produksi,
bahan
baku,
yang
peralatan
terencana
dan
terhadap
pekerja
untuk
lingkungan
proses
produksi
berguna
untuk
memperoleh
bahan
pengawet
yang
melebihi
batas
yang
diperbolehkan.
e) Tidak mengandung bahan yang kotor, busuk, tengik, terurai atau bahan
nabati atau hewan yang berpenyakit atau berasal dari bangkai/yang tidak
layak dikonsumsi.
f) Tidak kadaluarsa
Amati warna makanan, apakah terlalu mencolok atau berbeda jauh dari
warna aslinya. Kerupuk, mi, es krim, dan aneka camilan yang warnanya
kadaluwarsa.
Cicipi rasanya. Lidah kita bisa membedakan makanan yang aman dan tidak.
Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misalnya sangat gurih.
Tekstur makanan yang tidak wajar, misalnya terlalu padat atau kenyal.
Cium aromanya. Bau tengik pertanda makanan tersebut sudah
terkontaminasi mikro-organisme.
Untuk makanan kemasan, baca komposisinya, adakah kandungan bahan-
memenuhi syarat
Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidak
memberi kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang, terhindar dari
lalat/tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan
pada suhu yang dingin.
bahan
tergantung
makanan
kepada
mempunyai
besar
dan
spesifikasi
banyaknya
dalam
makanan
penyimpanan
dan
tempat
lemari
yang
terlalu
padat
akan
mengurangi
manfaat
harus
selalu
dalam
keadaan
bersih
dan
kering
untuk
patogen bisa bertahan di tangan, terutama jika tangan dalam kondisi kotor dan
basah, selama berjam-jam. Cuci dan keringkan tangan setiap kali akan memulai
pekerjaan, setelah menggunakan toilet, setelah melakukan tindakan yang tidak
saniter, menangani bahan mentah, sampah atau bahan terkontaminasi lainnya
dan pada kondisi lainnya yang dianggap perlu.
Karena pakaian, perhiasan, rambut, wajah dan tubuh pekerja juga bisa
membawa mikroba berbahaya, maka selain menjaga kebersihan tangan, pekerja
juga harus menerapkan praktek kebersihan personal yang benar untuk
mencegah penyebaran mikroba oleh pekerja. Beberapa contoh praktek
kebersihan personal yang baik adalah menggunakan baju kerja dan aprons (bila
diperlukan) yang bersih; tidak mengenakan perhiasan; mengikat rambut dan
mengenakan penutup kepala; tidak memegang, menyentuh atau mengusap
wajah mereka; juga tidak batuk atau bersin ketika sedang menangani makanan.
Merokok, minum, makan atau mengunyah permen juga tidak diperbolehkan,
karena kegiatan ini akan menyebabkan seseorang memegang wajah atau
mulutnya. Pekerja juga tidak boleh memegang makanan siap santap dengan
tangannya, tetapi harus menggunalan peralatan yang bersih.
Pekerja harus sehat dan bebas dari penyakit-penyakit infeksi yang dapat
berpindah ke pangan. Pekerja yang sakit atau mengalami luka terbuka yang
cukup parah, berpotensi mengkontaminasi makanan dengan mikroba patogen
sehingga tidak boleh menangani makanan. Luka kecil harus ditutup dengan
plester tahan air, yang tidak mudah terbuka dan berwarna terang. Luka yang
dibiarkan
terbuka
mudah
terinfeksi
oleh
bakteri
patogen
yang
akan
terbentuknya
kondisi
yang
merangsang
masuknya
hama;
melakukan
pengawasan terhadap bahan baku yang diterima (tidak menerima barang yang
menunjukkan tanda-tanda telah terserang hama seperti kemasan bolong bekas
digigit serangga atau terdapat potongan tubuh serangga); dan melakukan
pemantauan secara berkala. Karena pestisida berbahaya terhadap kesehatan,
maka pestisida hanya digunakan jika metode pengendalian yang lain tidak bisa
digunakan secara efektif dan pelaksanaannya harus dilakukan oleh lembaga
yang berwenang.
Sumber :
http://indraachmadi.blogspot.com/2013/04/sanitasi-dan-pengelolaan-limbah.html
http://istiqamahroseholic.blogspot.com/2012/11/syarat-syarat-makanan-yangbaik-untuk.html
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/keluarga/tips/menjadi.konsumen.cerdas/001/0
05/282/1/1
http://oi-oia.blogspot.com/2013/03/konsumen-cerdas-paham-perlindungankonsumen.html
http://drsyaifuddinnaim.wordpress.com/2009/11/05/mengenal-makanan-yangmemenuhi-syarat/
http://harmianyandishadiq.blogspot.com/2012/11/upaya-pencegahanpencemaran-makanan.html
http://ilmupangan.blogspot.com/2010/01/mencegah-kontaminasi-silangdalam.html