Anda di halaman 1dari 4

Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dunia pariwisata dapat dijadikan

sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan suatu daerah.Pengembangan pariwisata


dilakukan bukan hanya untuk kepentingan wisatawan mancanegara saja, namun juga untuk
menggalakan kepentingan wisatawan dalam negeri. Pembangunan kepariwisataan pada
hakekatnya untuk mengembangkan dan memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata yang berupa
kekayaan alam yang indah, keragaman flora fauna, seni budaya, peninggalan sejarah, bendabenda purbakala serta kemajemukan budaya.
Dalam rangka mencapai tujuan pengembangan pariwisata maka pembanguan pariwisata
harus diarahkan pada pemanfaatan sumber daya alam, makin besar sumber daya alam yang
dimiliki suatu negara, maka semakin besar pula harapan untuk mencapai tujuan pembangunan
dan pengembangan pariwisata.
Tujuan pengembangan pariwisata akan berhasil dengan optimal bila ditunjang oleh potensi
daerah yang berupa obyek wisata baik wisata alam maupun wisata buatan manusia. Yoeti (1985:
5), mengatakan bahwa Pembangunan dan pengembangan daerah menjadi daerah tujuan wisata
tergantung dari daya tarik itu sendiri yang dapat berupa keindahan alam, tempat bersejarah, tata
cara hidup bermasyarakat maupun upacara keagamaan. Dari uraian tersebut diatas sektor
kepariwisataan perlu mendapat penanganan yang serius karena kepariwisataan adalah merupakan
kegiatan lintas sektoral dan lintas wilayah yang saling terkait ,diantaranya dengan sektor industri,
perdagangan, pertanian, perhubungan, kebudayaan, sosial ekonomi, politik, keamanan serta
lingkungan.
Kabupaten Ende merupakan salah satu daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang
menjadi daerah tujuan wisata di Indonesia. Taman Nasional Kelimutu, merupakan daya
tarik wisata andalan Kabupaten Ende yang lokasinya berdekatan dengan Desa pemo. Desa

pemo tersebut dijadikan salah satu desa yang menyediakan akomodasi penginapan.
Sarana akomodasi yang terdapat di Desa Koanara sebagian besar terdiri dari Hotel, Home
stay, Bungalow, dan Inn/Lodge.
Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, Kabupaten Ende memiliki aset wisata yang cukup
beragam yang dapat memenuhi segala kebutuhan kepariwisataan jika aset tersebut dapat
dimanfaatkan secara optimal. Selain itu kabupaten Ende dikenal pula dengan berbagai macam
predikat antara lain:
1. Kota Perjuangan
Semenjak perjuangan pergerakan kebangsaan Indonesia, Ende tidak pernah
ketinggalan dan ikut andil dalam perlawanan terhadap penjajah Belanda maupun Jepang.
Ende juga merupakan tempat dimana sukarno merenungkan pancasila Ketika itu beliau
sedang diasingkan pada jaman penjajahan belanda.
2. Kota Wisata
Kabupaten Ende merupakan daerah yang menyajikan berbagai obyek dan daya tarik
wisata yang menarik untuk dikunjungi antara lain berupa wisata alam, atraksi budaya,
dan lain sebagainya. Salah satu potensi wisata yang menjadi obyek andalan dan
merupakan obyek wisata yang potensial untuk dikunjungi adalah obyek wisata danau
kelimutu

yang terletak di lokasi taman nasional kelimutu Kecamatan Kelimutu.

Berdasarkan data statistik jumlah pengunjung obyek wisata, maka obyek wisata danau
kelimutu merupakan salah satu dari dua obyek wisata yang selalu diminati oleh para
wisatawan setelah Kolam Air Panas Ae Oka.

Obyek wisata Danau Kelimutu merupakan obyek wisata dengan latar belakang kondisi alam
yang sangat indah dengan pemandangan Gunung kelimutu. Obyek wisata ini mempunyai daya
tarik tersendiri yang mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. Hal tersebut dikarenakan
obyek wisata tersebut tidak hanya menyajikan potensi berupa Danau saja tetapi juga didukung
oleh potensi yang lain seperti agrowisata, pemandian air panas, keindahan air terjun, bumi
perkemahan serta pemandangan yang indah dan udara pegunungan yang sejuk.
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut Kecamatan Kelimutu merupakan kawasan perencanaan
untuk kawasan wisata alam yang dipusatkan pada tempat wisata Taman Nasional Kelimutu.

Jumlah kunjungan dalam lima tahun terakhir pada Taman Nasional Kelimutu, sebagai
berikut: bahwa tahun 2007 kunjungan wisatawan asing 3.671 orang dan wisatawan lokal 7.469
orang, dengan total 11.140 orang. Pada tahun 2008 kunjungan wisatawan asing 5.229 orang dan
wisatawan lokal 11.260 orang, dengan total 16.495 orang. Tahun 2009 kunjungan wisatawan
asing 7.327 orang dan wisatawan lokal 16.775 orang, dengan total kunjungan 24.102 orang.
Tahun 2010 kunjungan wisatawan asing 7.111 orang, dan wisatawan asing 17.704 orang, dengan
total kunjungan 24.815 orang. Tahun 2011 kunjungan wisatawan asing 7.824 orang dan
wisatawan lokal 20.415 orang, dengan total kunjungan 28.239 orang, (Sumber: Badan Pusat
Statistik Kabupaten Ende 2012).

Wisatawan asing yang datang berkunjung ke Taman Nasional Kelimutu, lebih banyak didominasi
oleh wisatawan yang berasal dari Benua Eropa. Data dari BPS tahun 2012, menyatakan bahwa
asal wisatawan yang berkunjung pada tahun 2011 dari Benua Asia sebanyak 334 orang, Benua
Eropa 6.336 orang, Benua Amerika 689 orang, Benua Australia 498 orang, Benua Afrika 17
orang. Jumlah kunjungan wisatawan Domestik sebesar 20.415 orang. Berdasarkan sumber yang
diperoleh bahwa, sebagian besar wisatawan domestik yang datang berkunjung tidak
mencantumkan asal atau daerah asal (Badan Pusat Statistik Kab. Ende 2012)
Berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan asing dan lokal dari tahun 2007-2011, pada Taman
Nasional Kelimutu, terlihat bahwa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir terus mangalami
peningkatan, baik itu wisatawan mancanegara maupun nusantara.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang kondisi obyek wisata
tersebut dan pengembangan obyek tersebut dari sudut pandang geografis dengan
mengambil judul Pengaruh keberadaan Obyek Wisata Alam Danau Kelimutu Terhadap
Perubahan kondisi social ekonomi masyarakat Di Desa Pemo Kecamatan Kelimutu
Kabupaten Ende, dengan mengikuti aturan penulisan dan bersifat obyektif.

Anda mungkin juga menyukai