PEMBAHASAN
2.1. Pemisahan Minyak
Bak pemisah lemak atau grease removal yang direncanakan adalah tipe
gravitasi sederhana. Bak pemisah lemak tersebut berfungsi untuk memisahkan
lemak atau minyak, serta untuk mengendapkan kotoran pasir, tanah atau senyawa
padatan yang tak dapat terurai secara biologis.
dengan air limbah masukan. Pemisahan minyak/lemak ini akan terpisah secara
gravitasi, dimana minyak yang mempunyai berat jenis lebih ringan akan berada di
atas (permukaan), sedangkan air yang berat jenisnya lebih berat akan berada di
bawah. Air dari sisi tengah atau bawah bak akan mengalir menuju ke bak
equalisasi untuk menjalani proses selanjutnya.
Gumpalan lemak atau minyak yang terdapat pada permukaan bak greese
trap akan diambil secrara manual, sehingga nantinya akan meminimalkan
kandungan lemak dalam air. Dengan semakin jernihnya air limbah ini berarti
kandungan lemaknya sedikit, dan akan meringankan kerja dari alat-alat
berikutnya. Selanjutnya dari bak greese trap air limbah akan masuk ke bak
equalisasi.
Selanjutnya limpasan dari bak pemisah lemak dialirkan ke bak ekualisasi
(Sum Pit) yang berfungsi sebagai bak penampung limbah dan bak kontrol aliran.
Air limbah di dalam bak ekualisasi selanjutnya dipompa ke unit IPAL.
2.2. Bak Equalisasi
Equalization tank/tangki ekualisasi berperan penting bagi proses pengolahan
limbah. Tangki ekualisasi yaitu tangki yang digunakan untuk meredam variasi
debit air limbah. Melihat tujuannya sebagai peredam variasi debit, tangki
ekualisasi ditempatkan di awal rangkaian pengolahan air limbah
Tujuan utama dari instalasi tangki ekualisasi di dalam suatu instalasi
pengolahan air limbah adalah untuk mencapai debit air limbah yang konstan atau
mendekati konstan. Tercapainya debit yang konstan akan bermanfaat bagi unitunit pengolahan selanjutnya, antara lain:
Meningkatkan performa proses biologi akibat tidak adanya shock loading
Meningkatkan kualitas efluen serta performa thickening (pengentalan lumpur)
pengolahan kimia
Meredam bahan akibat adanya fluktasi bahan organis yang dapat mengganggu
yang masuk dan penampung macam-macam karakteristik atau sifat air limbah
yang berbeda-beda. Warna air limbah bak equalisasi sangat keruh, namun jika
dibiarkan beberapa saat, maka akan terjadi endapan di dasarnya.
akhir.
penyisihan humus pada clarifier akhir setelah trickling filter.
Padatan dapat
mengendap dengan mudah jika berat jenis padatan jauh lebih besar dibanding
berat jenis air.
Proses Sedimentasi
Berdasarkan ukuran partikel padatan yang akan disisihkan terdapat cara-cara
atau metode yang ditujukan untuk memisahkan partikel yang kasar dan besar
Gambar 2.2. Padatan pengendapan terjadi karena berat jenis padatan lebih besar
dibanding berat jenis air
Sedimen dari limbah cair mengandung bahan bahan organik yang akan
mengalami proses dekomposisi, pada proses tersebut akan timbul formasi gas
seperti carbon dioxida, methane, dlsb. Gas tersebut terperangkap dalam partikel
lumpur dimana sewaktu gas naik keatas akan mengangkat pule partikel lumpur
tersebut, proses ini selain menimbulkan efek turbulensi juga akan merusak
sedimen yang telah terbentuk. Pada Septic-tank, Imhoff-tank dan Baffle-reactor,
konstruksinya didesain sedemikian rupa guna menghindari efek dari timbulnya
gas supaya tidak mengaduk/merusak partikel padatan yang sudah mapan (settle)
didasar tangki, sedangkan pada UASB (Uplift Anaerobic Sludge Blanket) justru
menggunakan efek dari proses tersebut untuk mengaduk aduk partikel lumpur
supaya terjadi kondisi seimbang antara gaya berat dan gaya angkat pada partikel
lumpur, sehingga partikel lumpur tersebut melayang-layang/mubal mubal. Setelah
proses dekomposisi dan pelepasan gas, kondisi lumpur tersebut disebut sudah
stabil dan akan menetap secara permanen pada dasar tangki, sehingga sering juga
proses sedimentasi dalam waktu yang cukup lama disebut dengan proses
Stabilisasi.
Akumulasi
lumpur
(Volume)
dalam
periode
waktu
sedimentasi tipe satu dan dua, sedangkan jenis ketiga lebih umum digunakan pada
pengolahan air buangan.
Bak Sedimentasi
Bagian-bagian bak sedimentasi :
1) Inlet : tempat air masuk ke dalam bak
Zona inlet berfungsi untuk mendistribusikan air ke seluruh area bak secara
seragam, mengurangi energi kinetik air yang masuk, serta untuk memperlancar
transisi dari kecepatan air yang tinggi menjadi kecepatan air yang rendah yang
sesuai untuk terjadinya proses pengendapan di zona pengendapan.
Bentuk- bentuk dari bak sedimentasi berbeda- beda. Bak sedimentasi ada
yang berbentuk lingkaran, bujur sangkar ataupun segi empat. Bak berbentuk
lingkaran umumnya berdiameter 10,7 45,7 m dan kedalaman 3 4,3 m. Bak
berbentuk bujur sangkar umumnya mempunyai lebar 10 hingga 79 m dan
kedalaman 1,8 hingga 5,8 m.bak berbentuk segi empat umumnya mempunyai
lebar 1,5 6 m, panjang bak sampai 76 m dan kedalaman lebih dari 1,8 m
(Reynold & Richards, 1996).
Bentuk bak sedimentasi :
Segi empat (rectangular). Pada bak ini, mengalir horisontal dari inlet
menuju outlet, sementara partikel mengendap ke bawah.
Gambar 2.6 bak sedimentasi berbentuk segi empat: (a) donah, (b) potongan
memanjang
Lingkaran (circular) center feed. Pada bak ini, air masuk melalui pipa
menuju inlet bak dibagian tengak bak, kemudian air mengalir horisontal dari
inlet menuju outlet disekeliling bak, sementara partikel mngendap ke
bawah.
Gambar 2.7 bak sedimentasi lingkaran- center feed (a) donah, (b) potongan
1. Tahap awal
Pada tahap ini dilakukan pemisahan benda-benda asing seperti kayu, bangkai
binatang, pasir, dan kerikil. Sisa-sisa partikel digiling agar tidak merusak alat dalam
sistem dan limbah dicampur agar laju aliran dan konsentrasi partikel konsisten
2. Tahap primer
Tahap ini disebut juga tahap pengendapan. Partikel-partikel berukuran suspensi
dan
partikel-partikel
ringan
dipisahkan,
partikel-partikel
berukuran
koloid
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Grease trap berfungsi sebagai bak pemisah antara lemak atau minyak dengan
air limbah masukan. Pemisahan minyak/lemak ini akan terpisah secara
gravitasi, dimana minyak yang mempunyai berat jenis lebih ringan akan berada
di atas (permukaan), sedangkan air yang berat jenisnya lebih berat akan berada
di bawah.
2. Equalization tank/tangki ekualisasi berperan penting bagi proses pengolahan
limbah. Tangki ekualisasi yaitu tangki yang digunakan untuk meredam variasi
debit air limbah. Melihat tujuannya sebagai peredam variasi debit, tangki
ekualisasi ditempatkan di awal rangkaian pengolahan air limbah
3. Sedimentasi Pertama (Primary Sedimentation) merupakan unit operasi yang
dirancang untuk mengumpulkan dan menyisihkan padatan suspensi organik
dari limbah cair. Pengendapan dilakukan secara gravitasi.
4. Pengolahan aerobik dilakukan dengan bantuan lumpur aktif, dimana air limbah
yang telah ditambahkan pada tangki aerasi dengantujuan untuk memperbanyak
jumlah bakteri secara cepat agar proses biologis dalam menguraikan bahan
organik berjalan cepat.
5. Pengolahan limbah secara anaerob merupakan salah satu pengolahan limbah
secara biologi. Prinsip kerja metode anaerob adalah mengolah limbah cair
tanpa udara. Salah satu teknologi pengolahan limbah cair dengan metode
anaerob adalah Anaerobik Baffled Reactor (ABR).
6. Proses lumpur aktif merupakan proses aerasi (membutuhkan oksigen). Pada proses ini
mikroba tumbuh dalam flok (lumpur) yang terdispersi sehingga terjadi proses
degradasi. Proses ini berlangsung dalam reaktor yang dilengkapi recycle/umpan balik
lumpur dan cairannya. Lumpur secara aktif mereduksi substrat yang terkandung di
dalam air limbah.
3.2 Saran
Sebaiknya untuk pembuatan makalah selanjutnya lebih memperbanyak
referensi bacaaan sebagai bahan literatur untuk dapat melengkapi pembahasan
secara lebih mendetail lagi.
DAFTAR PUSTAKA