5-10 kg untuk bidai pelvis
Panduan penggunaan Traksi :
a.
b.
c.
d.
e.

pertahankan garis tarikan yang sudah dibuat


cegah gesekan
pertahankan traksi penetral (counter traction)
pertahankan traksi kontinyu kecuali bila diinstruksikan lain
pertahankan kesegarisan tubuh yang baik

Tujuan :
1. mengimobilisasi bagian yang membutuhkan imobilisasi sebagian atau
sementara
2. meluruskan fraktur dan dislokasi pada anak anak
3. meluruskan fraktur pada orang dewasa secara sementara sebelum
pemberian terapi definitif

4. megkoreksi deformitas fleksi lutut atau panggul


5. meminimalkan spasme otot
6. menambah ruangan di antara dua patahan tulang
Indikasi :
1. fraktur
Komplikasi :
1. dekubitus
2. kongesti paru dan pneumonia
3. konstipasi
4. anoreksia
5. stasis dan infeksi kemih
6. trombosis vena dalam
Pelaksanaan
1.

2.

Persiapan Pasien :
Memperkenalkan diri
Bina hubungan saling percaya
Meminta pengunjung atau keluarga meninggalkan ruangan
Menjelaskan tujuan
Menjelasakan langkah prosedur yang akan di lakukan
Menyepakati waktu yang akan di gunakan
Persiapan alat dan bahan :
a. sebuah nampan berisi :
1) plester
2) gunting
3) pita pengukur
4) batang pemisah
5) perban gulung
6) benzoin tnktur untuk mempersiapkan kulit
pemasangan
7) kapas usap
8) handuk besar
9) nampan ginjal
10) peralatan cukur
b. tambahan :
1) tali traksi
2) batangan horisontal dan klem untuk memfiksasi katrol
3) balok balok ranjang dan pemberat
4) kerangka balkan dengan batangan segitiga
5) kerangka di atas ranjang

sebelum

6) bidai thomas
3. Persiapan Lingkungan :
Sampiran
Tahap pre interaksi
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
Tahap orientasi
1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja
1. periksa kesehatan pasien secara keseluruhan
2. periksa kondisi jaringan spesifik yang akan ditraksi. Perhatikan kondisi
kulit, kelebihan rmbut, lebam dan lesi lainnya
a. Tali kepala : periksa kepala, dagu, telingan dan leher
b. Traksi Bryant : periksa kedua tungkai
c. Ekstensi Buck : periksa satu atau kedua tungkai
d. Traksi Dunlop : periksa lengan dan lengan bawah
e. Sabuk Pelvis : periksa punggung bawah dan perut
f. Bidai pelvis : periksa punggung dan perut
g. Traksi Russel : periksa ekstremitas bawah
3. periksa pemahaman pasien akan tujuan traksi
4. nilai tingkat nyeri pasien
5. jelaskan prosedurnya pada pasien, termasuk pemasangan traksi dan
pembatasan gerakan
6. siapkan pasien dan area tubuh yang akan ditraksi
a. tali kepala: bersihkan wajah dan leher, untuk pasien pria cukur
wajah kecuali jika ia ingin mempertahankan janggutnya
b. traksi bryant : bersihkan kedua tungkai
7. posisikan pasien sesuai instruksi dokter :
a. tali kepala : pasien berbaring telentang
b. ekstensi bryant : anak berbaring telentang
c. traksi buck : pasien telentang, kepala ranjang datar atau dielevasi
kan 30 derajat
d. traksi dunlop : pasien telentang
e. sabuk pelvis : pasien telentang
f. bidai pelvis : pasien telentang atau berabring miring
g. traksi russel : pasien telentang, ranjang sedikit dielevasikan
8. bantu pemasangan tali kepala khusus, plester, dan perban elastis serta
sabuk atau bidai pelvis sesuai kebutuhan. perawat lain dapat dimintai
pertolongan untuk menahan pasien pada posisi yang diinginkan atau

memasang tali, plester, atau perban elastis ketika dokter dan asisten
lainnya menahan ekstremitas pasien pada posisi yang diinginkan.
9. bantu pemasangan batang pemisah, tali dan katrol. tali diikat kencang
sebagai simpul dan dilewatkan ke alur katrol untuk disambungkan
dengan pemberat.
10. ketika semua perlengkapan traksi dan batang pemisah sudah terpasang
pada tempatnya, letakan beban pada penahan beban dan gantungkan
pada lingkaran tali sampai talinya tegang. dokter yang menentukan
jumlah pasti beban yang dipasang dan posisi yang harus dipertahankan
pasien
11. sebelum dokter pergi, periksa posisi pasien dan tanyakan mengenai
posisi tambahan yang diizinkan untuk pasien diatas ranjang
a. traksi kepala : pasien tetap telenttang atau kepala ranjang dapat
dielevasikan 15-20 derajat bila diinstruksikan
b. traksi bryant : bayi atau anak harus tetap telentang sepanjang
waktu. bokong akan sedikit terangkat jika jumlah bebannya tepat
c. ekstensi buck : pasien dapat diizinkan untuk miring ke sisi yang
sehat sebentar saja. bantal yang diletakan di bawah tungkai yang
ditraksi dapat digunakan hanya bila pasien miring
d. traksi dunlop : pasien harus telentang. ranjang dapat dimiringkan
dengan memakai balok balok syok yang rndah ke arah sisi traksi
yang berlawanan. kepala ranjang tetap datar
e. bidai pelvis : pasien telentang ketika bidai terpasang dan harus ada
beban yang cukup untuk mengangkat bokong sedikit diatas
ranjang. jika bidai sedang dilepas bidai tersebut dapat digunakan
secara hati-hati sebagai kain pemutar jika fraktur pasien
memungkinkan untuk berbaring miring
f. traksi russel : pasien telentang, kepala ranjang dapat dielevasikan
25-30 deraajat tergantung cederanya
12. tanyakan pasien bagaimana respons bagaimana respons jaringan yang
cedera terhadap traksi jika pasien mampu memberi respons. bayi atau
anak anak kecil mungkin menangis ketika beban pertama kali dipasang
tetapi akan segera berhenti menangis dan akan tampak merasa lebih
nyaman
13. naikan jeruji sisi ranjang sesuai kebutuhan. pasien yang dipasang traksi

Bryant harus selalu ditemani


14. kumpulkan bahan-bahan yang tidak terpakai dan kembalikan ketempat
penyimpanan
15. ccuci tangan
16. amati keseluruhan pemasangan traksikulit dan fungsinya, periksa
semua simpul, tali pada katrol, pemberat pada penahan beban, apakah
instrumen menggantung bebaas atau tidak , posisi bidai tali, sabuk atau
materi lain untuk traksi tertentu
17. periksa kondisi kulit disekitar tali atau perban
18. tanyakan pasien apakah merasa nyeri atau panas
19. lakukan , pemeriksaan neuromuskular setiap 1-2 jam untuk awalnya,
kemudian setiap 4 jam jika pasien stabil
20. amati partisipasi pasien dalam perawatan diri sendiri
21. catat jenis traksi, lokasi pemasangan, jumlh beban, orang yang
memasang traksi, waktu, respons pasien dan data terkait lainnya dalam
catatan perawat
22. catat fungsi traksi setiap pergantian jam jaga, amati semua tali, katrol,
beban dan tarikan pada awal jam jaga dan setelah pergantian atau
perubahan posisi atau jika traksi dilepas untuk melakukan asuhan
keperawatan.
Perhatian khusus :
a. jika peraturan institusi atau instruksi dokter membolehkan, lepas
traksi kulit sebetar untuk melakukan perawatan kulit. jika untuk
melakukan perawatan kulit, traksi hanya boleh dilepas selama 1015 menit sebelum dipasang kembali
b. otot dan sendi dapat melemah akibat tirah baring atau traksi dan
memerlukan waktu untuk mengembalikan kekuatannya
Tahap terminasi
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Evaluasi
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna
2= dikerjakan dengan sempurna

Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai