Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Skenario
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri dada.
Keluhan dirasakan sejak 4 jam yang lalu, saat pasien sedang menonton televisi. Nyeri
terasa seperti ditekan benda berat dengan durasi kurang lebih 5-10 menit. Riwayat
seorang perokok berat sejak usia 20 tahun. Keluhan disertai dengan leher terasa seperti
tercekik. Badan terasa lemah, tidak ada mual-muntah. Pemeriksaan tanda vital, Tensi
160/100 mmHg, nadi : 96x/menit, RR : 16x/menit. Dilakukan pemeriksaan EKG,
diperoleh hasil :
untuk
dirawat
di ICU,
supaya
mendapatkan
Nyeri Dada
Terminologi
1. CK-MB : CK adalah suatu molekul dimerik yang terdiri dari sepasang
monomer berbeda yang disebut M (berkaitan dengan otot), dan B (berkaitan
dengan otak), sehingga terdapat tiga isoenzim yang dapat terbentuk : CK1
(BB), CK2 (MB), dan CK3 (MM).
Pemakaian utama CK untuk kepentingan klinis adalah untuk mendeteksi
infark
2. Troponin
Troponin adalah protein spesifik yang ditemukan dalam otot jantung dan otot
rangka. Bersama dengan tropomiosin, troponin mengatur kontraksi otot.
Kontraksi otot terjadi karena pergerakan molekul miosin di sepanjang filamen
aktin intrasel. Troponin terdiri dari tiga polipeptida :
Troponin C (TnC), berfungsi mengikat dan mendeteksi ion kalsium yang
mengatur kontraksi.
Troponin T (TnT) suatu komponen inhibitorik yang berfungsi mengikat aktin.
Troponin I (TnI) berfungsi mengikat tropomiosin.
Troponins jantung adalah penanda dari semua kerusakan otot jantung
BATASAN MASALAH
1. Penyebab nyeri dada ?
Jawab : nyeri diakibatkan iskemik miokard terjadi bila o2 tidak terpenuhi ileh aliran
darah koroner.
2. Hubungan nyeri dada dengan merokok ?
Jawaban : kandungan dari rokok dapat merusak dinding arteri terjadi pengumpulan
trombosit yang akan mengakibatkan arteri menyempit sehingga terhambat o2 untuk
diedarkan ke seluruh tubuh.
Nyeri Dada
Mapping
NYERI DADA
Jantung
Paru
Pencernaan
Pjk
- emboli paru
- GERD
Karditis
- pleuritis
- costo condritus
- gastritis
CAD
- hipertens pulmonal
- fraktur iga
- esofagus
Kel.katup
- pneumoni
Hipertensi
- PPOK
Nyeri Dada
Lokasi
Sifat nyeri
1. Perikardial
a. Iskemik miokard
atau
tanpa
nyeri
dada
viseral
akan
terangsang
selama
miokard.Karena
rangsangan
saraf
jalannya
rangsangan
saraf
penyakit jantung
penyempitan
dengan
gambaran
c. Stenosis
aorta
berat
Nyeri Dada
3. Aorta
4. Gastrointestinal
nyeri
substernal
sehingga
Nyeri Dada
pada
posisi
berbaring
dan
5. Musculoskletal
6. Fungsional
Kecemasan
dapat
menyebabkan nyeri
7. Pulmonal
Nyeri Dada
Nyeri Dada
PEMBAHASAN
PJK (penyakit jantung koroner)
Definisi
Penyakit jantung koroner dalam suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan,
penyumbatan atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyakit jantung koroner diakibatkan
oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner. Penyempitan atau
penyumbutan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai
dengan rasa nyeri (Yenrina, Krisnatuti, 1999).
Etiologi Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan
atau penyumbatan arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung.
Penyakit jantung koroner adalah ketidak seimbangan antara demand dan supplay atau
kebutuhan dan penyediaan oksigen otot jantung dimana terjadi kebutuhan yang meningkat
atau penyediaan yang menurun, atau bahkan gabungan diantara keduanya itu, penyebabnya
adalah berbagai faktor :
1. Denyut jantung yang meningkat,
2. kekuatan berkontraksi yang meninggi,
3. tegangan ventrikel yang meningkat, merupakan beberapa faktor yang dapat
meningkatkan kebutuhan dari otot-otot jantung.
Sedangkan faktor yang mengganggu penyediaan oksigen yaitu tekanan darah koroner
meningkat, yang salah satunya disebabkan oleh artheroskerosis yang mempersempit saluran
sehingga meningkatkan tekanan, kemudian gangguan pada otot regulasi jantung dan lain
sebagainya.
Manifestasi klinis dan penyakit jantung koroner ada berbagai macam :
1. angina pektoris
angina stabil
variant angina
3. gagal jantung disritmia atau gangguan irama jantung dan mati mendadak (Margaton,
1996).
Angina pectoris
Angina Pektoris adalah sindroma klinis berupa nyeri dada karena iskemia miokard
yang bersifat sementara. Iskemia miokard adalah keadaan dimana otot jantung mengalami
kekurangan oksigen namun belum mengalami kerusakan dan bersifat reversibel, yang dengan
alam bantu diagnostik EKG didapatkan hasil ST depresi atau T inverse.
Angina Pektoris dibedakan menjadi tiga yaitu Angina Pektoris stabil, Angina
prinzmental (variant angina) dan Angina Pektoris tidak stabil.
a. Angina Pektoris stabil
Merupakan suatu kejadian nyeri dada yang berlangsung tidak lebih dari 15
menit, dicetuskan oleh suatu aktivitas fisik ataupun faktor pencetus seperti stres.
Nyeri dada ini dapat berkurang dengan istirahat maupun pemberian obat (nitrogliserin
sublingual).
Prinsip pengobatannya menjaga agar suplai oksigen selalu seimbang dengan
kebutuhan oksigen miokard.
Medikamentosa
Gol. Nitrat
Calsium antagonis
Beta blocker
Anti-thrombogenik
Statin
10
Manifestasi Klinis
Nyeri Dada
11
Infark Miokard Akut biasanya terjadi pada pria diatas 40 tahun dan mengalami
artheriosklerosis.Pada
pembuluh
koronernya
&
sering
disertai
dengan
hipertensi
arterial.Serangan juga terjadi pada wanita & pria mida diawal 30-an atau bahkan 20-an.
Wanita yang memakai kontrasepsi pil dan merokok mempunyai resiko sangat tinggi. Namun
secara keseluruhan angka kejadian Infark Miokardium pada pria lebih tinggi di banding
wanita pada semua usia.
Nyeri dada yang berlangsung secara tiba-tiba & berlangsung terus menerus,terletak
dibagian bawah sternum & perut atas adalah gejala utama yang biasanya muncul. Nyeri akan
terasa semakin berat bisa menyebar kebahu dan lengan,biasanya lengan kiri. Tidak seperti
nyeri angina nyeri ini muncul secara spontan (bukan setelah bekerja berat atau gangguan
emosi) dan menetap selama beberapa jam sampai beberapa hari dan tidak akan hilang dengan
istirahat ataupun Nitrogliserin. Pada beberapa kasus nyeri bisa menjalar kedagu dan
leher,nyeri sering disertai dengan napas pendek, pucat, berkeringat dingin, pusing,kepala
ringan, mual muntah (Brunner & Suddarth,2002)
Kriteria diagnostic Menurut WHO, bila terdapat 2 dari Nyeri dada yang spesifik
Perubahan EKG, Gelombang Q patologis, dengan Elevasi segmen ST dan Peningkatan kadar
enzim jantung.
Gejala
1.
Gejala khas
a.
sternum)
dengan
atau
tanpa
c.
d.
e.
Nyeri Dada
12
2.
a.
b.
Segmen ST (elevasi)
c.
dan
bersifat
Irreversibel.
karena
iskemia
dan
akan
a.
b.
Pemeriksaan laboratorium
Serum marker
1. creatin kinase (CK)
Meningkat dalam 4-8 jam, normal dalam 2-3 hari, kadar puncak pada 24 jam
Nyeri Dada
13
2. CK isoenzim (CK-MB)
Meningkat dalam 3-12 jam, normal dalam 3-4 hari, puncak pada 18-36 jam
3. Serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT)
4. Lactic dehidrogenase (LDH)
Meningkat dalam 10 jam, normal dalam 10-14 hari, puncak pada 24-48 jam
5. Cardiac troponin (cTnI, cTnT)
Obat yang diberikan:
1. ASA 160-325 mg maintenance 80-160 mg
2. Clopidogrel 300 mg maintenance 75 mg
3. Analgetik
-
4. Nitrat
Efek venodilatasi
-
Menurunkan preload
5. Beta blocker
6. ACE-inhibitor
Nyeri Dada
14
Manifestasi Klinik
endokarditis infeksi biasanya mendadak. Tanda dan gejala berkembang akibat efek
toksik infeksi, akibat destruksi katup jantung, dan akibat emboli fragmen vegetatif di jantung.
Manifestasi umum, mirip dengan influensa, mencakup keluhan yang tidak jelas
tentang adanya kelemahan, tidak ada nafsu makan, berat badan menurun, batuk, nyeri sendi
dan punggung. Terjadi demam intermitten dan mungkin tidak ada demam pada pasien yang
sudah mendapat antibiotik atau kortikosteroid atau pada manula, dan pada mereka yang
mengalami gagal jantung kongestif atau gagal ginjal. Perdarahan splinter (garis atau goresan
perdarahan) bisa dilihat di kuku jari tangan atau kaki, dan petekia dapat muncul di
konjungtiva dan membran mukosa. Perdarahan dengan bagian tengah pucat (spot Roth) yang
dapat terlihat di fundus okuli disebabkan oleh emboli di lapisan serabut saraf di mata.
Nyeri Dada
15
Manifestasi jantung mencakup murmur jantung, yang pada mulanya tidak ada.
Perkembangan murmur yang progressif sesuai perkembangan waktu dapat terjadi dan
menunjukkan adanya kerusakan katup akibat vegetasi atau perforasi katup atau chordae
tendineae. Pembesaran jantung atau adanya bukti gagal jantung kongestif juga bisa terjadi.
Manifestasi sistem saraf pusat mencakup sakit kepala, iskemia serebral transien atau
sementara, dan stroke, yang mungkin diakibatkan oleh emboli pada arteri serebral.
Embolisasi mungkin merupakan gejala yang ada, terjadi setiap waktu dan mengenai
berbagai sistem organ. Fenomena emboli dapat termanifestasi di paru (pneumonia berulang,
abses pulmo), ginjal (hematuria, gagal ginjal), limpa (nyeri abdomen kuadran kiri atas),
jantung (infark miokardium), otak (stroke), atau pembuluh perifer.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium terdapat leukositosis (neutrofilia), anemia normositik
normokrom, peningkatan LED, imunoglobulin serum meningkat, uji fraksi gamaglobulin
positif, total hemolitik komplemen dan komplemen C3 dalam serum menurun, serta kadar
bilirubin darah yang sedikit meningkat. Pada pemeriksaan urin didapatkan proteinuria dan
mikrohematuria.
Pembiakan darah dilakukan selama 1-3 minggu untuk mencari mikroorganisme yang
mungkin berkembang biak agak lambat. Darah diambil tiap hari berturut-turut selama 2-5
hari sebanyak 10 ml, sebelum diberikan antibiotik. Bila antibiotik telah diberikan, hentikan
selama 3-7 hari. Paling kurang dua kali pembiakan harus memberikan hasil yang sama. Pada
hasil yang positif dilakukan uji resistensi terhadap antibiotik.
Foto toraks dilakukan untuk mencari tanda-tanda gagal jantung kongestif sebagai
komplikasi yang sering, adanya bercak infiltrat kecil multipel pada penyalahgunaan narkotika
intravena, dan klasifikasi katup.
EKG diperlukan untuk mencari infark tersembunyi yang disebabkan emboli atau
vegetasi pada arteri koronaria, dan gangguan hantaran yang disebabkan endokarditis.
Endokardiografi perlu untuk melihat vegetasi pada katup aorta, terutama vegetasi
yang besar (>5 mm), melihat dilatasi atau hipertrofi atrium atau ventrikel yang progresif,
mencari penyakit yang menjadi predisposisi endokarditis, dan melihat penutupan katup mitral
yang lebih dini.
Nyeri Dada
16
Penatalaksanaan
Pengobatan akan berhasil baik bila dimulai sedini mungkin, obat tepat (terutama
sesuai dengan uji resistensi), dan waktu yang cukup.
Pengobatan empiris untuk endokarditis akut adalah dengan nafsilin 2 g/4 jam,
ampisilin 2 g/4 jam dan gentamisin 1,5 mg/kg/ BB/8 jam. Sedangkan untuk endokarditis
subakut, cukup dengan ampisilin dan gentamisin.
Pada orang dewasa atau anak-anak dengan endokarditis disertai kelainan jantung
reumatik dan bawaan dapat diberi penisilin G 2,4-6 juta unit/hari dan diteruskan selama 4
minggu. Penisilin diberi secara parenteral selama 2 minggu dan selanjutnya diberi secara
parenteral atau oral (penisilin V). Dapat ditambahkan streptomisin 0,5 mg tiap 12 jam selama
2 minggu.
Pada orang tua atau wanita setelah tindakan obstetrik dan ginekologis dapat diberi
penisilin G 1,2-2,4 juta unit/hari parenteral ditambah gentamisin 3-5 mg/kg BB yang dibagi
dalam 2-3 dosis. Ampisilin dapat dipakai dengan dosis 6-12 g sehari. Lama pengobatan
minimal 4-6 minggu.
Bila kuman resisten terhadap penisilin, dapat dipakai sefalotin 1,5 g tiap 3 jam IV atau
nafsin 1,5 g tiap 4 jam, oksasilin 12 g/hari atau vankomisin tiap 6 jam atau eritromisin 0,5 g
tiap 8 jam.
Endokarditis yang disebabkan oleh jamur biasanya fatal, diberikan amfoterisin B0,51,2mg/kgBB/hari IV dan flurositosin 150 mg/kgBB per oral.
Risiko mortalitas dan morbiditas tinggi pada tindakan bedah yang terlalu awal, tapi
bila pembedahan terlambat dilakukan, pasien dapat meninggal karena hemodinamik yang
buruk atau komplikasi berat. Indikasi bedah adalah gagal jantung yang tidak dapat diatasi
dengan obat-obatan, septikemia yang tidak berespons dengan pengobatan antibiotik, emboli
multipel, endokarditis relaps, endokarditis pada katup buatan, perluasan infeksi intrakardiak,
endokarditis pada lesi jantung bawaan, dan endokarditis karena jamur.
Profilaksis antibiotik diperlukan pada tindakan yang memungkinkan terjadinya
bakteremia, misalnya operasi atau pencabutan gigi, American Heart Association
merekomendasikan pemberian amoksisilin 3 g secara oral pada 1 jam sebelum prosedur
diikuti 1,5 g pada 6 jam setelah dosis inisial. Bila pasien alergi terhadap penisilin, dapat
diberikan 800 mg eritromisin etilsuksinat atau 1 g eritromisin stearat 2 jam sebelum prosedur,
atau 300 mg klindamisin oral 1 jam sebelum prosedur, diikuti pemberian berikutnya 6 jam
setelah dosis inisial.
Nyeri Dada
17
MIOKARDITIS
Definisi
Miokarditis akut adalah proses inflamasi di miokardium.
Etiologi
Miokarditis biasanya diakibatkan oleh proses infeksi, terutama oleh virus, bakteri,
jamur, parasit, protozoa, dan spiroseta, atau dapat juga disebabkan oleh keadaan
hipersensitifitas seperti demam rematik. Jadi, miokarditis dapat terjadi pada pasien dengan
infeksi akut, yang menerima terapi imunosupresif, atau yang menderita endokarditis infeksi.
Patofisiologi
Jantung merupakan organ otot, jadi efisiensinya tergantung pada sehatnya tiap serabut
otot. Bila serabut otot sehat, jantung dapat berfungsi dengan baik meskipun ada cedera katup
yang berat; bila serabut otot rusak, maka hidup dapat terancam.
Miokarditis dapat menyebabkan dilatasi jantung, trombus dalam dinding jantung
(mural trombi), infiltrasi sel darah yang beredar di sekitar pembuluh koroner dan di antara
serabut otot, dan degenerasi serabut otot itu sendiri.
Manifestasi Klinik
Gejala miokarditis akan tergantung pada jenis infeksinya, derajat kerusakan jantung,
dan kemampuan miokardium memulihkan diri. Gejala bisa ringan atau tidak ada sama sekali.
Berdebar-debar, dan kadang rasa tak nyaman di dada dan perut atas. Pemeriksaan klinis
mungkin memperlihatkan pembesaran jantung, suara jantung tambahan, irama galop, dan
bising sistolik. Friction rub perikardial dapat juga terdengar bila pasien mengalami
perikarditis. Denyut alternans (denyut dimana terdapat perubahan reguler antara denyut kuat
dan lemah) mungkin ditemukan. Demam dan takikardia sering ada dan gejala gagal jantung
kongestif bisa terjadi.
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis ditegakkan dengan biopsi jantung.
Penatalaksanaan
Pasien diberi pengobatan khusus terhadap penyebab yang mendasarinya, bila
diketahui (mis: penisilin untuk Streptococcus hemolitikus), dan dibaringkan di tempat tidur
Nyeri Dada
18
jantung
dan
meningkatkan
kekuatan
kontraktilitas.
Stoking elastik dan latihan aktif dan pasif harus dilakukan, karena embolisasi dari trombosis
vena dan mural trombi dapat terjadi.
PERIKARDITIS
Definisi
Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium viseral, atau keduaduanya. Terbagi atas perikarditis akut dan kronik.
Etiologi
-
Perikarditis akut
Infeksi virus, infeksi bakteri spesifik atau nonspesifik, uremia, trauma, sindrom pasca
infark
miokard,
sindrom
pasca
perikardiotomi,
neoplasma,
dan
idiopatik.
Perikarditis kronik
Merupakan kelanjutan dari perikarditis akut.
Manifestasi Klinik
-
Perikarditis akut
Trias klasiknya adalah nyeri dada substernal atau parasternal yang kadang-kadang
menjalar ke bahu, pericardial friction rub, dan kelainan EKG yang khas. Dari pemeriksaan
fisik juga dapat ditemukan pembesaran jantung, peningkatan tekanan vena, hepatomegali,
edema kaki, dan mungkin tanda-tanda tamponade.
-
Perikarditis kronik
Keluhan berupa rasa lelah, lemah, dispnea saat bekerja, ortopnea, dan keluhan gagal
jantung lainnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan tekanan vena jugularis, bunyi
Nyeri Dada
19
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Perikarditis akut
Pada pemeriksaan EKG ditemukan elevasi segmen ST, depresi segmen PR, dan sinus
takikardi. Setelah beberapa waktu dapat ditemukan inversi gelombang T. Sebagai komplikasi
dapat ditemukan aritmia supraventrikular, termasuk fibrilasi atrium.
Foto toraks tampak normal bila efusi perikard hanya sedikit, tapi bila banyak dapat
terlihat bayangan jantung membesar seperti botol air.
Adanya inflamasi dapat diketahui dari peningkatan LED dan leukositosis.
Pemeriksaan lain dilakukan atas dasar indikasi bila terdapat kecurigaan mengenai
etiologinya, misalnya tes tuberkulin.
Perikarditis kronik
EKG memperlihatkan penurunan voltase pada lead di ekstremitas. Foto toraks
menunjukkan klasifikasi perikardium, kadang dapat terlihat kardiomegali. Dengan
ekokardiografi dapat dideteksi penebalan yang terjadi namun sulit. Untuk memastikan
daignosis dapat dilakukan kateterisasi jantung kiri dan kanan.
PENATALAKSANAAN
- Perikarditis akut
Terapi bergantung pada penyebabnya. Misalnya diberikan salisilat atau obat anti
inflamasi nonsteroid lain bila penyebabnya virus atau idiopatik. Bila gejala tidak membaik,
dapat diberikan kortikosteroid. Sebagian besar kasus sembuh sendiri dalam beberapa minggu.
Sebagian kambuh kembali, hanya sedikit yang menjadi kronik, dan jarang yang menjadi
perikarditis konstriktif bila berasal dari virus atau idiopatik.
- PeriKarditis kronik
Perikardiektomi adalah satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan.
Nyeri Dada
20
Kesimpulan
Price, Sylvia A dan Wilson, Lorraine M. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Vol.1 edisi 6. Jakarta: EGC
Noer,H.M.sjaifoellah. 2000. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta : Balai Penebit
FKUI.
http://www.scribd.com/doc/93337993/INFEKSI-JANTUNG ( diakses tanggal 03 september
2014)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3548/3/gizi-bahri7.pdf.txt ( diakses tanggal
03 september 2014 )
http://www.scribd.com/collections/4281451/Penyakit-Jantung-Koroner-PJK ( diakses tanggal
03 september 2014 )
Nyeri Dada
21